Dicampakkan saat sedang mengandung, itu yang Zafira rasakan. Hatinya sakit, hancur, dan kecewa. Hanya karena ia diketahui kembali hamil anak perempuan, suaminya mencampakkannya. Keluarga suaminya pun mengusirnya beserta anak-anaknya.
Seperti belum puas menyakiti, suaminya menalakknya tepat setelah ia baru saja melahirkan tanpa sedikitpun keinginan untuk melihat keadaan bayi mungil itu. Belum hilang rasa sakit setelah melahirkan, tapi suami dan mertuanya justru menorehkan luka yang mungkin takkan pernah sembuh meski waktu terus bergulir.
"Baiklah aku bersedia bercerai. Tapi dengan syarat ... "
"Cih, dasar perempuan miskin. Kau ingin berapa, sebutkan saja!"
"Aku tidak menginginkan harta kalian satu sen pun. Aku hanya minta satu hal, kelak kalian tidak boleh mengusik anak-anakku karena anakku hanya milikku. Setelah kami resmi bercerai sejak itulah kalian kehilangan hak atas anak-anakku, bagaimana? Kalian setuju?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah itu ...
Satu jam telah berlalu semenjak operasi Regina dilakukan. Tapi hingga saat ini Regina masih belum sadarkan diri akibat obat bius yang disuntikkan dokter sebelum operasi dilakukan. Menurut dokter, operasi telah berhasil, Regina juga telah melewati masa kritisnya, dan hanya tinggal menunggu saja agar gadis kecil itu segera sadarkan diri. Namun, sebagai seorang ibu, Zafira belum dapat bernafas lega sebelum Regina membuka matanya.
"Ra, ini sudah waktunya makan siang. Kau mau makan apa, nanti aku yang akan belikan," tawar Alvian yang setelah melihat jarum jam di arloji mahal miliknya.
"Ah, tuan, tidak usah repot-repot. Lagipula saya belum lapar. Kalau Anda ingin makan, silahkan. Atau Anda pulanglah terlebih dahulu. Tapi maaf, saya tidak bisa memesankan makan siang Anda seperti biasanya," jawab Zafira merasa tak enak hati sekaligus bersalah sebab sudah merepotkan atasannya, lalu kini membuatnya kelaparan karena tidak bisa memesankan makan siang seperti biasanya.
Alvian menghela nafas, "aku tidak repot sama sekali. Aku tahu kau mencemaskan keadaan putrimu, tapi jangan lupa, pikirkan kondisi tubuhmu. Termasuk anak yang ada dalam kandunganmu. Selain itu, apa kau lupa pada putri dan ibumu, aku yakin mereka pun sedang lapar saat ini," ujar Alvian seraya menunjuk ke arah ibu Zafira yang sedang menidurkan Refina di sofa yang ada di ruangan itu.
Ya, di kamar rawat Regina terdapat sofa sebab Alvian meminta Regina dibawa ke ruangan VIP. Zafira awalnya menolak, tapi sikap Alvian yang mendominasi dan tidak terima penolakan membuat Zafira terpaksa menerima. Tapi Zafira berjanji, bila gajian nanti ia akan membayar biaya yang sudah Alvian keluarkan. Namun lagi-lagi Alvian mampu membuat Zafira tak dapat berkutik sebab Alvian mengatakan semua biaya pengobatan ditanggung perusahaan. Jadi ia tak perlu khawatir.
Zafira sebenarnya merasa aneh, namun ia tak bisa lagi membantah ucapan Alvian. Jadi ia hanya bisa menerima sekaligus mengucap syukur. Tadi ia sudah khawatir bagaimana cara membayar biaya operasi yang ia yakini tidak sedikit itu, tapi setelah mendengarkan ucapan Alvian, akhirnya Zafira dapat bernafas dengan lega meskipun masih ada sepercik tanda tanya di benaknya.
Zafira seketika terhenyak. Ia hampir lupa. Karena terlalu mengkhawatirkan Regina, ia lupa pada Refina dan ibunya. Selain itu, ia benar-benar lupa, ia tengah mengandung saat ini. Tentu anak yang ada di dalam kandungannya memerlukan nutrisi untuk tumbuh dengan sehat dan sempurna. Hampir saja ia dzalim pada anak-anak dan ibunya.
"Astaghfirullah," gumam Zafira seraya meraup wajahnya.
"Jadi kau mau pesan apa?" tanya Alvian lagi.
Zafira menggaruk pelipisnya, ia sendiri bingung mau makan apa.
"Putrimu itu suka makan apa? Oh ya, siapa namanya? Kalau yang ini kan Regina," ucapnya mengingat nama yang terus diucapkan Zafira saat terisak tadi, "kalau yang lebih kecil itu siapa?"
"Oh, dia namanya Refina, pak. Dia suka makan ayam. Segala olahan ayam dia suka," tutur Zafira yang diangguki Alvian.
"Kali begitu, aku pesankan ayam bakar madu, mau? Kebetulan di seberang rumah sakit ini ada kedai ayam bakar madu yang enak," ucapnya.
Tanpa sadar, senyum Zafira merekah, ia memang menyukai ayam bakar madu. Tanpa ragu ia pun mengangguk. Namun dalam sekejap mata ia tersadar, bagaimana mungkin ia menyuruh atasannya untuk membelikan mereka makan siang.
"Tapi pak, apa tidak merepotkan? Atau biar saya sendiri yang ... "
"Jangan terlalu sungkan denganku? Aku yang menawarkan sudah tentu artinya aku tidak merasa direpotkan. Ya sudah, aku akan membelikannya setelah shalat Dzuhur. Tidak apa kan sedikit lama?"
Zafira menggeleng dengan cepat, "justru saya sangat berterima kasih pada Anda, pak. Hari ini kami sudah banyak sekali merepotkan Anda. Dan saya juga ucapakan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan bapak tadi yang mau mendonorkan darah bapak untuk putri saya. Padahal saya hanya bawahan Anda, tapi perlakuan dan kebaikan Anda sungguh luar biasa," ucap Zafira tulus dengan senyum merekah. Meskipun wajah Zafira tampak sembab dengan mata dan hidung yang masih memerah, tapi itu tidak memudarkan kecantikannya.
Alvian tersenyum simpul, "bukankah sudah kewajiban kita sebagai umat manusia untuk saling membantu?" Ucapnya seraya tersenyum. "Ya sudah, aku pergi dulu. Kalau ada apa-apa, hubungi aku," ucap Alvian sebelum keluar dari ruangan yang didominasi warna putih dan biru muda itu.
...***...
Kehebohan aksi panggung Regina kemarin ternyata juga sampai di perusahaan YG Group. Apalagi di jam makan siang ini, karyawan yang kebetulan menonton secara langsung di hari Minggu kemarin bercerita dengan antusias sampai memamerkan video yang berhasil mereka rekam secara langsung. Bahkan ada juga yang memamerkan foto yang mereka berhasil tangkap saat Regina menerima hadiah utama dari para juri dan penyelenggara acara. Bahkan foto-foto Refina pun ikutan viral karena saat Refina menerima hadiah lomba menggambarnya, Regina langsung maju dan memeluk serta mencium sang adik.
"Mereka keren-keren banget sih. Jadi penasaran sama orang tuanya. Pasti orang tuanya hebat, ganteng, dan cantik ya, jadi anak-anaknya bukan cuma super cantik, tapi juga pinter, hebat, berbakat." Puji dari salah seorang karyawan YG Group.
"Iya. Aku kemarin liat sih ibunya, tapi sayang waktu mau ambil gambar, dia langsung nutupin wajahnya pakai masker. Tapi asli, ibunya cakep banget. Suaminya pasti ganteng banget, jadi penisirin euy," celetuk yang lainnya.
"Penasaran kenapa? Jangan bilang mau jadi pelakor loe?" cetus salah satu temannya membuat teman yang lainnya tertawa terbahak.
"Ih, nggak gitu juga keles. Cuma penasaran aja, apa nggak boleh. Eh, btw kalau dilihat-lihat muka adek-adek ini kok familiar ya?" cetusnya sambil memandangi foto Regina dan Refina dengan baik-baik. Rekannya yang lain pun turut memandanginya hingga tiba-tiba salah seorang dari temannya itu melihat Refano yang berjalan di lobi membuatnya tertegun.
"Eh, eh, liat deh si bos," ucapnya membuat yang lainnya memandang Refano yang jaraknya cukup jauh.
"Emang kenapa?"
"Liat lagi, terus liat foto adek-adek ini!" ujarnya. Tiba-tiba semuanya tertegun di tempat.
"Nggak mungkin kan mereka anak pak bos? Pak bos kan baru nikah 2 bulanan ini. Masa' anaknya udah segede itu. Tapi gue akuin, mereka benar-benar mirip. Kayak miniatur pak bos versi anak cewek." Ucapnya membuat yang lainnya kembali memandangi foto Regina dan Refina yang mereka lihat dari layar hp.
"Coba kita liat video Regina nyanyi pake laptop untuk memperjelas wajahnya," ucap salah satu dari mereka yang memang membawa laptop. Lalu mereka pun segera memutar video Regina yang tengah bernyanyi dengan penuh penghayatan sampai-sampai membuat mereka merinding. Karena terlalu fokus menonton, sampai-sampai mereka tak sadar Refano telah berdiri di dekat mereka.
"Waktu makan siang telah berakhir, tapi kenapa kalian masih bersantai di sini? Apa kalian mau ... "
Refano yang baru saja hendak memarahi karyawannya, tiba-tiba tertegun saat melihat layar laptop yang memutar video Regina yang sedang bernyanyi di atas panggung. Suaranya, ekspresinya, pembawaannya membuat bulu kuduk Refano seketika berdiri. Jantungnya pun sudah berdegup dengan kencang. Refano menonton video itu dengan tatapan tak percaya, 'apakah itu benar-benar Regina?'
...****...
Kalau suka sama cerita othor, ditunggu like, komen, vote, hadiah, dan rate bintang 5 nya ya! 🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
...Makasih. 🥰🥰🥰...
...***...
...HAPPY READING 🥰🥰🥰...
suka2 entelah thor..😛