Transmigrasi Novel 90_an

Selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️

****

Setelah mereka masuk ke dalam mobil, Li Meiyin hanya terdiam. Dia merasa kesal karena saat mereka makan, ada gangguan yang datang. Padahal, dia menurut nya makanan di restoran itu sangat lezat.

Dia tidak peduli dengan gadis yang tadi, karena menurutnya itu tidak terlalu penting. Dia yakin dengan suaminya.

Melihat Li Meiyin yang hanya diam, Xiang Jun merasa panik, "Meiyin, aku tidak mengenalnya dan aku juga tidak peduli tentang dia, jadi aku mohon, Meiyin, jangan marah ya."

Xiang Jun khawatir jika istrinya berpikir yang aneh-aneh. Dia sebenarnya tidak menyadari bahwa Li Meiyin merasa kesal karena makanan.

"Sudahlah, kak, aku baik-baik saja," jawab Li Meiyin dengan datar.

"Kita pergi ke restoran lain ya. Meiyin tadi hanya makan sedikit. Atau, apakah ada yang ingin Meiyin beli?" tawar Xiang Jun.

"Aku sudah tidak mau makan. Jika kakak masih lapar, aku bisa memasak kan untuk mu setelah sampai di rumah."

"Tidak, aku juga tidak mau makan. Sekarang, Meiyin mau pergi ke mana?"

"Kita pergi membeli bahan makanan terlebih dahulu."

"Baiklah, aku akan mengikuti mu, Meiyin"

Mereka kemudian menuju departemen store untuk membeli bahan makanan. Li Meiyin juga mengajak Xiang Jun untuk membeli beberapa perabotan untuk menghias rumah mereka.

Li Meiyin meminta untuk di bawa ke toko bunga, dia ingin membeli beberapa bibit bunga dan beberapa pot bunga yang sudah ditanam.

Xiang Jun mengikuti semua keinginan istrinya. Suasana hati Li Meiyin juga mulai membaik setelah berbelanja.

Puas berbelanja, Li Meiyin akhirnya mengajak Xiang Jun untuk pulang. Ketika mereka sampai di rumah, Shiming sudah menunggu di depan.

Melihat kedatangan Xiang Jun, Shiming segera menghampiri nya dan memberitahu nya tentang sebuah pertemuan.

"Apa kamu sudah cukup lama menunggu di sini?" tanya Xiang Jun.

"Tidak juga, aku hanya menunggu mu agar kita bisa berangkat bersama Jialing sudah ada di sana menunggu," jawab Shiming.

Setelah membantu Li Meiyin membawa belanjaan yang baru dibeli, Xiang Jun langsung pergi bersama Shiming.

Li Meiyin segera menyusun belanjaannya di dapur. Setelah itu, dia menghabiskan waktu menata ruang tamu, termasuk meletak kan beberapa bunga dalam pot kecil.

Li Meiyin merasa senang dengan aktivitas nya, dan tanpa disadari, sore sudah tiba. Dia harus segera memasak untuk makan malam.

Ketika Xiang Jun tiba, Li Meiyin sedang menata makanan di meja. Melihat istri nya yang sibuk mempersiapkan hidangan untuk nya membuat nya merasa sangat bahagia. Setelah sekian lama hidup sendiri, kini ada seseorang yang menyambut nya di rumah.

Apalagi jika yang menunggu di rumah adalah wanita yang telah lama mengisi hati nya. Dia merasa hidupnya kini sudah lengkap.

Xiang Jun dengan sengaja menunda untuk memiliki anak, karena dia masih ingin menikmati waktu berdua dengan istri nya. Selain itu, dia kadang perlu pergi menjalankan misi dan tidak ingin meninggalkan istri nya sendirian, terutama dalam keadaan hamil atau jika harus merawat anak sendirian.

Dia ingin istri nya menyesuaikan diri terlebih dahulu untuk tinggal di sini. Dia juga akan memberikan kebebasan kepada istrinya untuk melakukan apa saja.

Setelah selesai makan malam, Xiang Jun meminta istri nya untuk mandi, sementara dia akan membersihkan meja dan mencuci piring.

Li Meiyin hanya menurut, karena dia juga merasa sedikit tidak nyaman setelah sebelumnya sibuk membereskan rumah.

Li Meiyin teringat bahwa dia tidak membawa pakaian cadangan di rumah ini. Semua pakaiannya tertinggal di rumah besar. Jadi, ia keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk.

Di dalam kamar, Xiang Jun sudah menunggu dengan senyuman nakal. Apalagi, saat ini Xiang Jun tidak mengenakan baju .

Li Meiyin berpikir bahwa Xiang Jun sengaja meminta dia cepat mandi, karena tahu bahwa dia tidak memiliki pakaian ganti di sini.

Aku dalam masalah, pikirnya.

"Kak, aku tidak bawa pakaian ganti."

Li Meiyin menunduk dengan cemas saat melihat tatapan Xiang Jun yang penuh nafsu. Dia melihat Li Meiyin tampak sangat menarik dengan rambut basah yang terurai.

"Kenapa perlu mengganti pakaian, Meiyin justru terlihat cantik tanpa mengenakan apa pun."

Xiang Jun perlahan maju menghampiri Li Meiyin yang berdiri di dekat pintu. "Apalagi kalau Meiyin berteriak di bawah ku ,dia jadi semakin cantik," bisik nya dengan nada menggoda, sambil berusaha meniup lembut telinga istrinya.

"Ssssss Diam kaak," tubuh Li Meiyin bergetar ketika tangan Xiang Jun mengelus lengan nya dari bawah ke atas.

"Semalam aku sudah membiarkan Meiyin bebas, tapi tidak dengan malam ini." Xiang Jun lalu segera mencium Li Meiyin dengan penuh gairah dan mendesak.

Li Meiyin merasa sedikit kewalahan mengikuti ciuman Xiang Jun. Xiang Jun benar-benar ahli dalam hal berciuman. Dari siapa dia belajar, padahal ia mengaku tak dekat dengan wanita mana pun.

Xiang Jun melepaskan celananya dan mengajak Li Meiyin menuju tempat tidur. Dia duduk di tepi ranjang dan menempatkan Li Meiyin untuk menghadap kepadanya.

Li Meiyin mengerti ke mana arah yang ingin dituju oleh Xiang Jun, bagaimana pun dia sebagai perempuan dewasa di era modern sering membaca novel dengan tema dewasa.

Tak lama, dia pun duduk di atas suami nya, mengarahkan milik nya untuk menyatu dengan milik suami nya. Kemudian, Li Meiyin mulai menggerakkan pinggang nya ke atas dan ke bawah.

Oh, ternyata rasa nya seindah ini dalam posisi seperti ini. Mungkin karena melakukan nya dengan orang yang dicintai, sehingga setiap posisi yang dilakukan Xiang Jun pada nya selalu membuat nya merasa melayang.

"Aaaaaah Meiyin semakin hebat." Xiang Jun mengeluarkan suara saat menikmati gerakan istri nya yang berada di atas nya.

Li Meiyin merasa wajah nya memerah karena mendengar pujian dari suaminya. Namun, dia tidak terlalu peduli, saat ini dia merasa seolah-olah telah kehilangan kendali saat berhubungan intim dengan suaminya.

Suara desahan Li Meiyin kini berubah menjadi erangan dan jeritan saat Xiang Jun membantu mendorong miliknya ke atas.

Seperti biasa nya, Li Meiyin masih tidak bisa mengimbangi kekuatan Xiang Jun.

*****

Di pagi hari, Xiang Jun pergi ke rumah besar untuk mengambil pakaian ganti istrinya.

Ketika Xiang Jun pergi, Li Meiyin memaksa dirinya untuk bangun. Dia khawatir jika tetangga di sini mengetahui bahwa dia bangun terlambat.

Saat hendak turun dari ranjang, ia melihat segelas susu malt di meja milik Xiang Jun ada sebuah kertas bertuliskan 'untuk Meiyin'. Sepertinya Xiang Jun sedang pergi untuk mengambil pakaian ganti di rumah besar.

Li Meiyin tertawa kecil, merasakan kehangatan di dalam hati nya. Benar-benar suami yang sempurna. Setelah menghabiskan susu nya, dia merasa sedikit berenergi. Lalu dia mengambil handuk yang terlipat di ujung tempat tidur nya.

Setelah mandi, Li Meiyin menemukan pakaian nya sudah terlipat rapi di atas ranjang.

Dengan cepat ia mengenakan bajunya dan berencana untuk menyiapkan sarapan. Namun, saat keluar dari kamar, ia melihat Xiang Jun yang telah menata piring di meja.

Sekali lagi, suami nya sudah mempersiapkan segalanya.

"Meiyin, mari kita sarapan segera."

Li Meiyin melangkah menuju meja makan, dan Xiang Jun membantu nya untuk menarik kursi.

"Siang ini aku tidak akan kembali ke rumah, jadi Meiyin tidak perlu menunggu aku untuk makan siang, ya."

"Um." Li Meiyin menjawab sambil menikmati buburnya.

Setelah sarapan, Xiang Jun segera berangkat bekerja. Sebelum pergi, ia mencium kening istri nya, tetapi juga mencuri satu ciuman di bibirnya.

Li Xiang Jun tertawa geli melihat tingkah laku suaminya ini. Bagaimana mungkin suami nya yang dikenal sebagai sosok yang dingin, kaku, dan menakutkan dapat menunjuk kan sisi yang begitu mesra saat bersama nya.

Meskipun begitu, Li Meiyin sangat menyukainya, karena itu berarti suami nya hanya menampilkan sisi lain dari diri nya di depannya.

****

terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️