NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Genius

Pengasuh Tuan Muda Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:63.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Ajeng harus pergi dari desa untuk menyembuhkan hatinya yang terluka, sebab calon suaminya harus menikahi sang sepupu karena Elis sudah hamil duluan.

Bibiknya memberi pekerjaan untuk menjadi pengasuh seorang bocah 6 tahun dari keluarga kaya raya di Jakarta.

Ajeng iya iya saja, tidak tahu jika dia adalah pengasuh ke 100 dari bocah licik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 - Bagaimana Bisa?

"Kalian sedang cari apa?" tanya Ryan, dia menghampiri.

"Malvin ku hilang Om, gara-gara mbak Ajeng dan papa!" Sean yang menjawab, bicara mengadu.

"Jadi sekarang cari Malvin?"

"Bukan, Malvin sudah masuk ke dalam danau jadi tidak mungkin mendapatkan dia lagi, jadi sekarang cari katak yang lain untuk pengganti Malvin." Terang Sean pula.

"Baiklah, kalau begitu Om akan bantu."

"Yee!! terima kasih Om Ryan."

"Tapi bagaimana kalau tim nya kita bagi 2, berpencar agar lebih cepat menemukan pengganti Malvin. Sean dan papa Reza, Om Ryan dan mbak Ajeng."

"Setuju!!" Ajeng yang menjawab dengan cepat, bahkan Sean kalah cepat dengan gadis itu. Sean melirik pengasuhnya, jadi curiga ada udang di balik batu.

Jangan-jangan ada tujuan tersendiri mbak Ajeng seperti itu.

Mata Sean menyipit, Ajeng yang gemas langsung mengusap wajah sang anak asuh.

Ryan tertawa melihat perselisihan keduanya, sementara Reza tetap diam tanpa ekspresi apapun.

Dan akhirnya setelah kesepakatan itu mereka pun berpisah jadi dua tim.

Sean dan papa Reza mencari di sisi kiri, sementara Ryan dan Ajeng mencari di sisi kanan.

Hampir 1 jam mereka mencari namun tidak menemukan 1 pun katak di taman itu.

Sean tidak sedih, tapi dia pura-pura sedih.

Dan setelah 1 jam pencarian itu akhirnya mereka bertemu di salah satu kursi taman.

"Sean, minumlah air mu dulu," ucap Ryan, bukan hanya ada air mineral, dia juga membeli beberapa makanan ringan untuk sang keponakan.

Sean duduk dengan kasar, wajahnya ditekuk.

"Pokoknya aku mau Malvin!" rengek bocah itu, dia seperti ingin menangis.

"Ya sudah jangan nangis, mbak Ajeng coba cari di depan," balas Ajeng, bagian depan taman ini belum mereka telusuri, seingat Ajeng ada got air di sana. Mungkin saja ada kataknya.

"Kan yang hilangin Papa, biar papa saja yang cari!" pinta Sean.

Semua orang terdiam. Sumpah, Ajeng lebih pilih untuk mencari sendirian dibandingkan harus ditemani oleh papa Reza.

"Baiklah, papa dan mbak Ajeng akan mencarinya, kamu tunggu di sini bersama om Ryan ya?" balas Reza.

Dan Sean langsung menjawabnya dengan cepat, "Iya!"

Ajeng tersentak.

Kenapa jadi begini.

Dan belum sempat wanita cantik itu berontak, Reza sudah lebih dulu melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana.

Ajeng galau, raut wajahnya nampak begitu cemas. Namun akhirnya dia putuskan untuk berlari mengejar pria berwajah dingin itu.

Ajeng mengambil jarak aman, Dia berjalan tiga langkah di belakang.

Hingga akhirnya mereka berdua tiba di depan pintu masuk taman ini.

"Kenapa hanya diam? carilah dimana kataknya? tunjukkan padaku bagaimana caranya menangkap katak yang benar? Hap!" ucap Reza, baru kali ini dia bicara panjang lebar seperti itu, bahkan Ajeng sampai merasa jika kalimat tersebut merupakan sindiran untuknya.

Hingga seketika membuat Ajeng teringat ketika dia berulang kali memerintahkan Papa Reza untuk segera menangkap Malvin.

Astaghfirullah, maaf ya Allah, aku lupa. Batin Ajeng merana.

"Maaf Pa, aku tadi khilaf."

"Khilaf, khilaf, sekarang cepat cari kataknya."

"Iya-iya." pasrah Ajeng, dia kemudian mencari di selokan sana, selokan itu tidak terlalu kotor, ada airnya yang menggenang sedikit.

Bibir Ajeng tersenyum saat melihat banyak anak katak di sana, masih berbentuk berudu.

"Pa!" panggil Ajeng dengan riang, dia melambai.

Reza mendekat.

"Ambil itu saja Pa, itu anak katak."

Astaghfirullah. Batin Reza. Hanya melihat saja dia sudah tidak sanggup.

Bagaimana bisa seorang Reza Aditama, CEO Aditama Kingdom mengambil berudu di selokan taman?

1
Erika Hasibuan
Luar biasa
Dede Mulya
Kecewa
Dede Mulya
Buruk
Desy Wulandari
Luar biasa
Patrish
cauvade syndrome..... itu karena saking bucinnya papa Reza....
Supriyatun
hahahahahha
Supriyatun
sudah baca thor sudah tamat bacanya bagus ceritanya dokter alam
Supriyatun
aku juga ah🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤣hahahahaha
Patrish
salah musuh Mon... soal acting yang melas melas..dia mah suhunya
Patrish
harusnya kamu berterimakasih pada Erwin.. kalo tidak ada penyelewengan.... ga kebagian si cantik kau..
Supriyatun
betul apa tidak itu ayahnya sean curhat sama anaknya.padahal kan usianya katanya 33 heheheh.jadi geli aku bacanya tapi lucu juga si seandainya ada ayah curhat sama anak tuk carikan jodoh heheheje .namanya juga cerita kwkwkwk.semangat thor.bagus ceritanya.
Supriyatun
author lebih gila lagi kwkwkwkwk 🤭🤣😜🙏🏻hahahahahhs
Supriyatun
hajhahjajajaa aduh ngakak deh author emang debes alias hebaaat
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
wuah anak kodok mulai ngereog nih ... 😂🤣😂🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
siap, diterima komandan !! 🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Oalah... ngunu to tibake 😂😂😂
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
to the point ya papa Reza 🤣🤣👍👍👍
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Cerita ringan namun mampu membuat pembaca ingin terus menanti kelanjutannya. Authornya keren banget 👍👍👍
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
lope lope papa Reza ❤️❤️❤️❤️
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Papa Reza, akui saja kalau kamu menyukai mbak Ajeng 🤭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!