Li Mei wanita 25 tahun belum menikah berasal dari dunia abad 21, mempunyai pekerjaan sebagai dokter modern, dokter tradisional, ahli beladiri, hobi masak dan mempunyai beberapa bisnis yang ia rintis sejak masih sekolah menengah pertama. Li Mei adalah wanita karir yang baik hati, kaya dan terkenal. Sejak usia 10 tahun, Li Mei menjadi yatim piatu karena ditinggal kedua orang tuanya yang kecelakaan pesawat terbang. Saat itu, Li Mei di asuh oleh Pamannya Li Hao.
Li Mei disibukkan dengan operasi yang membutuhkan waktu hingga 5 jam dan selesai pada pukul 11 malam. Li Mei ingin segera beristirahat, akhirnya pulang dengan mengendarai mobil kesayangannya. Namun naas, di perjalanan ia mulai mengantuk mulai melawan arah, dan di arah lain ada truk yang berbunyi keras mengagetkan Li Mei sehingga ia banting setir dan menabrak pohon besar sehingga ia terluka dan kaki nya terjepit. Li Mei yang saat ini merasakan sakit di sekujur tubuhnya, akhirnya menutup mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejadian di Toko Kain
Li Mei memasuki toko kain terbesar yang dimiliki Nyonya Wang. Toko ini ada 2 lantai, lantai pertama berisi kain dan pakaian jadi dari yang murah biasnya untuk rakyat menengah. Sedangkan lantai atas berisi kain dan pakaian siap pakai termahal, limited edition biasanya untuk para bangsawan.
Pelayan yang di dekat pintu, melihat seseorang masuk toko nya segera menghampiri. Setelah sampai, ia kecewa melihat seorang wanita dan anak laki-laki dengan pakaian lusuh namun terlihat bersih, yang lebih tidak senang adalah wajah wanita tersebut yang tetap cantik tanpa polesan riasan.
"eh mau apa?" ucap pelayan tersebut dengan nada ketus dan mata yang jijik sembari melihat dari ujung kaki hingga ke atas.
"Maaf nona, saya ingin membeli kain 100% katun murni. Bolehkan tunjukkan dimana tempatnya?" ucap Li Mei dengan sopan.
"Memang nya mampu membeli? Katun murni itu mahal. Lihat aja pakaian kalian, kusam dan lusuh" ucap pelayan itu tadi dengan ketus dan mengejek.
Li Mei yang mendengar ucapan pelayan tersebut, naik pitam dong. Secara dari tadi Li Mei berbicara sopan, namun di jawab dengan ketus dan meremehkannya.
"Saya bisa membeli katun dengan jumlah berapapun, membeli mu saja saya masih mampu. Jadi jangan meremehkan seseorang" ucap Li Mei dengan lantang.
"Eh sombong, siapa yang akan percaya Anda bisa membeli banyak kain? Lihat lah pakaian kalian, sadar diri lah.. Hahahaha" ucap pelayan tersebut.
Plak
Suara renyah tamparan Li Mei mengenai pipi kanan si Pelayan.
"Pakaian kami memang kusam dan lusuh, tapi kami masih bisa menutup mulutmu dengan uang. Heh begini kah toko ini mengajarkan pelayan nya berbuat songkak terhadap calon pelanggan nya? Panggil pemilik toko cepaaaat" ucap Li Mei dengan tegas dan tajam sehingga Aura pembunuh nya keluar, mengakibatkan orang yang berada di dalam toko gemetar dan meringsut mundur beberapa langkah ke belakang. Sedangkan Pelayan yang congkak tadi, mulai gemetar namun ia berusaha untuk bersikap biasa. Salah satu pelayan yang lain, berlari ke lantai atas untuk memanggil pemilik toko.
Beberapa menit kemudian, pemilik toko tiba di depan Li Mei.
"Selamat datang pelanggan, boleh bertanya ada masalah apa disini?" tanya Nyonya Wang.
"Begini Nyonya Wang, saya kesini ingin membeli beberapa kain karena mendengar pelayan disini ramah tidak memandang status pelanggan dan barang-barangnya semua bagus. Namun setelah sampai disini, bukan nya di layani tapi di cemoh dengan pelayan ini" ucap Li Mei mengeluarkan aura pembunuh nya dengan menunjuk pelayan yang tadi.
Nyonya Wang melihat ke arah pelayan yang di tunjuk oleh Li Mei "Benarkah itu Bong?" tanya Nyonya Wang kepada pelayan toko yang bernama Bong itu.
"Be-nar nyonya. Tapi lihat pakaiannya jelek, mana mampu Nona ini membeli kain dengan jumlah banyak" cicit Bong pada Nyinya Wang.
Plak
Suara renyah terdengar kembali, saat ini Nyonya Wang yang sedang menampar Bong. Sedangkan Li Mei hanya mengamati mereka dengan melipat kedua tangannya ke dada.
"Kau tau kalau kejadian ini akan merusak reputasi toko yang selama ini Saya bangun susah payah. Bagaimana jika pelanggan toko ini kabur ke tempat lain? Kau mau tanggung jawab? Toko ini terkenal dengan ramah nya terhadap semua pelanggan. Haaaah. Kau Saya berhentikan" ucap Nyonya Wang dengan amarah nya.
"Maaf Nyonya, beri Saya kesempatan satu kali lagi" pinta Bong bersujud menghadap Nyonya Wang.
"Tidak, sekarang kau keluar dari toko Saya"
"Nyonya... Huuuu... Huuuu" tangis Bong.
ayo semangat update lagi thor..... 💪💪🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰