NovelToon NovelToon
Mr. R

Mr. R

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: fonzo manek

Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian

Tidak banyak barang yang di bawa oleh Rizan karena semua sudah tersedia di rumah baru Rizan.

"Kamu tau kan apa kesalahanmu ? aku akan membuat perhitungan untuk itu" Rizan memecah keheningan di dalam mobil dengan mengancam Dokter Rizka

"Maafkan aku Tuan. sebelumnya aku sudah membasuh mukaku. aku tidak menyangkan ibu tetap mencurigai meski aku sudah membasuh wajahku" keluh Dokter Riska pada Rizan

"Dia bukan ibumu tapi ibuku. aku tidak ingin menerima apapun alasanmu" Protes Rizan pada Dokter Riska

"iya aku tau, mereka ibu dan ayahmu. ibu dan ayahku sedang dalam tekanan karena ulahmu" Protes Dokter Riska dengan ketus

"Wah.... sepertinya yang kemarin belum seberapa Rudy. lihatlah Dia masih melawanku" ucap Rizan pada Rudy yang duduk di kursi kemudi sambil menatap ke arah Riska dengan tatapan tidak bersahabat

"Maafkan atas kelancanganku Tuan. ke depannya aku akan lebih berhati - hati lagi jika berbicara" Sahut Dokter Riska dengan serius dan penuh permohonan

"Baguslah.... kamu cepat menyadarinya" Jawab Rizan dengan cuek setelah itu kembali menatap ke Arah depan.

Rudy sedikit kaget dengan bosnya karena hari ini begitu cerewet dan bawel, tidak seperti biasanya Dia lebih diam dan terus memikirkan kerja.

"Ini kan Rumah impian di kota ini, bagaimana bisa keluarga Rizan membeli Rumah secepat ini" Gumam Dokter Riska masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya

"Heiiii.... Ayo turun. kamu tidak ingin membuat orang tuaku menunggu kan ?" tanya Rizan mengagetkan Dokter Riska yang masih bengong

"Iya Tuan" Jawab Dokter Riska langsung mengikuti langkah Rizan sambil memegang infus di tangannya.

Sepenjang mata memandang, Dokter Riska begitu terpanah melihat semua yang di lihatnya.

Rizan langsung menempati kamar utama sementara kamar Dokter Riska berada di sampingnya.

Mengingat kondisi Rizan yang belum begitu stabil, Dara menyuruh Rizan untuk segera beristrahat.

Karena Hari ini mereka menempati rumah baru dan tanpa persiapan, Mereka mendelivery makanan untuk makan malam mereka

Tengah malam, Dokter Riska bangun dan menuju kamar Rizan hendak memeriksa keadaan Rizan sekaligus mengganti botol infus.

Rizan yang tidak terbiasa dengan keadaan itu kaget dan langsung menyerang Dokter Riska.

Sangkanya Dokter Riska adalah musuh yang ingin membunuhnya. Dengan susah payah Dokter Riska memberontak dan berusaha melepaskan diri dari Rizan dengan memukul - mukul tubuh Rizan.

Mendapat pukulan yang lemah membuat Rizan tersadar jika yang ada di depannya bukan Musuh

"Apa yang kamu lakukan tengah malam begini di kamarku ?" Bentak Rizan pada Dokter Riska ketika sudah menyalakan lampu kamarnya

"Aku hanya ingin memeriksa keadaanmu serta mengganti infusmu yang hampir habis" Sahut Dokter Riska dengan rasa takut sambil memegangi lehernya dan Air mata yang sudah membasahi pipinya

"Huhh... minumlah.Lain kali bangunkan dulu aku, aku hampir saja membunuhmu tadi" peringat Rizan dengan Kesal

"Berbaringlah.... aku akan memeriksa keadaanmu serta mengganti Infusmu yang hampir habis" Dokter Riska langsung menyuruh Rizan berbaring. Dia tidak ingin beradu mulut dengan Rizan.

Tanpa banyak kata Rizan langsung berbaring mengikuti apa yang di perintahkan Dokter Riska.

dengan telaten Dokter Riska mengecek Denyut Nadi serta suhu badan Rizan.

"Maafkan aku, membuat lukamu kembali terbuka" Sahut Riska melihat bercak dara yang cukup banyak di perban Rizan

"Luka ini tidak akan membunuhku, cekikkan ku tadi yang bisa saja mematahkan lehermu dan membuatmu terbunuh seketika. bagaimana kamu bisa masuk ke kamar seorang cowok tanpa rasa takut seperti tadi ??" Tanya Rizan masih kesal dengan Dokter Riskan

"Kamu adalah pasienku. Aku punya jadwal untuk mengecekmu. aku lupa memberitahumu karena kamu terus saja menyiksaku sejak tadi. Lagian kamu sedang sakit jadi tidak mungkin kamu dapat melakukan sesuatu yang buruk terhadapku"

"Heiii.... yang Luka dadaku sedangkan yang lainnya masih berfungsi dengan baik, apa kau lupa akan itu ?" Protes Rizan masih kesal dengan Dokter Riska

"Heiii... Diamlah. singkirkan semua pikiran kotor dari otakmu itu. disini cuma ada aku dan kau, aku tidak ingin kau melakukan sesuatu yang buruk padaku. Aku juga hendak memeriksa lukamu yang kembali terbuka karena kejadian tadi"

"wahhh.... kamu sudah berani membentakku. mimpi apa kau tadi ?"

"Janganlah membuat semuanya menjadi semakin rumit. Aku hanya ingin memeriksa lukamu setelah itu kembalilah beristrahat. aku harus menyiapkan tenaga untuk menerima siksaan dari kamu besok" sahut Riska yang semakin berani setelah menangkap rasa cemas dari Rizan tadi, itu seperti Riska mendapat sebua oase di padang gurun

"Berbaringlah.... jika aku tidak memeriksa luka dan menggantikan perbanmu, lukamu itu bisa infeksi dan menyebabkan kamu demam. lukamu itu akan sembuh dalam waktu yang lama dan aku yakin kamu tidak mau hal itu terjadi kan ? mengingat kamu yang begitu sibuk" jelas Dokter Riska dengan panjang lebar dan langsung membuka pakaian Rizan tanpa menunggu aba - aba dari Rizan

"Heii.... apa yang membuatmu seberani ini ?" tanya Rizan masih tidak percaya dengan apa yang di perbuat Dokter Rizka padanya

"Diamlah.... Apa perlu aku harus membungkam mulutmu dengan ciuman agar kau tidak cerewet" Goda Dokter Riska masih fokus membantu membuka pakaian Rizan

Karena merasa tertantang, tanpa aba - aba Rizan langsung menarik Riska kedalam pelukannya dan mencium paksa Dokter Riska hingga Dokter Riska kaget dan Berteriak histeris

"Heiiii.... apa yang kamu lakukan ? kenapa kamu mengambil ciuman pertamaku tanpa ijin dariku" Teriak Dokter Riska sambil menangis

"Kamu yang memintanya kan ?" Sahut Rizan tidak kalah sengit

Mendengar kegaduan di kamar utama, semua segera berhamburan ke kamar Rizan mengecek apa yang terjadi

"Heiiii.... ada apa ini ?" tanya Arindi sudah berdiri di depan kamar Rizan bersama David

"Ada apa ? Kenapa kalian ribut larut malam seperti ini" Lanjut Dara

"Aku hendak mengecek keadaannya karena ini memang sudah ku jadwalkan Tapi Dia Hampir membunuhku dengan mencekikku setelah itu aku hendak mengganti perban karena lukanya kembali terbuka akibat pukulanku agar aku bisa lepas dari cekikannya Dia malah mengambil ciuman pertamaku tanpa ijin dariku.... Hugh hugh hugh" Keluh Dokter Riska seperti seorang bocah yang mengadu pada ayah dan ibunya karena di ganggu oleh abangnya.

Bukannya merasa iba atau kasian, mereka semua malah menertawakan Dokter Risa yang mengadu seperti bocah dan hal itu malah membuat Dokter Riska semakin ngegas sambil memaksakan diri membuka Perban di dada Rizan

"Heiii.... apa yang kau lakukan" Bentak Rizan karena masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Dokter Riska

"Aku hanya ingin mengganti perbanmu, hugh hugh hugh.... jika tidak lukamu akan infeksi dan itu bisa membuatmu demam" Sahut Dokter Riska masih tetap memaksa membuka perban yang masih menempel di dada Rizan

"Gk usah.... aku bisa menyuruh dokter lain untuk mengganti perbanku" Sahut Rizan sambil menepis tangan Dokter Riska

"Biarkan aku membersikan lukamu hiks, hiks, hiks. aku tidak ingin kamu mengacaukan keluargaku lebih para lagi, Hiks hiks hiks" Keluh Dokter Riska masih tetap memaksakan diri membuka Perban

1
Jeonghan svt 🩷
cerita yang menarik semangat author ku sayang
Jeonghan svt 🩷
masyaAllah pengen jg jadi keturunan kaya seperti rizan
As Klaver: ada beberapa misteri yg terselip di novel ini.... Ayo temukan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!