Ayla tak menyangka kalau pria yang sudah dengan mati matian dia lupakan malah serumah dengannya, bukan jadi suaminya tapi jadi adik iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airishna Alba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Jadi istri?
Pagi-pagi sekali, sinar mentari mulai menyinari. Ayla bangun dari tempat tidurnya dengan semangat yang membara.
Hari ini adalah hari penting baginya, Ayla merasa gugup namun penuh semangat. Setelah mengirim puluhan lamaran pekerjaan, akhirnya ada beberapa kantor yang memanggilnya untuk menjalani wawancara kerja.
Ayla segera bergegas mandi dan mempersiapkan diri dengan teliti. Setelah siap, dia tidak lupa mengabari Aldy, tentang kegiatannya hari ini.
Tidak lama kemudian, ponsel Ayla berbunyi, menandakan pesan balasan dari Aldy.
" Semangat ya, Ayla! Aku yakin kamu pasti bisa. Jangan lupa cerita hasilnya nanti," tulis Aldy dalam pesan singkatnya.
Senyum tipis terukir di wajah Ayla, merasa tersenyum bahagia memiliki Aldy yang selalu mendukungnya.
Dengan pakaian rapi dan rambut terurai indah, Ayla berangkat ke kantor pertama yang akan diwawancarai.
Tanpa banyak bicara, Ayla segera mencari ojek online agar tidak menyita waktu berharga.
Dalam perjalanan menuju kantor tempatnya mengajukan lamaran kerja, Ayla memeriksa kembali berkas-berkas yang dibutuhkan untuk wawancara. Dia tidak ingin ada kesalahan di saat-saat penting seperti ini.
Di kantor pertama, Ayla duduk dengan tegang di depan panel pewawancara. Pertanyaan demi pertanyaan pun dilontarkan kepada Ayla tentang pengalaman kerja, keahlian, dan motivasi untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.
Meskipun gugup, Ayla menjawab dengan percaya diri dan mengesankan. Setelah selesai wawancara, Ayla pun diberitahu bahwa hasilnya akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Tak lama setelah itu, Ayla melanjutkan perjalanan ke kantor kedua untuk wawancara kerja. Kali ini, suasana wawancara lebih santai dan ramah. Ayla merasa lebih nyaman dan bisa lebih mengungkapkan diri.
Dia mengikuti wawancara dengan baik dan memberikan gambaran yang jelas mengenai kemampuannya. Setelah selesai wawancara, Ayla pun berharap hasilnya positif.
Setelah selesai di perusahaan tersebut, Ayla segera melangkah menuju kantor terakhir yang akan dia kunjungi hari ini. Dia berniat memberikan yang terbaik di setiap perusahaan yang dia lamar.
Setelah selesai dari wawancara terakhir, Ayla merasa lega namun juga penat. Dia segera mengabari Aldy untuk menjemputnya, karena mereka berjanji akan makan siang bersama setelah selesai urusan wawancara. Tak lama kemudian, Aldy datang dengan mobilnya dan senyum cerah di wajahnya.
Mereka terus ngobrol dengan konyolnya seperti biasa, membuat suasana semakin ceria. Tiba-tiba, Aldy mengajak Ayla untuk makan malam di restoran mewah yang baru dibuka.
"Ayla, aku dengar restoran ini menyajikan menu yang luar biasa. Apakah kamu tertarik mencobanya? tanya" Aldy semangat.
"Aku? Tentu saja tertarik! Ayo kita mencoba makanan di sana," jawab Ayla dengan wajah berbinar.
Mereka berdua berjalan ke restoran itu sambil bercerita tentang pengalaman wawancara yang dialami oleh Ayla tadi pagi. Aldy mengapa-lihat Ayla dengan bangga. Dia tahu betapa kerasnya Ayla bekerja untuk mencapai impian dan cita-citanya.
Mereka pun masuk ke restoran dan duduk di meja yang nyaman. Mereka memesan berbagai macam hidangan lezat yang disajikan di atas piring cantik. Aldy pun mulai bercerita tentang pengalamannya hari ini, membuat Ayla tertawa terbahak-bahak.
Sesaat setelah makanan datang, Ayla buru buru toilet setelah perjalanan yang cukup panjang tadi. Tanpa disadarinya, Ayla diperhatikan oleh seseorang yang duduk di meja dekat pintu masuk restoran. Pria itu memperhatikan gerak-gerik Ayla dengan seksama, pria itu seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.
sementara pria itu hendak menyusul ke toilet untuk memastikan apakah wanita tersebut benar benar ayla atau bukan. Namun ia diusir oleh keamanan dan dijaga ketat di depan resto agar tidak membuat keonaran lagi.
selang beberapa menit, ayla pun kembali dan langsung menghampiri meja aldy. Mereka pun mulai menikmati hidangan yang lezat di depan mereka.
Setelah menghabiskan makanannya. Aldy memasang wajah serius, ia menggenggam tangan ayla lalu Aldy mengambil kotak kecil dari sakunya lalu berlutut di depan Ayla.
Wajahnya tersenyum penuh cinta saat matanya menatap langsung ke dalam mata indah kekasihnya.
"Ayla, sejak pertama kali aku bertemu denganmu, hidupku berubah menjadi lebih berwarna. Kau adalah cahaya yang selalu menerangi hari-hariku. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu," ucap Aldy dengan penuh rasa.
Ayla terdiam, matanya berkaca-kaca saat mendengar kata-kata romantis yang terucap dari bibir Aldy. Hatinya berdebar-debar, tidak menyangka bahwa Aldy memiliki rencana besar seperti ini.
"Ayla, apakah kau mau menikah denganku? Maukah kau menjadi pendamping hidupku selamanya?" lanjut Aldy sambil membuka kotak kecil itu, di dalamnya terdapat cincin berlian yang berkilauan.
Ayla menutup mulutnya dengan kedua tangannya, air mata tak bisa lagi ia tahan. Ia mengangguk dengan penuh haru,
" Ya, Aldy. Aku mau menjadi istri terbaik bagimu, selamanya. "
Keduanya pun saling berpelukan, merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Mereka telah menjalin hubungan asmara yang lumayan lama, dan akhirnya Aldy memutuskan untuk melangkah lebih jauh dengan mempersunting kekasihnya.
Ketika tiba waktunya untuk pulang, Ayla dan Aldy berjalan berdua sambil bercanda dan tertawa. Mereka merencanakan masa depan yang cerah bersama dan siap menghadapi segala rintangan yang akan datang.
Dalam perjalanan pulang, mereka melihat ada bintang jatuh di langit malam. Aldy tersenyum dan berkata bahwa itu adalah pertanda baik untuk masa depan mereka bersama.
Ayla merasakan kehangatan dalam hatinya dan percaya bahwa mereka akan bahagia selamanya.
"Aku berjanji akan selalu mencintaimu, selamanya," ucap Aldy sambil meraih tangan Ayla erat-erat.
"Aldy, aku juga berjanji akan selalu bersamamu, melalui suka dan duka. Kita akan saling mendukung dan mengasihi satu sama lain, sampai akhir hayat," balas Ayla sambil menatap mata lelaki yang dicintainya itu dengan penuh keyakinan
Kisah cinta Ayla dan Aldy pun terus berkembang, dipenuhi dengan petualangan dan kebahagiaan. Mereka saling mendukung dan mencintai satu sama lain dengan tulus. Dan meskipun ada rintangan di depan, mereka yakin bahwa cinta mereka akan mengatasi segala hal.
Kembali pulang, Ayla merasa lebih ringan dan optimis. Meskipun belum mengetahui hasil dari wawancara kerja tadi, namun ia yakin bahwa segala sesuatunya akan berjalan sesuai dengan rencana Tuhan. Dan di situlah kekuatan persahabatan mereka teruji, dalam suka dan duka, dalam tawa dan air mata.