NovelToon NovelToon
Secreet Mission With You

Secreet Mission With You

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:24.6k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Pertemuan tanpa sengaja, membawa keduanya dalam sebuah misi rahasia.

Penyelidikan panjang, menyingkap tabir rahasia komplotan pengedar obat terlarang, bukan itu saja, karena mereka pun dijebak menggunakan barang haram tersebut.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Akankah, Kapten Danesh benar-benar menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#5. Wanita Bergaun Merah•

#5.

Danesh tertegun di tempatnya, sementara beberapa mahasiswa yang masih bertahan di kampus segera berkerumun. Peristiwa beberapa saat lalu masih jadi misteri, apakah sengaja ataukah tak di sengaja. Karena kejadian ini terjadi di area kampus yang notabene banyak mahasiswa, bagaimana bisa ada peristiwa tabrak lari. 

Mengikuti beberapa orang yang berkerumun, Danesh pun mendekati sang korban yang kini sudah tergeletak di aspal jalanan, sementara da^rah segar mengalir dari tubuh sang korban. 

Ah, baru hari pertama sudah ada kejadian tak terduga seperti ini, Danesh meletakkan dua jari tangannya di sela leher korban, guna memeriksa denyut nadi, dan ia memejamkan mata ketika ia tak lagi merasakan denyut nadi pria tersebut. Tapi tunggu, bukankah dia… 

“Gyn!!” 

Danesh menoleh, rupanya Tommy dan Mario juga masih berada di kampus, “Loe yang tenang,” cegah Mario ketika Tommy hendak mendekati korban yang kini Danesh ketahui bernama Gyn. 

“Anj** … Loe pikir gue bisa tenang, temen gue kayak gini!!” teriak Tommy kesal. Tommy bahkan sangat emosional saat ini, namun ia tak bisa berbuat banyak karena Gyn sudah tak bernyawa. 

“Dia benar, kamu tenang dulu, dan serahkan masalah ini pada polisi.” Danesh ikut menenangkan. 

Beberapa security tiba, dan mulai menghalau para mahasiswa agar menjauh dari tempat keberadaan korban. Danesh menatap kotak yang ada dalam genggamannya, kini barang tersebut resmi menjadi bukti, apa gerangan isinya hingga Gyn langsung panik dan berlari pergi ketika Danesh memergoki aksinya. 

Tiga puluh menit kemudian, 2 mobil polisi serta ambulance datang, area kejadian yang masih ramai segera disterilkan, agar Polisi leluasa bekerja. 

Danesh mendatangi salah seorang polisi yang kebetulan juga kenalannya di divisi kriminal. “Ini.” 

“Kamu? Kenapa ada di tempat ini?” 

“Aku juga sedang bertugas,” jawab Danesh. 

“Bertugas??” tanya Letnan Hadi. 

“Kamu tak perlu tahu, ini sepertinya bukti penting.” Danesh kembali mengulang kalimatnya, ia menyerahkan kotak yang hingga kini masih setia bertengger di tangannya. 

“Menurutmu apa ini?” 

“Aku mulai meyakini satu hal, kurasa harus dibawa ke laboratorium forensik, untuk memastikan kecurigaanku. Karena sebagian besar isinya sudah tumpah berhamburan ketika korban melemparnya.” 

Letnan Hadi mengerutkan keningnya, walau demikian ia mengeluarkan kantong plastik untuk menyimpan salah satu bukti tersebut. “Bagaimana kamu tahu jika korban yang melempar kotak ini. Apa kamu melihatnya?” 

Danesh menghela nafas, kemudian menceritakan semua detail kejadian sebelum akhirnya korban tewas di tempat. 

“Letnan, ini beberapa rekaman CCTV.” Anak buah Letnan Hadi menyerahkan beberapa USB berisi rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. 

Setelah menyerahkan bukti, Danesh pun berlalu pergi. 

Sementara itu, dari kejauhan seseorang pun tengah mengawasi situasi dari dalam mobil dengan jarak aman. Sial sekali, karena tadi ia terjebak pekerjaan, jadi melewatkan situasi genting. 

Dia pun pergi, karena Polisi sudah mulai datang ke lokasi kejadian. 

Danesh tiba kembali di mobilnya, namun ia tak lagi menemukan Jesica disana, gadis itu pasti pulang terlebih dahulu karena ia tak kunjung kembali. 

Setelah duduk di belakang kemudi, Danesh menyalakan ponselnya. Secara diam-diam ia tadi menempelkan alat pelacak di ponsel Jesica, kini ia hendak melihat keberadaan Jesica. 

Syukurlah, Jesica sudah aman tiba di rumah. Tak lama kemudian, sebuah notifikasi pesan masuk, “Gue duluan, tadi sopir Nyokap jemput. Oh iya, Gue masih akan nagih janji traktiran Loe!” 

Danesh tersenyum tipis. Kemudian mengirim pesan balasan. “Ok.” 

•••

Black Shadow Night Club, adalah salah satu tempat hiburan malam terbesar di Ibukota. Tempat tersebut kembali ramai, setelah beberapa bulan ditutup karena terkendala izin dari pemda setempat. 

Seorang wanita muda memakai gaun berwarna merah menyala, gaun tersebut melekat pas di tubuhnya, hingga menimbulkan kesan sexy. Ditunjang make up menggoda, wanita itu berjalan menuju pintu masuk Black Shadow Night Club. 

Pasca kembali beroperasi, kini izin masuk ke tempat tersebut semakin diperketat, hanya orang dengan keanggotaan khusus serta para pegawai club tersebut saja yang bisa masuk ke sana. 

Wanita tersebut merogoh tas serta mengeluarkan kartu berwarna hitam, tanda keanggotaan. Ia tersenyum menggoda kala petugas memberinya izin masuk. 

Hingar bingar dentuman musik memeriahkan suasana, nyaris tak ada suara manusia yang terdengar, karena tenggelam di tengah lantunan musik yang membuat siapa saja ingin menggerakkan anggota tubuh. lampu kelap-kelip beraneka warna menyorot ke berbagai arah, aroma khas alkohol menguar di udara. 

Wanita muda itu duduk di salah satu meja bar, dan langsung memesan minuman. Terlihat tak terlalu mencurigakan, padahal sebenarnya kedua mata wanita itu mengawasi gerak-gerik setiap orang yang ia anggap mencurigakan. 

Bartender menyodorkan segelas cocktail berwarna biru kehijauan pada wanita itu, kemudian wanita itu berpura-pura meminumnya. Ia memutar kursi yang didudukinya, tubuhnya ia biarkan meliuk-liuk mengikuti irama musik, ia tengah berpura-pura menikmati pesta, padahal sesungguhnya kedua matanya terus menyorot dengan kewaspadaan tingkat tinggi. 

Beberapa menit menunggu, melalui pintu masuk yang entah dari mana, seorang pria baru saja tiba. Dilihat dari banyaknya pengawal yang melindunginya, sepertinya pria itu bukan orang sembarangan. Karena komandannya baru saja memberi informasi penting, bahwa malam ini akan ada transaksi di Black Shadow Night Club. 

Rombongan pria itu menaiki tangga menuju ruangan khusus di lantai dua, 

Dengan tetap membawa minumannya, wanita bergaun merah tersebut menyelinap di antara muda-mudi yang tengah berdansa. Ketika berpapasan dengan salah seorang waiters, wanita itu meletakkan gelas cocktail nya di nampan, kemudian kembali menyelinap di antara kerumunan. 

Sama sekali tak ada rasa takut dalam sorot matanya, wanita itu hanya bergerak menuruti insting, dan kebetulan, lorong yang sepi membuatnya leluasa bergerak, bahkan sepatu dengan heels 10 cm tak membuatnya merasa kesulitan bergerak.

Wanita itu menempelkan kertas transparan di pintu, kemudian memasang earphone di telinganya, rupanya itu adalah alat canggih yang memungkinkan seseorang mencuri dengar pembicaraan orang-orang yang ada di dalam ruangan. 

Wanita itu menjauh dari pintu, namun sialnya ia bertabrakan dengan salah seorang pria berpakaian hitam, sepertinya ia adalah salah satu pengawal di Night Club tersebut.

“Siapa kamu?” tanya pria itu.

“Aku … ” 

Belum sempat wanita bergaun merah itu menjawab, pengawal tersebut mendapat informasi melalui earphone.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Wanita itu meninju wajah, kemudian diakhiri dengan dua tendangan di perut.

“Itu dia penyusupnya!!”

Seperti keluar dari sumbatan, tiba-tiba segerombolan pria berpakaian hitam menyerbu wanita bergaun merah tersebut. 

Wanita tersebut melakukan perlawanan tanpa gentar, agaknya dia memang sangat terlatih melawan musuh dengan skill bela dirinya, terlihat dari beberapa lawannya yang mulai tumbang berjatuhan. Namun sekuat-kuatnya wanita jika pengawal terus berdatangan lama-kelamaan ia pun mulai kewalahan.

Ditengah keadaan yang semakin genting, tiba tiba bala bantuan pun datang. Seorang pria berpakaian waiters ikut serta menghajar para pengawal. Pria tersebut dengan mudah menghajar pengawal kendati jumlahnya tak pernah berkurang.

“RUN, Kapt!!!” suara dari earphone melengking, pertanda keadaan semakin genting.

Dan tak menunggu lama, ketika melihat kesempatan di depan mata, pria itu menarik wanita bergaun merah berlari melewati puluhan pengawal yang sudah tergeletak di lantai.

1
Nar Sih
semoga misi danesh dkk mengungkap kasus yg begitu rumit ini segra selesai
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
ini kisah Danesh sm Dhera bnr2 nguji adrenalin,jd gk sabar baca saat mrk udh nikah.
Deuis Lina
waduh kak moon d gantung lagi nih,,,
Dedeh
semoga berhasil
Marsiyah Minardi
Wah duet lagi Dhera Danesh, gassss lah selamatkan Rara, Bastian
Sulis Tyawati
haahhhh... g sbr nunggu othor up lagi
Sulis Tyawati
astagaaaa thorrrr aq deg2qn tau bacanya. tkt Marco k tahuan
moon: /Sneer//Sneer//Sneer/
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga berhasil Danesh...
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semoga saja 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
good job 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 😮‍💨
Bunda Aish
jantung ga aman nih baca cerita begini,kantuk pun bisa hilang /Facepalm/
moon: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Deuis Lina
kak moon dag Dig dug der,,,,,semoga lancar untuk mengungkap Mr B
Marsiyah Minardi
Cepat selesaikan misinya Rara, Marco, sebelum Baldi tiba
〈⎳ Moms TZ
😱😱😱😱😱😱
〈⎳ Moms TZ
ku atau kau, Mi?
〈⎳ Moms TZ: ooohhh, ibu pikir typo 🤭✌️
moon: sudah bener bund Aku (clara) 🤭
total 2 replies
〈⎳ Moms TZ
Mi, ada kata "Waalah" ini typo atau apa ya? 🤭✌️
〈⎳ Moms TZ: oalaaaah, jd ingat Pak Tarno /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
moon: bukan typo, ini semacam bim salabim jadi apa prok prok prok/Joyful/
total 2 replies
〈⎳ Moms TZ
setelah negara api menyerang 🤭
〈⎳ Moms TZ
bersua or berdua Mi?
moon: nah, ini baru kurang hurup /Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!