NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Rahasia

Saat ini Keenan masih setia berbaring di atas pangkuan Luna. Pemuda itu terlihat tertidur dengan sangat pulasnya.

Baru kali ini Keenan bisa tertidur dengan pulas saat itu, karena beberapa hari ini ia mengalami kesulitan tertidur semenjak sang istri memilih pindah kamar.

Tiga jam berlalu.

Luna masih setia menjaga tidur Keenan. Sejak tadi wanita itu tak berhenti menatap wajah sang suami yang terlihat damai saat sedang tertidur itu.

Namun, secara tiba-tiba perut Luna terasa sangat tidak enak. Ia tiba-tiba merasa mual dan pusing yang membuatnya segera berdiri dan berlari ke kamar mandi.

Keenan yang sedang tertidur di atas paha istrinya itu, lantas langsung terjatuh dari atas tempat tidur.

Brug!

"Aduh, sakitnya!" pekik Keenan mengelus hidungnya yang terasa sangat sakit akibat terbentur ke lantai.

"Hu--huek—! Huekk—!"

Mata Keenan langsung terbelalak mendengar sang istri yang muntah-muntah di dalam kamar mandi. Dengan keadaan cemas dan khawatir, pria itu langsung berdiri dan segera berlari menghampiri istrinya itu.

"Sayang, ada apa?!" pekik Keenan menghampiri Luna yang muntah-muntah di wastafel.

"Aku merasa mual dan kepalaku sedikit sakit," lirihnya dengan lemah.

"Kamu sakit?" Keenan pun segera menyentuh kening sang istri dengan telapak tangannya. "Tidak panas."

"Mungkin aku hanya sedikit kelelahan. Akhir-akhir ini aku kebanyakan begadang hingga waktu tidurku jadi kacau," ujarnya.

"Kamu yakin hanya sedikit kelelahan, Sayang?" tanya Keenan memastikan.

Luna pun segera mengangguk tetapi tiba-tiba saja ia merasakan mual lagi di perutnya. "Huekk—!"

"Sayang ...." lirih Keenan hampir menangis melihat sang istri lagi-lagi memuntahkan isi perutnya.

"Huekk—! Huekk—!"

"Kalau seperti ini terus kita harus ke rumah sakit!" tegasnya.

"Tidak usah! Aku yakin aku hanya kelelahan. Bukan masalah yang serius kok ini!" Luna berusaha menenangkan sang suami yang terlihat panik dan cemas.

"Tidak, Sayang. Pokoknya kita harus ke rumah sakit. Aku takut kamu kenapa-napa!" Keenan pun segera keluar dari sana yang membuat Luna langsung menghembuskan nafasnya secara pasrah.

"Iya juga ya ... kalau aku hanya kelelahan kenapa aku merasa sangat mual dan pusing?"

Di sisi lain.

"Victor! Elang!" Suara bariton milik Keenan menggemuru di mana-mana. Tetapi kedua pria yang dipanggilnya itu tak ada satupun yang menyahut.

"Ck! ... ke mana mereka?" Keenan berdecak dengan kesal. Ia pun lantas memanggil salah satu pengawalnya yang kebetulan lewat di dekatnya.

"Kau tahu di mana Victor dan Elang sedang berada?" tanya Keenan pada pengawalnya itu.

"Mereka ada di halaman belakang, Tuan," jawabnya.

Tanpa basa-basi lagi, Keenan pun segera melangkah menuju halaman belakang.

Sementara itu.

Terlihat Victor dan Elang yang sedang duduk santai di dekat kolam renang.

"Kalau nanti Tuan dan Nyonya memiliki anak, kau ingin anaknya laki-laki atau perempuan?" tanya Victor pada pria di sampingnya itu.

"Tentu saja aku memilih laki-laki," jawab Elang membuat kening Victor langsung mengkerut.

"Mengapa kau memilih laki-laki?"

"Karena ingin saja. Sepertinya sangat asik jika di mansion ini ada anak laki-laki. Akan kuajarkan padanya teknik cara bela diri, cara menembak dan menggunakan pedang!" jelasnya.

"Itu jika Tuan Keenan mengizinkannya. Aku yakin setelah Tuan Keenan memiliki seorang anak, ia pasti tak akan membiarkan anaknya itu menyentuh benda-benda yang berbahaya seperti yang kau sebutkan tadi!"

"Kenapa tidak? Kan bisa dilakukan secara sembunyi-sembunyi!" sungut Elang membuat Victor geleng-geleng kepala saat mendengarnya.

"Kau itu memang hobi menantang aturan Tuan Keenan. Aku jadi teringat, kau pernah diminta oleh Tuan untuk mengantar Nyonya Luna ke ruangan kantornya, tapi kau malah meninggalkannya sehingga Nona Luna mendapat hinaan dari beberapa pekerja di lift! Untung saja Tuan tidak marah padamu, jika tidak pasti nyawamu sudah melayang saat ini!"

"Usstt ... kau jangan membahasnya lagi. Kau itu membuatku takut saja!" gerutu Elang seketika merinding yang membuat Victor langsung tertawa. "Bagaimana denganmu, kau memilih anak laki-laki atau perempuan?"

"Aku memilih anak perempuan."

"Wtf?! Kau memilih anak perempuan?! Bro, kau itu tidak pedo kan?!" pekik Elang sedikit terkejut mendengar jawaban Victor itu.

"Pedo-pedo! Pala kau peyang!" sungut Victor dengan ketus. "Aku memilih anak perempuan bukan berarti aku ini seorang pedo! Hanya saja aku—"

"VICTOR! ELANG!"

Deg ....

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!