Setelah di hianati oleh rekan yang sangat dipercaya nya. Katrina mati mengenaskan ditembak oleh rekan sekaligus orang yang ia cintai. Namun ia mendapatkan kesempatan kedua, dimana ia bertransmigrasi dalam raga seorang Duchess yang gila cinta dan haus akan perhatian sang Duke membuatnya terpaksa hidup di dalam raga tipe wanita yang sangat ia benci.
Author mencoba membuat cerita bertema Transmigrasi seperti ini. Author harap para readers menyukainya. Terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imelda Savitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
"Ah ya, dan wilayah itu dikenal jauh lebih aman dari wilayah lainnya sebab hanya di wilayah itu yang memiliki kubah pelindung yang melindungi para penduduk nya dari serangan iblis. Hanya saja wilayah itu sangat dingin nyonya, saya dengar jauh lebih dingin dari wilayah Utara" Sahut Andreas menjelaskan.
"Saya yakin jika Duke Ashley tidak akan bisa melacak keberadaan anda di sana sebab Duke sangat anti datang ke sana" Timpal Andreas lagi.
Katrina nampak berpikir, "kurasa sebaiknya kita mulai bersiap-siap, kita akan ke sana dan... kita akan tinggal di sana, tapi apa kalian yakin ingin ikut kabur dengan ku kesana? Kalian yakin?" Tanya Katrina dan ia akan menanyakan hal yang sama juga ke Amy dan Anna beserta ketiga anak nya kembarnya.
"Tentu saja nyonya, kami sudah berkata ingin ikut ya tentu saja akan ikut kemanapun anda pergi" Jawab Andreas yang diikuti anggukan ketiga rekannya beserta Simon.
.
.
.
Tepat ketika waktu subuh, dimana matahari belum menunjukkan tanda-tanda akan terbit, kediaman pengasingan itu sudah sangat terdengar ricuh, dimana berapa orang berlalu lalang sembari membawa barang-barang beserta tas. Mereka mulai mengisi gerobak yang dibuat cukup besar dengan tambahan atas di atas nya beserta dua kuda yang diikat untuk menarik gerobak itu.
Mereka membawa barang-barang berharga bagi mereka sebab itu adalah perintah Katrina yang menyuruh semua orang yang akan pergi membawa barang berharga mereka. Mereka juga membawa semua bahan makanan yang tersisa serta beberapa barang seperti gaun-gaun milik Luxio dan perhiasan yang bisa saja dijual nantinya di simpan di dalam gerobak besar.
Katrina sudah sibuk memberikan arahan kepada semua orang yang ada di sana. Penampilan nya benar-benar berhasil membuat semua orang terpukau bahkan Helena dan Henry tidak henti-hentinya sejak tadi memuji penampilan ibunya yang terlihat lebih bebas.
Begitu pula Anna yang sudah mengenakan pakaian buatan Katrina yang sudah Katrina ubah modelnya. Pakaian itu masih tetap mengenakan celana di bawahnya dan atasannya masih sama, tetap pendek. Namun letak perbedaan nya, Katrina menambahkan rok di luar celananya, lalu ia menambahkan bagian sebelah tepi kiri rok yang menutupi celana itu terbuka, hingga memudahkan pergerakan pada pemakainya.
(Note Author: Cari saja kata 'Rocela' di google dan para readers akan tahu apa itu 'Rocela')
Rambut panjang Katrina juga ia ikat kebelakang membuat penampilan nya tampak segar dan bebas. Katrina benar-benar suka mengenakan pakaian seperti ini daripada mengenakan rok dan gaun panjang yang bukanlah model style yang biasa ia pakai dahulu.
"Anna, kau duduk di dalam gerobak saja bersama Amy" Perintah Katrina, sebab ia tidak mungkin membiarkan wanita tua seperti Amy duduk sendirian di gerobak yang mungkin bisa saja mereka mengalami hal-hal tak disangka di perjalanan.
"Baik nyonya" Ucap Anna disertai anggukan lalu ikut naik ke dalam gerobak duduk bersama Amy yang tampak bahagia karena akan ada teman ngobrol.
Keempat Ksatria menunggangi kuda mereka masing-masing begitupun Katrina yang juga menunggangi kuda nya sendiri, serta Simon dan Adolft yang memang bisa berkuda sebab dahulu Adolft merupakan mantan prajurit yang beralih menjadi koki biasa.
Henry ikut bersama Sarkan, Harrison bersama Simon, dan Helena bersama Rodi. Namun karena Helena yang tiba-tiba merengek ingin bersama sang ibu, akhirnya Katrina pun mengalah dan membiarkan Helena ikut bersamanya.
"Berangkat!" Ucap Katrina dengan mantap dan lantang. Tepat di pagi hari di mana matahari mulai terbit, mereka semua memulai perjalanan mereka ke wilayah Selatan.
Apa mereka hanya pergi ke sana saja dan tinggal di wilayah Selatan tanpa melakukan apapun? Tentu saja tidak, Katrina telah memikirkan dengan matang keberangkatan nya serta kehidupan yang akan datang, Katrina benar-benar telah menyiapkan semuanya dan itu pun tidak pernah jauh dari bantuan Simon yang sudah ia anggap sebagai tangan kanan nya sekaligus orang terpercaya nya.
Katrina akan membuka sebuah restoran dimana ia akan menjual makanan yang berasal dari dunia lama nya. Untungnya Katrina memiliki resep dari beberapa makanan yang akan ia jual nantinya. Katrina benar-benar akan hidup damai dan tenang layaknya seorang wanita biasa tanpa embel-embel identitas sebagai mantan bangsawan maupun Duchess, ia akan membangun identitas baru nya di sana.
.
.
.
Saat matahari mencapai puncaknya, tepat sesuai perkiraan Katrina, Lucas tiba di kediaman Luxio Maximillian, tempat di mana mantan istrinya diasingkan.
Dengan dorongan amarah, Lucas mendobrak pintu masuk utama di kediaman yang cukup besar itu. Matanya menyapu sekeliling dengan tajam ruangan awal kediaman itu. Lalu melangkah lebih jauh masuk ke dalam karena tidak merasakan aura siapapun di ruang pintu utama kediaman.
Ia mulai membuka setiap ruangan kamar yang ada di sana, mencari-cari keberadaan siapapun. Namun nihil, ia tidak menemukan siapapun di sana, kediaman itu tampak sudah kosong tanpa penghuni. Membuat amarah Lucas semakin memuncak sebab targetnya tidak berhasil ia temukan, menjadikan dendamnya pada mantan istrinya semakin membara.
"AAARRRGGHHH SIAL!" Teriak nya dengan murka disertai rasa frustasi yang bergejolak di dalam benak nya, pria itu sesekali menarik rambut silver nya seolah-olah melampiaskan rasa kesal nya efek tidak mendapatkan apa yang inginkan.
"Luxio, aku akan menemukan mu dan membunuhmu!" Batin nya dengan penuh penekanan disertai amarah yang bergejolak di benaknya. Lalu berakhir menghancurkan semua barang-barang yang ada di dalam kediaman itu dengan membabi buta, melampiaskan semua amarahnya pada benda mati itu.
Isi kediaman pengasingan itu sudah tidak berupa lagi, semua barang-barang telah hancur berkeping-keping serta jendela dan pintu juga hancur, efek ikut terkena menjadi pelampiasan kemarahan Lucas yang masih merasa belum puas memberi makan emosi nya yang meledak-ledak meski telah menghancurkan seluruh isi kediaman bekas tempat tinggal mantan istrinya selama 1 tahun lebih.
Kepalanya benar-benar terasa sangat sakit, entah karena apa ia merasa jika pikiran dan perasaan nya tidak sinkron bila akan berhadapan dengan mantan istri nya yang licik itu.
Disisi lain ia ingin menghancurkan Luxio Maximillian, namun terkadang perasaan nya selalu mendorongnya untuk menghentikan hal itu, begitupun yang terjadi satu tahu lalu di mana ia hendak memberikan titah pengasingan pada Luxio. Melihat rintikan tangis pilu wanita itu sembari memegangi kaki nya serta bersujud berharap ia membatalkan titah itu membuat hatinya terasa nyeri kala itu, namun karena pikiran nya yang selalu memikirkan selir nya serta rasa emosi yang lebih besar dari perasaan nya, akhirnya iapun bisa membuat wanita itu pergi jauh dari sisi nya.
Namun mengapa ia terkadang merasa rindu pada mantan istrinya itu? Lucas benar-benar frustasi dibuat nya, entah ilmu guna-guna apa yang Luxio rapalkan padanya?
ga selidiki lebih dulu ke akar2 nya ujung2 nya percaya sama ulet Keket si selir tuhh
kalau sudah tahu kebenarannya nah nyeseeelllll alamatnya 😂😂😂
lanjut thor
semoga menyesal nanti nya ... dan menyesal pun ga ada gunanya .... mamam tuh selir sampah ...