Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
Carla dan Carlos hari ini sudah siap-siap untuk pergi ke sekolah. Mereka akan diantar oleh Carlina.
Karena Arthur ada keperluan mendadak, jadi tidak bisa menemani mereka. Tadinya mereka akan diantar oleh Arthur, namun sang asisten menelponnya.
"Maafkan papa tidak bisa mengantar kalian," ucap Arthur mencium pipi kedua anaknya.
"Gak apa-apa Pa, ada mama kok," jawab Carla.
Mereka masuk kedalam mobil, lalu melambaikan tangannya ke papanya yang berada di mobil lain.
Dua buah mobil melaju setelah keluar dari pintu gerbang. Oya, mobil yang di pesan oleh Arthur untuk Carlina sudah tiba kemarin.
Karena mobilnya memang sudah ada hanya tinggal menunggu diantar saja. Tinggal telpon, terus transfer uangnya.
Kenzo ingin memberikan saja sebagai hadiah, namun Arthur menolak. Jika untuk hadiah, nanti saja, itu kata Arthur.
Carlina memarkirkan mobilnya di tempat parkir sekolah. Ia akan mengantar anak-anaknya bertemu guru.
Lonceng sekolah berbunyi, para murid pun masuk kedalam kelas masing-masing. Carlina berpesan kepada kedua anaknya agar tidak terlalu mencolok.
Dan kejeniusan nya pun akan disembunyikan. Mereka akan bersikap selayaknya anak-anak pada umumnya.
"Kalian belajar yang benar, ingat attitude baik harus tetap dijaga," pesan Carlina.
"Baik Ma," jawab keduanya serentak.
Bu guru sebagai wali kelas mereka tersenyum. Karena melihat murid barunya terlihat begitu sopan.
Tadi saat baru masuk ke ruang guru saja, Carla dan Carlos langsung menyalami para guru dan mencium tangannya.
Hal yang jarang dilakukan oleh para murid pada umumnya. Carlina kemudian pamit pulang, karena jam pelajaran akan segera di mulai.
"Anak-anak, ini adalah murid baru pindahan dari negara A. Kalian tahu negara A?" Bu Septy sebagai wali kelas 2.
"Tahu Bu guru," jawab mereka serentak.
"Perkenalkan diri kalian berdua," pinta Bu Septy.
"Hai, namaku Carla, aku harap kalian bisa menerima aku dengan baik di sekolah ini," ucapnya.
"Namaku Carlos!"
Kemudian bu guru meminta mereka untuk duduk. Mereka duduk paling belakang karena hanya itu yang kosong.
Ya Carla dan Carlos masuk ke kelas dua, karena ia ingin belajar secara normal saja. Tidak ingin loncat kelas.
Sementara saudara-saudaranya kelas 5, karena mereka loncat kelas. Dan juga mereka dikhususkan dalam satu kelas saja.
Mereka di tempatkan khusus, yaitu kelas 5A. Pokoknya mereka di istimewakan di sekolah ini.
Berbeda dengan Carla dan Carlos, mereka tidak ingin di istimewa kan. Sebenarnya bisa saja mereka gabung dengan saudara-saudaranya. Namun Carla dan Carlos menolak.
"Baik, sekarang kita mulai pelajaran. Kalian akan belajar menggambar. Siapa gambarnya paling bagus, akan ibu beri hadiah," ucap Septy.
Septy sudah menyediakan tiga buah kotak kado yang entah apa isinya? Hanya Septy yang tahu.
"Menggambar apa Bu?" tanya Lia sambil tunjuk tangan.
"Bebas, pemandangan gunung, laut atau pantai. Pokoknya terserah kalian semua. Ibu beri waktu kalian 30 menit."
"Beruntung aku bawa buku untuk menggambar," gumam Carla.
Carla dan Carlos mencoret-coret secara acak dibuku gambarnya. Terlihat seperti tidak ada niat untuk menggambar.
Karena guru sedang keluar sebentar, para murid melihat yang digambar oleh Carla dan Carlos terlihat jelek.
Mereka mentertawakan gambar keduanya yang belum jadi itu. Namun mereka tidak peduli, masih terus menyelesaikan gambarnya.
Guru kembali masuk, dan para murid berhamburan kembali ke tempat duduknya masing-masing.
"Bagaimana? Sudah ada yang selesai?" tanya Bu guru.
"Belum," jawab mereka serentak. Hanya Carla dan Carlos yang tidak menjawab.
Carla dan Carlos akhirnya menyelesaikan menggambarnya, sedangkan yang lainnya masih belum selesai.
Namun keduanya masih berpura-pura seolah belum selesai. 30 menit kemudian, mereka semua mengumpulkan hasil yang mereka gambar.
Tidak lupa mereka menyertakan nama di sudut gambar mereka. Carla dan Carlos yang paling terakhir mengumpulkan kan hasil menggambar nya.
Septy langsung terpukau melihat hasilnya. Bukan seperti gambar, namun seperti lukisan.
"Carla dan Carlos, ini seperti lukisan. Darimana kalian belajar?" tanya Septy.
"Maaf Bu guru, sebenarnya kami belajar sewaktu di negara A," jawab Carla.
"Boleh ibu pajang? Nanti ibu beri bingkai," tanya Septy.
Carla menoleh ke adiknya, kemudian keduanya mengangguk serentak. Septy tersenyum, Pak kepala sekolah tidak memberitahu pada guru jika mereka adalah anak Arthur.
Karena Arthur meminta, agar identitas mereka tidak di publikasikan di sekolah. Karena sewaktu mendaftar kemarin, para guru tidak bertemu dengan mereka.
"Sekarang kita pada pelajaran selanjutnya," ucap Septy.
Kurang lebih satu jam, merekapun akhirnya beristirahat. Carla dan Carlos hanya duduk didalam kelas.
Saat ia ingin membuka bekalnya, datang para saudara-saudaranya menghampirinya. Carla dan Carlos melihat mereka yang tersenyum kepadanya.
"Mengapa tidak keluar kelas? Kita bisa ngobrol di taman," tanya Kirana.
"Yuk gabung dengan kami, jangan sungkan, kita adalah saudara," kata Vania.
"Oya kenalkan, namaku Vania yang cantik dan imut di sekolah ini," ucapnya narsis.
Padahal jika ingin dibandingkan, mereka tidak ada bedanya, sama-sama cantik dan imut. Akhirnya mereka pun menyebutkan nama mereka satu persatu.
Carla dan Carlos mudah akrab dengan mereka, mungkin karena mereka ramah sesama saudara.
Jika dengan orang lain, mereka sangat cuek. Apalagi dengan orang yang tidak dikenal. Carlos dan Carla pun ikut mereka ke taman.
Mereka semua juga bawa bekal, dan tidak diizinkan untuk makan dan minum di kantin.
"Bagaimana sekolah disini? Apa menyenangkan dengan di sana?" tanya Axelle.
"Baru juga hari pertama, tapi ada kalian kami jadi suka. Di negara A kami tidak punya teman," jawab Carlos.
"Kalian di antar Om Arthur ya?" tanya Virendra.
"Sama mama, karena papa ada urusan," jawab Carla.
Mereka ngobrol sambil makan bekal mereka. Sepertinya mereka nyambung satu sama lain. Jadi lebih mudah akrab.
Selesai makan, mereka kembali ke kelas. Kebetulan jam istirahat sudah habis. Di kelas Carla dan Carlos, yang mengajar adalah Septy. Tidak ada guru lainnya.
Karena setiap guru punya tugas masing-masing. Karena kelas di sekolah ini banyak, ada ABC nya.
"Oya, sesuai janji ibu ke kalian, ibu akan berikan hadiah untuk kalian."
Septy memanggil Carla dan Carlos sebagai pemenang, dan pemenang ke 3 yaitu Arfan karena gambarnya juga bagus.
Ada seorang murid menangis karena tidak menang. Carlos dan Carla berinisiatif memberikan hadiah mereka kepada murid itu.
"Gak apa-apa, kan Bu?" tanya Carla.
"Gak apa-apa, ibu bangga dengan kalian. Pasti orang tua kalian juga bangga punya anak seperti kalian," jawab Septy.
Jam pelajaran usai, saat nya mereka pulang. Anak-anak lain berlari saling dorong saat hendak keluar.
Namun Carla dan Carlos terlihat begitu santai, mereka menunjukkan sifat baik mereka dengan mencium tangan Bu guru sebelum keluar.
.....
Sekedar informasi ....
Rafael dan Vania anak dari Kayden dan Violet. Aku beri mereka dua anak saja, soalnya bingung juga kalau banyak.
Ayunindya dan Diyan anak dari Kayvira dan Dylan.
Auristela dan Axelle anak dari Aksa Delvin dan Suci.
Zahira dan Zander anak dari Nayara dan Arkana Abinaya.
Shafira dan Syafiq anak dari Rayyan dan Ratu.
Vartika dan Virendra anak dari Danendra dan Advika.
Xaviera dan Xavier anak dari Kenzo dan Wulan.
Clarinta dan Keenan anak dari Kenzie dan Keysha.
Kyra Queensha dan Abizar anak dari Quenni dan Abimanyu.
Sasikirana dan Sasakirani anak dari Qirani dan Aliando.
Gak perlu di hafal, nanti kalian bingung karena terlalu banyak.
Hidup itu selalu seimbang kiri dan kanan 😂😂
Apa jobdesk recesionis yaa? Satpam perusahaan? Ini perusahaan recehan ato gedean?
Kalo perusahaan gede, karyawan jiasa aja ga bisa asal masuk ke ruangan pimpinan..
Aahhgg ini kan dunia unreal, anything can happend right? 😂😂😂
🙏🏼🙏🏼
Semangay bosque 👌🏻
.