seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 4 iii
Aara yang tau soalan itu pasti di tujukan untuknya, tapi Aara tidak menjawab Aggam, dia bingung ingin menjawab apa. Padahal Aggam seharusnya tidak bertanya padanya karena dia sendiri yang menurunkannya di jalan. Fikir Aara.
"Kau sedang berbicara pada Aara?" Tanya Bima lalu melangkah mendudukkan bokongnya di sofa
"Bagaimana Kau bisa bersamanya" Tanya Rossa yang tau jika Aara adalah istri kekasihnya yang baru saja Aggam nikahi.
Bima hanya mengangkat bahu acuh pada pertanyaan Rossa.
"Siapa gadis itu dan Kenapa dia kemari" Tanya Bima pada Aggam
"Dia pembantu baru Aggam, ya kan sayang." Rossa yang menjawab pertanyaan Bima lalu bertanya pada Aggam.
Aggam hanya mengangguk menjawab Rossa, Aggam bahkan tidak peduli dan tidak mau tau mengapa Bima bisa bersama istri barunya itu.
"Pak Has." Panggil Aggam pada pak Has penjaga villanya.
"Ya tuan." Jawab Pak Has Mendekati tuannya Yang memanggilnya.
"Bawa gadis itu ke Kamar pelayan di belakang villa" Perintah Aggam pada pak Has yang tega menyuruh membawa istrinya ke belakang di kamar pelayan.
"Baik tuan" Patuh pak Has menghampiri Aara yang masih berdiri diam dari tadi.
"Mari non, Saya hantar ke kamarnya" kata pak Has pada Aara. Pak Has juga tidak tau jika Aara adalah istri tuannya yang baru saja dia nikahi.
Aara mengangguk lalu tersenyum pada pak Has di balik cadarnya. Dan mengikuti langkah pak Has. Aara tidak mempermasalah kan sikap Aggam yang menempatkannya di kamar pelayan, Dan juga Rossa yang mengatainya pembantu. Aara sadar jika dia hanya istri pengganti yang tidak di inginkan.
"Aara'' Panggil Bima lalu berdiri dari duduknya menghampiri Aara.
Aara menghentikan langkahnya saat mendengar Bima memanggil dan menghampirinya.
"Kau benar-benar pelayan baru di sini? " Tanya Bima lagi belum yakin dengan ucapan Rossa melihat penampilan Aara yang tidak ada mirip miripnya seperti pelayan.
Aara mengangguk menjawab Bima." Terima kasih tuan karena menghantar ku kemari, Saya permisi dulu. Assalamu'alaikum." Lirih Aara pada Bima lalu kembali meneruskan langkahnya mengikuti pak Has.
"Waalaikumussalam" Lirih Bima memandang punggung Aara
Bima kembali menghampiri Aggam lalu bertanya lagi padanya.
"Itu benar-benar pelayan barumu Gam?" Tanya Bima.
" Kenapa kau terus menanyakan gadis bercadar itu, tidak penting juga" Jawab Aggam lalu memeluk tubuh Rossa yang berada di dekatnya
"Bagi mu tidak penting, Tapi bagi ku sangat penting... Sepertinya aku tertarik pada gadis bercadar itu.." Ujar Bima senyum senyum sendiri. Aggam tidak memperdulikan ucapan Bima yang mengatai menyukai istrinya itu, dia hanya asik memeluk kekasihnya tanpa menjawab Bima.
Tidak lama Bima juga pamit pulang pada Aggam.
"Kau mau tidur di sini sayang" Tanya Aggam pada Rossa.
"Boleh... "Jawab Rossa manja.
"Ya sudah, kau ke kamar dulu, Aku mau temui gadis itu."
Rossa menatap tajam pada Aggam "Untuk apa kau mau menemuinya? kau mau macam macam pada gadis cadar itu?" Kata Rossa penuh selidik.
"Apa yang kau bicara kan, Tentu saja tidak, ada hal yang ingin ku katakan padanya, aku hanya mencintaimu sayang... "Kata Aggam mencium Rossa
"Gombal... Jika kau mencintaiku, Kau akan menikahi ku, bukannya malah menikah sama gadis lain, Lebih lebih lagi modelan yang kaya gitu" Cemberut Rossa mengumpat penampilan Aara yang semua serba tertutup dan hanya memperlihatkan matanya.
"Ayolah sayang... Jangan seperti ini, Kau tau kan ayah tidak merestui hubungan kita... Aku juga tidak ingin cari masalah sama ayah, aku janji akan membujuk ayah dan segera menikahimu. "Bujuk Aggam pada Rossa
"Kalau ayah mu tetap tidak mau bagaimana"
"Tidak sayang, ayah harus mau, jika dia tidak mengijinkan ku bercerai dengan Aara, Aku akan tetap menikahimu. "Jawab Aggam.
"Maksud mu aku jadi istri kedua begitu." Ujar Rossa memonyongkan bibirnya
"Iya, Kan tidak masalah, Aku hanya mencintai mu seorang, jadi kau tidak perlu mengkhawatir kan itu"
Rossa mengembangkan senyuman nya "Baik lah, aku ke kamar dulu, jangan macam macam" Kata Rossa lalu melangkah naik ke kamar Aggam di lantai dua.
Setelah Rossa ke kamarnya. Aggam kembali memanggil pak Has" Pak Has kemari dulu"
"Ya tuan."Tanya pak Has yang selalu setia ada di saat Aggam memanggilnya
"Kau sudah mengirim ke lima pelayan itu ke Mension ayah?" Tanya Aggam pada pak Has
"Sudah tuan "
"Bagus... Pergi lah" Kata Aggam berdiri dari duduknya lalu melangkah ke kamar pelayan di belakang villa.
u bisa sekesal itu, tapi u tidak pernah merasa bersalah😌😌😌