NovelToon NovelToon
Kebohongan Suami Dan Mertuaku!

Kebohongan Suami Dan Mertuaku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Romansa / Suami Tak Berguna
Popularitas:320.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Lukacoretan

Zia harus menelan pahit, saat mendengar pembicaraan suami dan juga mertua nya, Zia tak percaya, suami dan mertua nya yang selalu bersikap baik padanya, ternyata hanya memanfaatkannya saja.

Zia tidak bisa diam saja, saat tahu sikap mereka yang sebenarnya.

"Awas kalian, ternyata kalian selama ini hanya ingin memanfaatkan aku!" gumam Zia, mencekal tangannya.

Instagram:Coretanluka65
FB:Pena Tulip

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sidang perceraian

Hari ini, adalah sidang pertama perceraian Zia dengan Rangga, Zia sudah menyiapkan diri untuk hari ini.

Zia menatap dirinya dicermin.

"Ternyata impianku, menikah sekali seumur hidup, hanya hayalanku saja," ucap Zia, merapihkan baju yang ia pakai.

 "Meskipun menyedihkan, tapi aku harus kuat, tegar, untuk diriku, dan juga keluargaku, yang sudah menemani sampai detik ini," ucap Zia.

Saat Zia sedang merapihkan bajunya, pintu kamar diketuk.

Tok..

Tok..

"Sebentar!" ujar Zia, lalu Zia menarik nafas, agar terlihat baik-baik saja didepan keluarganya.

"Bunda.." ucap Zia.

"Sudah siap?" tanya bunda Ita.

"Sudah bunda," jawab Zia tersenyum.

"Mau pergi sekarang?" tanya bunda Ita.

Zia mengangguk, "ayo bunda," jawab Zia.

Lalu Zia mengambil tasnya, keluar kamar bersama sang bunda. Ketiga laki-laki sudah menunggu mereka.

"Ayah mau ikut?" tanya Zia, pasalnya sang ayah sangat sibuk diperusahaan.

"Jelas dong, ayah tidak mau kalah dengan dua cucunguk ini," jawab ayah Dimas, mengejek.

"Ya'ampun, sama anak sendiri," sahut Rey.

Ayah Dimas hanya tertawa mendengar ucapan sang anak.

"Yasudah, ayo pergi," ajak bunda Ita.

Lalu mereka bergegas masuk kedalam mobil, selama perjalanan, sang bunda selalu menguatkan Zia, dengan pelukan hangatnya.

"Kamu yakin, bisa?" tanya Roy lagi, memastikan.

"Ya! Aku yakin.." jawab Zia, meskipun dalam hatinya deg-degan, tapi ia harus bisa.

"Kakak percaya denganmu, kamu akan bisa melewati ini semua," ucap Roy, mengelus rambut Zia.

Zia mengangguk, ia akan berusaha kuat demi keluarganya, Zia tidak mau mengecewakan keluarganya.

Setelah satu jam lamanya, akhirnya Zia sampai di pengadilan agama.

Saat Zia keluar dari mobilnya, Zia sudah melihat Rangga beserta ibunya.

"Sayang, kamu batalkan sidang perceraian kita, aku tidak mau bercerai denganmu," ucap Rangga, yang langsung mendekati kearah Zia.

Namun Zia tak menjawabnya, Zia sudah muak dengan drama yang Rangga ciptakan.

"Memang kamu bisa hidup tanpa aku?" ujar Rangga, tersenyum sinis.

Sontak saja membuat langkah Zia terhenti, saat mendengar laki-laki yang akan menjadi mantan suaminya itu.

"Kamu fikir, aku tidak bisa hidup tanpa kamu, begitu?" tanya Zia, tersenyum mengejek.

"Yang ada kamu, dan juga keluarga kamu yang tidak akan bisa hidup tanpa aku," lanjut Zia.

Panas hati Rangga, karena merasa direndahkan oleh Zia, ada rasa ingin membentaknya, namun Rangga harus sabar, karena tujuannya kesini, agar Zia membatalkan perceraian mereka.

"Aku tidak bisa hidup tanpa kamu, sayang," ucap Rangga, dengan nada lemah lembut. Kalo dulu, Zia akan sangat senang mendengar kata cinta dari suaminya, tapi sekarang, tidak lagi.

"Tanpa aku, atau tanpa uang aku?" sindir Zia.

Tak mau banyak drama dengan Rangga, Zia meninggalkan Rangga, Zia masuk kedalam ruangan sidang, karena sudah dipanggil gilirannya.

Zia duduk didepan sendiri, namun keluarganya berada dibelakang Zia, memberikan kekuatan kepada Zia.

"Apa kalian sudah yakin, untuk bercerai?" tanya sang hakim.

"Karena suami saya sudah berselingkuh, dan juga sudah menggelapkan uang perusahaan keluarga kami," jawab Zia dengan tenang.

Sang pengaca dari pihak Zia memberikan sebuah bukti-bukti yang Zia katakan.

"Tidak, itu semua bohong, yang mulia!" ia menolak dengan banyaknya bukti yang sudah ada.

"Dengan semua bukti itu, yang mulia sudah tahu, kebenarannya seperti apa," ujar Zia, menatap Rangga.

"Saya tidak pernah berselingkuh, dan juga tidak pernah menggelapkan uang perusahaan, itu semua tidak benar." Rangga terus membela dirinya.

"Tolong tenang!" yang mulia mengetuk palu.

"Apa ibu Zia sudah mantap untuk bercerai?" tanya pak hakim.

"Benar yang mulia, saya sudah mantap untuk bercerai, karena yang saya tahu, selama ini suami saya tidak pernah mencintai saya, dan juga sudah berselingkuh dan memiliki anak, dengan wanita lain," jawab Zia.

"Baik, cukup penjelasan dari bu Zia.."

"Lalu kenapa bapak Rangga tidak mau bercerai dengan istri anda, bukannya bukti sudah jelas, bahwa anda melakukan apa yang istri anda katakan," tanya pak hakim.

"Saya tidak merasa melakukan semua itu, makanya saya menolak perceraian ini, saya mau memperbaiki pernikahan ini," jawab Rangga, dengan raut wajah sedihnya.

"Ck, muak sekali aku melihatnya," gumam Zia.

Lalu sang pengacara dari Zia, memberikan sebuah bukti kuat, kiriman dari Roy.

Palu diketuk tiga kali.

Tok..

Tok..

Tok..

"Permohonan ibu Zia dikabulkan.." ucap pak hakim.

Zia bernapas lega, akhirnya ia sudah terlepas dari suaminya.

Persidangan perceraian di akhiri dengan kemenangan Zia.

"Sekarang kita bukan siapa-siapa lagi, asinglah setelah ini, jangan mengganggu kehidupanku," ucap Zia, lalu ia meninggalkan ruangan sidang itu beserta keluarganya.

"Bagaimana lega?" tanya ayah Dimas.

"Lega sekali, ayah," jawab Zia tersenyum, meskipun ada rasa sedih dalam hati Zia, karena akhir pernikahannya seperti ini.

"Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja, ada kami," ucap ayah Dimas, mengelus rambut Zia.

"Ya! Semua akan baik-baik saja," jawab Zia tersenyum.

"Zia.." teriak seseorang yang Zia kenal.

"Ada apa lagi, Rangga?" tanya Zia.

"Kenapa kamu kekeh sekali ingin berpisah denganku, apa kamu sudah memiliki kekasih baru?" tuduh Rangga.

"Aku tidak seperti dirimu, murahan," jawab Zia.

"Heh Zia, dasar wanita murahan, pasti kamu sudah mempunyai kekasih," sahut bu Minah.

Sungut bu Minah menerka-nerka, menuduh Zia telah berselingkuh, padahal anaknyalah yang melakukan hal menjijikan itu.

"Dijaga ya mulutnya, anak saya tidak seperti itu," jawab bunda Ita, yang sudah panas hatinya mendengar mantan besannya, menuduh sang anak.

"Kalo belum memiliki pacar baru, kenapa anak situ kekeh ingin bercerai," ujar bu Minah tak menyadari kesalahan sang anak.

"Harusnya anda tahu, kesalahan anak anda dimana, jangan menuduh saya dengan apa yang anak anda lakukan," bentak Zia, rasa hormat Zia sudah hilang kepada mantan mertuanya, setelah ia tahu, bagaimana mereka di belakang Zia.

"Heh! Jangan menaikan nada bicaramu," bentak bu Minah, tidak suka dengan Zia.

"Ck, kau pikir, setelah aku tau, bagaimana anda di belakang saya, saya akan selalu bersikap lemah lembut, begitu? Tidak akan!"

Rangga mencekal tangan Zia, namun dengan sigapnya, Zia melepaskan tangan Rangga.

"Jangan menyentuhku, bajingan. Kita bukan siapa-siapa lagi, haram bagimu, menyentuh kulitku," ucap Zia.

"Kita bisa rujuk, aku tidak mau bercerai denganmu, sayang," kekeh Rangga, entah apa alasannya, yang pasti Zia sudah muak dengan mantan suaminya.

"Sampai kamu bersujudpun, aku tidak mau kembali denganmu, haram bagiku kembali denganmu!" bentak Zia.

"Keras kepala sekali, memangnya kamu bisa hidup tanpan aku, hah!"

Seperti tak ada rasa takut dalam diri Rangga.

"Jangan membentak adik-ku, kalo tidak mau berakhir di RS dengan ibumu," ancam Roy.

"Nanti kita ancam si Zia, kalo sedang tidak bersama dengan kakaknya, soalnya dia seram, ibu masih trauma dengan kelakuan kakaknya," bisik bu Minah.

Rangga mengangguk, ia membenarkan ucapan ibunya.

Dengan perasaan terpaksa, Rangga menyudahi perdebatan itu, dengan mantan istrinya.

Lalu tanpa sepatah katapun, Rangga dengan ibunya meninggalkan Zia beserta keluarganya.

"Kak, kakak melakukan apa, sampai mereka takut dengan kakak," tanya Zia.

"Ada deh, pokonya seru," jawab Roy.

Zia menggelengkan kepala, Zia sudah menebak, kalo kakaknya akan melakukan sesuatu dengan Rangga.

***

1
Heny
Lanjut
Heny
Ya iya lah dr pada orang lain yg mengambil perawan nya dulu lbh baik kasi suami yg sdh sah.
Diah Susanti
si lisa masih waras otaknya
Ruzita Ismail
Luar biasa
Ihsan San
mantap gan
Deandra🕊🌻
waooooo..ahh suka bnget sama part ini..
Akbar Razaq
Kekuarga bodoh juga sekelas punya perusahaan memberi penjagaan / pengawalan pd Zia saja tak.mampu.
Akbar Razaq
Ada yg terlewatkan harusnya mereka di usir dr rumah Zia dan di pecat dr perusahaan keluarga Zia biar tak ada kontak sama sekali
Akbar Razaq
Sampe gila begitu keluarga malah belum paham.Masak gak bs ngawasi anaknya sampe dapat bullyan parah begitu.papa Dimas ckckck
Akbar Razaq
Bagus tembak ibunya sampe mati hahaha..
Akbar Razaq
Sudah tahu suami py anak istri lain masih saja bertahan .Nunggu apa cona.
Akbar Razaq
Zia lemah dan gak jelas.Ambil bukti dah smua langsung bs dijadikan bukti dipengadilan.Lelet amat pake pingsan pula..Bahkan tanpa bantuan kakak kamupun kamu bisa mengatasi permasalahan ini.
Akbar Razaq
bukan tidak pantas atau kau buruk melainkan kau sedang berada di samping laki yg tidak TEPAT.
Cepatlah bertindak ganti yg bs mencintai dan menghargaimu.😁
Milala Bre Karo
Biasa
Milala Bre Karo
Buruk
stela aza
kenapa g di buat miskin j si Sulastri ini biar dia bisa merasakan seperti Dinda rasakan di hina karena miskin
Nor Azlin
susah2 kamu sama talita deh biar tidak kesepian yah ...kenspa juga si Rey tidak ada anak sama Talita nya kan bisa aja memberikan yang terbaik kayak si Roy yah dia menjaga Alisa kayak anak kandung nya sendiri juga mempunyai anak kandung nya sendiri darah daging nya ...masa s8h si Talita nya nurut aja kata si Rey nya kan kasihan kslu yah si Rey nya tidak ada kerurunan dari ben8h nya semata2 menjaga hati si Resha nya deh ...agak berlebihan lah kalau begitu buat apa nikah sama si Rey ...aku tau si Rey nya ingin menjaga hati si Reysha nya agar menerima nya menjafi ayah sambung tapi tidak dengan mengorbankan diri juga kali...semoga mereka di berikan anak yah thor kasihan banget si Rey nya lagian si Reysha nya kan udah besar ...lanjutkan thor
Nor Azlin
jangan sampai si Rehan berkhianat atas cinta nya Alisa yah thor ...kalau firasat aku nya si Rehan ini selingkuh di belakang Alisa yah kerana di telfon enggak di angkat kayak orang melarikan diri deh ...jangan sampai Alisa nya teraniaya yah thor kerana ulah nya Rehan deh ...semoga aja cinta Rehsn tulus buat Alisa nya ...lanjutkan thor
jawir
Tp ketemu Gladis langsung bilang mau jadiin istri
kadang bingung dgn laki2 ,mudah bnget bilang nikah dgn wanita yg baru di jumpai padahal hati sama pikirannya pd wanita lainnya ..sembrono
jawir: iya rata2 ya kak ,semoga pasangan kita tidak begitu
Lukacoretan: Sebagian laki-laki memang seperti itu, kak🤭
total 2 replies
jawir
Yah Reysha jd cinta tak bersambut kan ,padahal lahir bukan dari benih saudara kandung boleh kali ah bersatu dengan Alisa ..eeeh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!