Karena rekayasa dari sang ibu membuat Rayan tega menghianati Istri tercinta nya, pernikahan kedua nya sudah berjalan tiga tahun namun keduanya tak kunjung di karuniai seorang anak, dokter berbohong dan mengatakan kalau Istri nya mandul.
Rayan tergoda dengan Erika yang merupakan sahabat istri nya sendiri, keduanya memiliki keinginan yang sama hingga keduanya tega bermain curang di belakang Agis.
Agis tidak menduga kalau Rayan tega selingkuh dengan sahabat nya sendiri, padahal Erika adalah orang yang Agis percaya dan sayangi?
"kenapa harus sahabat ku yang kamu jadi kan madu?"
sanggupkah Agis lepas dari Rayan yang bersikukuh untuk tetap menggenggam nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terapi air hujan.
Malam itu keduanya sampai di rumah, Rayan mengajak Agis pergi ke pantai setelah makan siang.
Agis masuk lebih dulu sementara Rayan masih di depan rumah menerima telepon dari seseorang.
Erika memberanikan diri untuk menghubungi Rayan karena sejak tadi sore ia terus mual dan muntah, Rayan langsung pergi tanpa mengatakan apapun pada Agis. Istrinya itu hanya memperhatikan mobil Rayan yang kembali meninggalkan rumah.
Agis duduk di tepi ranjang, hujan tiba tiba turun, dan seperti malam kemarin ia sendiri tanpa Rayan.
"Abang ada perlu sebentar, jangan menunggu Abang ! kamu makan malam duluan saja dek!"
Rayan mengirim pesan pada Agis yang langsung mematung sendiri.
"perlu apa? sejak kemarin kamu banyak keperluan bang !"
Gumam Agis lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Malam itu juga Rayan membawa Erika ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan kandungan nya, Rayan terus merengkuh tubuh Erika yang lemah dan mengusap kepala nya sayang.
"kamu sabar ya sayang !"
Erika mengangguk mendekap erat tubuh Rayan yang hangat.
**
Pagi...
Agis berjalan sendiri di depan rumahnya seperti biasa ia selalu menikmati udara selepas hujan. biasanya Rayan akan menemani nya sambil berolahraga, namun entah kapan terakhir mereka menikmati masa indah itu.
Agis duduk di kursi yang masih basah akibat Air hujan semalam, Namun Agis tidak perduli. Ia membiarkan celananya basah kemudian bersandar menatap dedaunan yang segar berair.
"sayang ayo kita mandi air hujan! kata pak ustadz terapi air hujan juga bagus untuk kesuburan !" cakap Rayan kala itu.
Agis menitikkan air mata semua begitu jelas teringat dan jiwanya merasa kan kalau Rayan sudah berubah.
Kedua nya selalu bahagia saat hujan turun, mereka selalu bermain air hujan dengan riang gembira.
Agis menatap langit cerah gerimis tiba tiba saja turun saat matahari bersinar terang.
Agis tak bergeming membiarkan air hujan membasahi tubuh nya hingga lama kelamaan air hujan semakin deras dan sinar matahari itu berganti redup oleh langit yang gelap.
Rayan menghentikan laju mobil nya saat melihat seorang wanita duduk sendiri di kursi tepi jalan, tubuh nya mematung membiarkan Air hujan menghantam tubuh nya yang rapuh.
Rayan mendekati perempuan itu karena penasaran deh postur tubuh yang hampir sama dengan Istri nya, Rayan tercengang saat melihat Agis yang tidak bergeming di bawah guyuran hujan.
"sayang Agis...!"
Seru Rayan keluar dari mobil sambil membawa payung.
Agis menoleh pada Rayan yang berdiri di samping nya memayungi nya dari air hujan.
"Kamu ngapain sih, ayo masuk ke dalam mobil!"
Ajak Rayan lalu meraih tangan Agis untuk naik ke mobil.
brug...
Rayan menutup pintu mobil nya sedikit keras lalu menatap Agis yang tidak bergeming.
Rayan langsung melajukan mobil nya menuju rumah, Ia lebih memilih berbicara di rumah ketimbang berdebat dalam mobil.
Agis turun dari mobil dan tertegun saat melihat mertua nya sudah berada di dalam rumah.
"kalian dari mana sih ?"
Ujar Devita memindai tubuh Agis yang basah.
"hum, enggak tadi Agis kehujanan pas lagi olahraga...!"
Jawab Rayan lalu menyuruh Agis masuk untuk mengganti pakaian nya.
Agis menghentikan langkahnya saat berada di atas, pasti kedatangan mertua nya untuk menanyakan perihal kehamilan lagi.
"gimana hasil usaha kalian ?"
"Apa sih Bu?"
sergah Rayan duduk di hadapan Devita.
"Sampai kapan seperti ini? kita butuh penerus Rayan !"
"ya Rayan tahu dan beri kita waktu Bu !"
sanggah Rayan lalu pergi meninggalkan Devita dan perempuan itu juga langsung meninggalkan rumah.
Rayan masuk ke dalam kamar dan melihat Agis keluar dari kamar mandi menggunakan handuk kimono nya.
"sayang kemari !"
ajak Rayan pada Agis duduk di pangkuan nya.
"kamu ngapain sih hujan-hujanan kayak gitu!?"
Agis tak menjawab lalu menatap ke dalam netra Rayan, Agis tidak mendapati lagi tatapan penuh kasih dari suaminya itu.
"Aku sedang terapi air hujan kan kamu bilang hujan salah satu terapi untuk kesuburan !"
Rayan tertegun sejenak melihat Agis yang langsung terisak memeluk nya.
"kenapa kamu berubah bang?"
tanya Agis sambil menangis membuat Rayan membeku sejenak.
"maksud kamu apa sayang ?"
Agis tak bersuara, tangis nya semakin pecah lalu gegas Rayan mendekap nya erat.
Rayan memberikan air minum pada Agis agar ia tenang dan siap untuk mengungkapkan uneg-uneg nya.
"Apa sih yang kamu pikirkan sayang ?"
Tanya Rayan menyeka air matanya.
"Apa karena aku sibuk dan sering menginap?"
Agis memindai wajah Rayan, jujur saja Agis takut kalau Rayan mencari perempuan lain di luar.
"Sesibuk nya kamu enggak pernah enggak pulang dan kamu selalu kasih kabar dimana pun kamu berada, tapi sekarang kamu sering banget matiin ponsel kamu, bang!"
ungkap Agis membuat Rayan tertegun.
"Apa yang kamu sembunyikan dari aku? jujur saja aku takut kamu berbuat curang di belakang aku!"
"kenapa kamu berpikir seperti itu dek?" Rayan kembali memeluk Agis yang terisak-isak.
"bisa aja kan kamu cari perempuan lain karena aku enggak bisa kasih kamu anak !"
Rayan kembali tertegun, hal itu sudah terjadi dan ternyata naluri seorang istri memang kuat benar saja Agis bisa merasakan semua itu.
"enggak sayang, Abang tidak akan setega itu sama kamu !"
Bohong kan perempuan itu malahan sudah hamil dan Itu sahabat Agis sendiri.
"benar ya bang, kamu setia kan sama aku ?"
Rayan mengangguk setengah hati lalu memeluk Agis.
kenyataan nya Rayan sudah menghianati istri nya, dan ia terpaksa melakukan hal itu karena menginginkan keturunan.
Hujan sudah reda lalu Rayan pamit pergi ke kantor, hari ini ada meeting penting dengan orang Brunei Darussalam.
"kamu baik baik ya di rumah, istirahat !"
Agis mengangguk lalu melambaikan tangan saat Rayan meninggalkan rumah.
Rayan termenung sembari menyetir mobil, Ia tidak tahu bagaimana caranya memberikan pemahaman pada Agis jika kelak dia tahu kebohongan nya, Erika tidak ke kantor karena kondisi nya masih lemah, Rayan memintanya untuk istirahat di apartemen.
**
Erika merahasiakan pernikahan nya dengan Rayan pada sang ibu, beliau pasti tidak akan setuju jika tahu hal itu karena mengingat kebaikan Agis pada nya dan keluarga, namun semua sudah terlanjur terjadi Erika terbuai oleh rayuan Rayan, Ia sudah tidak bisa mundur apa lagi sekarang ia hamil anak Rayan.
Erika juga sudah lama menanti kan kehadiran bayi dalam rahimnya, suami nya yang pertama tidak bisa membuat nya hamil seperti Rayan.
Erika begitu bahagia mendapati dua garis merah tercetak pada tes pack, dokter mengatakan bahwa kandungan nya berusia sepuluh minggu.
"Kamu harus kuat ya sayang meskipun perhatian tidak sepenuhnya pada mu,tapi Bunda akan membuat ayah mengutamakan kamu."
gumam Erika mengusap perutnya yang masih rata.
"Maafkan aku Agis semoga kamu mau menerima kehadiran ku dan anak Rayan saat semua tak lagi menjadi rahasia."
harap Erika dengan enteng nya tak memikirkan perasaan Agis, padahal Erika tahu betul bagaimana Agis dengan Rayan. Erika sahabat sekaligus tempat Agis bercerita tentang kehidupan nya dengan Rayan.
Tapi sekarang Erika malah mengkhianati dan selalu menghindar saat Agis menghubungi nya.
bersambung.....
Terima kasih para reader yang sudah mampir 😍😍😍