Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.
INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengalaman Hidup
Fang Wei terdiam setelah Cheng Qing menjelaskan jika pemuda yang pernah ia ceritakan masuk ke Dunia Roh untuk mengembalikkan dua puluh Pedang Sihir serta pusaka lainnya adalah Xiao Chen di hadapannya sekarang. Sementara Roh seruling yang ia maksudkan juga tidak lain Chi Yue adalah orang yang sama juga.
"Pendekar bisa hidup selama itu?" Gumam Fang Wei, ia masih sulit mempercayainya namun reaksi Cheng Qing tidak berbohong.
"Tentu saja jika pendekar itu sendiri sudah melampaui batasnya." Xiao Chen tersenyum tipis, sementara Chi Yue kurang senang indentitasnya di ketahui atau lebih tepatnya usianya yang sudah sangat tua.
"Bisa berikan aku seruling itu?" Xiao Chen melirik Seruling Kematian di tangan Fang Wei.
"Tidak! Jangan berikan!" Cheng Qing memohon kepada Fang Wei, ia merasa akan tamat jika diserahkan kepada Xiao Chen namun nyatanya Fang Wei tidak peduli.
Xiao Chen mengamati Seruling Kematian yang masih terus mengeluarkan aura kematian yang pekat secara bergantian dengan Seruling Neraka miliknya.
"Pola pembuatannya sedikit berbeda, jelas sekali jika orang yang mengacau dulu sebelum ini adalah orang yang berbeda." Ucap Xiao Chen lalu mengembalikkan seruling Fang Wei.
Chi Yue tersenyum sinis, "Metodenya memang berbeda tapi maksud mereka sama."
Xiao Chen mengehela nafas berat, ia lalu memandang kabut tebal Hutan Adar dan menggelengkan kepalanya.
"Melihat dia bahkan bisa membuat ulang Seruling yang mirip denganmu, bukan tidak mungkin dia bahkan membuat beberapa Pedang Sihir lagi..." Xiao Chen tersenyum pahit.
"Pedang Sihir? Apa maksud Senior sebenarnya?" Setelah terdiam cukup lama barulah Fang Wei memberanikan diri buka suara.
"Aih, Wei gege! Ini bukanlah urusanmu, serahkan saja semuanya kepada si tua Xiao itu! Lebih baik bersenang-senang saja denganku!" Chi Yue memasang wajah manja dan berlari ke Fang Wei namun Xiao Chen sudah lebih dulu menarik kerah bajunya membuat Chi Yue tercekik.
"Sebelum aku menjelaskannya, aku akan bertanya tentang kondisi Kekaisaran Han lebih dulu. Bisa kau ceritakan?" tanya Xiao Chen memandang Fang Wei.
"Tentu saja Senior..."
Fang Wei lalu menceritakan jika Dunia Persilatan Kekaisaran Han saat ini mungkin sudah sangat kacau ia tidak tahu keadaan pastinya sekarang karena ia baru keluar dari Hutan Tampa Matahari belum lama ini setelah terjatuh dari Jurang Tampa Batas ketika melarikan diri dari Lembah Hantu yang menghancurkan Sekte Vila Bambu Giok demi Pedang Naga serta Kitab Naga Mengarungi Awan warisan Sektenya.
Fang Wei juga menambahkan jika ia tinggal dua tahun untuk berlatih di dasar Jurang yang tidak ada matahari dan disana jugalah ia bertemu Cheng Qing yang kemudian banyak membantunya.
"Kitab Naga Mengarungi Awan? Nama yang familiar tapi, kau mengatakan jika itu berisi ilmu pedang?" Xiao Chen mengelus dagunya merasa tertarik dengan nama Kitab itu.
"Ya, aku berlatif dengan Kitab itu dan akhirnya Pedang Naga ini memilihku." Ucap Fang Wei lalu menarik keluar Pedang Naga dari kantong ruangnya.
"Tidak salah lagi... Bedebah pengacau itu memang membuat Pedang Sihir lagi bahkan juga mencatat ilmu Rohnya?!" Xiao Chen mengepalkan tangannya, aura menakutkan langsung menyelimuti tubuhnya.
Fang Wei menelan ludahnya, tingkat Bela diri nya seolah bagai anak kecil di hadapan aura Xiao Chen. Hal itu membuatnya semakin yakin jika kemampuan Xiao Chen sudah lewat batas bagi pendekar umumnya.
"Ehem, tidak ada gunanya sekarang untuk marah. Lebih baik cepat kumpulkan sepuluh Pedang Sihir serta Kitabnya itu." Chi Yue menepuk pundak Xiao Chen membuatnya tersadar dan tersenyum canggung melihat kondisi Fang Wei yang kesulitan bernapas.
Xiao Chen lalu menjelaskan semuanya kepada Fang Wei jika seribu tahun yang lalu ia berhasil mengumpulkan tiga puluh depalan Pedang Sihir serta Kitab Tampa Tanding yang menyebabkan Era Kekacauan di Dunia Persilatan dan mengembalikan semua Roh Pedang Sihir itu ke Dunia Roh sebelum ia menjelajahi banyak dunia.
Namun, siapa sangka beberapa tahun berlalu setelah kedamaian itu sebuah insiden kembali terjadi di Dunia Roh. Seorang Penempa mengacaukan dunia itu dan banyak menarik Roh untuk ditempa menjadi Pedang Sihir serta mencatat semua ilmu mereka, untungnya Penempa itu hanya mampu menarik sepuluh Roh untuk Pedang Sihir serta satu Seruling yang sengaja dibuat mirip dengan Seruling Neraka.
Bedanya Penempa itu tidak bisa menyempurnakan Seruling itu sehingga berbeda dengan Seruling Neraka karena untuk menyempurnakannya harus mengorbankan banyak jiwa manusia seperti Seruling Neraka yang ditempa dengan jutaan jiwa manusia.
Kekacauan Dunia Roh membuat Xiao Chen merasa bertanggung jawab setelah Chi Yue mengatakan jika pintu penghalang dunianya melonggar karena dilewati paksa oleh Xiao Chen. Kaisar Roh juga menimpahkan tanggung jawab padanya untuk kembali mengumpulkan sepuluh Pedang Sihir, Kitab dan Pusaka yang bersangkutan sebagai hukuman telah menerobos Dunia Roh.
Sebetulnya Dunia Roh harus dimasuki dengan menggunakan kunci pusaka yang memiliki Roh untuk membukanya sementara Xiao Chen hanya mengandalkan kemampuannya untuk merobek celah dan memasukinya.
Karena tanggung jawab itulah akhirnya Xiao Chen kembali menjelajahi seluruh dunia untuk mengumpulkan semuanya bersama Chi Yue dan berpikir untuk singgah melihat keadaan Benua Bawah yakni tiga Kekaisaran dan tujuh Negara.
Xiao Chen menggunakan formasi sihir yang ia pelajari di Dunia Roh untuk memudahkannya melintasi berbagai dunia. Dari formasi itulah Xiao Chen tahu jika ada tiga Benua yang berbeda, yakni Benua bawah yang memiliki tiga Kekaisaran serta tujuh Negara, Benua Tengah yang berisi para Pendekar yang sangat kuat serta hanya tunduk pada satu Kaisar bela diri, dan terakhir ada Benua Atas yang berisi peraktisi yang sedikit berbeda dengan Pendekar yakni para Kultivator yang berlatih dengan energi spritual dan banyak mendalami kertas mantra yang unik.
Seperti itulah akhirnya Xiao Chen kembali dan tidak menyangka jika setelah seribu tahun lamanya lagi ia bertemu dengan seseorang yang sudah sangat lama ia rindukan. Sebelumnya Xiao Chen tidak percaya dengan adanya reinkarnasi tapi setelah melihat sosok aura dan jiwa yang akrab serta wajah yang sama membuatnya percaya dengan hal itu.
Xiao Chen tidak menjelaskan reinkarnasi yang ia maksudkan pada Fang Wei dan hanya mengatakan jika wajahnya sangat mengobati rindu hatinya. Xiao Chen hanya tersenyum kala Fang Wei semakin bingung dengan perkataannya. Fang Wei tidak tahu jika dia adalah reinkarnasi dari sosok paling berarti bagi Xiao Chen, hal itu jugalah yang membuat Xiao Chen menyelamatkan hidupnya.
"Pengalaman hidup anda sangat menakjubkan, Senior!" Fang Wei berdecak kagum setelah penjelasan dan cerita panjang Xiao Chen.
"Itulah aku mengatakan padamu jika dunia itu begitu luas..." Cheng Qing melayang mengitari Fang Wei, ia sudah tenang setelah tahu jika Xiao Chen tidak berniat buruk padanya.
"Jika sepuluh Pedang Sihir itu jatuh ke tangan yang salah bisa jadi seluruh Benua Bawah di porak-porandakan..." Chi Yue menggeleng pelan.
"Aku tidak bisa lagi mengumpulkan semuanya sendirian, aku akan melatihmu untuk menghentikan Era Kekacauan di Benua ini dan aku akan pergi mencari si Penempa Roh itu serta sisa pusaka lainnya." Ucap Xiao Chen menunjuk Fang Wei yang kini memasang wajah tidak percaya.
"Tapi, Senior... Aku harus membalaskan dendam Sekteku serta melenyapkan Lembah Hantu agar tidak ada lagi korban sepertiku." Fang Wei memasang wajah dilema, ia merasa senang karena Xiao Chen berniat melatihnya.
Fang Wei menunduk ia sebenarnya sangat takut jika perkataannya menyinggung Xiao Chen namun ternyata hanyalah kekehan pelan yang Xiao Chen lakukan.
"Kau sangat mirip dengannya bahkan sikapmu sama persis..." Xiao Chen tertawa kecil, ia sangat teringat dengan seseorang di masa lalu yang dirindukannya.
"Kau hanya akan mengantar nyawa jika kemampuanmu hanya setingkat ini." Lanjut Xiao Chen membuat Fang Wei mengerutkan dahi, ia awalnya merasa jika kemampuannya sudah tinggi di usianya. Jika bukan karena racun ia tidak akan dalam kondisi seperti sebelumnya.
"Senior..." Fang Wei semakin dilema setelah ia merasa jika ucapan Xiao Chen mungkin ada benarnya juga.
"Jika dirimu kuat bukan tidak mungkin pembalasanmu itu sangat mudah seperti membalik telapak tangan." Chi Yue menghampiri Fang Wei dan duduk di sebelahnya.
Fang Wei terdiam sejenak sebelum memutuskan menerima pelatihan Xiao Chen serta membantunya sebagai bayaran dari hidupnya, sesuai ucapan Chi Yue jika semuanya akan mudah jika ia sudah melampaui batasnya.
"Itu pilihan bagus! Aku akan lebih tenang jika kau semakin kuat!" Cheng Qing bertepuk tangan antusias.
"Senior, bila anda berkenan tolong bawa saja Seruling ini dengan anda!" Fang Wei mengulurkan Serulingnya kepada Xiao Chen.
"Akh, maafkan aku!" Cheng Qing menjerit, ia buru-buru menyatukan telapak tangannya memohon agar Fang Wei tidak melakukannya.
***
Hai, terima kasih atas like dan komentarnya. Itu sangat berharga ;)
Terima kasih juga buat kamu yang sudah memberi bintang lima pada LPPN ini...
Mungkin kedepannya akan up sedikit telat, semalam saya kena insiden yang membuat saya sangat terkejut. Entah karena kecapaian atau apa, tapi di jam empat subuh saya mengalami batuk darah...
Maaf saya sedikit berbagi cerita, mungkin ada diantara kalian yang pernah mengalami hal serupa. Tapi saya akan tetap mengusahan up setiap hari walau akan sedikit lambat...
semangat
menurut yg saya fahami iyalah dunia luas yg di gambarkan kak Ron seperti tata Surya pada kehidupan nyata,ada bumi,mars Jupiter DLL,bedanya setiap dunia yg di gambarkan kak Ron ini memiliki kehidupan, misalkan fang Wei di bumi di huni manusia biasa-pendekar,nah di mars di huni oleh para kultivator, kemudian di Jupiter atau Venus di huni para demon (bangsa ye Wang,chi Yue,long nue DLL).