Douluo: Dimulai Dengan Sharingan

Keesokan Harinya...

Cabang Akatsuki Kota Suotuo

Lantai 1

Warga sipil dan master jiwa keluar masuk ke cabang untuk mengambil misi atau menyerahkan misi.

Ada juga yang masuk ke cabang bukan untuk melakukan misi tapi sekedar nongkrong di bar dan mengobrol dengan lainnya.

Pegawai wanita sibuk melayani para anggota Akatsuki.

Dan Lin Feng sedang duduk di meja makan sudut ruangan menunggu saudari perempuannya datang.

Beberapa menit kemudian....

"Hei Feng Kecil~"

Suara perempuan terdengar di telinganya.

Lin Feng yang sedang melamun terbangun, lalu mengangkat kepalanya dan melihat seorang wanita berparas cantik dengan rambut panjang berwarna hitam berjalan ke arahnya.

Wanita itu memiliki pinggang yang ramping, mengenakan pakaian berwarna hitam, benjolan besar di dadanya terlihat tertahan baju, dan kakinya yang panjang di balut stocking hitam menambah godaan para lelaki.

Para pengunjung laki-laki melirik ke arah wanita yang menggoda dengan mata panas, tapi saat para lelaki menatap wanita itu dengan serius, Tiba-tiba tekanan besar menimpa mereka, lalu melihat asal tekanan itu adalah seorang pemuda tampan dengan mata dingin.

Para pengunjung yang mendapatkan tatapan dingin dan mematikan langsung menoleh ke arah lain lalu melakukan pekerjaan sendiri masing-masing.

Wanita itu melihat para pengunjung mengalihkan pandangannya, lalu dia terkikik pada Lin Feng "Hehe~ apakah Feng Kecil cemburu?"

"Ehem... Saudari Yun, kenapa kamu memakai pakaian seperti itu. Apa kamu tidak takut akan di culik oleh preman dan di bawa ke gang gelap? ingat saudari, kamu bukan master jiwa." Lin Feng menjawab sambil terbatuk pelan.

"Hum! apa yang perlu di takutkan, bukankah para pembuat onar di kota ini sudah di singkirkan oleh anggota kami?" Lin Yun menjawab sambil mendengus kecil.

Ya, Para pembuat onar atau apapun di kota ini, semenjak ada cabang organisasi, mereka semua pada bubar ketakutan.

Alasan itulah kenapa warga sipil di sini sangat menghormati anggota Akatsuki, karena menjaga keamanan kota ini.

Di mata warga sipil, anggota Akatsuki adalah dermawan, tapi bagi para pejabat mereka adalah mimpi buruknya. Karena anggota Akatsuki tidak memandang status, entah kamu pejabat kota atau bahkan mentri selagi membuat masalah. Maka akan di tangani oleh Anggota Akatsuki.

Bahkan Raja Balak tidak bisa berbuat apa-apa karena takut menjadi incaran, karena kaisar surga dou telah menginstruksikan bahwa jangan menyinggung mereka sebelum tau kedalaman organisasi Akatsuki.

Lin Yun adalah anggota istimewa, satu-satunya yang tidak di beri kutukan lidah.

"Jadi saudari Yun, kenapa kamu ingin bertemu denganku?" Lin Feng bertanya dengan santai pada saudarinya yang duduk di depannya, sambil bertanya, dia memberi isyarat pada pelayan untuk mengambilkan makanan dan minuman.

"Maksudmu, kalau aku ingin bertemu denganmu harus ada suatu alasan gitu?" Lin Yun menatap tajam pada Lin Feng.

"....." Lin Feng tidak bisa berkata-kata.

Melihat adik laki-laki nya terdiam, Lin Yun tersenyum centil lalu berkata: "Ok hanya bercanda, aku kesini untuk berbisnis."

"Oh ya btw, katanya kamu kemarin menyerap cincin jiwa kah? apakah berarti kamu sudah menjadi sekte jiwa?" Lin Yun bertanya dengan penasaran.

"Benar, aku beruntung bertemu dengan Beruang Cakar Teror Emas Gelap berusia lebih dari 10.000 tahun. Sekarang aku berada di sekte jiwa level 42." Lin Feng berkata dengan senyuman bangga padanya.

"Begitukah? seperti yang di harapkan dari mu, tidak normal." Lin Yun menjawab dengan tenang tanpa ekspresi dan tidak terkejut.

'Apa maksudmu aku tidak normal? ya emang sih, tapi kenapa mengatakan itu dengan ekspresi wajah seperti itu. Aku tersinggung.' Lin Feng berkata dalam hati dengan marah.

......................

Sementara Itu Di Cabang Aula Roh dekat kota suotuo

Setelah Hu Liena menemukan cincin jiwa ketiganya dan menyerapnya dengan lancar, mereka pergi ke cabang Aula Roh untuk beristirahat.

Di ruangan lantai atas...

Uskup Aula Roh memberikan surat kepada Gue Mei dengan hormat.

Gue Mei mengambil surat itu lalu membukanya.

"Ini.... Surat dari Paus. Yue Gan, sepertinya sebelum kembali ke Aula Roh, kita harus mencari pemuda yang kita temui kemarin." Gue Mei berkata pada Yue Gan.

Yue Gan sedikit bingung, tapi saat membaca surat itu langsung mengerti. Dia mengangguk pada Gue Mei.

Hu Liena dan lainnya sedang makan di ruang makan tiba-tiba di kagetkan sesosok muncul secara tiba-tiba.

"Kakek Gue Mei, bisakah kamu tidak muncul secara tiba-tiba? itu mengagetkan ku yang sedang makan." Hu Liena mengeluh pada Gue Mei dengan ekspresi cemberut.

Gue Mei mengabaikan keluhan Hu Liena lalu berkata. "sebelum kembali ke Aula Roh, kita akan pergi mencari pemuda kemarin terlebih dahulu. Ini perintah Paus" dia melanjutkan perkataannya.

"Apa? kita akan mencari pemuda tampan itu lagi? kapan? dimana?" Hu Liena yang sedang mengeluh tidak puas mendengar Gue Mei akan mencari pemuda kemarin, langsung bersemangat.

Gue Mei melihat Hu Liena yang bersemangat menggelengkan kepalanya, bagaimana mungkin dia tidak tau bahwa Hu Liena memiliki pemikiran khusus pada pemuda kemarin.

'Tapi sepertinya itu bagus, kalau Gadis Suci bisa memikat pemuda itu, akan mempermudah mencari informasi yang di miliki Organisasi Akatsuki.' Gue Mei berkata dalam hati.

"Kita akan berangkat sekarang, kita akan mencari dulu di kota-kota terdekat. Tapi sepertinya pemuda itu kemarin berjalan ke arah kota suotuo. kita kesana dulu." Gue Mei kemudian memberi tahu tebakannya.

Setelah itu, mereka langsung pergi ke kota suotuo. Hu Liena adalah yang paling bersemangat dan Yan wajahnya muram melihat tingkah laku Hu Liena.

...............

Gedung Cabang Akatsuki

"Feng kecil, Aula Roh sepertinya membuat gerakan yang aneh. Kemarin, mereka mengajukan kerja sama pada setiap tempat cabang Akatsuki dan juga mengatakan kalau Paus mereka ingin bertemu dengan kamu untuk membahas kerja sama jangka panjang secara mendalam." Lin Yun berkata dengan nada serius.

"Hmm... Paus ingin bertemu denganku? agak aneh, kenapa tidak menyuruh tetua atau bawahannya? tapi langsung dianya sendiri yang terjun ke bisnis ini. Pasti ada sesuatu, tapi aku bisa menebak kenapa Paus ingin bertemu denganku." Lin Feng menyentuh dagunya lalu berkata dengan senyuman penuh arti.

"Apa itu? hei Feng kecil jangan terlalu misterius."

"Tidak ada, itu bukan sesuatu yang bisa di pikirkan olehmu."

"Apa maksudmu aku ini bodoh hah? ingat, walaupun aku bukan master jiwa, tapi otakku jenius."

"Ini beda... "

"Apa yang beda?!!"

Dengan itu, pertengkaran antara kakak beradik dimulai. Para pengunjung yang melihat mereka berdua bertengkar menggelengkan kepalanya dan berpikir kalau itu mungkin pertengkaran antara kekasih yang dimana itu bukan urusannya

..............

Di jalanan kota suotuo, kelompok 5 orang terlihat. Mereka berhenti dan menanyakan lokasi Gedung Cabang Akatsuki kepada pejalan kaki.

"Kalian, saat bertemu dengan pemuda itu jangan bikin masalah tau? identitas pemuda itu mungkin adalah anak dari pemimpin Akatsuki atau mungkin juga murid nya."

Bab Berakhir.

{Terima Kasih Untuk Hadiahnya *membungkuk*}