NovelToon NovelToon
Kehidupan Penuh Luka

Kehidupan Penuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Clara

Kehidupan memang penuh lika-liku. Itulah yang terjadi pada kisah kehidupan seorang gadis cantik yang merupakan putri seorang pengusaha kaya raya. Namun hidupnya tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan.

Jika orang berpandangan bahwa orang kaya pasti bahagia? Tapi tidak berlaku untuk gadis ini. Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ia selalu gagal dalam hal apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

..."𝙰𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚞𝚛𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚞𝚛𝚗𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚞𝚔𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊𝚔𝚞"...

...𝓚𝓮𝓱𝓲𝓭𝓾𝓹𝓪𝓷 𝓟𝓮𝓷𝓾𝓱 𝓛𝓾𝓴𝓪...

Sebuah mobil melaju dengan kencang menyusuri jalanan yang sepi dan hanya ada hutan belantara di bagian kanan kirinya. Devan Chandra Erlyos. Pria itu menyetir dengan kecepatan tinggi membawa seorang wanita di sampingnya.

"Maaf aku harus membawamu jauh dari tempat itu" ucap Devan dengan menatap Arlla yang masih tak sadarkan diri di sampingnya.

Mungkin terkesan jahat. Tapi ia sudah membius wanita itu dua kali karena perjalanan yang mereka tempuh cukup jauh sehingga Devan harus bergerak dengan sangat cepat.

Satu tangannya mengusap rambut panjang Arlla kemudian tersenyum. Hatinya selalu berdebar setiap berada di sisi gadis itu. Entah seberapa dalam ia mencintai wanita itu. Bahkan dirinya sendiri pun tak tau.

"Kita akan segera sampai" ucap Devan dan semakin menambah kecepatan mobilnya.

Daun-daun kering yang berada di jalanan berterbangan kala mobil Devan melintas dengan cepat. Malam yang sangat gelap tampak semakin mencekam dengan suara-suara burung hantu dari dalam hutan.

...****************...

"Good morning" sapa Devan dengan tersenyum manis kala melihat Arlla mulai membuka matanya. Arlla mengernyitkan dahinya dan terkejut melihat Devan yang tepat berada di depan wajahnya.

Arlla menatap sekitarnya dan ia jauh lebih terkejut jika ia dan Devan tidur seranjang berdua. "Apa yang kamu lakukan Devan?" tanya Arlla dan spontan duduk sambil memeluk selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Apa aku melakukan suatu kesalahan? Bukankah kita pernah melakukannya juga? " ucap Devan santai dan beranjak dari ranjang. Langkah kaki tegapnya melangkah menuju jendela dan membuka gorden yang seketika memancarkan cahaya matahari yang langsung masuk ke dalam kamar membuat Arlla yang masih terduduk di atas ranjang menutup wajahnya agar tidak silau.

"Jawab aku Devan!!" teriak Arlla kesal

"Kita.... " ucap Arlla terputus dan tidak ingin melanjutkan kalimatnya

"Iya. Ada yang salah?" tanya Devan

"KAU KETERLALUAN" teriak Arlla

"Aku mau mandi dulu kalau kamu mau sarapan aku udah siapin di meja makan" ucap Devan dan masuk ke dalam kamar mandi.

Arlla menatap punggung Devan yang bergerak semakin menjauh. "Kenapa ngeliatin? Mau ikut? " tanya Devan dengan mengangkat alisnya menggoda Arlla.

"Jijik" ketus Arlla dan membuang muka

Wanita itu semakin dibuat terkejut saat melihat interior kamar yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Bukan. Bukan itu yang menjadi masalah. Dimana dirinya sekarang?

Arlla turun dari ranjang dan membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan. Ia membuka pintu kamar yang tidak terkunci dan melihat sekeliling rumah megah yang ia tempati saat ini.

Wanita itu kembali berlari masuk ke dalam kamar dan menuju jendela besar. Suasana yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Dimana dirinya sekarang? Kemana Devan membawanya pergi? Apa pria itu benar-benar membawanya pergi jauh dari kota mereka sebelumnya?

Arlla berjalan cepat ke arah kamar mandi dan menggedor pintu kamar mandi dengan keras. "Devan keluar kamu!!"

"Jelasin apa ini semua"

"Devan keluar sekarang!!" teriak Arlla

"Sebentar sayang" sahut Devan dari dalam kamar mandi.

"Keluar sekarang atau aku loncat lagi kaya dulu" teriak Arlla

Devan seketika langsung keluar dari pintu kamar mandi. "Jangan lakukan hal gila itu lagi" Arlla terkejut dengan Devan yang benar-benar keluar dari dalam kamar mandi. Namun ia jauh lebih terkejut jika pria itu tidak memakai apapun.

"Aaaaaaa Devan!!! Masuk dan pakai handuk!!" titah Arlla dan langsung dituruti oleh Devan

"Sudah" Devan membuka telapak tangan Arlla yang menutupi mata wanita itu. "Menodai mata suci gue" ketus Arlla

"Ada apa sayang? Ga sabaran banget sampe mandi aja disuruh keluar" tanya Devan

"Lo bawa gue kemana?"

"Ha? Gak kemana-mana" jawab Devan santai sambil bersandar pada pintu

"Bohong!! Jawab jujur kita lagi ada dimana sekarang"

"Pulau Lyos" jawab Devan jujur

"Kau gila?"

"Gila karena cintamu sayang" goda Devan dan menatap Arlla dalam

"Berapa jauh dengan kota kita sebelumnya?"

"Puluhan ribu kilometer" jawab Devan malas

"Dia bener-bener udah gila bahkan aku aja gatau ini pulau apaan" gerutu Arlla kesal

"Lanjutkan mandimu" Arlla melangkah ke arah ranjang dan menjatuhkan tubuhnya dengan kasar di atas kasur empuk itu.

"Apa impianku untuk menikah dengan Gerald sudah pupus?" gumam Arlla memikirkan tunangannya.

Bahkan saat ini ia tidak bisa menghubungi kekasihnya itu. Ponsel saja ia tidak memegangnya sama sekali.

Arlla melangkah keluar dari kamar dan menuruni anak tangga. Devan tidak berbohong. Pria itu sudah menyiapkan sarapan untuknya di meja makan. Namun saat ini ia tidak berselera untuk makan. Wanita itu lebih memilih menuju pintu utama dan berusaha membukanya.

"Tidak terkunci?" gumam Arlla

"Apa dia sepercaya itu sampai-sampai tidak mengunci pintu?" Arlla melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu. Ia harus mencari cara agar bisa kembali pulang.

Kakinya menapaki pasir berwarna putih. Matanya langsung disuguhi pemandangan pantai yang sangat indah sehingga membuatnya terlena. Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutnya yang tergerai indah.

"Cantik banget" gumam Arlla.

Sedetik kemudian ia tersadar akan tujuannya. Ia harus lepas dari jeratan Devan. Langkah demi langkah Arlla berjalan menyusuri jalan untuk meminta bantuan kepada siapapun.

"Apa disini tidak ada manusia lain?" gumam Arlla yang sudah lelah berjalan beberapa kilometer namun masih belum menemukan siapapun.

Sebenarnya dimana dia sekarang? Arlla terduduk di aspal begitu saja. Lututnya yang sudah gemetar membuatnya tidak bisa melanjutkan langkahnya lebih jauh lagi.

Pulau Lyos? Pulau apa itu? batin Arlla

"Apa pulau perdagangan manusia?" tebak Arlla yang sudah frustasi karena tidak paham dengan situasi saat ini.

"Aku mau dijual sama Devan?"

"Kalau sampe bener emang Devan udah gak waras"

"Tapi kalau perdagangan manusia harusnya ada orang dong di sekitar sini"

"Mana ada jual beli dilakuin sendiri"

Arlla menangkupkan kedua telapak tangannya dan menutup mata sambil berdoa bertemu dengan siapapun yang bisa menyelamatkan dirinya saat ini.

"Aku harus bisa"

"Siapa tau di depan sana ada orang"

Kini semangatnya kembali bangkit dan mulai melangkahkan kakinya menapaki aspal. Entah ia berjalan ke arah mana namun Arlla meyakini dirinya bisa kabur dari Devan.

"Akhirnya" Wanita cantik yang sudah letih dengan peluh di keningnya itu tersenyum kala melihat beberapa orang yang sedang berinteraksi satu sama lain.

"Eh kalau mereka beneran jual beli manusia gimana"

"Kalau aku kesana terus dibunuh terus dijual organ dalamnya terus...."

Arlla mengendap-endap mendekati sekumpulan orang yang sedang melakukan jual beli di tempat yang bisa dikatakan seperti pasar.

"Cabainya satu kilo" Tiga kata yang terlontar dari mulut seorang wanita dengan bahasa Perancis membuat hati Arlla merasakan lega.

"Bu boleh saya minta tolong" pinta Arlla pada seorang wanita paruh baya yang sedang berbelanja.

"Bantuan apa ya?"

"Bawa saya pergi dari sini"

"Maksudnya pergi dari pulau ini?" tanya wanita itu memastikan

"Iya"

"Kalau itu saya tidak bisa"

"Kenapa?" tanya Arlla dengan rasa kecewa karena wanita itu tidak bisa membantu dirinya

"Akses ke pulau ini itu hanya bisa ditempuh menggunakan kapal atau helikopter karena tidak ada daratan yang terhubung"

"Lalu?"

"Tapi yang akses kapalnya itu hanya ada satu tahun sekali dateng ke pulau ini untuk mengantarkan persediaan bahan pangan selama satu tahun di pulau ini" ucap wanita itu menjelaskan.

"Astaga pulau apa ini" Arlla mengacak rambutnya kesal.

"Biasanya akses kapalnya di setiap bulan apa dan tanggal berapa" tanya Arlla

"Kebetulan baru kemarin kapal itu dateng kesini jadi kalau mau keluar dari pulau ini nunggu satu tahun dulu" Arlla menarik nafas panjang tak habis pikir.

"Tapi kalau mau keluar cepet dari sini bisa" Arlla seketika menoleh kala mendengar peluang yang terbuka lebar untuknya kabur.

"Dengan cara?" tanya Arlla antusias

"Biasanya pemilik pulau ini datang kesini dengan kapal pribadi atau tidak ya helikopter pribadi. Kalau mau kamu bisa minta bantuan sama dia"

"Siapa pemilik pulau ini?"

"Buat apa nyari siapa pemilik pulau ini?" Suara berat milik seseorang mampu mengalihkan atensi Arlla seketika.

"Devan?"

"Udah lebih jago ya sekarang kaburnya" ucap Devan dengan bersedekap dada.

"Kamu aja yang ga pinter" ketus Arlla dan kembali menolehkan kepala untuk bertanya pada wanita tadi. Namun seketika wanita itu hilang entah kemana.

"Ayo balik ngapain disini" ucap Devan dengan menarik tangan Arlla

"Males"

"Gue mau kabur" Arlla menarik paksa tangannya dari genggaman Devan.

"Gimana caranya?" ucap Devan santai dan menatap Arlla yang sedang kebingungan mencari wanita tadi.

"Nemuin pemilik pulau ini dan nyuruh dia bawa gue keluar dari pulau ini"

"Yakin?" tanya Devan memastikan

"Yakinlah"

"Denger-denger pemilik pulau ini terkenal kejam loh. Dia gak punya hati dan suka nyiksa orang" ucap Devan dan duduk di salah satu batang pohong yang sudah ditebang. Pria itu mengangkat salah satu kakinya dan bertumpu pada kakinya yang lain.

"Masih mau? Kalau kamu disiksa gimana" tanya Devan dengan menaik turunkan alisnya.

"Kamu tau pemilik pulau ini siapa?"

"Kalau gue tau terus mau apa?" ucap Devan

"Sekarang bawa gue kesana" titah Arlla

"Gamau karena gue ga dapet keuntungan apapun dengan ngelakuin hal itu?"

"Devan pleasee" ucap Arlla memohon

"Jangan kaya gini Devan. Aku gatau kamu mau apa dari aku sampai-sampai kamu ngelakuin gini ke aku"

"Aku gak akan bebasin kamu Arlla"

"Karena aku gamau kamu kembali ke duniamu yang dulu" ucap Devan dingin.

"Move on dan mulailah hidup baru dengan saya" Devan berdiri dan menatap Arlla datar.

"Aku gamau. Aku gak pernah cinta sama kamu Devan"

"Belum cinta bukan gak cinta" ralat Devan membenarkan ucapan Arlla yang menurutnya kurang tepat.

"Sampai kapanpun gak akan" ucap Arlla angkuh.

"Aku mau balik terserah mau ikut atau gak" ucap Devan dan melangkah dengan santai untuk kembali ke rumahnya

Arlla menggigit bibirnya ragu. Dia ikut kembali atau tidak? Jika dirinya disini sendirian entah apa yang akan terjadi padanya lagi. Satu-satunya manusia yang dia kenal di pulau ini ya Devan.

Dengan berlari Arlla mengejar langkah panjang Devan. Bahkan saat ini pria itu tidak menoleh sedikitpun padanya.

"Kenapa ikut?" Dengan wajah datar dan dingin Devan mengucapkan hal itu. Bahkan matanya masih menatap lurus ke depan.

"Aku gak kenal mereka siapa"

"Aku takut mereka semua orang jahat" cicit Arlla.

"Bukankah saya juga jahat?" Mata Devan melirik sedikit ke arah Arlla yang lebih pendek dari tubuhnya.

"Emang kamu jahat"

"Tapi kalau mereka juga jahat dan ternyata suka bunuh orang itu jauh lebih mengerikan" ucap Arlla bergidik ngeri.

"Kalau aku juga suka bunuh orang gimana?" tanya Devan dengan menghentikan langkahnya mencari reaksi Arlla setelah dirinya mengatakan hal itu.

"Kamu bohong kan?" tanya Arlla dengan raut wajah yang ketakutan jika yang dikatakan Devan itu benar.

Devan hanya mengangkat kedua bahunya dan melanjutkan langkahnya begitu saja.

"Dia manusia atau bukan sih?" gumam Arlla

"Saya bukan setan" teriak Devan membuat Arlla terpekik kaget

"Telinganya tajem banget" Arlla berlari kecil untuk menyusul Devan. Entah keyakinan apa yang membuatnya ikut kembali bersama Devan padahal sebelumnya dia berusaha kabur.

Setidaknya aku tau pulau ini seperti apa dan kalau aja aku butuh bantuan seseorang aku tau akan berlari ke arah mana batin Arlla

Arlla Ratu Asyila Winata

1
Akhmad Soimun
Coba aah Ramaikan, kayaknya bagus..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!