Tarissa rela menikah dengan Nafandra demi melindungi Keanu dari keluarga Brawijaya. Selian itu dia juga ingin mengungkap kasus kematian Nessa yang kecelakaan itu dibunuh oleh keluarga suaminya.
Suatu hari Tarissa menemukan buku harian milik Nessa yang mencatat banyak sekali rahasia dan misteri yang ada di keluarga Brawijaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Bab 8
Setelah menidurkan Keanu, Tarissa mencari buku harian milik Nessa. Ketika dia meraba-raba kolong nakas untuk mencari buku itu, tanpa sengaja tangan dia menyentuh benda kecil yang dingin. Begitu dia ambil ternyata itu sebuah anak kunci yang bentuknya model zaman dahulu.
"Ini kunci apa?" ucap Tarissa bermonolog sambil membulak-balik benda besi itu.
Dengan rumah modern milik Nafandra, seperti mustahil ada pintu atau laci yang masih menggunakan kunci model seperti itu. Seperti model anak kunci pintu di rumah neneknya sebelum direnovasi.
Tarissa menyimpan kunci itu ke dalam saku baju. Lalu, dia melanjutkan mencari buku harian di kolong sempit yang hanya bisa dimasuki oleh jari-jari tangan.
Senyum kesenangan terukir dari bibir Tarissa karena berhasil mendapatkan apa yang dia cari sejak tadi. Begitu ditarik keluar buku itu kotor dengan debu.
"Apa mereka tidak membersihkan bagian kolongnya? Aku harus lebih tegas sama mereka. Buat apa digaji lebih mahal dari UMR, tapi kerjanya tidak benar," gerutu Tarissa yang memang termasuk orang yang suka kebersihan dan kerapihan.
Tarissa menepuk-nepuk buku itu dari debu. Begitu juga dengan kedua tangannya. Dia sudah tidak sabar ingin melanjutkan membaca buku harian adiknya. Begitu wanita itu mengibaskan buku itu dari jaring laba-laba yang melekat, sebuah foto terjatuh dari sana.
'Foto apa ini?' batin Tarissa ketika melihat sebuah foto usang.
Dia tidak tahu milik siapa itu foto itu. Foto menampilkan beberapa orang seperti di suatu tempat. Itu merupakan foto lama terlihat jelas. Tarissa buru-buru menyelipkan foto itu ke dalam buku ketika terdengar suara Nafandra manggilnya.
"Nafandra? Kenapa dia sudah pulang jam segini?"
'Aku harus sembunyikan di mana buku ini?' batin Tarissa panik.
Karena tidak ada waktu lagi, Tarissa memasukan buku harian itu ke dalam kotak penyimpanan Pampers milik Keanu yang di simpan di bawah keranjang boks tempat tidur.
Setelah itu Tarissa buru-buru berbaring dekat Keanu untuk pura-pura tertidur. Bersamaan dengan itu pintu kamar terbuka.
"Sayang ...."
Nafandra langsung mengatupkan mulut saat melihat anak dan istrinya sedang tertidur. Dia berjalan dengan perlahan mendekati mereka, lalu mencium satu persatu kening kedua orang yang sedang berbaring di ranjang.
"Padahal aku mau ajak jalan-jalan, tapi mereka malah tidur," ucap Nafandra pelan.
Tarissa membuka mata saat Nafandra membelai wajahnya. Dia pura-pura terkejut saat melihat sang suami.
"Mas, kamu sudah pulang! Jam berapa ini?" Tarissa bangun dari pembaringannya.
"Baru jam tiga sore," jawab Nafandra.
"Tapi, kok, kamu sudah pulang Mas! Apa terjadi sesuatu?" tanya Tarissa.
"Aku hanya rindu sama kamu dan Keanu," jawab Nafandra, lalu mencium mesra bibir Tarissa.
Tidak mau membuat Nafandra curiga, Tarissa selalu mengikuti keinginan sang suami. Dia harus menjadi sosok istri yang diharapkan olehnya. Wanita itu tidak boleh mengambil resiko dengan menentang semua keinginan dan perintah laki-laki itu. Karena dia belum tahu keadaan di sini.
'Demi Nessa, aku harus bertahan. Jangan melakukan tindakan yang gegabah dan menghancurkan semua yang sudah aku rencanakan,' batin Tarissa.
"Aku ingin mengajak kamu dan Keanu jalan-jalan dan makan malam di luar," ucap Nafandra setelah melepaskan ciuman panasnya.
"A-ku akan persiapkan kebutuhan Keanu. Sekarang Mas mau mandi atau—"
"Mandi bersama kamu," potong Nafandra.
Tarissa sudah bisa menduga dari tatapan laki-laki itu saat mencium dirinya, pasti menginginkan sesuatu. Mau tidak mau dia harus melakukan apa keinginan Nafandra.
'Semoga saja buku itu tidak diketahui oleh siapapun,' batin Tarissa.
***