NovelToon NovelToon
The Fatalist: Legenda Para Nuswantarian

The Fatalist: Legenda Para Nuswantarian

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah sejarah
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Jack The Writer

NOVEL INI SUDAH TAMAT.. DENGAN KISAH EPIKNYA YANG MEMBAGONGKAN..

NANTIKAN NOVEL SAYA SELANJUTNYA..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ch 007_Penutupan portal dimensi ashura

Setelah hampir satu bulan lamanya kelompok vitjendra mencari keberadaan portal dimensi ashura yang tersegel selama belasan tahun oleh para fatalis terdahulu.

"komandan vitjendra aku melapor" perajurit yang kembali melapor ke komandan vitjendra.

"apa? jika tidak penting lebih baik pergi saja kau" jawab sang komandan yang sedang fokus membaca peta penyebaran portal dimensi ashura.

"baik komandan, saya ingin melaporkan bahwa kelompok Komandan druvh telah menemukan portalnya. Di ujung selatan hutan blora" ucap sang perajurit dengan tegas

"baiklah.. kirim semua kelompok ke ke lokasi kelompok druvh segera" vitjendra yang mendengarnya langsung bergegas membuat perintah untuk prajuritnya.

"baik komandan" dengan semangat dan memberi hormat perajurit itu langsung menjalankan perintah dari komandan nya itu.

Vitjendra pun bisa bernapas lega karena telah menemukan portal yang bocor setelah sebulan lamanya mencari

"memang menutup portal bukan berarti akan menghilangkan semua raksha. namun, mencegah raksha yang muncul ke dimensi ini dapat diminimalisir" Ucap sang jendral dalam hati

Semua kelompok pasukan pun datang ke tempat druvh dengan segera.

Sementara itu ditempat latihan nazzares..

Hiaattt.. dwarr .. sriing sringg.. sinng.. sing.. zares yang sedang berlatih berpedang dengan mata tertutup. kini zares sudah semakin ahli dam komite sundang majapahit. Serta, dari pengalamanya memburu dan bertarung dengan raksha pada malam hari.

Kemampuan observasinya bahkan meningkat pesat dari terakhir dia latihan bersama guru vitjendra.

Setiap hari dia menambah porsi latihanya dari hari ke hari.. bahkan sekarang zares bisa membawa batu besar di punggungnya dan melompati antara pohon demi pohon tanpa mengalirkan energi mistis sedikitpun ke tubuhnya. Serta, Kandita yang selalu menemaninya setiap saat zares melakukan latihan rutin nya.

"..makanlah.. waktunya berhenti" teriak kandita kepada zarres dari kejauhan.

"baiklah" jawab zares yang memang sudah lapar.

...___~V~___...

...ditempat lokasi komandan druvh pertempuran dengan raksha...

"komandan druvh saya sudah melaporkan semuanya kepada setiap kelompok pasukan. dan komandan vitjendra sudah memerintahkan semua pasukan untuk menuju kamari bersama bersama devisi penyegelan." Ucap sang perajurit ditengah tengah tempat kejadian.

"baiklah.. bersiaplah dan tetap waspada kita tak tau portal ini akan bertahan seberapa lama jika ada raksha muncul serang lah langsung dengan senjata mistis kalian masing-masing. Walaupun yang keluar baru sehelai rambut sekalipun.." jawab dang kapten kepada semua prajuritnya setelah mendengar laporan itu.

Dalam keadaan genting dan waspada pasukan druvh tetap bersiaga untuk ancaman yang akan datang dibalik portal tiba tiba ada seonggok tangan besar keluar dari dalam portal.

"Semua serang" "hoorraaaaaaaa"

sring sring jusss.. jussshh..

"djancooeekk.."

"tangan sialan mati kau... Tangan PE'A masuk lagi kau kedalam rumah mu taekkk..."

Suara pedang dan busur panah yang menyerang tangan besar tersebut. namun, tidak berefek sama sekali. ketika monster itu membalas dengan sekali kepretan, semua perajurit tepar kecuali sang fatalis druvh. dan pada akhirnya, komandan druvh harus menggunakan teknik mistis apinya untuk menyerang tangan besar tersebut.

"Tombak Api menyala lah!" teriak druvh yang akan menyerang.

Duaarr bloommm

Sebuah tombak api yang mengenai telak tangan monster tersebut dan mendorong masuk kedalam..

"Waaaww seorang fatalis memang berbeda level" salah satu perajurit yang melihat jurus komandan druvh

"tetaplah waspada bodoh.. bangun lah, sekali kepretan mau pingsan sampe seminggu bego" Teriak komandan druvh yang melihat para anak buahnya tiduran santai setelah menerima kepretan telak dari tangan raksha..

"jika terlihat semua mungkin aku bisa menganalisa tingkatan raksha ini.. sial, bahkan yang keluar tanganya saja sudah sekuat itu" druvh yang kesal karena hanya melawan sebuah tangan.

Suara tapak kaki bergemuruh rombongan komandan vitjendra sudah datang dan mengarahkan para biara untuk membuat segel

"semuanya.. bersiap.. devisi penyegelan segeralah buat formasi untuk para prajurit tetap dibarisan depan melindungi para biara..?. Druvh tetaplah disampingku." Teriak vitjendra

"Siappp.."teriak semua prajurit mematuhi perintah komandan vitjendra

Setelah persiapan segelnya selesai dan para biara sedang fokus melakukan lantunan mantra untuk penyegelan. tiba-tiba tangan raksa yang tadi kembali muncul dengan luka yang sudah sembuh..

"apa apaan itu kenapa semua lukanya sudah hilang" druvh yang melihat dengan keheranan

Tiba tiba komandan vitjendra mengeluarkan pedang besar lalu mengarahkan tebasan ke tangan monster tersebut dan memotongnya menjadi dua.

Siiiiinnngg slassh

Potongan tangan raksha itu pun perlahan menjadi abu dan menghilang. setelah beberapa saat penyegelan pun selesai dengan sempurna.

"seorang legenda memang diluar nalar bagaimana dia memotong dengan mudahnya" Druvh yang melihat langsung kekuatan vitjendra.

"Yee.. horeee.. tuan vitjendra memang hebat.. horree.. yoooo.. kita berhasil.."

teriakan para perajurit yang merasa senang.

Dua hari kemudian di istana kerjaan majapahit..

Kerajaan Majapahit ibukota trowulan dengan suasana ramai para pelancong, pelajar, pedagang dan pembeli menawar harga. Ibukota trowulan sebagai pusat ibukota tanah javadipa.

guru vitjendra dan rombonganya melewati gerbang kerajaan dan akan melapor ke raja hayam wuruk bahwa misinya telah selesai.

Laksamana vitjendra melewati lorong yang panjang bersiap untuk melapor ke raja hayam wuruk. Setelah ia sampai dihadapan raja keduanya langsung menundukan kepala dan berlutut dengan sikap kesatria.

"yang mulia kami sudah menyelesaikan semuanya. Portal dimensi ashura yang bocor telah kami segel kembali" ucap vitjendra sambil berlutut

"Kerja bagus vitjendra!"

"Tapi yang mulia hamba ingin menyelidiki lebih lanjut apa yang terjadi dihutan blora"

"Apa itu?"

"Kemarin kelompok hamba menemukan ukiran segel mistis pada sebuah batu besar yang mulia. Hamba takut ada pihak eksternal yang sengaja membuka portal untuk para raksha kuat keliar"

"Yah baiklah, tapi apa kau mau mengerjakanya sendiri?"

"Saya sendiri sudah cukup yang mulia mengingat dihutan blora sendiri sudah dalam wilayah kekuasan militer kita yang mulia"

"Baiklah. Tapi bagaimanapun kau itu seorang laksamana, kau seorang yang penting untuk kerajaan ini"

"Tenang saja yang mulia jendral hamba yang bernama ahtreya akan menggantikan posisi hamba untuk sementara waktu"

"Aahh.. baiklah, laporkan segala sesuatu yang mencurigakan selagi kau ada disana"

"Baik yang mulia, hamba juga mau memberi tahu kalau sekarang saya memiliki murid"

"Murid? Siap dia?"

"dia adalah cucu dari temanku yang merupakan legenda kerajaan. Drukja abiseka" jawab sang komandan.

"Drukja abiseka..? Sang raja api itu? tak kusangka dia memiliki keturunan" jawab sang raja dengan terkejut.

"iya.. yang mulia. cucunya memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk masa depan militer kerajaan majapahit. Saya yakin cepat atau lambat anak itu akan melampaui kakeknya" ucap sang komandan membanggakan muridnya itu.

Yang mulia hayam wuruk yang mendengarnya pun heran dengan apa yang dikatakan vitjendra. Karena, ia tau betul bagaimana kekuatan abhiseka pada saat masa kejayaan nya.

"terimakasih yang mulia raja. Selagi saya pergi jendral ahtreya akan mengurus semua pekerjaan saya" jawab sang komandan vitjendra

Setelah beberapa saat kemudian vitjendra dan druvh pamit undur diri dan meninggalkan ruangan raja yang megah.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!