NovelToon NovelToon
The Fatalis : Kembalinya Era Kegelapan

The Fatalis : Kembalinya Era Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jack The Writer

Judul: The Fatalis

Nazzares, pemuda dengan mata merah yang dilahirkan untuk memburu raksha, memegang pedang abhiseka sebagai simbol takdirnya. Bersama istrinya, Kandita, yang telah bersamanya sejak usia 15 tahun, mereka menghadapi dunia yang penuh perang, pengkhianatan, dan rahasia yang tak terungkap. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat pada takdir yang penuh kejutan dan plot twist yang mengubah segalanya.

The Fatalis adalah kisah aksi, intrik, dan pengorbanan yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyegelan portal dimensi Ashura

Setelah hampir satu bulan lamanya kelompok vitjendra mencari keberadaan portal dimensi ashura yang tersegel selama belasan tahun oleh para fatalis terdahulu.

"komandan vitjendra aku melapor" perajurit yang kembali melapor ke komandan vitjendra.

"apa?.. jika tidak penting lebih baik pergi saja kau" jawab sang komandan yang sedang fokus membaca peta penyebaran portal dimensi ashura.

"baik komandan, saya ingin melaporkan bahwa kelompok Komandan druvh telah menemukan portalnya. Di ujung selatan hutan blora" ucap sang perajurit dengan tegas

"baiklah.. kirim semua kelompok ke ke lokasi kelompok druvh segera" vitjendra yang mendengarnya langsung bergegas membuat perintah untuk prajuritnya.

"baik komandan" dengan semangat dan memberi hormat perajurit itu langsung menjalankan perintah dari komandan nya itu.

Vitjendra pun bisa bernapas lega karena telah menemukan portal yang bocor stelah sebulan lamanya mencari

"memang menutup portal bukan berarti akan menghilangkan semua raksha. namun, mencegah raksha yang muncul ke dimensi ini dapat diminimalisir" Ucap sang jendral dalam hati

Semua kelompok pasukan pun datang ke tempat druvh dengan segera.

Sementara itu ditempat latihan nazzares..

Hiaattt.. dwarr .. sriing sringg.. sinng.. sing.. zares yang sedang berlatih berpedang dengan mata tertutup. kini zares sudah semakin ahli dam komite sundang majapahit. Serta, dari pengalamanya memburu dan bertarung  dengan raksha pada malam hari.

Kemampuan observasinya bahkan meningkat pesat dari terakhir dia latihan bersama guru vitjendra.

Setiap hari dia menambah porsi latihanya dari hari ke hari.. bahkan sekarang zares bisa membawa batu besar di punggungnya dan melompati antara pohon demi pohon tanpa mengalirkan energi mistis sedikitpun ke tubuhnya. Serta, Kandita yang selalu menemaninya setiap saat zares melakukan latihan rutin nya.

"..makanlah.. waktunya berhenti" teriak kandita kepada zarres dari kejauhan.

"baiklah" jawab zares yang memang sudah lapar.

ditempat lokasi komandan druvh..

"komandan druvh saya sudah melaporkan semuanya kepada setiap kelompok pasukan. dan komandan vitjendra sudah memerintahkan semua pasukan untuk menuju kamari bersama bersama devisi penyegelan." Ucap sang perajurit ditengah tengah tempat kejadian.

"baiklah.. bersiaplah dan tetap waspada kita tak tau portal ini akan bertahan seberapa lama jika ada raksha muncul serang lah langsung dengan senjata mistis kalian masing-masing. Walaupun yang keluar baru sehelai rambut sekalipun.." jawab dang kapten kepada semua prajuritnya setelah mendengar laporan itu.

Dalam keadaan genting dan waspada pasukan druvh tetap bersiaga untuk ancaman yang akan datang dibalik portal tiba tiba ada seonggok tangan besar keluar dari dalam portal.

"Semua serang".. "hoorraaaaaaaa".. sring sring jusss.. jussshh.. djancooeekk.. tangan sialan mati kau... Tangan PE'A masuk lagi kau kedalam rumah mu taekkk..."

Suara pedang dan busur panah yang menyerang tangan besar tersebut. namun, tidak berefek sama sekali. ketika monster itu membalas dengan sekali kepretan, semua perajurit tepar kecuali sang fatalis druvh. dan pada akhirnya, komandan druvh harus menggunakan teknik mistis apinya untuk menyerang tangan besar tersebut.

"Tombak Api menyala lah!" teriak druvh yang akan menyerang.

Duaarr bloommm

Sebuah tombak api yang mengenai telak tangan monster tersebut dan mendorong masuk kedalam..

"Waaaww seorang fatalis memang berbeda level" salah satu perajurit yang melihat jurus komandan druvh

"tetaplah waspada bodoh.. bangun lah, sekali kepretan mau pingsan sampe seminggu bego" Teriak komandan druvh yang melihat para anak buahnya tiduran santai setelah menerima kepretan telak dari tangan raksha..

"jika terlihat semua mungkin aku bisa menganalisa tingkatan raksha ini.. sial, bahkan yang keluar tanganya saja sudah sekuat itu" druvh yang kesal karena hanya melawan sebuah tangan.

Suara tapak kaki bergemuruh rombongan komandan vitjendra sudah datang dan mengarahkan para biara untuk membuat segel

"semuanya.. bersiap.. devisi penyegelan segeralah buat formasi untuk para prajurit tetap dibarisan depan melindungi para biara..?. Druvh tetaplah disampingku." Teriak vitjendra

"Siappp.."teriak semua prajurit mematuhi perintah komandan vitjendra

Setelah persiapan segelnya selesai dan para biara sedang fokus melakukan lantunan mantra untuk penyegelan. tiba-tiba tangan raksa yang tadi kembali muncul dengan luka yang sudah sembuh..

"apa apaan itu kenapa semua lukanya sudah hilang" druvh yang melihat dengan keheranan

Tiba tiba komandan vitjendra mengeluarkan pedang besar lalu mengarahkan tebasan ke tangan monster tersebut dan memotongnya menjadi dua...

Siiiiinnngg jleepp

Potongan tangan raksha itu pun perlahan menjadi abu dan menghilang. setelah beberapa saat penyegelan pun selesai dengan sempurna.

"seorang legenda memang diluar nalar bagaimana dia memotong dengan mudahnya" Druvh yang melihat langsung kekuatan vitjendra.

"Yee.. horeee.. tuan vitjendra memang hebat.. horree.. yoooo.. kita berhasil.."

teriakan para perajurit yang merasa senang.

Dua hari kemudian..

Kerajaan Majapahit ibukota trowulan dengan suasana ramai para pelancong, pelajar, pedagang dan pembeli menawar harga. Ibukota trowulan sebagai pusat ibukota tanah javadipa.

guru vitjendra dan rombonganya melewati gerbang kerajaan dan akan melapor ke raja hayam wuruk bahwa misinya telah selesai.

Komandan vitjendra dan komandan druvh melewati lorong yang panjang bersiap untuk melapor ke raja hayam wuruk. Setelah mereka sampai dihadapan raja keduanya langsung menundukan kepala dengan sikap kesatria.

"yang mulia kami sudah menyelesaikan semuanya. Portal dimensi ashura yang bocor telah kami segel kembali" ucap vitjendra sambil berlutut

"kalian berdua tegakan wajah kalian.. aku sangat berterimakasih kepada para fatalis dan kesatria kerajaan.. tak kusangka kurang dari dua bulan kalian sudah menyelesaikan nya" Ucap sang raja di singgasananya

"terimakasih banyak yang mulia" komandan vitjendra dan kapten druvh menjawab secara bersamaan

"tidak tidak! aku lah yang harus mengucapkan terimakasih.. untuk itu apa yang ingin kalian inginkan aku akan menurutinya" Yang mulia raja hayam wuruk pun mempersilahkan untuk komandan druvh meminta apa yang dia inginkan.

"Sang Fatalis druvh dari ras orch apa yang kau inginkan?" Tanya sang mulia.

"ijin yang mulia, aku besar di panti asuhan di pinggiran desa setelah kedua orang tua hamba dibunuh oleh raksha pada masa lalu. Saya ingin anak-anak panti asuhan itu mendapat akses untuk menjadi prajurit kerajaan dan mendapatkan pendidikan yang layak. Sekiranya itu saja permintaan hamba yang mulia"

"baiklah akan kabulkan permintaanmu". Ucap sang raja dengan senyum dan memejamkan mata.

"terimaksih banyak yang mulia" sambil menangis dan lendir hidungnya yang keluar kemanan mana Vitjendra disebelahnya hanya melihatnya dengan senyum.

"legenda kerajaan, sang sejuta pedang vitjendra sang fatalis dari ras elf yang diberkahi umur panjang apa yang kau inginkan" ucap sang raja.

"sudah hampir seratus tahun lamanya saya mengabdi untuk kerajaan ini yang mulia. namum, saya selalu bingung ketika ditawari hadiah atau apapun itu. Tapi, sekarang saya mempunyai jawaban untuk itu" jawab vitjendra dengan lugas.

"apa itu? katakan saja jasamu untuk kerajaan ini sudah terlalu banyak" hayam wuruk yang senang mendengarnya.

"hamba ingin meminta libur selama satu tahun penuh. Agar saya dapat menuntaskan tugas hamba sebagai seorang guru" ucap sang komandan

"kau memiliki murid?.. siapa orang itu? Sampai kau mau mengangkatnya sebagai murid" Raja hayam wuruk yang sedikit terkejut karena vitjendra yang selalu menolak tawaran untuk mengajar di akademi militer majapahit malah mempunyai seorang murid.

"dia adalah cucu dari temanku yang merupakan legenda kerajaan. Drukja abiseka" jawab sang komandan.

"Drukja abiseka..? Sang raja api itu?.. tak kusangka dia memiliki keturunan" jawab sang raja dengan terkejut.

"iya.. yang mulia. cucunya memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk masa depan militer kerajaan majapahit. Saya yakin cepat atau lambat anak itu akan melampaui kakeknya" ucap sang komandan membanggakan muridnya itu.

Yang mulia hayam wuruk yang mendengarnya pun heran dengan apa yang dikatakan vitjendra. Karena, ia tau betul bagaimana kekuatan abiseka pada saat masa kejayaan nya.

"Baiklah. Namun, jika memang benar dia keturunan dari Abhiseka, maka dia akan selalu berada dalam pengawasan kerajaan. Kau tahu sendiri sejarah klan Abhiseka, keberadaan mereka pernah ditentang dan diperangi di seluruh penjuru kerajaan Serikat Nuswantorra pada masa lalu. Kau pasti sadar kan mengapa mereka terhapus dalam catatan sejarah. karena dianggap sebagai aib terbesar bagi seluruh Nuswantorra." Ucap sang raja.

"hamba tau yang mulia, namun itu hanya sekedar masalalu yang sudah terjadi ratusan tahun lampau. Hamba yakin dengan anak itu yang merupakan generasi terakhir dia akan berpengaruh besar untuk masa depan kerajaan" zares yang sudah mengetahui kebenaran.

"baiklah. Aku akan mengabulkan permintaanmu. Jika itu yang kau minta". Sang raja mengabulkan permintaan vitjendra

"terimaksih yang mulia raja. Hamba juga dalam permintaan cuti tersebut ingin lebih mendalami hutan blora yang dipenuhi energi mistis dan makhluk mistis" jawab sang komandan vitjendra

"baiklah, kau harus melapor setiap menemukan sesuatu yang berpotensi menimbulkan masalah di masa depan apapun itu" perintah sang raja kepada vitjendra

"baik yang mulia setiap minggu saya akan melapor" jawab sang komandan

Setelah beberapa saat kemudian vitjendra dan druvh pamit undur diri dan meninggalkan ruangan raja yang megah.

Bersambung...

1
Achazia_
anakku*
☆White Cygnus☆
seharusnya sehabis ini nama guru vitjendra disebutin, tapi di atas udah disebutin.
☆White Cygnus☆: ya kan belum ditanya, jadi nyebutnya elf dulu, kalo udah ditanya baru dah sebut, sebab udah diperkenalkan namanya.
Mr. J: sama aja kan kak.. wkwk
total 2 replies
☆White Cygnus☆
wkwk... Elf Jawa...
Mr. J: hahaha... lou bayangin broww elf jawa kalok cewek pake kemben agak mlorot.. uhh
total 1 replies
☆White Cygnus☆
jlep jlep jlep ahh yesshh...
☆White Cygnus☆: wkwkw... sfx nya sus...
Mr. J: gak gitu dong wkwk
total 2 replies
Aghni Khoirica
bagus ceritanya
Mr. J: mkasih kak../Pray//Pray//Kiss/
tapi boleh bngt kak kritikanya soalnya temen aku bilang bahasanya kyk ada yang bikin bingung gitu..
total 1 replies
Muhammad Fatih
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
Mr. J: mksh kak 💪
total 1 replies
valeria la gachatuber
Nggak bosan-bosan deh baca karyamu thor, semoga semakin sukses! ❤️
Mr. J: 🤗👍 mkasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!