Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 06
Pagi hari nya Dean dan Naretta sudah bersiap akan berangkat ke rumah sakit .
Naretta sudah siap , hanya dengan memoles sedikit make up membuat nya terlihat cantik natural .
"Sudah siap sayang ?" tanya Dean yang melihat Naretta masih duduk didepan meja rias .
"Udah mas .." jawab Naretta sambil menyampirkan tas selempang dipundak nya .
"Eh bentar mas .. Aku mau ijin kantor dulu , takut ada yang nyariin ". Lanjutnya .
Dean menunggu nya sambil memainkan ponsel nya .
"Udah sayang ?" . Tanya Dean
Naretta mengangguk .
Kedua nya keluar dari kamar sambil bergandengan tangan .
.
.
.
Sesampai nya dirumah sakit , Dean dan Naretta langsung menuju poli obgyn . Mereka ikut mengantre diantara para ibu hamil yang akan memeriksakan kandungannya .
Naretta POV on ...
Hari ini aku dan mas Dean sedang berkonsultasi dengan dokter kandungan yang biasa menangani ku setiap kontrol kontrasepsi .
Saat mengantre tadi aku sempat melihat wanita muda yang sedang mengelus perut besar nya .
Tanganku seketika refleks terangkat mengelus perut rata ku .
Terbesit keinginan untuk bisa merasakan bagaimana rasanya mengandung dan melahirkan . Pasti semua itu impian semua wanita , termasuk dirinya .
"Atas nama ibu Naretta .."
Suster memanggil ku , aku segera beranjak dari tempat duduk dan masuk kedalam ruangan dokter .
"Selamat pagi ibu Naretta . Bagaimana kabar nya ?" Seorang dokter wanita ber-name tag Mega , usia nya mungkin sebaya dengan mama Tesa .
"Baik dokter .." jawab ku sambil mendudukkan diri dikursi depan meja kerja dokter Mega .
"Apa ada keluhan Bu Naretta ?"
"Begini dok , saya ingin melepas kontrasepsi saya dan ingin melakukan program hamil ". Jawab ku menjelaskan.
"Baik Bu Naretta , mari berbaring biar saya periksa dahulu ". Ucap dokter Mega sambil menunjuk ranjang pasien yang ada didalam ruangan nya .
Aku pun mengikuti nya dan mulai membaringkan tubuh ku . Dokter Mega mulai memeriksa ku dan mengatakan jika diperbolehkan untukku melepas alat kontrasepsi , dan seperti yang mas Dean katakan jika saat ini adalah masa subur ku . Jadi waktu yang pas untuk melakukan program hamil .
Dokter Mega langsung menyuruh salah satu perawat untuk mempersiapkan alat - alat nya .
Sedang mas Dean menunggu ku diluar ruangan .
Setelah dokter Mega melepas alat kontrasepsi ku , daerah intim ku terasa perih seperti saat pertama kali berhubungan badan . Aku sampai meringis menahan sakit nya.
Aku pun turun dari ranjang , dengan berjalan pelan-pelan menuju kursi yang aku duduki tadi .
"Bu Naretta , saya sudah melepas alat nya . jika anda ingin melakukan hubungan suami istri harap menunggu rasa sakit nya hilang dulu ya Bu , takut nanti terjadi apa-apa . Lebih baik saya saran ku untuk ditunda dulu minimal satu Minggu ". Ucap Dokter Mega menjelaskan .
Aku hanya mengangguk."Terimakasih dokter ". Ucap ku sambil menjabat tangan dokter Mega kemudian melangkah keluar dari ruangan poli obgyn .
Kulihat mas Dean yang berdiri membelakangiku tengah mengangkat panggilan telepon . Entah dari siapa aku tak tau tapi dari nada suara mas Dean seperti orang kesal .
"Mas .." panggil ku
Mas Dean menoleh menatapku dan langsung mematikan telepon nya .
"Sudah sayang ?". Tanya nya
Aku mengangguk .
"Ya udah mas , kebagian administrasi dulu . kamu tunggu sini". Ucap nya lalu berlari menuju ruang pembayaran .
Naretta POV off ..
.
.
.
Setelah dari rumah sakit , Dean dan Naretta memutuskan untuk pulang keapartemen .
Membantu Dean mempersiapkan pakaian yang akan dibawa nya selama diluar kota .
"Mas , nanti keluar kota sama siapa aja ?" tanya Naretta sambil memasukkan kemeja Dean kedalam koper .
"Sama sekretaris ku juga asisten ku sayang , kenapa ?"
"Gapapa mas , cuma tanya aja .. Udah selesai mas , ada yang mau dimasukin lagi gak ?"
"Udah gak ada sayang .. Makasih ya udah bantuin ". Ucap Dean lalu mendekati Naretta dan mengecup kening nya .
"Makan dulu yuk , mau mas masakin atau makan diluar ? Tawar Dean
"Pesen aja deh mas , ngehemat tenaga ". Jawab Naretta sambil tersenyum .
"Oke , mas pesenin dulu ", kata Dean . Tangannya meraih ponsel yang ada diatas nakas dan mulai memesan makanan.
.
.
.
"Tuan .." Panggil Reno asisten Kaivan
"Hm.." balas Kaivan berdehem , mata nya masih fokus memperhatikan laptop didepan nya .
"Mahatma grup mengajukan proposal kerjasama dengan perusahaan Winata ". Kata Reno sambil menyerahkan berkas pada Kaivan .
Kaivan mendongak , kening nya mengerut . Dia baru ingit jika Naretta bekerja di Mahatma Grup , tapi dia tak tau Naretta bekerja dibagian apa .
"Atur saja pertemuan dengan Mahatma Grup .." perintah Kaivan
"Baik tuan .." ucap Asisten Reno sambil menundukkan kepala nya tanda hormat , kemudian keluar dari ruangan Kaivan .
Kaivan bangkit dari duduk nya dan berdiri didepan jendel besar ruangannya yang menampilkan kehidupan hiruk pikuk perkotaan .
Terlintas dalam pikiran nya , bagaimana dia sebenarnya menyimpan rasa pada adik ipar nya . Sebelum Naretta menikah dengan Dean , Kaivan lah yang lebih dulu bertemu dan jatuh hati kepada gadis kecil polos seperti Naretta .
.
.
Flasback Kaivan On ..
Ditaman kota ..
Setiap Minggu pagi aku selalu melakukan olahraga jogging ditaman kota , kebetulan banyak sekali orang-orang yang juga berolahraga ataupun bertamasya bersama keluarga .
Tak seperti biasa nya , hari ini taman kota begitu ramai pengunjung . Hingga aku melihat seorang gadis kecil yang cantik tengah menangis kursi dibawah pohon besar .
Aku yang saat itu masih duduk dibangku SMA , tentu tak tega melihat gadis kecil itu menangis . Aku berusaha untuk mendekati nya .
"Hai ..." sapa ku
Gadis kecil itu mendongak , ingus nya keluar . Bukan nya terlihat menjijikan tapi malah lucu . Dia tak menjawab sapaanku dan kembali menangis.
Aku mendudukkan diriku disamping nya .
"Kenapa nangis ?" tanya ku
"Papa sam-aa mama hil-lang.." jawab nya sambil terisak-isak .
Alis ku terangkat sebelah mendengar jawaban gadis kecil disamping ku ini . Bagaimana bisa mama dan papa nya hilang ? Sedangkan biasanya yang rawan hilang adalah anak kecil .
"Siapa nama mu ?" tanya ku sambil menatap gadis itu , yang masih saja menangis tapi air mata nya tak keluar . Aneh kan ?
"Narre .." ucap nya
"Mau ku antar pulang ?" Tawar ku , karena begitu tak tega melihat nya terus menangis .
Gadis itu menggeleng .
Tiba-tiba ada seorang pria yang memanggil gadis kecil itu dan mendekati kami .
"Retta ..." panggil pria itu
"Papa .." teriak nya lalu berdiri dan menghambur memeluk pria yang dipanggil papa .
"Kamu kemana aja sayang , papa sama mama sampai muter-muter nyariin kamu ". Kata pria itu , mata nya melirik ke arah ku yang masih duduk dikursi .
Pria itu berjalan menghampiri ku . Hati ku sudah was-was , takut papa dari gadis itu mengira ku sudah menculik anak nya .
"Om .." sapa ku dulu
Tapi pria itu tak menggubris ku dan malah bertanya pada putrinya. "Dia siapa Retta ?" , tanya pria itu.
"Gak tau pah , tapi dia tadi bilang mau nganterin aku pulang . Dia gak jahat kok pah , cuma nemenin aku doang ". Ucap Naretta kecil .
"Siapa nama mu nak ?" tanya papa Naretta .
"Nata om ", jawab ku , aku memang sengaja menyebut nama ku dengan nama marga ku agar tidak banyak orang yang kenal dengan ku .
"Nak Nata , makasih ya udah mau nemenin putri saya ". Kata papa Naretta
"Sama-sama om , lagian saya juga kebetulan lewat terus lihat anak om nangis . Jadi gak tega mau biarin ".
"Kenalin nama om Anggara , dan ini kartu nama om . Kalo kamu butuh imbalan atau apapun bisa hubungi saya yaa nak , om makasih banget udah mau nemenin anak om . Ya udah om pamit dulu ya nak ". Ucap om Anggara terdengar tulus .
Aku menerima kartu nama tersebut . Naretta kecil menggandeng tangan papa nya sambil melambaikan tangan kearahku dan tersenyum manis . Sungguh manis , hingga membuat ku terhipnotis !.
Aku pun hanya membalas nya dengan senyuman .
.
.
.
Flashback Kaivan Off ...