Namira Syahra kembali dipertemukan dengan anak yang 6 tahun lalu dia serahkan pada pria yang sudah membayarnya untuk memberikan nya seorang keturunan karena istrinya dinyatakan mandul.
Karena keterbatasan ekonomi dan dililit begitu banyak hutang,akhirnya Namira pun menerima tawaran dari seorang pengusaha sukses bernama Abraham Adhijaya untuk mengandung anaknya.
Dan setelah 6 tahun berlalu,Namira kembali bertemu dengan Darren.Putra yang 6 tahun lalu dia lahirkan lalu dia serahkan kepada ayah kandungnya.
Namira kembali dipertemukan dengan putranya dalam keadaan yang tidak baik baik saja.Darren mengalami siksaan secara verbal dan non verbal oleh wanita yang selama ini dianggap ibu oleh anak itu.
Akankah Namira diam saja dan membiarkan putranya menerima semua siksaan dari ibu sambung nya??
Atau,akankah Namira kembali memperjuangkan agar anaknya kembali kedalam pelukkan nya??
Yukkk simak kisahnya disini...
🌸.Jadwal up :
🌸.Selasa
🌸.Kamis
🌸.Sabtu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah Siri
"Jangan lancang kamu ya?kamu mau menipu saya dengan trik licik seperti ini?"jawab Abra yang mulai terpancing emosi karena Namira memintanya untuk menikah terlebih dahulu.
"Bukan seperti itu,tolong dengarkan dulu penjelasan saya tuan.Sungguh,tidak ada niat sedikit pun untuk saya menipu tuan,"
"Lalu,apa maksudmu dengan memintaku menikahimu,yang benar saja?"jawab nya berdecak tak percaya.
"Boleh saya bertanya?"
"Apa lagi?"
"Apa tuan yakin menginginkan bayi ini nantinya?dan tuan akan mengambilnya secara menyeluruh?"
"Tentu saja,buat apa saya buang buang uang kalau saya tidak menginginkan bayi itu,"
"Maka dengarkan penjelasan saya tuan.Pertama,bukan kah tuan menginginkan bayi ini melalui proses yang alami dengan adanya penyatuan kan?"
"Tentu saja,itu untuk membuktikan jika kamu memang masih perawan dan layak untuk menjadi ibu pengganti,"
"Maka dari itu,pernikahan ini dilakukan untuk mengsahkan status anak ini menjadi anak tuan seutuhnya.Karena,jika tidak ada pernikahan nasab anak ini akan ikut saya dan tuan tidak berhak memilikinya.
Apa tuan mau memiliki anak dengan Bin atau Binti nya atas nama saya?tidak bukan?maka dari itu,sebelum kita melakukan penyatuan itu,akan lebih baik kita menikah dulu.
Menikah siri juga tidak apa apa tuan,yang penting status anak ini jelas.Kalau dia terlahir dari hubungan yang sah meski hanya dimata agama,bukan terlahir sebagai anak haram yang lahir tanpa adanya ikatan di antara kedua orang tuanya,"
Abra terlihat diam,dia memikirkan baik baik apa yang baru saja Namira jelaskan.Sungguh Abra tidak pernah terpikirkan sampai disana.
Yang ada dipikiran nya selama ini hanya bagaimana caranya dirinya mendapatkan seorang anak yang akan menjadi pewaris seluruh kekayaan nya.
Setelah berpikir lumayan lama,akhirnya Abra pun menyetujui untuk dilakukannya nikah siri anrata dirinya dan juga Namira.
"Kamu melakukan ini bukan untuk menipu saya kan?"
"Tentu saja tidak tuan,saya janji.Setelah anak itu lahir maka saya akan pergi jauh,bahkan sampai tuan tidak akan pernah bertemu dengan saya lagi,"
Setelah perbincangan yang cukup panjang itu,kini disinilah mereka berada.Duduk berhadapn dengan seorang ustad yang akan membantu menikahkan mereka berdua.
Tidak menunggu lama dari saat mendengarkan penjelasan dari Namira,keesokan harinya Abra langsung membawa Namira menemui seseorang yang akan membantu menikahkan mereka berdua.
"Saya terima nikah dan kawin nya Namira Syahra Binti Yadi Kusmawan dengan mas kawin tersebut,tunai."
"Bagaimana saksi?sah?"
"Sah,"
"sah,"
"Alhamdulillah,"
Ucap syukur dan doa kebaikan pun kini diterima oleh kedua pengantin baru itu.Meski hanya menikah siri,namun tetap saja,terikat pernikahan dengan seseorang membuat hati Namira basah.
Bahkan tanpa sadar,Namira sampai menitikan air mata.Sungguh,tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika dirinya akan menikah secepat ini.
Yang mirisnya,pernikahan itu dia sembunyikan dari semua orang yang mengenalnya.Sebuah pernikahan rahasia yang hanya dirinya dan juga Abra saja yang tahu.Ah lupa,ditambah satu orang yang saat itu ikut menjadi saksi pernikahan itu.
Dia adalah Marsel,asisten pribadi yang sudah lama bekerja dengan Abra.Bahkan Marsel lah yang menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pernikahan diri majikan nya itu.
Bahkan pemuda itu mengetahui betul sepak terjang seorang Abraham Adhijaya dalam membangun bisnis bisnisnya dan kini berjuang untuk mendapatkan keturunan.
***
Setelah acara ijab kabul selesai,Abra langsung membawa istri mudanya itu kembali ke apartemen.
Sepanjang perjalanan menuju ke apartemen itu,kedua nya memilih sama sama diam.Keduanya sibuk dengan pikiran masing masing.
Bahkan mereka tidak menydari jika mobil yang membawa mereka telah sampai dibaseman apartemen.
"Maaf tuan,kita sudah sampai,"ucap Marsel yang saat ini bertugas sebagai driver untuk pasangan yang baru saja mengsahkan hubungan nya.
Seketika,baik Namira maupun Abra sama sama terbangun dari lamunan nya masing masing.Saat sudah menyadari jika mereka telah sampai ditempat yang mereka tuju,mereka pun terlihat kompak keluar dari dalam mobil secara bersamaan.
"Pulanglah,besok pagi jangan lupa jemput saya disini,"titah Abra pada asisten nya itu.
"Baik tuan,kalau begitu saya permisi,"
"Pegilah,"
Abra pun segera melangkah menuju ke arah lift yang di ikuti oleh Namira dibelakang nya.Keduanya masih setia dengan kebisuan mereka masing masing.
Untuk Namira sendiri kini tengah merasakan sebuah ketegangan yang teramat sangat karena mungkin sebentar lagi dirinya akan kehilangan apa yang dia jaga selama ini.
Namun Namira sedikit merasa lega saat dirinya kan menyerahkan diri pada pria yang sudah menikahinya meski hanya menikah siri namun setidaknya,apa yang akan mereka lakukan bukanlah sebuah dosa.
Tubuh Namira semakin tegang saat mereka berdua sudah berada didalam unit apartemen itu.Apalagi saat Abra terus berjalan menuju kesebuah kamar yang ada satu satunya di unit sebesar itu.
Dan mau tidak mau,Namira pun harus mengikuti langkah Abra yang membawanya masuk kedalam kamar.