NovelToon NovelToon
Manuver Cinta Elang Khatulistiwa

Manuver Cinta Elang Khatulistiwa

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Menyukai seseorang adalah hal yang pribadi. Zea yang berumur 18 jatuh cinta pada Saga, seorang tentara yang tampan.
Terlepas dari perbedaan usia di antara keduanya, Zea adalah gadis yang paling berani dalam mengejar cinta, dia berharap usahanya dibalas.
Namun urusan cinta bukanlah bisa diputuskan personal. Saat Zea menyadari dia tidak dapat meluluhkan hati Saga, dia sudah bersiap untuk mengakhiri perasaan yang tak terbalaskan ini, namun Saga baru menyadari dirinya sudah lama jatuh cinta pada Zea.

Apakah sekarang terlambat untuk mengatakan "iya" ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MANUVER CINTA~PART 8

Mikirin Sagara cukup bikin otak cerdasnya mumet, Zea meraih ponselnya dan duduk bersila di atas ranjang Clemira, "refresh otak dulu ah!" gumamnya, masalah cinta, biarkan nanti jiwa pujangganya yang bekerja, mulut tau kemana hati ingin berucap mengeluarkan suaranya, asik!

Clemira membawa buku di dekapannya tapi gadis itu justru melarang Clemira, "jadi ngga kerkomnya nih?"

"Udah lah ngga usah, ntar aja Ze kerjain di rumah sendiri...Ze kirim salinannya ke kamu," ujarnya justru malah sibuk bermain game online favoritnya, "rasain lu! Mampus!" hardiknya ke arah ponsel sebagai pelampiasan emosi yang menggebu membentuk euforia berlebihan di dalam diri Zea.

"Oke! Karena Milah yang nyuruh, Cle mah ikhlas lillahita'ala buat kasih tanggung jawab tugas sekolah sepenuhnya sama Zea!" Clemira tersenyum selebar dunia, ini enaknya temenan sama Zea, Clemira selalu dimanjakan dengan penyelesaian tugas dengan nilai sempurna dari Zea, termasuk ia yang terkadang menjadikan Zea tutornya belajar secara gratis meski ujung-ujungnya sering diomeli bocah jenius bin absurd, Zea Arumi Jamilah!

"Ck! Ngga bisa ya sehari aja tanpa game?! Kaya anak cowok tau ngga!" omel Clemira sering mengkritik Zea, jikalau kelakuannya tuh mirip bocah-bocah yang sering nyolongin wi-fi tetangga! Ya...terkadang, hal gila itu ia lakukan juga bersama anak-anak bocil tetangga di kompleknya.

Pokoknya kelakuan Zea benar-benar di luar nalar alien mars.

Zea berseru kegirangan dan menepuk-nepuk pa hanya sendiri gemas karena sebuah kata victory di layar pipih membuat rank hero'nya naik.

"Wohooo! Edyannn!" imbuhnya, "Zea traktir lo cilok deh, karena menang! Tadi lo nanya apa, Cle?" baliknya bertanya.

Clemira menggelengkan kepalanya tak habis pikir, "nanya ukuran beha! Ngga jadi!" sarkasnya membuat Zea tertawa renyah, gadis itu keluar dari kamarnya, daripada cuma liatin orang ngobrol sendiri sambil mainan game lebih baik ia makan siang saja.

"Moy, Zea mana? Ajakin makan siang sama-sama," ucap Eyi di ruang makan, dimana Saga, Panji, Rayyan sedang duduk bersama bersiap makan siang.

Clemira menggidikan bahunya, "lagi main game online! Dia mah ngga usah diganggu gugat mii," jawabnya menghempaskan pan tat di kursi.

Rayyan menyunggingkan senyuman miring, sementara Panji menaikan alisnya takjub, "kak Ze masih setia maen aja? Kacau....dia gokil mainnya, jago lah!" akui Panji adik Clemira.

Sagara menyimak obrolan ini, yang justru malah membahas tentang Zea, si gadis nekat itu. Orangnya ngga ada di ruangan ini tapi tetap saja, bau-baunya tercium begitu pekat mirip bau karbol!

"Cewek kok main game online! Pasti jelek tuh nilai akademisnya!" cibir Sagara menjatuhkan penilaian yang terkesan memandang sebelah mata.

"Zea runner up olimpiade matematika, Ga..." jawab Rayyan, "anak menteri Rewarangga..."

Sagara menoleh pada Rayyan seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan om'nya itu, ia cukup terkejut dengan kenyataan menohok itu namun tak sampai bikin Saga jantungan, boleh juga si bocil!

Saga pintar memanipulasi kondisi perasaan dan wajahnya dengan kekaleman dan wajah datar mirip sang ayah, "oh."

"Zee! Ikut makan siang yok!" ajak Eyi berteriak. Saga berdehem mengusir rasa tak nyaman ketika tantenya...Eyi malah memanggil dan mengajak gadis itu.

Zea mengulurkan tangannya pada Rayyan untuk kemudian salim takzim, lalu bergantian pada Eyi.

"Om, Ze pamit pulang dulu ya!"

"Iya, hati-hati! Kalo nemu polisi tidur bangunin." jawab Rayyan ditertawai Zea dan Clemira namun mendapatkan hadiah decakan Eyi.

"Siap om! Kenapa coba mereka tidur, om?" tanya Zea.

"Hm, mulai deh!" cibir Clemira, jika abi atau uminya sudah beradu celotehan dengan Zea, auto acara pamitnya tuh sampe setaun.

"Soalnya kebanyakan makanin uang jastip, udah balik sono! Tuh kasian pak Cokro udah mateng nungguin lo!" tukas Clemira sewot.

"Dih ngusir! Ya udah deh! Tan, Ze pulang dulu!" pamitnya lagi.

"Iya. Hati-hati, salam buat mamihmu," jawab Eyi.

"Bang Saga mana?" tanya Zea pada Clemira, gadis itu menggidikan bahunya, "paling di teras. Bi, abang Saga mau nugas luar?" tanya Clemira diangguki Rayyan, "iya. Ibu pertiwi memanggil si elang!" Rayyan duduk santai di sofa, menikmati sore hari bersama secangkir kopi dan kue. Namun sejak Clemira mengatakan jika Sagara kemungkinan berada di teras, Zea justru langsung melesat ke teras.

Rupanya, si abang ganteng itu sedang memakai kembali sepatu deltanya, hendak pulang juga ke mess.

"Abang ganteng," senyumnya lebar dibalas tatapan datar Sagara yang mendongak.

"Jangan jutek-jutek, nanti aku makin suka!" kekehnya, dan kini alis Saga bergantian naik-naik ke puncak gunung ketika Zea kembali melemparkan gombalannya.

"Si be go!" Clemira tiba-tiba menyusul dan mendorong kepala Zea pelan seraya tertawa, "lo mah ngga bisa dibiarin sendiri, pasti betingkah," tawa Clemira merangkul Zea dari samping.

Tak jua bersambut Zea memaksa meraih tangan Saga dan menyentuhkan kening juga ujung hidungnya di punggung tangan Sagara, meskipun Sagara menolak dan menarik kembali tangannya, namun gerakan singkat itu mampu membuat Saga terhenyak sejenak.

Meskipun secara paksa dan dalam tempo sesingkat-singkatnya kaya teks proklamasi, hal itu begitu berkesan. Zea memang benar-benar gadis nekat nan berani.

Clemira hanya mengu lum bibirnya melihat perjuangan Zea untuk mencairkan Sagara yang terkenal dingin, semangat sistah!

"Ngga sopan."

"Oh, kurang sopan ya? Kalo gitu Ze ulang sekali lagi ya?! Kali ini mah pake kecupan!" fulgarnya sontak membuat Clemira membulatkan matanya tak menyangka jika Zea akan seagresif ini, "dasar...gas...gas.. Terussss brumm!" gumamnya berbisik.

"Abang ganteng mau nugas keluar kota, ya? Semangat ya! Awas kangen aku nanti, kalo mau tidur jangan lupa mimpiin Zea!" ujarnya mendapatkan pukulan kecil yang bertubi-tubi dari Clemira saking gemasnya.

"Aduhh duhhh, sakit Cle!" aduhnya mendapatkan tawa renyah dari Clemira, "dasar biji sirsak! Bisa aja bikin gombalan bikin orang eneg! Kalo mau tidur mah ya berdo'a lah!" tawanya kembali.

"Cle, kamu yakin temenan sama dia, abang tebak dia baru keluar dari rumah sakit." balasnya jelas-jelas itu akan menyakiti hati siapapun orang, namun Zea rupanya pantang menyerah, dan Saga menatapnya lekat, otak cerdik Saga berputar keras mirip gasing demi memikirkan cara apalagi untuk membuat gadis ini menyerah merayunya?

"Kok abang tau? Jangan-jangan abang obatnya ya?!"

"Jiaaaaa!" seruan Clemira, Zea menyunggingkan senyuman kemenangan ke arah Sagara, sedetik kemudian ia merapikan letak tasnya di pundak, "ya udah kalo gitu, Cle...Zea balik dulu lah! Masalah tugas mah cincai lah!" pamitnya saat matanya jatuh tertumbuk pada pak Cokro yang sedang menunggunya lama, kasihan supir yang begitu loyal itu harus terima di tanem mirip singkong di sini demi nungguin anak majikannya gombalin calon perwira muda ini.

"Ya udah sana pulang," usir Sagara pada Zea dingin, sebaliknya Zea menguarkan senyuman manis yang tak pernah luntur, senyuman termanis yang pernah Saga lihat sebelumnya dan membuat hatinya mendadak menghangat kaya lagi di atas kompor, "dah abang! Assalamu'alaikum."

Sagara boleh berkata tak suka dan tak mungkin menyukai Zea, tapi apa yang dilakukannya sekarang jelas-jelas sedang memperhatikan Zea lekat sampai gadis remaja berperawakan semampai itu menghilang di pintu mobil, begitupun mobilnya yang hilang dari pandangan.

Clemira memecah pandangan Saga dengan menyenggolnya usil, "hati-hati, jangan terlalu benci sama cewek....otak terlalu sibuk menghina, padahal hati mulai kena magnetnya..." cibirnya berlalu masuk.

"Ck. Apa sih! Abang ngga akan mungkin suka sama bocil!" datarnya.

"Namanya Zea Arumi Jamilah, bang, bukan bocil, nomor whatsappnya 08234567891!" teriak Clemira sudah berada di dalam.

"Zea Arumi----" lirihnya bergumam.

"Apa?!" alis Saga menukik tajam, "siapa juga yang mau tau!" sewot Saga.

.

.

.

.

.

.

.

1
Humay Uum
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Saskia Puhi
sumpah aku tuh sampai nggak bisa nafas saking nahan ketawa 🤣🤣
Ika Prasetya
bukan nya tadi yg punya luka bakar di bahu itu si rudi ya thor kenapa sekarang jadi saga
Ika Prasetya
bukan nya tadi yg punya luka bakar di bahu itu si rudi ya thor kenapa sekarang jadi saga
Sri Yumelda
Luar biasa
Sri Yumelda
bagus banget
Nur Koni
tanpa dosa atau agak amnesia si zea... wkwkwk
Ika Prasetya
enak kah buah matoa itu
Ravel Lio
Luar biasa
Nining S
Kecewa
Riezca Juri
Sah sah😍😍😍😍😍😍👀👀
AZTI
semua karya kakak keereeen bingit😍😍😍
Vivi Abdi Aza
Lumayan
Dian Astrid Natalita
sue..sue...ngakak guling-guling
لا تفوت أي رجل
😁🤣🤣🤣
لا تفوت أي رجل
🤣🤣🤣🤣🤣
Hazelnutlatteice🪷
So sweet ach… bang earth 😊
Faiza Alya Aziza
Biasa
Faiza Alya Aziza
Luar biasa
Hazelnutlatteice🪷
H4H4H4…Ya Allah, sakit perut aku ngakak kak author😅. Cucok banget tiga ketul ini dijadikan satu🤣. Rame,,, Iyang si lemes😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!