NovelToon NovelToon
Marriage With CEO

Marriage With CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: dwinabila04

Tampan, Kaya, dingin, dan Cuek

Itulah yang bisa menggambarkan sosok Aston Max Matthew yang hampir sempurna. Siapa yang tidak mengenal sosok Aston yang begitu banyak di sukai kaum hawa siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya. Tapi yang mengenal Aston dia adalah pria yang pemarah, suka mengatur, cuek dan tidak suka jika ucapannya di tentang.


Cantik, Polos, dan Pendiam

Seperti itulah sosok wanita bernama Ayana Yovanka, Wanita yang sudah mandiri sejak kepergian ayahnya yang sudah lama meninggal. Di mana Ayana harus bekerja keras untuk pengobatan sang bunda yang sudah lama sakit. Namun takdir berkata lain ketika saat Ayana di pertemukan dengan pria yang bernama Aston yang mengubah semua takdirnya.


Tapi di suatu kejadian membuat mereka menjadi dekat, akankah kisah mereka seperti kisah novel yang berakhir happy ending atau malah menjadi sad ending?

Ikutin cerita Marriage With CEO.


Update sesuka hati❤️

Start 14 Desember 2024

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwinabila04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marriage With CEO | 14. Started to change

Aston berdoa agar janin dan juga Ayana tidak kenapa-kenapa. Sudah tiga puluh menit berlalu namun pintu ruang belum saja terbuka membuat Aston bertambah khawatir.

Namun lewat lima menit pintu terbuka menampilkan Dokter yang menangani Ayana.

"Bagimana keadaan istri saya? Lalu bagimana dengan anak dalam kandungan istri saya, Dok?" tanya Aston bertubi-tubi.

"Istri anda tidak apa-apa, namun calon bayi yang ada di dalam kandungan istri anda mengalami keguguran." Jawab Dokter.

Mendengar ucapan Dokter yang mengatakan jika janin yang di kandung Ayana mengalami keguguran membuat Aston terjatuh lemas.

"Keguguran ini karena efek obat penggugur kandungan atau di sebut juga misoprostol hingga membuat janin yang di kandung istri anda mengalami keguguran," tambah Dokter.

"Obat penggugur kandungan? Kenapa Ayana meminum obat itu?" tanya Aston penasaran.

"Obat ini di minum bersamaan dengan jus yang di minum oleh istri anda, tuan. Maka dari itu efek obat misoprostol yang seharusnya berefek tiga puluh menit namun begitu cepat karena di minum bersamaan dengan jus." tambah Dokter.

Tubuh Aston semakin lemas ketika mendengar penjelasan Dokter kenapa Ayana bisa mengalami keguguran.

Aston menangkap ucapan Dokter di mana Dokter mengatakan jika Ayana meminum jus. Seingat Aston ia tidak pernah memberikan jus apapun kepada Ayana namun kenapa bisa Ayana minum jus itu.

"Kak, sebenarnya aku yang memberikan jus buah itu kepada kak Ayana," ucap Grizella sedikit bergetar karena takut.

Aston menghampiri sang adik. "Kamu memberikan jus yang bercampur dengan obat penggugur kandungan kepada Ayana? Kenapa kamu bisa sejahat itu kepada Ayana? Apa dia mempunyai salah kepadamu!" tanya Aston begitu marah.

"Bukan, aku tidak membuatnya namun aku hanya memberikannya karena yang membuatnya itu pembantu Mama," jelas Grizella.

"Pembantu Mama? Siapa?" Tanya nyonya Rosvelina.

"Itu, Ma, duh lupa lagi namanya," jawab Grizella.

"Dia yang baru bekerja di rumah?" tanya nyonya Rosvelina.

"Iya, Ma." Jawab Grizella.

"Ayo kita ke rumah." ucap Aston.

Sebelum Aston meninggalkan rumah sakit tuan Grayson menahan lengan sang anak.

"Ayana membutuhkan mu di sini, jadi kamu harus tetap berada di sini, urusan itu biar kami yang menyelesaikannya," ujar tuan Grayson.

Benar apa yang di ucapkan oleh Papanya. Karena saat Ayana siuman mungkin yang akan di cari oleh Ayana adalah dirinya. Setelah kedua orangtuanya pergi, Aston masuk kedalam ruangan di mana Ayana sedang berbaring diatas tempat tidur dengan kondisi tidak sadarkan diri akibat pendarahan yang cukup hebat.

Aston mengelus perut Ayana yang sebelum ada calon bayinya namum sekarang ia telah pergi meninggalkan mereka. Kebahagiaan yang datang begitu cepat namun berakhir begitu menyedihkan. Mereka kehilangan calon bayi mereka untuk selama-lamanya.

"Maaf." Satu kalimat yang keluar dari mulut Aston.

Aston begitu sabar menunggu Ayana hingga siuman.

...•••...

Sudah lima hari Ayana di rawat sekarang Ayana di perbolehkan pulang, namun pasca keguguran Ayana tidak boleh bekerja terlalu berat. Walaupun selama menikah dengan Aston ia tidak pernah bekerja berat lagi.

Semenjak Ayana keguguran ia tidak begitu banyak bicara kepada semua orang yang biasanya ia lakukan. Sama seperti sekarang Ayana hanya diam saja di dalam mobil walaupun sesekali Aston ajak berbicara.

Mobil tiba di rumah kediaman Aston, namun begitu banyak orang yang berada di rumah Aston.

Ayana yang kebingungan meminta jawaban kepada Aston. "Kita masuk dulu. Nanti kamu bakalan tau apa yang terjadi." Ucap Aston.

Di bantu oleh Aston untuk menaiki anak tangga terasnya Ayana melihat memang bagitu banyak orang tak terkecuali seorang polisi.

Mata Ayana menatap Zia yang sedang menangis.

"Sini, nak." ucap nyonya Rosvelina.

Ayana duduk di kursi berdekatan dengan nyonya Rosvelina dan juga Aston, namun yang mengherankan kenapa ada Zia di hadapannya dan juga polisi.

"Zia jelaskan." ucap Aston dengan menahan amarahnya.

Flashback on

Sesampainya di kediaman keluarga Matthew Ayana turun dengan sedikit tumbang membuat Aston dengan cepat menarik Ayana kedalam pelukannya.

"Ada apa?" tanya Aston.

"Kepalaku pusing," jawab Ayana.

Aston menggendong Ayana lagi karena Ayana merasa sedikit pusing.

Nyonya Rosvelina yang melihat Ayana di gendong oleh Aston kebingungan.

"Ada apa ini Aston? Kenapa dengan Ayana?" Tanya nyonya Rosvelina.

"Nanti Aston jelaskan, Aston mau bawa Ayana ke kamar dulu," jawab Aston.

Aston pergi ke lantai dua untuk menuju ke kamarnya sebelum ia menikah. Perlahan Aston membaringkan tubuh Ayana.

"Jika kamu butuh sesuatu kamu panggil saja aku," pesan Aston.

Ayana hanya mengangguk kepalanya saja. Setelah membaringkan Ayana dan memastikan Ayana sudah tertidur barulah Aston turun kebawah.

Nyonya Rosvelina beranjak dari duduknya ketika melihat Aston turun kebawah.

"Apa terjadi sesuatu kepada Ayana?" tanya nyonya Rosvelina khawatir.

"Ayana pusing,"

"Kenapa tidak di bawa ke dokter saja?"

"Sudah, Ma."

"Lalu bagaimana kondisinya?"

"Ayana hamil."

Ucapan Aston barusan membuat nyonya Rosvelina menutup mulutnya ia tidak percaya jika Ayana tengah berbadan dua.

"Ayana hamil! Ya tuhan! Benarkah itu Aston?" tanya nyonya Rosvelina yang masih tidak percaya dengan ucapan Aston.

"Iya, Ma. Ayana sedang mengandung buah hati kami berdua dan ini hasil USG nya." Aston menyodorkan bukti USG kepada nyonya Rosvelina.

Dengan tangan gemetar nyonya Rosvelina mengambil foto USG di mana foto itu memang memperlihatkan janin yang masih terlihat kecil.

"Akhirnya Mama bisa menggendong cucu," ucap nyonya Rosvelina bahagia.

"Untuk sekarang jangan memberi tau siapa-siapa terlebih dahulu kecuali keluarga kita saja, Aston tidak ingin sesuatu yang tidak di inginkan terjadi," pesan Aston.

Nyonya Rosvelina mengangguk bertanda setuju. "Jangan sampai kabar ini bocor ke siapapun itu."

Di balik pembicaraan mereka ada Zia yang sudah menguping pembicaraan mereka sejak Aston t**adi.

"Aku tidak akan memberikan bayi itu bertahan di kandungan mu, Ayana." ucap Zia lirih.

"Kamu sudah merebut kebahagiaan ku maka akan aku pastikan kamu merasakan apa yang aku rasakan."

Setelah makan malam, Zia keluar dari rumah untuk pergi ke suatu tempat di mana ia sudah berjanjian dengan seseorang.

"Sudah kamu pastikan ini yang paling cepat bekerjanya?" tanya Zia kepada orang tersebut.

"Sudah di pastikan."

"Baiklah, ini bayaranmu,"

Selesai melakukan transaksi Zia kembali ke kediaman keluarga Matthew karena ia akan melancarkan aksinya untuk mengugurkan kandungan Ayana.

Sesampainya di rumah, Zia dengan hati-hati membawa obat tersebut agar tidak ketahuan oleh siapapun itu. Zia berinsiatif untuk membuatkan Ayana jus. Namun langkah Zia terhenti ketika melihat Aston berada di dapur untuk membuatkan Ayana susu.

Aston sibuk berkutat di dapur untuk membuatkan susu hamil untuk Ayana. Namun mood Aston berubah ketika Zia datang ke dapur.

"Kak Aston sedang apa?" tanya Zia basa-basi.

"Apa kamu tidak bisa melihat aku sedang apa," jawab Aston begitu ketua.

"Oh, maaf."

Selesai membuatkan susu untuk Ayana dengan segera Aston membawakannya untuk Ayana. Setelah Aston pergi barulah Zia membuat jus untuk Ayana, namun jus itu sudah ia campur obat penggugur kandungan.

"Hey! Kamu ke sini," ucap Zia kepada pembantu yang baru saja bekerja sehari di sini."

"Ada apa nona?" tanyanya.

"Ini bawakan ke Ayana." Jawab Zia.

Tanpa mengetahui isi jus tersebut pembantu baru itupun menuju ke kamar atas di mana kamar Ayana berada. Namun di pertengahan anak tangga Grizella menghentikan pembantu itu.

"Itu untuk kak Ayana?" tanya Grizella.

"Iya, nona." Jawabnya.

"Kalau begitu aku saja yang memberikannya, kamu istirahat saja."

Grizella mengetuk pintu kamar Aston. Setelah ada sahutan barulah Grizella masuk kedalam kamar.

"Grizella, ada apa? Tumben sekali." ucap Ayana menyambut adik iparnya.

"Ini jus buat kakak," ujar Grizella menyodorkan jus buat apel kepada Ayana.

"Apa kamu yang membuatnya?" tanya Ayana sambil menerima gelas itu.

"Bukan bibi tadi yang buat," jawab Grizella.

"Terima kasih, ya."

Sebelum Ayana meminum jus itu ia ngobrol bersama dengan Grizella cukup lama. Setelah pukul sepuluh malam mereka mengakhiri obrolan mereka karena Grizella ingin memberikan kakak iparnya untuk beristirahat. Apa lagi sekarang kakak iparnya sedang mengandung keponakan. Tak ingin membuatnya kelelahan Grizella keluar dari kamar Aston.

Setelah Grizella keluar barulah Ayana meminum jus buah itu tanpa ada rasa curiga sedikitpun.

Tempat pukul dua belas malam tiba-tiba perut Ayana menjadi sakit, sakitnya melebihi saat ia menstruasi. Ayana mencoba bangun dari tidurnya, namum ia begitu terkejut saat merasakan ada yang mengalir di pahanya.

"Tidak! Ini tidak mungkin."

"ASTON!"

"ASTON!"

"ASTON!"

Sebuah teriakan yang berasal dari kamar Ayana membuat Aston yang semulanya fokus dengan pekerjaannya mendadak berlari menuju ke lantai dua untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.

"Ayana ada apa?" tanya Aston menyalakan lampu kamarnya.

Aston begitu terkejut melihat keadaan Ayana yang sudah terduduk di lantai dengan darah yang cukup banyak mengalir di bagian pahanya.

"Ayana ada apa?" tanya Aston lagi.

"Perutku sakit Aston," jawab Ayana dengan terbata-bata.

Karena mendengar teriakan Ayana yang cukup keras nyonya Rosvelina, Tuan Grayson, Grizella dan juga Zia menghampiri kamar Aston dan betapa terkejutnya nyonya Rosvelina melihat keadaan Ayana.

Ayana yang terus menerus memegangi perut yang begitu amat sakit. Hingga membuat Ayana jatuh pingsan.

Senyum bahagia terpancar dari wajah Zia saat berhasil membuat Ayana kehilangan calon bayinya.

Flashback off

Tubuh Ayana begitu lemas saat mendengar penjelasan Zia yang membunuh calon bayinya. Air mata tak kuasa Ayana bendung membuat ia menangis di pelukan Aston di mana Aston pun menguatkan Ayana.

"Silahkan anda bawa dia," perintah Aston kepada polisi untuk membawa Zia.

"Kak Aston! Maafkan aku!! Aku mohon kak jangan penjarakan aku!" teriakan Zia tidak membuat Aston mengurungkan niatnya untuk tetap memenjarakan Zia yang sudah berbuat sejauh ini.

Kedua orangtua Zia pun merasa malu telah membesarkan anak yang sudah menjadi pembunuh.

Setelah semua selesai Aston membawa Ayana menuju ke lantai dua. Ayana sudah begitu lega ketika ia sudah menangis. Dan sekarang matanya mulai mengantuk.

"Kamu tidur dulu, nanti makan malam aku yang antar," ucap Aston.

"Tidak usah," ujar Ayana.

"Kenapa? Apakah kamu tidak ingin makan?"

"Tidak, aku akan ke bawa sendiri untuk mengambil makan,"

"Kamu tetap di sini, makan malam aku yang antar nanti,"

"Kenapa kamu berbuat seperti ini?" tanya Ayana.

"Berbuat apa yang kamu maksudkan?" tanya Aston balik.

Ayana menatap kearah Aston. "Jika kamu berbuat seperti ini terus menerus maka itu akan membuatku tersiksa jika berpisah denganmu nanti." ucap Ayana.

"Mungkin kamu kejam di awal namun setelah menikah kamu memperlakukan ku begitu baik, tapi kenapa kamu membuat kontrak nikah kepada ku jika akhirnya kamu menyakitiku di akhir? Kenapa kamu tidak memperlakukan jahat di awal kita menikah!"

"Kenapa!!" Teriak Ayana.

Aston hanya diam tanpa membalas ucapan Ayana. "Lebih baik istirahat saja." ucap Aston.

Mendengar ucapan Aston yang begitu entengnya berkata seperti itu membuat Ayana menuju ke lemarinya untuk mengambil kopernya dan juga mengemasi barang-barang. Melihat itu Aston langsung menghentikan Ayana yang mencoba keluar dari rumah Aston.

"Ayana hentikan!" Aston mencoba menarik koper yang akan di bawa oleh Ayana.

"Lepaskan aku!"

"Ayana, ada apa denganmu!"

"Lepaskan aku biarkan aku pergi dari sini!"

"Tidak akan aku biarkan!"

"Kenapa! Karena kontrak perjanjian pernikahan itu belum selesai? Akan aku bayar uang yang kamu berikan kepadaku! Asal lepaskan aku!" ucap Ayana penuh dengan permohonan.

"Tidak, itu tidak akan aku biarkan,"

Aston tidak ingin terlalu melayani amarah Ayana karena Aston tau setelah kehilangan calon bayinya Ayana menjadi seperti ini sekarang. Setelah kepergian Aston keluar kamar Ayana terduduk lemas dengan perasaan yang sulit di jelaskan.

"Jika kamu tidak melepaskanku aku tidak akan bisa mengelak jika aku sudah mencintaimu." Itulah kalimat yang keluar dari mulut Ayana setelah Aston keluar dari kamar mereka berdua.

...•••...

Seperti yang di katakan Aston tadi jika ia akan membawakan makan malam untuk Ayana. Namun Ayana enggan untuk makan malam yang sudah Aston bawakan untuknya.

"Makanlah sedikit saja agar perutmu tidak kosong," ucap Aston.

Ayana tidak menyahuti ucapan Aston.

"Aku besok pergi ke Singapura, apa kamu mau ikut?" tanya Aston.

"Jika untuk urusan bekerja aku tidak ingin ikut," ucap Ayana.

Ayana sebenarnya ingin ikut namun jika ia ikut maka bisa saja ia menganggu pekerjaan Aston maka dari itu Ayana memilih untuk tidak ikut, namun jika Aston benar-benar ingin liburan bersama dengan Ayana maka ia akan ikut.

"Aku memang ada urusan bekerja namun, setelah itu kita jalan-jalan bagaimana?" tanya Aston meminta pendapat Ayana.

Ayana menatap kearah Aston. "Kamu di sana berapa hari?"

"Aku di sana selama lima hari, tiga hari untuk urusan bekerja, dua hari kita akan jalan-jalan, bagaimana?"

"Baiklah aku akan ikut." Akhirnya Ayana memutuskan untuk ikut bersama Aston.

Mungkin dengan ikut bersama dengan Aston ke Singapura ia bisa melupakan kejadian ini.

1
anita
lanjuut
Nuriati Mulian Ani26
kayaknya ..pernikahan mereka harus bnyak debat dan jutek
anita
ini ngjk nikah kok kyak mau beli kangkung aja
Djuariah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!