" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Jebak
Zahra terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Melihat Zahra sudah terjatuh tidak sadar kan diri. Rana yang berada di kamar Sisil keluar menghampiri Sisil " Bagaimana" Tanya Rana.
" Tu" Tunjuk Sisil pada Zahra yang tidak sadar kan diri tergeletak di pintu rumah Sisil.
" Apa rencana selanjutnya." Tanya Rana.
"Kita bawa dia ke hotel. Setelah itu jalan kan rencana ke dua kita." Kata Sisil tersenyum Jahat pada Rana.
" Baik. Ayo kita segera bawa dia. Sebelum ada yang melihat nya" Ajak Rana
" Ayo." Rana dan Sisil memapah tubuh lemah Zahra yang tidak sadar kan diri. Membawanya ke mobil. Setelah itu langsung menuju ke hotel yang sudah mereka pesan dari awal awal lagi.
,,,,,,,,,
Mereka sudah tiba di parkiran hotel.
" Sekarang apa lagi" Tanya Rana
"Kita hubungi Dion untuk memberitahu Kan padanya untuk datang ke sini " Kata Sisil.
" Bagaimana jika dia melihat Zahra "Jawab Rana.
"Zahra biar di sini saja dulu. "
" Bagaimana jika Dion sadar dengan apa yang ingin kita lakukan"
" Itu urusan di belakang. yang terpenting sekarang kita harus bisa membawa Dion datang kemari Bagaimana pun caranya " Kata Sisil dengan liciknya.
Akhirnya Rana memilih tinggal di mobil bersama Zahra. Kemudian Sisil menghubungi Dion dengan alasan Ken yang menyuruh mereka berdua menunggu di sana.
Dion yang sudah tiba langsung naik ke kamar hotel. Di mana Sisil sudah ada di sana.
Cklekkk
"Sil. Lo dari tadi. Ken nya mana... Dan kenapa dia menyuruh kita menunggu di sini." Tanya Dion sedikit heran dengan sikap Ken yang menyuruh mereka ke sana. Tapi Dion sedikit pun tidak curiga pada Sisil. Karena memang selama ini sandiwara Sisil sangat mulus. Tidak ada yang tau di antara mereka berempat jika sisil menggunakan topeng.
Hanya Ayuna saja yang sedikit merasa curiga pada Sisil selama ini. Hanya saja dia juga tidak begitu yakin dengan fikirannya. Jadi dia membiar kan saja semuanya berjalan dengan semestinya.
"Mungkin sebentar lagi dia tiba. Aku juga tidak tau kenapa dia menyuruh kita menunggu di sini. Sudah biarkan saja. Mungkin sebentar lagi dia datang" Kata Sisil menghentikan pertanyaan Dion sebelum dia bertanya lebih jauh lagi.
"Baik lah" Dion duduk di ranjang kemudian mengeluarkan ponselnya.
Sisil mengambil kesempatan itu untuk memberikan Dion minuman yang sudah dia taruh obat tidur sama seperti Zahra tadi.
" Dion. Lo mau" tanya Zahra menyodorkan Dion minuman yang berada di gelas kaca
"Boleh" Dion mengambil dan langsung meneguk nya tanpa curiga sedikit pun.
Beberapa minit kemudian Dion merasa kepalanya sangat berat. DIa merasa mengantuk yang berlebihan. Akhirnya Dion juga terjatuh dan tidak sadar kan diri.
"Perfeck" Ujar Sisil tersenyum puas karena rencananya berhasil.
Sisil kembali turun ke bawa untuk membantu Rana membawa tubuh Zahra naik ke atas. Dan kebetulan di lobby juga lagi sunyi. Jadi mereka berdua leluasa melakukan rencana kotor mereka dengan mudahnya.
"Apa seterusnya " Tanya Rana pada Sisil saat sudah berhasil membaring kan tubuh Dion juga Zahra di kasur.
"Apa lagi. Buka pakaian mereka berdua. Dan ambil beberapa gambar." kata Sisil
Mereka berdua langsung membuka baju Sisil dan juga Dion hanya menyisakan dalaman mereka berdua
Sial. Bagaimana dia bisa memiliki tubuh sempurna itu. Lihat lah Zahra. ke depannya, orang orang yang melihat mu, Hanya melihat mu dengan pandangan jijik. Batin Sisil saat melihat dengan jelas tubuh Zahra.
Mereka pun menutup tubuh Zahra juga Dion menggunakan selimut. Dan mengambil gambar mereka berdua yang berada di dalam satu selimut.
"Akan ada berita heboh besok. bye bye sahabat ku... Semua foto foto mu. Akan aku sebar kan di kampus. Juga di media sosial. biar kau hancur, Jika satu dunia tau seperti apa kau. HAHAHAHA" Sisil tertawa lalu pergi dari sana setelah mengambil beberapa foto Zahra dan Dion.