NovelToon NovelToon
The Dark Prince

The Dark Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: PASTI SUKSES

Di negeri Eldoria yang terpecah antara cahaya Solaria dan kegelapan Umbrahlis, Pangeran Kael Nocturne, pewaris takhta kegelapan, hidup dalam isolasi dan kewaspadaan terhadap dunia luar. Namun, hidupnya berubah ketika ia menyelamatkan Arlina Solstice, gadis ceria dari Solaria yang tersesat di wilayahnya saat mencari kakaknya yang hilang.

Saat keduanya dipaksa bekerja sama untuk mengungkap rencana licik Lady Seraphine, penyihir yang mengancam kedamaian kedua negeri, Kael dan Arlina menemukan hubungan yang tumbuh di antara mereka, melampaui perbedaan dan ketakutan. Tetapi, cinta mereka diuji oleh ancaman kekuatan gelap.

Demi melindungi Arlina dan membangun perdamaian, Kael harus menghadapi sisi kelam dirinya sendiri, sementara Arlina berjuang untuk menjadi cahaya yang menyinari kehidupan sang pangeran kegelapan. Di tengah konflik, apakah cinta mereka cukup kuat untuk menyatukan dua dunia yang berlawanan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PASTI SUKSES, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berkuda Bersama

Matahari tengah tergelincir di cakrawala, mewarnai langit dengan nuansa jingga yang lembut. Kael dan Arlina berkuda di sepanjang jalan setapak yang membelah hutan Yamg, sebuah tempat yang terkenal karena keindahan magisnya. Hutan ini dipenuhi dengan pohon-pohon tinggi yang memiliki cabang-cabang lebat, sementara bunga-bunga langka tumbuh di antara rumput hijau yang tebal.

Arlina duduk di atas kuda putih milik Kael, tubuhnya terasa hangat karena kehadiran pria itu yang memimpin kendali kuda mereka. Mereka tidak terburu-buru, menikmati kedamaian yang langka di tengah kehidupan penuh ketegangan. Tangan Kael terkadang menggenggam tali kekang dengan tegas, namun matanya yang gelap penuh dengan kelembutan ketika menatap Arlina.

“Seperti yang aku katakan, hutan ini memiliki keajaiban tersendiri,” kata Kael, suaranya lembut, lebih tenang dari biasanya.

Arlina mengangguk, matanya menatap ke arah pepohonan besar yang tampak misterius. “Ini indah sekali. Aku tidak pernah melihat tempat seperti ini sebelumnya. Rasanya seperti kita berada di dunia lain.”

Kael tersenyum, sedikit miringkan kepala. “Hutan Yamg bukan tempat sembarangan. Dikatakan banyak hal magis terjadi di sini, dan banyak makhluk-makhluk yang tidak tampak oleh mata manusia.”

“Makhluk-makhluk magis?” Arlina bertanya, merasa tertarik. “Apa yang ada di sini selain pohon-pohon raksasa?”

“Peri, elf, dan kadang-kadang roh hutan yang menjaga tempat ini.” Kael menjawab tanpa melihat Arlina, hanya fokus pada jalan setapak yang terbentang di depan mereka.

Arlina menyandarkan tubuhnya sedikit ke samping, menikmati hembusan angin yang mengalir dengan lembut. “Kau tidak pernah bercerita banyak tentang makhluk-makhluk itu sebelumnya.”

“Karena tidak semua hal di hutan ini aman untuk manusia,” jawab Kael dengan nada serius. “Beberapa makhluk sangat teritorial, dan mereka tidak senang jika ada yang memasuki wilayah mereka.”

Tiba-tiba, suara gemerisik terdengar dari semak-semak di sebelah kiri mereka. Kael langsung menarik kendali kuda dengan cepat, matanya menajam, waspada. “Ada sesuatu.”

Arlina terkejut, mendekatkan tubuhnya ke Kael. “Apa itu?”

Sebelum Kael bisa menjawab, mereka berdua terdiam. Dari balik semak-semak yang rapat, sesuatu bergerak cepat—seperti bayangan yang meluncur di antara pepohonan. Kael menarik napas dalam-dalam, matanya terpaku pada arah gerakan itu.

“Perhatikan baik-baik,” katanya, suaranya rendah.

Secara perlahan, di antara celah-celah pepohonan, Arlina melihat sosok yang tampaknya melayang. Cahaya kecil berkilau di sekelilingnya, seperti debu emas yang berterbangan. Itu adalah sosok peri, berukuran kecil, dengan sayap transparan yang berkilauan. Namun, sebelum Arlina sempat mengamati lebih lanjut, sosok itu menghilang begitu saja, melesat ke dalam hutan dengan cepat.

“Kael… Apa itu tadi?” Arlina bertanya, heran dan sedikit takut.

Kael menurunkan tangan yang semula menggenggam kendali kuda, namun matanya masih awas. “Itu… peri hutan. Mereka jarang muncul di hadapan manusia, dan biasanya mereka menyembunyikan diri dengan sangat cepat.”

“Peri?” Arlina mengulang, merasa kagum sekaligus bingung. “Kenapa mereka tidak ingin terlihat?”

“Karena mereka menjaga rahasia hutan ini,” jawab Kael. “Dan mereka sangat berhati-hati terhadap orang yang tidak mereka percayai.”

Arlina mengangguk, meskipun masih merasa terpesona oleh apa yang baru saja dilihatnya. “Aku tidak pernah membayangkan bisa melihat sesuatu seperti itu.”

Kael menoleh ke arah Arlina, tersenyum dengan lembut. “Aku senang bisa berbagi ini denganmu.” Ia melanjutkan perjalanan mereka, perlahan menarik kendali kuda kembali agar mereka bisa melanjutkan berkeliling.

Mereka berkuda lebih dalam ke dalam hutan, melewati pohon-pohon tua yang menjulang tinggi. Beberapa saat kemudian, suasana menjadi lebih tenang, seolah-olah hutan tersebut memberi mereka ruang untuk menikmati kedamaian.

“Terkadang, aku merasa dunia ini terlalu besar untuk kita berdua,” kata Arlina, suaranya penuh dengan renungan.

Kael memandangnya dari sudut matanya. “Apa maksudmu?”

“Dunia ini penuh dengan hal-hal yang tidak kita pahami,” jawab Arlina, sedikit menatap langit yang cerah. “Seperti peri-peri itu, dan makhluk-makhluk yang bahkan aku tidak tahu ada.”

Kael tersenyum, kemudian mendekatkan tubuhnya ke Arlina. “Kau mungkin tidak memahami semuanya, Arlina. Tapi aku akan selalu ada untukmu, untuk menjelaskan segalanya—setiap rahasia, setiap hal yang terjadi di dunia ini.”

Arlina merasakan kehangatan Kael di sampingnya, dan untuk pertama kalinya, ia merasa benar-benar merasa dilindungi, meski dunia ini penuh dengan misteri. Ia tersenyum, meskipun sedikit khawatir tentang apa yang masih tersembunyi di dalam hutan ini.

“Aku akan belajar, Kael,” kata Arlina, dengan tekad baru yang menyala di matanya. “Aku akan belajar tentang dunia ini, tentang dirimu… dan tentang semua makhluk yang ada di dalamnya.”

Kael menatapnya dalam-dalam, matanya yang tajam seolah menembus jauh ke dalam hatinya. “Kau sudah membuat keputusan yang tepat, Arlina. Bersama-sama, kita akan menghadapinya.”

Mereka melanjutkan perjalanan mereka di hutan Yamg, namun kali ini, dengan ikatan yang lebih kuat antara mereka. Dan meskipun mereka tahu bahwa banyak rahasia masih tersembunyi di dalam hutan ini, mereka merasa siap untuk menghadapinya bersama.

Mereka terus melaju, melintasi jalan setapak yang semakin sempit dan dihiasi dengan dedaunan lebat. Angin berdesir lembut, menggoyangkan ranting pohon tinggi di sekitar mereka. Di kejauhan, suara gemericik air terdengar, mengingatkan mereka bahwa mereka semakin dalam memasuki jantung hutan Yamg.

Arlina merasakan ketenangan yang datang dari suasana hutan ini, namun juga ada perasaan lain yang mengendap di dalam hatinya. Suasana magis yang tak terungkapkan terasa begitu nyata, tetapi di sisi lain, ia juga merasa bahwa ada sesuatu yang tersembunyi, menunggu untuk diungkapkan.

Kael mengendalikan kuda dengan gerakan pasti, meskipun kadang matanya sesekali menyapu ke sekitar mereka. “Hutan ini bukan tempat yang bisa dipahami hanya dengan sekali pandang,” katanya, suara Kael yang berat dan penuh makna mengisi udara. “Setiap sudutnya memiliki cerita yang belum terungkap.”

Arlina menatapnya, menyadari bahwa Kael pun membawa banyak rahasia. Dia tahu ada lebih banyak hal tentang pria ini yang belum dia ketahui, dan semakin ia belajar tentang Kael, semakin dalam keinginan untuk mengungkap misteri di balik dirinya. "Aku ingin tahu lebih banyak, Kael," ujar Arlina, pelan.

Kael menoleh padanya, ekspresinya sedikit terkejut oleh kejujuran dalam kata-kata Arlina. Lalu, dia mengangguk perlahan, seolah menyetujui. “Aku tahu. Namun, dunia ini tidak sesederhana yang terlihat. Kadang, beberapa hal lebih baik dibiarkan menjadi misteri.”

Namun, meskipun kata-kata Kael terdengar hati-hati, Arlina merasa seolah ada semangat yang berbeda dalam dirinya—sesuatu yang lebih lembut dan penuh perhatian, seperti rasa kasih sayang yang telah lama terpendam, namun tak pernah diungkapkan.

Saat mereka menyusuri hutan lebih dalam, sebuah kilatan kecil kembali mengingatkan mereka akan kehadiran makhluk lain. Lagi-lagi, Arlina menangkap kilau sayap di balik daun, sebuah bayangan kecil melintas di depan mereka. Sebuah senyuman muncul di wajahnya.

“Peri lagi,” katanya, tak bisa menyembunyikan rasa takjub.

Kael hanya tertawa pelan, “Mereka akan selalu ada, di sini, di dunia ini, tak tampak namun terasa. Seperti kita, Arlina.”

Keduanya saling memandang, sesaat terdiam dalam ketenangan hutan yang penuh misteri.

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan nggak baca, sayang banget
amoakakashisensei
Ngga nyangka, seru banget!
gadGoy13
Ngagetin deh! 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!