Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29.
"Tuan, sedang apa anda di sini? Asisten grup Lin datang lagi untuk bertemu dengan anda, beliau sedang menunggu di ruang tunggu, apakah anda bersedia menemuinya, Tuan?"
Saat Joseph akan membuka ruang meeting, Asistennya tiba-tiba berbicara di belakangnya, membuat ia mengurungkan tangannya untuk membuka pintu.
"Apa lagi yang diinginkan mereka, aku kan sudah menolak bekerja sama dengan mereka! apa mereka tidak memiliki kenalan lainnya, untuk bekerja sama dengan mereka!"
Joseph begitu kesal mendengar apa yang di katakan Asistennya, membuat ia terpaksa meninggalkan pintu ruang meeting.
Sebelum pergi, Joseph menyempatkan sebentar melihat Celine dari pintu ruang meeting, baru setelah itu ia pun pergi dari sana, untuk menemui tamu yang tidak diinginkan Joseph.
Raut wajah Joseph terlihat begitu datar, melihat Asisten grup Lin memasuki ruang kantornya. Dan ia tidak begitu tertarik untuk mendengar apa yang akan di sampaikan oleh Asisten grup Lin tersebut.
"Tuan Scott, saya datang ingin menyampaikan pesan dari Tuan Lin, apakah siang ini.. anda punya janji makan siang dengan seseorang? Tuan Lin sangat berharap... dapat makan siang bersama dengan anda, beliau mengundang anda untuk makan siang bersamanya, di hotel Emerald jam dua belas di ruang VIP nomor 152!" ucap Asisten grup Lin dengan hati-hati, begitu ia berdiri di depan meja kerja Joseph.
Asisten grup Lin tersebut, kemudian meletakkan kartu VIP restoran hotel Emerald ke atas meja kerja Joseph.
Joseph melirik kartu VIP hotel Emerald itu dengan dingin, ia tidak menjawab sedikit pun pesan yang di sampaikan oleh Asisten grup Lin tersebut.
Melihat Joseph diam saja, Asisten grup Lin melangkah mundur, "Kalau begitu saya permisi, Tuan!" sahutnya, lalu membungkukkan sedikit kepalanya, menunjukkan rasa sopan kepada Joseph.
Kemudian pria itu meninggalkan ruang kantor Joseph, tanpa mendapatkan jawaban dari Joseph. Dan setelah ia berada di luar pintu Joseph, pria itu menghela nafas dengan lega.
"CEO grup Scott sangat dingin, membuat aku sampai takut salah bicara" gumam pria itu merasa mencekam, saat berada dalam ruang kantor Joseph.
Sementara itu di ruang meeting, setelah Celine selesai menyusun untuk keperluan meeting di atas meja meeting, ia pun keluar dari dalam ruang meeting.
"Hei kau! Berhenti!!"
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita menghardik Celine, dengan suara kencang, dan membuat Celine terkejut bukan main.
Celine sampai tersentak karena terkejut, dan menoleh ke arah dua orang wanita yang tengah melangkah mendekat kepadanya.
Kening Celine berkerut, memandang kedua wanita yang terlihat marah menatap ke arahnya. Celine bingung melihat kedua wanita itu, ia tidak mengenal mereka, tapi sepertinya mereka marah kepadanya, seakan ia telah menyinggung ke dua wanita itu.
"Kau Sekretaris baru Tuan Joseph, ya!!" sahut salah seorang wanita itu dengan nada yang ketus.
"Ya, ada apa? apa ada yang salah?" tanya Celine kebingungan.
"Kau sebagai anggota baru, apakah kau tidak tahu tidak boleh sembarangan memegang peralatan yang ada di pantry?!" ujar wanita satu lagi dengan nada yang begitu kesal.
"Pantry?" tanya Celine bingung.
"Iya! kau telah lancang menyentuh peralatan kopi Emily, itu hadiah Tuan Joseph kepada Emily, dan mesin pembuat kopi itu hanya boleh di sentuh Emily sendiri, tidak boleh siapa pun yang dapat menyentuh mesin pembuat kopi, walaupun kau Sekretaris Tuan Joseph!!" sahut wanita yang tadi pertama berteriak pada Celine.
Celine perlahan mengingat pantry. Dan ia pun ingat saat membuat kopi untuk Joseph, ia menggunakan mesin pembuat kopi di pantry.
Kini ia pun mengerti, kenapa mesin itu terlihat sepertinya tidak pernah di gunakan oleh seorang karyawan, karena alat itu mesin spesial.
"Tidak ada yang memberitahukan kepadaku, kalau mesin itu tidak boleh di pergunakan, karena Tuan Scott memerintahkan ku untuk membuat kopi untuknya, jadi.. aku pakai saja mesin yang ada di pantry!" jawab Celine dengan tenang, memandang ke dua wanita itu silih berganti.
Kedua wanita itu mendadak terdiam, saat Celine selesai menjelaskan, kenapa ia sampai bisa memegang, dan memakai mesin pembuat kopi milik Emily, yang di sebutkan ke dua wanita itu.
Celine kembali memandang ke dua wanita itu silih berganti, yang mendadak tidak bicara lagi.
Karena tidak ada jawaban dari ke dua wanita itu, Celine pun melanjutkan langkahnya, untuk kembali lagi ke meja kerjanya.
Bersambung.....
cellinenya juga , ya bner sih dia sakit hati .. what aja kalo mati rasa sama Joseph ..