NovelToon NovelToon
Aku Menyerah Berjuang

Aku Menyerah Berjuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Chicklit / Tamat
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: ummy phuji

Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya

Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri

Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya

apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang

ikuti kelanjutannya ya😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

Bik marmi Sangat terkejut mendengar ucapan nyonya itu

begitupun dengan yang lainnya mereka tidak menyangka jika nyonya sania akan mengancam bik marmi

Sedangkan nyonya Sania tersenyum sinis karena dia tau bik Marmi tidak akan berani melanggar ucapannya

"Baiklah nyonya kalo itu keputusan nyonya,lebih naik saya kehilangan sebuah pekerjaan dari pada saya harus kehilangan seorang anak

Dan harus nyonya tau non Rana Sangat menyayangi kalian walaupun selama ini hanya luka yang kalian berikan tapi non rana tetap menyayangi kalian

Kalau begitu saya permisi tuan,maafkan sikap saya yang lancang ini " tutur bik marmi sangat berani

Tidak ada yang bersuara lagi bahkan tuan Jhonatan hanya diam saja

Bik marmi pergi meninggalkan mereka semua dan masuk kedalam kamarnya

Bik marmi mengemas semua pakaiannya juga pakaian pak Joko yang tidak seberapa

Bik marmi juga mengambil semua pakaian Rana yang ada di paviliun yang sering rana tempati

"ayo pak" ucap bik marmi pada pak joko yang sejak tadi menunggunya

"loh kok ibu bawa tas pakaian besar !?" tanya pak Joko heran mang kardi pun ikut terkejut saat melihat bik marmi membawa tas besar

Sedangkan bik Mumun yang mendengar semuanya karena mengintip kini menangis tersedu-sedu

"pak sekarang kita sudah di pecat " jawab bik marmi

"kok bisa bu!?"tanya pak joko

"nanti aja ibu ceritakan pak sekarang kita pergi dari sini kita temui putri kita kasian dia sudah menunggu kita " jawab bik marmi tanpa banyak bertanya lagi pak joko memesan taksi online

"pak kita ketoko kue non rana dulu ya ,bisakan!?" tanya bik Marmi

"pak bisa tidak jika kami singgah di suatu tempat dulu setelah itu kami kerumah sakit,nanti kami akan menambahkan ongkosnya "tanya pak joko pada sang Driver

"sebenarnya sih nggak bisa pak, kalau boleh tau tempat yang bapak tuju dimana!?" tanya sang Driver

"dekat kok pak yang di dekat taman dan kuta juga akan melewatinya nanti" jawab pak joko

"oh di dekat taman ya pak, baiklah pak saya akan mengantarkan kalian " jawab sang driver

Pak joko dan bik Marmi merasa lega karena mendapatkan Driver taksi online yang baik dan pengertian

Setelah sampai di toko kue bik Marmi mendatangi bu ratna tapi Bu Ratna pun tidak ada di rumah

Terpaksa bik marmi meminta pak joko membuka pintu depan toko agar mereka bisa segera masuk dan menyimpan tas pakaian mereka

Setelah selesai mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah sakit yang Keyla katakan

"apa ibu tau kamar perawatan neng Rana!?" tanya pak joko saat mereka sudah sampai di rumah Sakit

Bik marmi menggelengkan kepalanya karena dia juga belum tau di perawatan mana Rana berada

"loh bapak kira ibi sudah tau,kalau begitu ayo kita tanya ke bagian informasi " ucap pak Joko kedua pasangan paruh baya itu pun masuk kedalam rumah sakit dan bertanya di mana kamar perawatan Rana

Setelah mendapatkannya mereka pun Berjalan beriringan Menuju kamar perawatan Rana

tok tok tok

pak joko mengetuk pintu ruangan itu, karena oak joko tidak ingin asal masuk saja dan jadi salah kamar

"iya pak cari siapa!?" tanya seorang gadis muda yang membuka pintu ruangan itu

"maaf nak mengganggu,apa benar ini kamar perawatan Rania Nadhira atau Rana!? " tanya bik marmi

"oh iya benar bu, kalau boleh tau ibu dan bapak siapa ya!?" tanya gadis itu

"oh saya bu Marmi dan ini suami saya pak joko"jawab bik Marmi

"oh apa ibu bapak dan ibunya Rana!?"tanya Jesika

"iya nak" jawab bik marmi

"oh silahkan masuk buk ,kenalkan saya jesika teman sekolah Rana " ucap jesika mempersilahkan bik marmi dan pak joko masuk

" siapa jes!?" tanya Kenan

" bapak dan ibunya Rana" jawab jesika

Ya kenan . tadi sempat pulang tapi hatinya tidak tenang meninggalkan Rana dan teman-temannya di rumah sakit karena Rana belum juga Sadar

Kenan,ratih dan susi berdiri dari duduknya lalu bersalaman dengan pak joko dan bik marmi sambil memperkenalkan diri mereka masing-masing

sedangkan Keyla,lesti dan Auren sempat datang menjenguk Rana tapi Kenan meminta mereka untuk pulang karena kenan tidak ingin ruang perawatan rana jadi ramai dan bising

"bagaimana keadaan anak ibu nak!?" tanya bik Marmi dengan suara bergetar karena melihat wajah pucat putrinya itu

"kata dokter keadaannya sudah stabil bu hanya saja rana masih ingin tidur jadi hingga saat ini rana belum mau membuka matanya" jawab kenan

"ya Allah nak kok kamu tidak mau bangun,apa kamu tidak ingin bertemu sama ibu dan bapak nak!?" tanya bik Marmi sesegukan sambil menggenggam tangan dingin milik Rana

"bangun nak bapak dan ibu sudah datang,bapak tau kamu anak bapak yang paling kuat " ucap pak joko ikut menangis

" bapak janji setelah ini kamu akan bahagia nak kamu tidak akan lagi merasakan yang namanya sakit " ucap pak joko lagi

Kenan, ratih, Jesika dan susi hanya diam saja memperhatikan mereka

"ada apa sebenarnya dengan Rana kanapa bapaknya mengatakan itu!?" tanya Kenan dalam hatinya

"aku akan mencari tau semuanya " ucap Kenan lagi

tak lama tangan Rana bergerak dan matanya mulai juga bergerak berusaha untuk membukanya

"minum" ucap Rana Sangat lirih bahkan hampir tidak kedengaran

"ini nak" bik marmi segera mengambil botol air mineral yang ada di meja samping tempat tidur rana

"pelan-pelan nak" ucap bik Marmi

rana pun meminum air itu perlahan-lahan sampai tenggorokannya merasa lega kembali

"bapak ibu maafkan Rana yang selalu menyusahkan juga merepotkan kalian" ucap rana

"tidak nak bapak tidak pernah merasa kamu menyusahkan bapak dan ibu apalagi di repotkan

Ini sudah tugas kami nak Untuk selalu menjaga kamu" jawab pak joko dengan cepat

"makasih bu" ucap rana menggenggam tangan bik Marmi

Bik marmi mengangguk lalu memeluk Rana dengan erat bik marmi kembali terisak merasa pilu jika mengingat perlakuan orang tua kandung anak angkatnya itu

"iya nak sama-sama " jawab bik Marmi melepaskan pelukannya

"maaf pak bu itu ada makanan bisa di berikan pada Rana dan itu obat dari dokter " ucap Jesika menunjukkan makan dan juga obat yang ada di atas meja

"iya nak terimakasih banyak karena kalian sudah membawa dan menjaga anak ibu dan bapak " jawab bik marmi membungkukkan sedikit badannya pada jesika dan teman-temannya

"iya bu sama-sama,kami senang bisa membantu Rana " jawab jasika

"oh iya nak yang membayar semua administrasinya siapa ya!?" tanya pak joko

"kenan pak!?" jawab jesika menunjuk Kenan

"oh nak kenan, kalau bapak boleh lihat rincian pembayarannya juga nomor rekening nak kenan biar bapak bisa langsung menggantinya " ucap pak Joko

"tidak usah pak,saya dan teman-teman saya ikhlas membantu rana" jawab kenan

"tidak apa-apa nak,bapak ada kok uang untuk menggantinya" ucap pak joko yang merasa tidak enak hati pada kenan

"tidak usah pak,bapak simpan saja untuk keperluan Rana nantinya " jawab kenan dan pak joko terpaksa harus menerimanya

Lama pak joko ngobrol bersama kenan dan teman-temannya Kenan pun berpamitan untuk pulang dan mereka berjanji akan datang lagi nanti

Rana yang sudah makan dan minum obat kembali tertidur

"pak apa kita meminta Jefry untuk segera menjemput Neng Rana!?" tanya bim Marmi

"tunggu dulu buk kita tanya neng rana dulu karena dia berhak memberikan keputusan dan bapak juga mau tanya kenapa ibu bawa tas pakaian kita!?" tanya pak joko

Bik Marmi pun menceritakan semuanya, menceritakan apa yang nyonya Sania katakan kepadanya

Pak joko merasa marah dan berjanji tidak akan membiarkan salah satu di antara mereka bisa menemukan nya

"buk telpon Jeffry sekarang juga" pinta pak joko

Bik Marmi pun mulai menelpon putranya tapi tak kunjung di angkat

bik Marmi pun mengirimkan pesan pada putranya itu dan menceritakan semuanya

1
Rhan
gantung banget, viona sama Vina belum lagi giliran infonyaaaaaaaaa 😑😑😑😑
gregetan banget lah ini
Yuliana Tunru
smoga vina jg hamil bkn asam lambung ya thorr
Lala Kusumah
sehat sehat ya trio bumil yang cantik jelita tiada tara 🙏🙏😍😍😍
Erna Fkpg
mudah2an anak2nya pd kembar terus anaknya dira kembar 3 2 cowok dan 1 cewek
dewi rofiqoh
Kenapa hanya keluarga angkat dan mertua saja ya yang berusaha memberikan perhatian, mama sania kan masih di sana, kenapa gk ikut memberikan perhatian juga
Teh Euis Tea
mama sania mungkin malu ya ga nimbrung sm sekali
Arin
Mama Sania gak nimbrung sama sekali pembicaraan orang-orang.
Coba mengakrabkan diri, jadi tidak merasa kalau terkucilkan karena perhatian Dira tidak seperti pada Ibu Ami dan Ambu Fatimah.
white lily
Gue lagi di kantor baca part ini malah mewek, untung pada ga ngeh
dewi rofiqoh
Bunda selena emang saudara yang Best, mau mengingatkan mama sania yang salah jalan
Erna Fkpg
sungguh mengharukan 🥹🥹🥹
Teh Euis Tea
gimana dira ga sayang sm bu ami dan pak joko sedari kecil dira di besarkan sm pak joko dan bu ami jgn salahkan dira klu dira lebih sayang bu ami
Iffah Olivia
lagi kak masih kurang
Putri Laely
lanjut thor
Les Tary
makanya Sania sadarlah ...jgn asal nyalahin org lain
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
dewi rofiqoh
Nikah barengan, hamil barengan, ntar lahiran barengan. Semoga lancar sehat
月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙
q kangen bang zakhi mana thor
Sri Wulandari
Keluarga besar Dira & kalingga bakalan panen cucu nich...
Selamat yaaa buat authournya 🙏🙏🤗🤗🤭
Teh Euis Tea
makin rame dah hamilnya berjamaah🤣
Teh Euis Tea
jgn" hamilnya kompak barengan ber3
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!