NovelToon NovelToon
Andrea, Rahim Pilihan

Andrea, Rahim Pilihan

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?

Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.

"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~33

Siang itu Gerard pergi ke hotel Hilton bersama asistennya untuk makan siang, entah kenapa pria itu tiba-tiba ingin makan di tempat itu.

"Tuan, sebelah sini." Henry nampak mengarahkan pria itu ke arah cafe ketika baru masuk, namun Gerard justru melangkah ke arah lain di mana menuju area belakang hotel tersebut.

"Aku ingin makan di belakang saja," sahut pria itu. Belakang hotel tersebut masih terdapat beberapa pohon besar yang tumbuh di sana hingga menjadikan area parkiran motor itu nampak rindang dan juga segar dengan semilir angin.

Sesampainya di sana pria itu nampak melihat keberadaan Andrea yang sedang menikmati makan siangnya, meskipun sebelumnya pertemuan terakhir mereka kurang baik tapi pria itu tetap melangkah mendekat. Ia sendiri pun tak tahu kenapa melakukan itu.

"Boleh aku duduk di sini?" Ucapnya hingga membuat Andrea yang sedang fokus dengan makanannya pun langsung menatapnya

Tampak keterkejutan di wajahnya tapi detik selanjutnya gadis itu terlihat acuh. "Silakan saja, ini tempat umum." Sahutnya menanggapi, lantas kembali melanjutkan makannya.

Entah kenapa Gerard tiba-tiba merasa lega mendengarnya dan pria itu pun segera menarik kursi di hadapan itu lantas menghempaskan bobot tubuhnya di sana. Di lihatnya gadis tersebut nampak sedang makan bekalnya, beberapa potong roti dan irisan tomat sebagai pelengkapnya. Bekal yang sama seperti yang di bawanya waktu itu ketika ia pernah memberikannya tumpangan.

"Kenapa hanya makan itu?" Tanyanya kemudian.

Andrea yang fokus makan pun kembali menatap pria itu. "Memang kenapa? Ini juga makanankan?" Ucapnya dengan wajah datarnya.

"Iya aku tahu, tapi bukankah hotel ini menyediakan banyak makanan?" Tukas Gerard mengingatkan, bukankah gadis itu bekerja di sini jadi tidak mungkin tidak tahu.

Mendengar itu pun Andrea langsung tersenyum sinis. "Tidak semua penjual kue akan memakan kue jualannya apalagi yang membantunya," ucapnya mencibir. Pria itu pikir setiap karyawan di sini mendapatkan makan gratis dari hotel? Lucu sekali mendengarnya, dasar orang kaya pikirnya.

Gerard sontak terdiam, tentu saja ia mengerti dengan maksud gadis itu. Kemudian pria itu pun memanggil sang asisten untuk memesankannya beberapa menu di hotel tersebut.

"Anda yakin ingin menghabiskannya, tuan?" Tanya pria itu mengingat beberapa hari ini tuannya tersebut tak selera makan karena ada gangguan pada lambungnya.

"Hm," sahut Gerard singkat dan Henry pun segera memberikan pesanan pria itu pada pelayan.

Kemudian Gerard nampak mengeluarkan box buahnya dan segera membukanya, Andrea yang melihatnya pun sontak menelan ludahnya. Semalam ia tiba-tiba terbangun dan entah kenapa ingin sekali makan buah yang di bawa oleh pria itu kemarin.

"Ambil saja jika mau !!" Ucap Gerard ketika melihat gadis itu nampak mencuri pandang ke arah box buahnya, namun Andrea langsung menggeleng.

"Aku punya bekal sendiri," sahutnya beralasan. Meskipun sebenarnya ia kurang selera dengan bekal buatannya karena selalu sama setiap hari mengingat ia tidak bisa sering-sering makan enak karena harus berhemat.

Gerard nampak tersenyum sinis, jual mahal sekali gadis di hadapannya itu pikirnya. Akhirnya pria itu pun menikmati buahnya sendiri dan tanpa pria itu sadari rasa mual serta pusingnya pun perlahan menghilang hingga membuatnya makan dengan lahap.

Andrea berkali-kali menelan air liurnya, jika tidak malu ia ingin sekali merebut buah tersebut dan kini gadis itu hanya bisa memendam keinginannya tersebut. Entah kenapa akhir-akhir ini setiap menginginkan sesuatu dan jika tak keturutan rasanya ingin menangis.

Gerard nampak mendorong box buahnya yang masih tersisa setengahnya ke hadapan Andrea. "Makanlah jika tidak mau buang saja !!" Ucapnya ketika melihat gadis itu tiba-tiba nampak murung.

Andrea pun langsung menatapnya. "Kenapa tidak di habiskan?" Ucapnya ingin tahu.

"Aku memesan beberapa makanan jadi takut nanti kekenyangan," sahut Gerard beralasan.

Andrea langsung mengangguk kecil, lantas mengambil box tersebut. "Terima kasih, aku hanya tak suka melihat orang buang-buang makanan." Ucapnya menanggapi, paling tidak itu takkan menjatuhkan harga dirinya di hadapan pria itu.

Gerard tanpa sadar nampak menarik sudut bibirnya ke atas ketika melihat gadis itu makan buahnya dengan lahap dan tak sabar seakan ada yang hendak merebutnya.

"Dasar rakus," ucapnya lirih.

"Apa?" Tukas Andrea seraya menatap pria itu, sepertinya ia tadi mendengar pria itu berbicara padanya tapi ia kurang begitu jelas mendengarnya.

"Tidak," tegas Gerard. Karena jika ia mengulangi perkataannya bisa-bisa tangan gadis itu kembali melayang di pipinya, meskipun telapak tangannya sangat kecil tapi lumayan membuat pipinya terasa panas.

Tak berapa lama pesanan Gerard pun datang, kini nampak beberapa makanan terhidang di atas meja hingga tak menyisakan sedikit pun tempat kosong di sana.

Andrea yang melihat itu pun segera beranjak, ia cukup tahu diri untuk tak mengganggu pria itu makan. Lagipula kejadian kemarin masih membuatnya kesal jadi tak ada alasan baginya untuk bersikap baik padanya.

"Duduk !!" Perintah Gerard tiba-tiba.

"Tapi aku harus kembali bekerja," sahut Andrea singkat.

"Aku sudah membayar jam lemburmu untuk tetap duduk di sini," tegas Gerard dan tentu saja itu membuat Andrea yang mendengarnya nampak tak percaya.

"Benar nona, tugas anda melayani tuan Gerard sekarang dan manager telah menyetujuinya." Henry menambahi, meskipun itu hanya karangannya saja tapi ia melihat perasaan bosnya tiba-tiba membaik jadi ia tak ingin merusaknya.

Andrea nampak kesal tapi ia terpaksa patuh karena sebagai karyawan rendahan hanya itu yang bisa ia lakukan, akhirnya gadis itu pun kembali duduk di hadapan pria itu.

"Makan !!" Perintah Gerard kemudian.

"Hah?" Andrea pun nampak terkejut mendengarnya.

"Ku rasa pendengaranmu belum rusakkan?" Ucap Gerard saat gadis itu tak kunjung mematuhinya.

Andrea nampak kesal namun gadis itu langsung mengambil piring kosong di hadapannya tersebut lantas mengisinya dengan beberapa makanan. "Ini gratiskan?" Ucapnya ragu, jangan sampai gajinya di potong nanti.

"Tentu saja tidak, bagaimana jika di bayar dengan tubuhmu?" Sahut Gerard dan tentu saja itu membuat Andrea langsung melotot menatapnya dan hampir saja piring di hadapannya itu melayang jika pria itu tak cepat meralat perkataannya.

"Tentu saja gratis, lagipula aku sudah memiliki istri jadi tak mungkin melakukan itu. Sekarang makanlah dan jangan banyak bicara !!" Ucap Gerard kemudian, entah kenapa rasanya menyenangkan ketika bisa membuat gadis itu kesal.

"Baiklah, kalau begitu aku takkan sungkan lagi." Ucap Andrea lantas kembali mengambil menu makanan di hadapannya tersebut, lagipula kesempatan tidak akan datang dua kali dan anggap saja kebaikan pria itu hari ini untuk membalas sikapnya kemarin.

Kini mereka pun makan siang bersama dan Gerard nampak makan dengan lahap hingga membuat Henry terlihat heran apa bosnya itu sudah sembuh?

1
Alvina Quueen
ha ha haha
Love Up
Luar biasa
Novika Riyanti
good job...cekik terus ndre
Rieka Mawon
Luar biasa
Jumria Jumi
aku sempat kecewa Lo thor,aku liat uda mau selesai tapi ceritanya ngegantung untung di jelasin,tpi sumpah ceritanya bagus dari mulai part pertama sampai di sini benar-benar meguras emosi dan selalu ada kejutan jdi kita yg baca tu nggak bosan.
Rahmawati Hulukiba
Luar biasa
ollyooliver🍌🥒🍆
perhatian istri kurang?

alasan klise sih..emng dasarnya pria kan gitu gak cukup satu pria. trus juga kan dibilang karna materi lebih.
ollyooliver🍌🥒🍆
lah..kok diubah pernyataannya. bukannya sebelumnya dikatakan dlm kekuarga adrian hanya ada satu wanita dan itu juga prinsip adrian ..kok disini malah lain. kalau emng adrian pernah melakukannya harusnya dikatakam sejak dia tau kelakuan anaknya..setidaknya ada bwberapa kakimat mengarah pd kelakuan adrian dulu. bukannya memberikan pernyatan bahwa keluarga mereka dari dulu hanya mempersunting satu wanita atau setia pd satu wanita karna kalau dua..itu akan sangat merepotkan dan akan menganggu kinerja..bla bla bla. pernyataan itu mengarah pada kehormataan keluarga adrian pd wanita..lah dipart ini malah beda🙃



gak konsisten😌
ollyooliver🍌🥒🍆
lah knp diam? harusnya bilang, lucy juga tau bagaimama lu tanggung jawab dengan adrean meski gak tau lu menikahinya, tapi harusnya orangtuan gerard bangga kalau anaknya gak hanya memanfaatkan masa depannya andrea tapi juga bertanggung jawab setidaknya setelah bercerai dia masih bisa diterima pria lain dengan status janda . dan juga setidaknya gerard melakukannya dengan hubungan sah.

harusnya bilang gitu bukan malah diam🙃
♡Ñùř♡
Luar biasa
Fani Indriyani
Jangan mau diajak bercinta Ge karna Lucy bekas Tom dan Tom bekas banyak j***** ...kebagang kan gmn jijiknya,iyuuuuuhhhhhh
Alivaaaa
kasihan sekali kamu Andrea 🥺
Alivaaaa
kasihan Andrea.... tapi mungkin ini awal dari kebahagiaanmu...
Fani Indriyani
Yap betul,kalo malu mengakui Andrea istri kedua paling tidak kamu mengucapkan terimakasih karna sdh diantarkan berkasnya bukannya malah pura2 ga kenal
Fani Indriyani
Semoga Andrea cpt tahu kalo Julian bkn pria baik2
Fani Indriyani
Kamu berhenti mual bkn karna makan rujak buah tp karna bertemu dgn Andrea jd mualmu hilang
Alivaaaa
aku mampir Thor🤗
Fani Indriyani
Pasti Julian mau minjem uang ke Tom dan sebagai gantinya Andrea yg dijual ke Lucy bt rahim pengganti
kang seblak
terkadang cinta membuat orang bod*h
kang seblak
mampir lg kak setelah berkali" baca menggenggam rindu sekarang mampir di mari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!