NovelToon NovelToon
Mysterious Man

Mysterious Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kekasih misterius
Popularitas:670
Nilai: 5
Nama Author: Sweet Raa

"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya

"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

"Mamah kok gak bangunin Ara sih, kan Ara jadi kesiangan" Ara berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa

"Mamah udah bangunin kamu beberapa kali, tetep aja gak bangun" jawab Salma dari arah meja makan

"Papah mana?"

"Papah udah berangkat lah"

"Terus Ara berangkat gimana?" Ara dengan segera membuka ponselnya dan mencoba untuk memesan ojek

"Ya salah sendiri nonton drakor mulu, jadi kesiangan kan" omel Salma

"Ara berangkat sekarang, Abang ojeknya udah didepan" Ara mengambil satu potong roti bakar dan mencium pipi Salma sebelum akhirnya segera lari keluar

"Hati hati, makan pelan pelan jangan sampai tersedak" teriak Salma. "Ck anak itu, kenapa sangat keras kepala" Salma menggelengkan kepalanya ketika Ara sudah menghilang dibalik pintu

****

"Pak tolong dong buka, sekali aja"

"Gak bisa, liat udah jam 8, orang lain udah belajar ini baru dateng"

"Ayo dong Pak bukain, cuman sekarang aja" rengek seorang siswa didepan gerbang. Ara yang melihat itu menelan ludahnya kasar, dan menarik nafasnya panjang

"Terpaksa harus lewat jalan itu" Ara membalikkan tubuhnya dan berjalan kearah belakang sekolah

"Ini gimana sih susah banget, siapa yang bangun tembok setinggi ini" oceh seseorang yang berusaha memanjat tembok

"Mika" panggil Ara ketika melihat Mika yang sedang berusaha masuk kedalam area sekolah

Mika menoleh kearah sumber suara dan diam menatap Ara. "Mika juga kesiangan?" Tanya Ara, tetapi Mika tidak menggubris sama sekali, dan kembali berusaha memanjat tembok

"Biar Ara bantu" Ara berjalan mendekati Mika, tetapi Mika memilih menjauh dan diam didekat sebuah pohon mangga

"HEI KALIAN!" Teriak seseorang dari arah belakang Ara

"Mampus" gumam Mika dan Ara bersamaan

****

"Sampai kapan nih Bu, panas banget. Ibu Ina kan baik, boleh ya kita masuk sekarang" rengek Ara

"Sampai istirahat Ara! Suruh siapa datengnya telat dan coba buat masuk lewat belakang"

"Emang kalo lewat depan bakal dibolehin masuk?" Tanya Mika

"Boleh, paling di marahin sama Bu Tika" jawab Bu Ina enteng. Ara dan Mika terdiam, dan membayangkan betapa menyeramkan nya Bu Tika ketika marah

"Yaudah deh Bu gapapa kita disini aja sampe istirahat" Ara menghentakkan kakinya beberapa kali, karena kakinya benar benar pegal

"Ibu tinggal dulu ya, harus ngajak dikelas 10. Kalo kalian kabur, siap siap besok dipanggil Bu Tika" ancam Bu Ina

"Kamu masih marah Mik?" Tanya Ara. Mika hanya diam tak menggubris Ara sedikitpun, Ara menghela nafasnya panjang, dan memilih fokus untuk hormat kepada bendera

Jam menunjukkan pukul 11, Mika dan Ara masih setia berdiri dibawah teriknya matahari. Keringat sudah membasahi tubuh mereka. Ara mengedipkan matanya beberapa kali, merasakan kepalanya yang semakin lama semakin berat

Brakkk

"ARA" Tiba tiba saja Ara terkapar. Mika dengan cepat mencoba menggendong Ara, tetapi tubuh mereka yang terbilang hampir sama, membuat Mika kesulitan. Mika menatap sekelilingnya yang masih sepi dan matanya tertuju pada seseorang yang duduk tidak jauh darisana

"Ra bangun" mika menepuk pipi Ara beberapa kali, tetapi hal itu tak kunjung membuat Ara tersadar

"KAK! TOLONG!" Teriak Mika. Seorang pria menoleh dan menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi didepannya

"KAK TOLONGIN INI" lagi dan lagi mika berteriak. Pria itu dengan cepat berlari kearah mereka, dan dengan mudahnya menggendong tubuh Ara

"Kalian ngapain disini?" Tanya Pria itu

"Kita dihukum karena datang terlambat, tapi Ara kayaknya gak sarapan jadi dia gak kuat" jelas Mika. Pria itu mengangguk paham dan segera membawa Ara ke UKS

"Kenapa ini?" Tanya perawat penjaga UKS

"Pingsan lah Bu, kenapa masih nanya?"

"Ck ya Ibu tau dia pingsan, maksudnya gara gara apa?" Perawat tersebut segera mengambil alat medisnya dan mencoba memeriksa Ara

"Pingsan pas dijemur dilapangan" jelas Mika

"Ohh jadi kalian yang tadi dihukum Bu Ina?" Tanya perawat tersebut. Mika hanya diam dan mengangguk

"Ara sakit ya Bu?"

"Kecapean aja, dan kurang istirahat" ucap perawat tersebut. Lagi dan lagi mika mengangguk paham dan membalikkan tubuhnya menghadap pria yang menggendong Ara

"Kak makasih ya, maaf merepotkan" ucap Mika

"Hmm santai aja, kalo gitu gue duluan, masih ada urusan"

"Iyaa Kak, hati hati dijalan" Mika mengangguk dan mengantarkan pria itu menuju pintu keluar

"Ara kasian juga ya" batin Mika dengan menatap wajah pucat Ara. "Ck tapi gak boleh, Mika masih marah sama Ara!" Mika memilih menghampiri perawat yang sedang membuat teh hangat

"Bu titip Ara ya, Mika mau beresin hukuman, tapi jangan bilang mika yang bawa Ara kesini ya" ucap Mika

"Loh kenapa?" Perawat tersebut menatap heran kearah Mika

"Gapapa Bu, jangan bilang aja, mohon kerjasamanya yaa"

"Yaudah iya Mika. Sebentar lagi juga istirahat, gih sana nanti malah dimarahin Bu Ina"

"Iyaa Bu, Mika permisi, sekali lagi makasih yaa" Mika berjalan keluar UKS, dan menatap sekilas kearah Ara yang masih terpejam dengan wajah pucat nya

Mika berjalan kearah lapangan dengan gontai. Entah apa yang dipikirkan Mika sehingga membuatnya tidak fokus dan hendak menabrak tembok dihadapannya. Tetapi untung saja ada tangan seseorang yang menghalangi antara kepala Mika dengan tembok

Mika mengangkat kepalanya melihat Kenzo yang juga sedang menatapnya "Kalo jalan hati hati, mikirin apasih? Tembok aja ditabrak" ucap Kenzo, tetapi Mika hanya diam saja diposisinya. Kenzo berdecak dan mengetuk kening mika dengan telunjuknya

"Aduh sakit Ken!" Mika mengusap keningnya dan menatap Kenzo tajam

"Lagian ditanya malah diem aja" kesal Kenzo. Mika malah diam dan melihat kearah belakang, menatap kearah UKS

"Kalo kangen mending bilang, kalian itu diciptakan untuk terus bersama, bukan berantem gini" celetuk Kenzo

"Kangen siapa?" Tanya Mika yang pura pura tidak tahu

"Lo kangen Ara kan? Gue tau tadi Ara pingsan"

"Kalo tau kenapa gak bantuin hah? Mika kesusahan bawa Ara ke UKS, tapi untung ada Kakak ganteng itu!" Mika mengepalkan tangannya dan memukul dada bidang Kenzo

"Awww" Kenzo mengusap dadanya dan menghela nafasnya panjang "ya maaf, tadi juga mau nolongin tapi keburu sama cowo itu kan"

"Ga dimaafin, udah ah buang buang waktu" Mika memilih kembali berjalan, tetapi Kenzo menahan tangannya

"Mau kemana?" Tanya Kenzo

"Ya kelapangan lah, kemana lagi coba?"

"Mau ngelanjutin hukuman?"

"Iyaa Kenzo" ucap Mika penuh penekanan

"Ngapain coba, panas gini, udah yu ikut gue" Kenzo menarik tangan Mika begitu saja

"Ish gak bisa, harus ngelanjutin hukuman, nanti dimarahin Bu Ina!" Mika berusaha memberontak tetapi tenaganya kalah kuat dengan Kenzo

"Gapapa nanti gue yang ngomong"

"Terus sekarang mau kemana?" Tanya Mika yang sudah pasrah

1
Cahya dana
ayo up lg, semangat🙌
Yusuf Muman
Bikin ketagihan!
Mashiro Shiina
Wajib dibaca!
Yakumo Tsukamoto
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!