Bodyguard Cantiknya Sultan

Persisnya tengah malam saat Javier memerintahkan pihak rumah sakit untuk memindahkan Sultan ke rumah keluarga Athalah yang terletak dikota XY secara diam-diam, bukan tanpa alasan pria itu memindahkan tuan mudanya kesana dia hanya menghindari kejadian yang mungkin akan terjadi jika Sultan masih tetap berada disana.

Keesokan harinya terjadi keributan di lobby rumah sakit saat Harry dan tim kepolisian mendatangi tempat itu untuk melakukan investasi lanjutan, dia berniat untuk mencari informasi lebih jauh atas keterlibatan Nico dan teman-temannya juga ingin memastikan keadaan Sultan dan pengawal wanitanya.

" Apa kamu bilang?? Tidak ada pasien dengan nama-nama itu disini?? Aku bersama dengan mereka semalam!" Harry geram, dia yakin ini adalah ulah Javier. Siapa lagi yang berani melakukan hal-hal seperti itu jika bukan laki-laki tua itu.

Harry memutuskan untuk menghubungi nya

" Hallo Jav...Apa Sultan bersamamu saat ini?" Harry langsung bertanya ketika Jav merespon panggilan nya.

" Tuan muda ada ditempat yang aman saat ini, maaf tidak memberi tahu anda sebelum nya tuan Harry...Dan untuk keterangan yang ingin anda dapatkan, saya akan mengirimkan seseorang untuk menemui anda di kantor sore ini " Jav langsung menutup sambungan telponnya secara sepihak. Harry hampir saja melemparkan handphone nya saking kesalnya dia kepada asisten pribadi tuan Bima itu.

Sementara ditempat yang berbeda.

" Kau yakin mereka sudah mati?" Garry memastikan aksi yang dilakukan Marco berhasil kali ini.

" Aku yakin mereka tidak akan selamat dari ledakan sebesar itu Ger, kau tak usah khawatir " Marco menyunggingkan senyumnya

" Kau telah membangunkan harimau tidur Ger, Javier tak akan tinggal diam " Steve sedikit pesimis akan keberhasilan rencana yang Gerry buat untuk mencelakai mereka.

" Kau masih saja takut sama harimau tua itu Steve?? Lihat Marco, dia jauh lebih muda darinya...Dan ini baru rencana awal Steve, masih akan ada lagi yang akan kita lakukan kepada mereka " Gerry tersenyum sinis.

" Sudah berapa banyak perusahaan yang kau ambil alih Steve?" imbuhnya

" Ada beberapa mitra perusahaan Athalah yang sudah berhasil kita rebut paksa karena mereka tidak bisa membayar hutang-hutangnya kepada ku " Steve memberikan beberapa map berisi detail perusahaan yang sudah berhasil dia ambil alih.

Selama beberapa lama ini Steve dan Gerry diam-diam mengambil alih perusahaan-perusahaan kecil yang bekerja sama dengan Athalah Corp, ada yang terjebak dalam hutang piutang ada juga yang dengan terpaksa menyerahkan nya karena mereka mengancam akan menyebarkan aib yang telah lama mereka simpan.

" Bagus...Dengan ini perusahaan kita akan jauh lebih besar lagi Steve " Gerry menyombongkan dirinya.

Tiba-tiba....

" Maaf mengganggu tuan-tuan " Seorang sekertaris cantik memasuki ruangan dengan raut wajah yang sedikit panik.

" Ada apa Jen?" Steve mengerutkan keningnya

" Maaf tuan, Athalah Corp telah menarik kembali dana investasi nya di perusahaan ini " Jen tak berani menatap wajah bos nya, tubuhnya sedikit bergetar

" Apa??!!!" Steve berdiri dari duduknya

" Mereka tidak bisa melakukan itu seenaknya sendiri!" Steve berteriak, dia tidak terima dengan keputusan sepihak yang dilakukan oleh Athalah Corp.

Tak lama seorang pria bertubuh tinggi besar dan seorang wanita cantik berkacamata memasuki ruangan. Wanita itu langsung mengambil tempat duduk tanpa permisi, Gerry dan Marco merasa penasaran dengan keduanya.

" Bisa saja tuan Steve " Wanita itu menurunkan kacamata nya sedikit untuk melihat wajah Steve dan dua orang pria yang ada bersama nya. Dia meminta tas yang dibawa oleh pria yang ada dibelakang nya.

" Maaf kami lancang, kami adalah utusan dari Athalah Corp yang diperintahkan untuk mengambil kembali dana investasi yang telah ditanamkan di perusahaan ini beberapa waktu yang lalu " Tidak ada sedikit pun keraguan dalam gaya bicara wanita ini.

" Rupanya Athalah Corp hanya mengirimkan seorang wanita dan anjingnya untuk mengurusi hal besar seperti ini " Gerry bermaksud mengintimidasi

" Maaf mengecewakan anda tuan Gerry, itu namamu bukan?" Wanita itu tersenyum nakal

" Mereka tak punya waktu untuk mengurus hal kecil seperti ini, dan saya merasa sangat terhormat untuk membersihkan hama didalam perusahaan " Wanita itu kembali ke posisinya dengan senyum kemenangan. Gerry hampir saja ingin menampar wajahnya, tetapi pria tinggi besar itu menghalangi nya.

" Silahkan ditandatangani tuan, jika anda ingin kami menyelesaikan semuanya secara baik-baik " Wanita itu menyodorkan berkas-berkas untuk Steve tanda tangani.

" Anda sebaiknya segera melaporkan kepailitan anda kepada pihak bank tuan Steve " Wanita itu segera menaruh kembali semua berkas yang telah ditandatangani oleh Steve kedalam tasnya.

" Saya tidak akan melakukan hal itu nona " Steve mengeratkan rahangnya, wanita itu tidak perduli sedikit pun. Dia berdiri dari duduknya

" Terserah anda tuan, saya tidak perduli " Dan dia meninggalkan mereka disana dengan keterkejutan nya diikuti oleh pengawalnya yang bertinggi besar itu.

Tak lama handphone Steve berbunyi, Clarisa menghubungi nya untuk menanyakan perihal kartu kredit nya yang ditolak saat dia sedang berbelanja disebuah butik mahal. Steve semakin geram.

" Apa kau yakin tidak ada seorangpun yang tahu peristiwa malam itu Ger??" Steve mulai mencurigai sesuatu. Tak mungkin Athalah Corp tiba-tiba menarik dana investasi nya secara sepihak.

" Kau tenang saja Steve, semuanya aman " Gerry masih kesal dengan sikap wanita tadi.

" Apa kau sudah mendapatkan berita terbaru mengenai Sultan dan wanita itu?" Gerry bertanya kepada Marco yang dari pagi ini belum memberikan laporan terbaru nya.

" Anak buah ku belum menghubungi ku, kau tenang saja...mereka tak akan selamat " Jawab Marco dengan segenap keyakinannya.

" Kau bodoh apa bego sih?? Cek sendiri kesana!" Gerry mengusir nya. Dia sendiri pun akan kembali ke perusahaan nya untuk memeriksa dokumen-dokumen penting milik perusahaan yang telah berhasil dia ambil alih untuk dia jual kembali.

" Kau masih punya perusahaan-perusahaan yang telah kau ambil alih itu Steve, tak usah risau seperti itu " Gerry meninggalkan nya.

" Bagaimana Lex?" Nico menyambut kedatangan mereka di kantor milik Sultan. Disana sudah ada dia dan Luc menunggu nya.

" Berhasil! Pria bego itu dengan mudah menandatangani nya " Lexy menyerahkan berkas yang telah ditandatangani oleh Steve, lalu dia melepaskan rambut palsunya.

" Hei...kenapa dibuka Lex?? Lo terlihat sexy pake wig itu " Tig menggoda nya

" Dan lo terlihat bodoh dengan setelan jas lo itu Tig " Lexy mendecih

Nico melihat layar laptop, dilihat nya nominal uang telah bertambah kembali sebesar uang investasi yang dikembalikan oleh Steve.

Misi pertama berhasil! Bersiaplah Marco... Sebentar lagi kita akan bertemu...

Tak lama Jav menghubunginya untuk menanyakan keberlangsungan misi pertama nya, pria itu memang pintar menyembunyikan perasaan bahagia nya dia hanya mengucapkan terimakasih kepada Nico dan tim karena telah berhasil menjalankan tugas pertama nya.

.

.

.

To be continued 😉

Hai kakak-kakak terimakasih udah meninggalkan jejak kalian disini yah 😘

Happy reading 🤗