Ava Maja seorang gadis plinplan yang selalu membuat repot keluarganya. Untuk kedua kalinya dia melarikan diri dari acara pernikahannya sendiri. Dia ingin menikah tapi tidak siap dengan segala komitmennya dan yang paling penting dia merasa bahwa calon suaminya bukan orang yang tepat untuknya.
Andrei Alexei romanov, seorang pria tampan yang suka dengan kegiatan menantang dan memicu adrenalin. Pertemuannya dengan Ava yang tidak sengaja membuat dirinya bagaikan induk ayam yang selalu diikuti oleh Ava kemanapun.
SEASON 2 (cerita Briel dan Jayden)
ceritanya ga kalah seru dengan cerita Ava dan Andrei.. semoga sukaaa..
Sepeti biasa ya..konflik ringan..bacaan enteng...ga terlalu panjang episodenya..no drama makjang yg terlalu lebay ya..otor anti begituan ..wkwkwk.
ini dunia novel ..jd takdir nya ada ditangan otor..FEEL FREE TO READ N SKIP... hidup udah berat jadi baca novel buat hiburan aja..🥰🥰😘😘😘
follow ig otor ya mak.. @zarin.violetta
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#23
"Bawa aku pergi dari sini," bisik Ava dengan masih terisak.
"Bawa aku pergi sejauh jauhnya dari sini," lanjut Ava dengan suara lemah.
"Hmm," jawab Andrei singkat dan Ava masih belum mau melepaskan pelukannya.
"Sorry... Seharusnya aku menemuimu waktu itu. Aku meninggalkanmu. Maafkan aku," lirih Andrei.
Andrei naik ke ranjang tanpa melepaskan pelukannya dan tetap memeluk Ava semalaman.
Andrei tak bertanya apapun pada Ava. Dia hanya ingin Ava merasa nyaman didalam pelukannya.
Dia melakukan ini karena merasa simpati atas apa yang telah terjadi pada Ava.
Ava tak tidur, dia hanya melamun dan terdiam dipelukan Andrei yang terasa aman dan nyaman baginya.
"Kau belum makan malam Ava. Ayo kita makan dulu," kata Andrei.
"Aku tidak lapar," kata Ava pelan.
"Tapi kau harus tetap makan. Aku akan menyuruh paman Gabriel membawakan makanan kemari," kata Andrei yang akan beranjak dari ranjang tetapi Ava menahannya.
"No..jangan tinggalkan aku. Tetaplah seperti ini," lirih Ava.
"Aku hanya mengambil ponsel Ava," kata Andrei lagi.
Ava menggeleng.
Andrei mengikuti keinginan Ava untuk tetap memeluknya. Mungkin ini yang lebih Ava butuhkan saat ini.
"Kau pernah ke Turkey?" tanya Andrei. Dia ingin mengalihkan pikiran Ava dari hal hal buruk.
"Tidak," jawab Ava lirih.
"Kalau begitu, nanti kita akan ke Turkey. Bagaimana? Disana sangat indah dan banyak tempat yang wajib kau datangi," kata Andrei sembari menepuk nepuk dan mengusap pelan punggung Ava.
Sebuah kalimat yang lumayan panjang yang pernah didengar Ava dari mulut Andrei.
"Hmm.. Bawa aku kemana saja. Asal tidak kembali kesini," jawab Ava pelan.
"Hmm," untuk saat ini Andrei hanya mengiyakan keinginan Ava agar Ava tenang.
Hingga tengah malam, Ava masih saja terdiam dan memeluk Andrei. Hingga akhirnya dirinya merasa lapar.
"Aku lapar," kata Ava.
"Ayo kita ke rooftop," ajak Andrei.
Kemudian Andrei membantu Ava berdiri dan merapikan rambut Ava. Lalu dia mengambil sweaternya di lemari dan memakaikannya pada Ava karena udara diluar mulai dingin.
"Terima kasih," kata Ava.
Ava berhenti di depan pintu.
"Diluar sudah sepi. Adapun itu hanya pengunjung dari luar kota," kata Andrei yang seakan tahu isi pikiran Ava.
Lalu Andrei membuka pintunya dan menggandeng tangan Ava menuju rooftop.
Di rooftop terdapat bar resto yang buka 24 jam. Dan ada beberapa pengunjung yang masih menikmati suasana malam di rooftop. Kebanyakan dari mereka adalah orang orang yang akan mendaki ke gunung.
Ada api unggun yang di setting di tengah tengah rooftop.
Andrei menyuruh pelayan membuatkan kentang tumbuk panggang dan steak untuk Ava.
Ava memasukkan tangannya didalam kantong jaket karena sedikit kedinginan.
Dia melihat ke arah pegunungan yang gelap. Jalan setapak menuju gunung di beri beberapa lampu kecil oleh Andrei dan terlihat sangat indah jika malam hari.
"Kau hebat. Kau bisa merubahnya menjadi semegah dan seindah ini," kata Ava pelan.
"Ini bisnisku jadi aku sangat mahir di bidang ini. Nanti akan kuajak mengunjungi beberapa resort dan villaku di berbagai negara," ucap Andrei.
Ava hanya tersenyum samar. Tak ada lagi Ava yang cerewet dan kepo. Andrei melihat lumayan banyak perubahan dari sikap Ava.
Ava memandang mata Andrei. Lalu Ava mengalihkan pandangannya ke pegunungan lagi.
Andrei mengambil tangan Ava di dalam kantong jaket dan menggenggamnya.
"Jangan menyia nyiakan hidupmu Ava. Nikmatilah selagi bisa," lirih Andrei.
Ava hanya diam dan tersenyum samar.
"Apakah aku terlihat menyedihkan? Jangan mengasihaniku," lirih Ava.
"Hmm.. Kau bukan seperti Ava yang kukenal dulu. Aku lebih suka Ava yang menyebalkan dan merepotkan," jawab Andrei.
Ava memukul tangan Andrei karena ucapannya itu. Dan Andrei hanya tersenyum. Hal yang dulu jarang diperlihatkannya pada Ava.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE YA KAKAAAKK... HADIAH JUGA BOLEH BANGEET...❤❤❤