Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panah Sumbu Langit.
Si bocah malang membuka matanya perlahan,cahaya terang entah datang dari mana,yang pasti tempat di sekelilingnya itu terang benderang,meski tidak tampak mata hari,namun terang nya itu tidak terik panas.
Dan sejauh mata memandang kesekeliling nya, yang terlihat cuma hamparan awan putih seperti hamparan lautan kapas.
Ya itu memang hamparan awan putih,dan dia entah berpijak di mana,dia tidak mengerti.
Sebuah cahaya melesat turun dari langit menuju diri nya.
Cahaya itu membentuk tubuh seorang wanita muda nan cantik jelita berpakaian sutra putih seperti pakaian para Dewi.
"Ibu, apakah ini alam kematian ibu, aku tidak takut di sini,asal bersama ibu "kata sang bocah malang.
Wanita cantik jelita itu memeluk dan menciumi sang bocah bertubuh hitam legam itu, air mata satu persatu menetes dipipi merah muda nya.
Si bocah menghapus air mata di pipi ibunya dengan jemari kecil kasar nya itu, "jangan menangis bu, aku akan bersedih bila melihat ibu menangis,aku anak ibu yang kuat,ya kan bu,aku tidak lagi menangis bu, aku sudah kuat, aku ingin ibu tersenyum melihat aku "kata bocah kecil itu sambil menghapus air mata sang ibu.
Di cium nya pipi merah muda itu dengan rasa kasih sayang.
Sang ibu yang mendapatkan perlakuan manis dari sang putra itupun tersenyum,tetapi senyuman yang bersamaan dengan jatuh nya air mata kepedihan.
Di dekapnya tubuh kecil belahan hati cahaya hidup nya itu dengan erat, terdengar isak kecil keluar dari tenggorokannya.
Di belai nya rambut awut awutan sang putra dengan kasih sayang bercampur kepedihan, sehingga kelopak matanya kini basah kembali.
"Anak ibu yang tampan, dengarkan ibu nak,ibu telah menukarkan nyawa ibu demi kelahiran mu sayang, itu karena ibu sangat sangat menyayangi mu, dengarkan baik baik sayang,kau ibarat sebuah besi baja yang paling baik dan keras serta bakal sebuah pedang yang luar biasa, tetapi besi baja yang baik itu akan menjadi tidak berguna bila tidak di bakar di tungku khusus serta di tempa terus menerus,di bakar lagi dan di tempa kembali hingga menjadi sebuah pedang yang sangat tajam serta tidak ada dua nya disemesta raya ini anak ku, jadi tambah kan hati mu sayang, melangkah lah menyusuri takdir yang kini mempermainkan hidup mu,yakinlah sang maha kuasa punya rencana indah,kasih sayang ibu akan selalu menuntun jalan mu sayang, bangkit lah lagi sayang,jalan mu masih sangat panjang,kau tidak boleh menyerah pada takdir yang kini mempermainkan hidup mu,katakan pada takdir bahwa kau laki laki hebat, putra ibu yang tidak ada dua nya,yang akan menertawai takdir, mempermainkan nasib, engkau adalah baja illahi yang tak akan tergoyah kan sekuat apapun takdir menyakiti mu sayang, setiap tetes air mata ibu adalah kekuatan luar biasa bagi mu sayang, bangkitlah !" terdengar suara sang ibu menggema di telinga sang bocah.
"Bu aku ingin bersama ibu saja!"kata sang bocah.
wanita cantik itu menggelengkan kepalanya sambil tangan kanannya diangkat ke atas,dan tiba tiba saja,sebuah busur panah berada di genggaman tangan wanita cantik itu.
Busur panah itu terbuat dari bahan seperti gading tetapi lebih kuat lagi.
wanita cantik itu menyerahkan panah itu kepada sang putra sambil berkata, " terimalah busur panah ini sayang,panah ini bernama Sumbu langit, dia bisa melesat sejauh mata mu memandang, dan tanpa di bidik,apa yang kau kehendaki untuk di panah akan terkena anak panah nya, busur nya terbuat dari taring Dewa Naga,anak panah nya adalah cahaya suci,kau cukup menarik tali dawai nya,dan anak panah akan langsung tersedia, bila busur ini lepas dari tangan mu,dia secara gaib akan menghilang kembali ke dalam tubuh mu,karena dia tersimpan di dalam tubuh mu sayang,tetapi satu pesan ibu,jaga baik baik dan jangan pergunakan bila tidak terdesak,serta jangan buat keburukan dengan panah ini,karena dia akan memakan tuannya yang bersifat buruk dan jahat".
sang bocah yang menerima busur panah itu,mencoba menarik tali dawai nya,dan secara ajaib,sebuah anak panah sudah terselip di jemarinya dan siap di lepaskan.
Dan ketika di melepaskan busur panah itu,tiba tiba busur panah itupun menghilang.
"Bagai mana cara mengambil nya lagi bu"tanya sang bocah kepada ibunya.
"Kau cukup berkonsentrasi dan bayang kan busur panah itu,maka dia akan muncul di tangan mu"jawab sang ibu.
Sang bocah itupun membayangkan busur panah tadi,dan secara ajaib,tiba tiba busur panah itu sudah berada di dalam genggaman tangan nya,lalu ketika dia melepaskan genggaman tangannya,busur itupun menghilang kembali.
"Kembalilah sekarang anak ku,waktu mu disini sudah habis,kembalilah" terdengar suara wanita itu menggema.
Perlahan lahan cahaya terang tadi mulai buram.
Tubuh bocah Si Chun yang tadi terdiam membeku dan mulai mendingin itu,secara ajaib kini mulai kembali memanas,dan detak jantungnya yang tadi sangat lemah dan hampir hilang itu,kini mulai berangsur angsur normal kembali.
"Ha cih !!"...
Tiba tiba sang bocah bersin, yang membuat si putih sang anak serigala itu terlompat karena keterkejutan yang luar biasa.
Rupanya dia racun yang sama sama kuatnya tetapi dari jenis yang berbeda itu bertemu didalam tubuh sang bocah,tidak ada yang menang dan kalah,tetapi hasil dari pertemuan dua racun itu manjadi sebuah energi yang sangat besar yang tersimpan di dalam dantian nya.
Dan sangkin besar nya energi yang masuk kedalam tubuh nya itu,membuat dantian kecilnya tidak muat, sehingga terjadi ledakan beberapa kali di dalam tubuh bocah itu karena dantian nya membesar tanpa di sadari oleh sang bocah itu sendiri.
Bocah itu secara tidak langsung telah ber kultivasi tanpa di sadarinya sendiri,karena tidak ada seorang pun yang membimbing dan mengajarinya,hanya naluri bertahan di keganasan rimba kehidupan yang membimbing nya seperti itu.
Si putih anak serigala perak itu melompat gembira kedalam pelukan sang bocah, sambil menggonggong kecil.
Kini tanpa bocah kecil itu sadari,proses alam mulai terjadi,tubuh nya menjadi kebal terhadap dua jenis racun itu.
Mereka berdua segera beranjak melangkah ke arah mulut goa, dan berjalan di celah batu menuju tempat mereka masuk tadi.
Rupanya empat ekor harimau tadi masih menunggu sang bocah di mulut celah batu itu sambil tiduran di dekat nya.
Sang bocah melihat itu,menjadi marah,dia ingat mimpinya tadi.
Dengan berkonsentrasi, dia membayang kan panah sumbu langit yang di berikan ibu nya tadi.
Secara ajaib,busur panah itu tiba tiba berada di dalam genggaman tangannya.
Di tariknya dawai busur dengan kuat,ternyata busur itu tidak keras, hanya dengan menariknya pelan,dawai busur itupun sudah tertarik dan anak panah. berwarna putih pun tiba tiba sudah ada di tangan nya.
Ketika dia melepaskan anak panah nya, sekelebat cahaya putih melesat menembus tubuh sang raja hutan itu.
Tanpa ampun,tubuh sang raja hutan itupun ambruk ketanah tanpa sempat mengetahui apa yang telah terjadi pada nya.
Tiga harimau yang lain melihat sang pimpinan nya ambruk tewas, menjadi panik dan kalang kabut,namun sebuah mata panah lagi menghantam tubuh nya, hingga ambruk menyusul sang pemimpin nya.
Kedua ekor harimau yang lain, melihat sang pemimpin dan seorang temannya tewas,segera lari sipat kuping meninggalkan tempat itu.
Perlahan sang bocah merangkak ke luar dari celah batu itu di susul si putih di belakang nya.
Setelah sampai di luar,di lepasnya busur panah itu,dan secara ajaib,busur itu pun menghilang dari pandangan,kembali ke tempat asalnya yaitu di dalam tubuh sang bocah.
Dengan mengibaskan tangan nya,dua ekor bangkai harimau itupun berpindah ke dalam cincin ruang nya.
"Ayo putih,kita pulang saja,aku sudah cape!" kata sang bocah kepada si putih anak serigala perak itu.
Dengan berjalan di belakang si putih,sang bocah tidak bakalan tersesat untuk sampai ke tempat mereka tidur.
Seperti rencana nya,dia juga mengambil beberapa umbi talas hutan yang nantinya akan dia bakar saja.
Bocah itu baru saja mengumpulkan beberapa potong umbi talas hutan, matanya tertuju kepada sebatang pohon tidak terlalu tinggi berbuah ungu sangat banyak.
Dia mencari beberapa di bawah,ternyata yang jatuh cukup banyak.
Buah manggis hutan ini besar besar dan manis manis rasanya.si bocah mengumpulkan semua nya lalu di masukan kedalam cincin ruang milik nya.
Setelah sampai di tempat mereka tidur biasanya,sang bocah segera mengeluarkan semua bawaan nya hari ini.
Seekor rusa,dua ekor harimau beberapa potong umbi talas hutan dan berpuluh puluh. biji manggis hutan.
si bocah segera menguliti harimau itu,menyayat dagingnya dan meletakan nya diatas apar apar serta mengasapinya.
Dari dalam perut harimau pertama di dapatinya sebutir batu energi tingkat lima dan yang seekor nya lagi sebutir batu energi tingkat empat.
Karena tidak tahu ke gunakan nya,tiga butir batu energi itu dia simpan saja didalam cincin ruang penyimpanan nya.
Sambil menunggu daging asap nya matang,di masukannya beberapa potong umbi talas hutan kedalam api.
beberapa potong daging segar dia beri untuk si putih yang segera memakannya dengan lahapnya,sedang kan dia sendiri makan umbi talas hutan yang dibakar di tambah beberapa kerat daging rusa bakar.
Setelah selesai,dia menusuk semua daging asap nya dengan sebilah akar tanaman merambat,dia menaikan semua daging daging asap itu ke dalam goa di atas.
"Kini giliran kita mencari kayu kering putih,untuk persediaan beberapa hari didalam goa" kata sang bocah kepada sahabatnya itu.
Mereka berjalan di sekitar tempat itu untuk mengumpulkan beberapa ikat kayu kering yang selanjutnya kayu kayu kering itu dia bawa ke dalam goa di atas tebing.
Tidak lupa beberapa bumbung bambu dia isi juga dengan air dari sungai kecil itu.
setelah itu sang bocah melepaskan pakaiannya dan menceburkan dirinya di sungai kecil itu untuk mandi.
Matahari mulai tergelincir ke ufuk barat untuk beristirahat semalam ini.
Bocah kecil itu memanjat tangga terbuat dari akar tanaman merambat dengan menggendong si putih sang anak serigala di belakang nya.
Di dalam goa itu,temaram senja mulai turun dan asap kecil dari tungku api mengusir serangga malam dari dalam goa.
Di keluarkan nya sebuah bumbu g bambu kecil yang dia beri penutup dari dalam cincin ruang nya.
Dari dalam bumbung bambu itu dia keluarkan selembar lukisan dari kulit kijang yang tipis.
Lukisan seorang gadis cantik jelita dengan bibir merah serta pipi yang merah muda.
"Ibu !,semoga ibu damai disana,terimakasih ya bu, sudah menyelamatkan aku hari ini, aku akan berlutut tiga kali kepada Dewa,agar menyayangi ibu, seperti aku menyayangi ibu,putra mu sekarang sudah kuat bu, tidak cengeng lagi,selamat tidur ibu ku sayang"ucap bocah itu sambil menggulung lukisan sang ibu dan memasukannya kedalam bumbung bambu serta menyimpannya di dalam cincin ruang nya.
...****************...
Dari sekian banyak cerita, baru kali ini aku menemukan cerita yang sangat buruk seperti ini, baik cerita di Novel Toon maupun di Fizzo Novel, cerita ini adalah yang paling buruk.
Mulai dari terjemahannya dan juga kata-katanya sangat buruk.