Mendadak Nikah Dengan Mantan Calon Kakak Ipar

Bab 28

Kedua orang tua Arumi tahu kalau saat ini sedang ada masalah dengan Reyhan. Terbukti wanita itu datang sendiri setelah tadi siang Reyhan datang mencari dirinya.

"Katakan apa yang sudah terjadi kepada kamu dan Reyhan?" tanya Pak Agung.

Di ruang depan hanya ada Arumi, kedua orang tuanya, dan Airlangga. Sementara Naura berada di dalam kamarnya sudah beristirahat.

"Ternyata Mas Rey, sudah membohongi kita semua dan memanfaatkan aku untuk balas dendam kepada Ryan dan Mami Rosalina," jawab Arumi dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca.

"Maksud membohongi kita itu apa?" tanya Bu Seruni cukup terkejut.

"Mas Rey sudah lama bisa melihat dan menikahi aku hanya untuk menyakiti Ryan. Karena aku adalah wanita yang dicintai Ryan, makanya Mas Rey merebutnya. Dia ingin membuat derita orang-orang yang sudah menghancurkan kebahagiaannya dahulu," jawab Arumi dengan suara bergetar karena terlalu sakit perasaannya.

"Apa?" pekik ketiga orang lainnya yang juga terkejut mendengar pengakuan Arumi.

Kemudian Arumi menceritakan apa yang terjadi tadi siang. Dia menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewatkan. Keluarga ikut sakit hati dan tidak terima dengan perlakuan Reyhan.

"Cerai saja, Kak! Laki-laki seperti itu tidak pantas untuk dijadikan pasangan hidup," ucap Airlangga yang ikut geram. Dia tidak terima kakak kesayangannya diperlakukan layaknya mainan yang seenak jidat bebas diperlakukan seperti apa sesuai keinginan.

"Mama setuju dengan usulan Arilangga. Reyhan hanya memikirkan kesenangan diri sendiri, tidak mau memikirkan keadaan dirimu," lanjut Bu Seruni.

"Tunggu! Kalian jangan gegabah. Pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dipermainkan seenaknya. Dosa, tahu nggak?" Pak Agung mengingatkan istri dan anaknya.

"Dia duluan yang sudah mempermainkan pernikahan, Yah," balas Airlangga. "Dia menikahi Kak Arumi, karena tahu kalau Kak Ryan cinta sama Kak Arumi, tetapi di tentang sama maminya."

"Sudah-sudah, kalian jangan memperkeruh keadaan," ujar Pak Agung. "Kita pikirkan masa depan Arumi harus dengan kepala dingin, dia inginnya bagaimana? Jangan hanya karena marah, ambil keputusan yang salah."

"A-aku ingin berpisah dengan Mas Rey, Yah," ucap Arumi dengan lirih.

Harus Arumi akui kalau di dalam hatinya posisi Reyhan sudah menggeser Ryan. Walau dia baru tahu semua hal yang dilakukan oleh suaminya hanya bohongan belaka. 

"Kamu sudah pikirkan masak-masak?" tanya Pak Agung dengan nada lembut.

"Iya, Yah. Aku sudah merenung dan memikirkan masa depanku. Perpisahan adalah jalan terbaik buat kita," jawab Arumi dan Airlangga senang mendengar keputusan kakaknya.

"Apa tidak mau dibicarakan dulu dengan Reyhan. Siapa tahu kemarin dia sedang khilaf dan baru menyadari kesalahannya itu?" Pak Agung berharap Arumi tidak terburu-buru ambil keputusan.

"Dengan tidak mau mengurus dokumen pernikahan, itu menunjukkan kalau laki-laki itu tidak serius dengan pernikahannya. Bukannya dia sengaja melakukan itu karena tidak mau ribet mengurus perceraiannya nanti," ujar Airlangga kesal. "Berarti sejak awal dia memang mau menceraikan Kak Arumi jika tujuannya sudah tercapai. Dan lihat saja saat ini? Kehidupan Kak Ryan jadi kacau. Hubungan kedua mertuanya juga jadi kurang harmonis."

Pak Agung terdiam. Laki-laki paruh baya itu kecewa kepada menantunya dan kasihan kepada putrinya.

"Untuk saat ini aku akan tinggal di rumahku sendiri. Jika ada Mas Rey datang lagi, suruh dia ikrarkan talak kepadaku, Yah ... Bun," ujar Arumi. 

Arumi menahan rasa sesak di dadanya ketika mengatakan talak. Siapa yang mau rumah tangganya hancur, semua orang ingin rumah tangganya adem ayem, selalu bersama sampai maut memisahkan. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya dengan kasar. Air matanya jatuh membasahi pipi mulus yang setiap hari selalu dicium oleh Reyhan.

"Bunda tahu kamu butuh menyendiri dahulu. Ajak Naura untuk tinggal bersama kamu di sana, biar ada teman," kata Bu Seruni.

"Benar, juga. Jarak ke rumah sakit juga cukup dekat dari sana," lanjut Airlangga.

***

Cinta? Adalah sesuatu yang dianggapnya konyol. Karena cinta banyak orang menjadi bodoh dan lemah. Itulah yang ada di dalam pikiran Reyhan. 

Sebagaimana dia melihat ibunya selalu menangis sendirian. Memberantakan isi kamar untuk melampiaskan rasa kemarahan dan kecemburuannya. Karena sang suami lebih perhatian kepada istri mudanya yang manja dan terlihat lemah.

Reyhan sering mendengar dari mulut ibunya yang merasa menjadi manusia bodoh karena masih saja mencintai suami yang sudah mengkhianati dirinya dan tetap bertahan berada di sisinya. Karena dia tidak mau membuat wanita yang sudah merebut suaminya itu bahagia dan merasa menang. Jadi, dia menanggung semua rasa kesakitan karena cintanya itu.

Reyhan adalah saksi hidup bahagia kehidupan rumah tangga orang tuanya. Semua kejadian di masa lalu masih tersimpan rapi dalam ingatannya. Walau ada sebagian yang kabur, akan tetapi memori itu akan muncul ke permukaan jika ada sesuatu yang terkait dengannya.

Reyhan juga tahu apa saja yang dilakukan oleh ayah dan ibu tirinya ketika di rumah. Wanita yang sering dipanggil ular oleh ibunya itu memang licik. Selalu menggoda sang ayah agar selalu berlama-lama dengannya. Bagaimana wanita itu bermanja-manja dan menggoda ayahnya, sementara ada dia dan ibunya di sana. Bodohnya lagi, Papi Rendra selalu dengan mudahnya termakan umpan itu.

Apakah ibunya diam saja ketika itu? Tidak. Mama Rheka adalah wanita yang tidak akan mudah menyerah. Dia tidak takut hancur atau terluka selagi lawannya juga merasakan hal yang sama. Aset kekayaan dibagi dua, termasuk saham perusahaan, sebelum Papi Rendra menikah dengan Mami Rosalina. Wanita itu mengubah semua aset miliknya menjadi atas nama Reyhan dan disimpan dalam brankas bank luar negeri, sehingga tidak akan ada yang bisa mencuri atau mengambilnya. Jika Reyhan meninggalkan maka semua aset itu akan dihibahkan ke beberapa yayasan sosial di negeri ini. 

Intrik dua wanita dewasa yang saling menyerang diam-diam dan tak kasat mata, sering terjadi di depan mata Reyhan dalam memperebutkan ayahnya. Jadi, dia tahu betul bagaimana sifat ibu kandung dan ibu tirinya. Sehingga dia bisa menyimpulkan karena cinta, orang bisa jadi bodoh, jahat, dan lemah.

Malam ini terasa sangat sepi dan dingin di kamar itu tanpa adanya Arumi. Sudah terhitung setengah tahun Reyhan hidup bersamanya. Kepergian wanita itu membawa sebagian hidupnya.

Reyhan baru sadar kalau dia tidak memiliki satu pun nomor telepon teman Arumi atau nomor rekan kerjanya. Sebegitu tidak perdulinya dia kepada sang istri. Karena Arumi adalah orang yang standby kapan pun dia mau dan dia membutuhkan.

Bodohnya Reyhan, dia tidak menghubungi kedua orang tua Arumi, hanya karena tadi siang wanita itu tidak ada di sana. Jadi, dia berpikir Arumi kabur ke tempat yang jauh.

"Arumi, tidakkah kamu mau memarahi aku?" gumam Reyhan.

"Kembalilah! Maki aku sepuas hatimu. Marahi aku dengan kata-kata yang kejam untuk ungkapan perasaan kamu," lanjut laki-laki yang duduk di lantai beralaskan karpet itu sambil menatap ke arah pintu. Dia berharap istrinya membuka pintu seperti biasanya sambil tersenyum.

Baru kali ini Reyhan menangis lagi setelah puluhan tahun tidak lagi menangis karena janjinya kepada mendiang sang nenek. 

***