Berpisah karena keegoisan, tapi mereka kembali bersatu karena anak.
Follow IG @Thalindalena
Add Fb @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Sebelum lanjut baca, Emak tegaskan ya, kalau alur ceritaku semuanya sat-set paling anti yang namanya berbelit-belit. Jika ada yang berkomentar, "nggak seru ceritanya soalnya Honey cepat ketemu dengan Daddy-nya." Mohon maaf kalau ada yang kecewa, seperti yang sudah dijelaskan, kalau emak nggak suka yang bertele-tele. Makasih semuanya yang bersedia membaca dan mengikuti novel ini. Sehat selalu untuk kalian semua, lancar terus rejekinya. Lophe you kabeh 😘
****
"Halo." Alpha menjawab panggilan dari ponselnya yang sejak tadi berdering di dalam tasnya. "Angel, maaf aku baru memberitahumu jika malam ini aku dan Honey tidak pulang ke hotel." Alpha berkata pelan pada Angel melalui sambungan telepon.
"Apa ada sesuatu yang terjadi kepada kalian? Aku sejak tadi mencemaskan kalian, ini sudah hampir tengah malam, tapi kalian tidak kunjung kembali ke hotel," cerocos Angel, terdengar sangat cemas.
"Honey hampir tenggelam di laut. Saat ini kami berada di rumah sakit," jelas Alpha penuh sesal karena semua kejadian ini terjadi karena keegoisannya. Alpha menatap nanar pada putrinya yang terbaring lemah di atas tempat tidur pasien. Saat ini Honey sudah di pindahkan ke ruang rawat VIP, sesuai dengan permintaan Kai.
"My God! Kenapa kau baru memberitahuku?! Di rumah sakit mana?" tanya Angel bertambah panik dan cemas.
"Angel, kau istirahat saja di hotel. Di sini ada Kai, kau bisa ke sini besok pagi," jawab Alpha seraya menatap Kai yang baru keluar dari kamar mandi di ruang rawat tersebut.
"Tapi, Nyonya ..."
"Angel, kau tahu hubunganku dengan Kai sangat tidak baik, jadi malam ini aku akan menyelesaikan permasalahan kami, ini semua aku lakukan untuk Honey," jelas Alpha yang sudah menurunkan ego-nya demi putri kesayangannya. Dia tidak ingin kejadian ini terulang kembali, dan sangat takut kehilangan putrinya.
"Oke, aku mengerti, tapi jika kau membutuhkan sesuatu segera hubungi aku," jawab Angel dari seberang sana.
"Emh, oke." Alpha langsung mengakhiri sambungan teleponnya, lalu memasukkan ponselnya ke dalam tas. Kemudian dia menggeser duduknya, saat Kai akan bergabung di sofa tersebut.
"Jadi, apa yang ingin kau jelaskan?" tanya Kai ketika sudah duduk di samping Alpha. Tadi dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Alpha dengan Angel.
"Emh ... apa ya?" Alpha bergumam seraya menggaruk ujung dagunya, dia bingung mau menjelaskan dari mana dulu.
Kai menghela nafas panjang, kemudian menatap kedua tangan Alpha yang menganggur di atas pangkuan. Kai memberanikan diri untuk menggenggam erat kedua tangan itu dengan penuh kehangatan. Jujur dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia masih sangat mencintai Alpha.
Alpha menatap kedua tangannya yang di genggam erat oleh Kai, kemudian dia mendongak menatap pria tampan yang juga tengah menatapnya sangat dalam.
"Kai ... aku," ucapan Alpha terjeda saat mendengar Honey memanggilnya.
"Mommy," lirih Honey pelan seraya membuka kedua matanya perlahan, kedua manik mata berwarna hitam legam itu mencari keberadaan ibunya.
"Ya, sayang. Mommy di sini," jawab Alpha seraya tersenyum lalu beranjak berdiri menghampiri putrinya, diikuti Kai dari belakang.
"Daddy juga di sini," ucap Kai seraya mengusap pipi putrinya penuh kelembutan.
"Kenapa aku masih hidup?" tanya Honey, seraya menatap kedua orang tuanya dengan pandangan mengembun, dan bibir menekuk ke bawah, menahan isak tangisnya yang akan pecah.
Pertanyaan Honey bagaikan cambukan keras yang mengenai hati kedua orang tuanya. Alpha tidak mampu membendung air matanya lagi saat mendengar pertanyaan polos tapi begitu menyayat hatinya. Sedangkan Kai menahan kesedihannya, dia terlihat tetap tegar di hadapan putrinya.
"Kenapa bertanya seperti itu? Honey tidak sayang dengan Mommy and Daddy?" tanya Kai, lalu membungkukkan setengah badannya, membantu putrinya yang ingin mendudukkan diri.
"Karena aku sayang dengan kalian, maka dari itu lebih baik Honey mati saja. Untuk apa aku hidup di dunia ini jika hanya melihat kalian bertengkar." Honey menjawab pelan, namun seperti sebilah pedang yang berhasil menusuk hati kedua orang tuanya.
"Honey, maafkan Mommy." Alpha terisak perih lalu memeluk putrinya sangat erat. "Mommy berjanji akan memberikan apa pun yang Honey inginkan," lanjut Alpha di sela isak tangisnya.
"Apa pun?" tanya Honey penuh arti.
***
Jangan lupa jempolnya digerakin untuk menekan like 👍