Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 5
Grace terbangun dengan tubuh yang terasa sakit, ia berusaha mengumpulkan kesadarannya. Matanya menatap tubuhnya yang polos tanpa sehelai benangpun, ia langsung melihat ke sekeliling tapi tidak menemukan orang lain selain dirinya.
"Aku... Aku... Tidak.. Tidak..." Grace panik dengan apa yang terjadi tadi malam, ia perlahan ingat jika dirinya telah menghabiskan malam panas bersama dengan pria asing yang sama sekali tidak ia kenal.
Grace memegang erat selimut yang menutupi tubuhnya, ia berusaha menenangkan diri. Ia melihat bercak darah di sprei yang semakin membuatnya panik.
"Bagaimana ini."
....
Lion berjalan santai ke ruangan kerja miliknya, hari ini ia harus melihat perkembangan perusahaan miliknya di cabang lain. Meski enggan, Lion harus tetap pergi karena ada beberapa masalah yang di hadapi.
"Semalam wanita yang kau kirim sangat bagus." Puji Lion pada temannya yang tengah duduk.
Tomi mengerutkan keningnya, "Kau gila, kau bahkan tidak datang untuk menemui wanita yang ku persiapkan. Kau tahu, aku sangat kesulitan mencari wanita menghibur yang sesuai dengan selera mu dan setelah ada kau malah tidak ada." Jelas Tomi kesal karena ia terus di maki-maki oleh wanita penghibur yang ia sewa untuk memuaskan hasrat Lion.
Lion terdiam dengan mata yang menatap Tomi, "Kau bercanda? Semalam aku tidur dengan seorang wanita, dan ku pikir dia wanita yang kau kirim untuk ku."
Tomi menatap Lion, "Kau meniduri seorang wanita? Lalu setelah itu bagaimana?"
"Yah seperti biasa, lagi pula aku membayarnya. Tadinya jika dia adalah wanita penghibur, aku ingin menjadikan sebagai penghangat ranjang untuk beberapa hari." Jelas Lion dengan suara tenang.
Tomi hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia sudah tahu bagaimana sikap Lion yang sering bermain dengan berbagai wanita. Tapi sayangnya, pria itu sangat kejam terutama kepada wanita yang menginginkan sebuah status.
Lion langsung berbalik pergi, ia harus segera memeriksa kantor cabang.
....
Grace berjalan dengan pikiran yang kacau dan gelisah, ia tidak menyangka jika pelampiasan emosinya malah membuat dirinya menghabiskan malam bersama dengan seorang pria asing.
Dan anehnya, bagaimana bisa pria itu masuk ke dalam kamar hotel yang ia pesan. Bukankah ia sudah menguncinya.
"Grace." Seseorang memanggil namanya, sebuah suara yang sangat familiar dan ia kenal.
Grace menatap sosok Erika yang tersenyum kepadanya, sebuah senyuman yang dulu ia anggap tulus. Tapi kini senyuman itu, membuatnya sangat jijik dan ingin muntah.
"Tidak biasanya kau datang siang, dan wajah mu nampak sangat lelah." Ucap Erika.
Seperti biasa Erika selalu menyapanya, dan begitu pun sekarang. Gadis itu nampak sangat ramah dan baik, "Tidak, aku sedang tidak enak badan." Jelas Grace.
Ia memilih pergi meninggalkan Erika, semakin melihat gadis itu. Ia malah semakin ingat kejadian yang terjadi kemarin.
"Grace." Panggil Rima.
Rima menatap heran Grace, ia terlihat berbeda dari biasanya. "Ada apa?" Tanya Grace.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Rima, ia tahu jika Grace pasti sedang ada masalah.
"Aku baik." Jelasnya.
"Kau bohong, aku tahu jika kau sedang berbohong. Katakan apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Rima dengan penuh desakan, Grace melirik ke arah Erika yang tengah mengobrol bersama dengan teman-teman satu divisi dengannya.
Grace sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari Rima, ia menikmati pergi dan meninggalkan gadis itu.