• Cek umur sebelum membacanya.
Kendrick Davino Tan adalah seorang casanova, hidup dengan banyak wanita yang memuaskan gairahnya.
Dia bahkan menampung seorang wanita malam di mansion miliknya, yaitu Maurin. Maurin tak sendiri, dia bersama anak gadisnya, Zoya.
Yang diam-diam Ken jadikan fantasinya saat bercinta dengan Maurin dan banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menceramahi
Pagi harinya Ken bersiap untuk ke kantor. Dia membungkus tubuh kekarnya dengan kemeja dan jas yang begitu pas, dan membentuk body sempurnanya.
Dia sedikit menyisir rambut, setelah dirasa rapih dia melangkah keluar dari kamarnya. Sebelum menuruni anak tangga, Ken lebih dulu menghentikan langkahnya, dia menatap ke arah pintu kamar Zoya yang masih tertutup rapat.
Ken sedikit merasa bersalah, karena sudah membentak dan berbuat kasar pada gadis itu, dia menghembuskan nafas kasar, lalu kembali melanjutkan niatnya untuk turun ke bawah.
Di meja makan sudah terhidang berbagai macam makanan yang sudah disiapkan para asisten rumah tangganya. Namun, Ken hanya menyentuh kopi panas dan selembar roti yang diolesi selai kacang.
"Bi, siapkan makanan untuk Zoya," titah Ken sambil mengunyah makanannya.
Patuh, Bi Lila yang merupakan kepala asisten rumah tangga di mansion tersebut, langsung mengangguk dan menyiapkan makanan untuk anak angkat tuannya itu.
"Tuan, makanannya sudah siap, apa perlu saya yang mengantarkannya ke kamar Nona Zoya?" tanya Bi Lila.
Ken menggeleng samar. "Tidak perlu, biar aku saja yang ke atas." Jawabnya.
Dan akhirnya pria tampan itu sendiri yang membawa makanan untuk Zoya, karena kunci kamar gadis itu pun ada padanya. Dia ingin hubungannya dengan Zoya membaik, sebelum dia pergi ke kantor.
Ken membuka kamar Zoya, dan masuk ke dalam sana begitu saja. Sementara Zoya masih terlelap di atas ranjang dengan pakaian yang cukup minim, kebiasaan yang tak pernah hilang saat dia tidur.
Melihat itu, Ken meneguk ludahnya kasar. Fantasinya langsung berkelana begitu liar, sebagai pemain wanita, dia cukup mudah untuk terangsang, apalagi melihat lekuk tubuh Zoya yang begitu sempurna.
Namun, Ken berusaha untuk tidak terpengaruh. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, agar pikiran kotor itu segera hilang.
Dia duduk di tepian ranjang, dan mencoba membangunkan Zoya. Ken menggoyangkan sedikit bahu gadis itu. "Zoy, Zoya. Bangunlah, Daddy bawakan sarapan untukmu." Ujarnya begitu lembut.
Zoya yang merasakan sentuhan pada bagian tubuhnya, mulai mengerjapkan kelopak matanya. Netranya menyipit karena sinar terang yang masuk dalam indera penglihatannya, dan dia langsung dibuat terkejut saat dia melihat Ken berada tepat di hadapannya.
"Daddy." Zoya langsung terduduk dan menutupi bagian dadanya yang tak memakai penyangga, karena kini dia hanya memakai hotpants dan tenktop saja.
"Makanlah!" titah Ken singkat.
Dia menyerahkan satu piring yang terisi penuh oleh makanan pada Zoya. Dan saat gadis itu menerima uluran tangannya, Ken buru-buru mengedarkan pandangannya, agar tidak lagi menatap pada tubuh Zoya.
"Terimakasih," ucap Zoya lirih.
Dan Ken hanya mengangguk. Dengan setia dia terus duduk di tepian ranjang, dan menunggu Zoya sampai gadis itu menghabiskan makanannya.
Setelah itu, Ken mengambil air yang berada di meja nakas, dan kembali memberikannya pada Zoya. Dan gadis itu hanya menerima semua perlakuan itu tanpa protes.
"Zoya, dengarkan Daddy. Daddy tidak tahu apa yang kamu pikirkan. Tapi perlu kamu ingat, bahwa Daddy dan kamu itu sudah saling mengenal begitu lama. Daddy rasa kamu tidak perlu lagi bersikap seperti semalam. Kamu tidak perlu kabur-kaburan, apalagi sungkan pada Daddy..."
"Karena kamu harus tahu, apapun akan Daddy berikan. Kamu bisa hubungi Daddy kapanpun kamu butuh sesuatu. Jadi Daddy mohon, berhenti bersikap seperti anak kecil, because you are an adult!"
Pagi itu, Ken terus menceramahi Zoya, agar gadis itu bisa bersikap lebih penurut padanya. Dan selama itu, Zoya hanya mampu menunduk, dan menjawab ucapan Ken dengan anggukan di kepala.