Jiwa Naga Sejati

Jiwa Naga Sejati

Kelahiran dan kematian.

Kota Tao berada di pinggir sungai Liong yang memanjang dari laut selatan ke arah hulu nya di Utara di pegunungan Kuan Lun perbatasan antara negeri Song dan negeri Fang.

Malam telah mencapai titik tengah nya,angin mulai bertiup perlahan, dan lama kelamaan kian kencang sehingga menggoyang goyang pohon Tao yang banyak tumbuh di sekitar rumah penduduk itu.

Kilat menyambar berbarengan dengan dentuman petir di malam buta itu.

Tidak hanya sekali,tetapi kilat dan petir itu berlomba cepat berkali kali ber dentum nyaring.

Tidak lama hujan lebat yang disertai angin kencang pun turun, sehingga dahan pohon Tao berderak detak seakan mau patah.

Di sebuah rumah mewah milik keluarga Zhang,nampak beberapa orang terlihat sibuk mondar mandir di teras rumah,ada yang duduk dan ada pula yang berdiri,namun dari semua nya itu,terlihat jelas di wajah mereka satu kecemasan luar biasa.

Tuan besar Zhang sesekali keluar dari dalam rumah menemui orang orang itu,lalu kembali lagi ke dalam dengan wajah yang sangat cemas.

Sementara itu di dalam rumah besar itu,di depan sebuah kamar yang juga besar,nampak seorang pemuda dua puluh dua tahun sedang berjalan mondar mandir tidak karuan.

Dari raut wajahnya nampak kegelisahan dan ke khawatiran yang luar biasa.

Pemuda itu adalah tuan muda Zhang yang bernama Yong Kai.

Dia sedang menunggu sang istri tercinta nya melahirkan putra pertama mereka.

Namun semenjak tadi sore,hingga lewat tengah malam ini,bayi mereka belum juga lahir.

Berpuluh puluh dukun beranak di datangkan, maklum saja keluarga Zhang adalah keluarga paling kaya di kota Tao ini,sehingga urusan dukun beranak tidak masalah begi mereka.

Diluar hujan badai masih saja turun disertai dengan kilat dan dentuman petir susul menyusul.

"Duhai Dewa,tolong selamatkan istri hamba, dia adalah kebahagiaan hamba,cahaya mata hamba,tolonglah Dewa,dengarkan permintaan hamba ini!"doa itu selalu terucap sepanjang waktu dari bibir tuan muda Yong Kai.

Pemuda baik hati ini memang sangat mencintai Xue Bao Yu, gadis cantik yang dia pilih menjadi istrinya itu.

Wanita bernama Xue Bao Yu itu memang gadis tercantik di kota Li Cuan sebelah barat kota Tao, banyak pemuda yang terpikat dengan kecantikan nya,tetapi pada akhirnya,mereka harus menelan kekecewaan saja karena tuan muda Zhang lah yang berhasil memboyong sang gadis cantik idaman pemuda kota Li Cuan itu ke kota Tao.

Xue Bao Yu bukanlah orang sembarangan pula, dia nona muda keluarga Xue yang juga terkenal paling kaya di kota Li Cuan.

"Bum !!"...

Terdengar lagi suara dentuman petir membelah kesunyian malam itu.

Entah sudah berapa puluh kali suara petir menyambar tiada henti hentinya itu,sangkin kuat nya suara petir itu,sehingga bangunan pun terasa berguncang sesaat.

Para dukun beranak yang berada di dalam kamar pun berusaha menolong persalinan itu dengan sekuat tenaga.

"Kakak ipar,duduklah sebentar,hati ku menjadi degdegan bila melihat kakak ipar terus mondar mandir seperti itu" suara halus dari seorang wanita cantik bernama Xue Xiu Fan,adik bungsu dari Xue Bao Yu itu menegur sang kakak ipar yang terus saja mondar mandir di depan pintu kamarnya sendiri.

"Adik Fan,bagai mana aku bisa duduk tenang, bila di dalam sana kakak mu sedang berjuang sendirian tanpa aku bisa berbuat apa apa!" pemuda Yong Kai itu menyahuti teguran dari sang adik iparnya itu.

"Iya kak,tetapi hati ku tambah panik bila melihat kau terus mondar mandir seperti itu"kata Xiu Fan lagi.

"Iya nak,adik ipar mu benar,duduklah dan berdoa kepada Dewa semoga dia menolong Bao Yu,dan mempermudah kelahiran nya"kata nyonya besar Zhang menegur sang putra.

Tuan muda Yong Kai akhirnya menuruti juga perkataan dari ibunya itu.

Dia duduk di lantai dengan bersandarkan ke dinding dekat pintu kamar.

Tetapi ternyata itu cuma sebentar saja,ketika petir berdentum lagi,kembali dia berjalan mondar mandir di depan kamar itu.

Sementara itu di dalam kamar mewah itu,Bao Yu masih berjuang keras melahirkan putranya itu.

Kini seluruh energinya sudah terkuras habis, tinggal sisa sisa terakhirnya saja lagi.

Perlahan air matanya mengalir jatuh di pipinya,di pegang nya tangan sang ibunda yang kebetulan mendampingi persalinan sang putri nya itu.

"Ibu,Yu er sudah tidak kuat lagi bu,ampuni semua kesalahan Yu ya bu,tolong jaga anak ku nanti bu,jaga kan anak ku bu,dia kasih sayang ku bu,ini perjuangan terakhir ku bu,aku sayang ibu" selesai mengucapkan kata kata itu,Bao Yu segera mengerahkan tenaga terakhirnya untuk mengeluarkan sang putra.

"Bum!!"...

Petir berbunyi kembali disertai desau angin membawa air hujan tumpah ke bumi.

Bersamaan dengan suara dentuman petir itu,terdengar sayup sayup tangisan seorang bayi kecil.

Tetapi ketika melihat sang bayi itu,seluruh dukun beranak serta beberapa yang hadir disitu menjadi tertegun.

Bayi itu terlahir dengan kulit yang dipenuhi oleh sisik seperti kulit ular.

"Bu,mana anak ku bu,laki laki apa perempuan ?" tanya Bao Yu dengan lemah.

Dengan menguatkan hatinya,nyonya besar Xue memperlihatkan sang cucu ke dada putrinya itu.

"Anak mu laki laki Yu er, lihat lah anak mu,tetapi kuatkan hati mu ya" kata nyonya besar Xue.

Bao Yu memperhatikan bayi nya,dia tersenyum bahagia menatap bayinya yang terlahir dengan kulit seperti kulit ular itu.

"Bu,meskipun pisiknya seperti itu,tetapi dia tetaplah putra ku,kasih sayang ku,tolong bilang pada adik Xiu Fan,tolong jaga putra ku ya,ku titip dia bu"itulah kata kata terakhir dari Bao Yu.

Setelah itu wanita cantik itupun terdiam untuk selama lamanya sambil mendekap sang putra di dadanya.

"Yu er !, yu er !, yu er putri ku,bangun sayang, bangun lah,bangunlah sayang,ini ibu sayang,ayo bangun lah sayang !" teriak nyonya besar Xue sambil mengguncang guncang tubuh sang putri.

Sementara itu sang bayi segera di ambil oleh salah satu dukun beranak.

Xiu Fan yang lamat lamat mendengar teriakan dari ibunya di sela sela suara desau hujan,segera masuk ke dalam kamar itu.

Di dalam kamar dia tertegun menatap sang kakak yang kini terbaring diam dengan wajah pucat pasi,dan di guncang guncangkan oleh ibunya sambil menangis histeris.

"Ka kakak Yu, kakak yu,bangun kak,bangun lah kak,huu huu huu, bangun kak!" jeritan nya pun pecah disela sela tangisannya.

Di peluknya jasad sang kakak tercinta nya itu sambil menangis meraung Raung histeris.

Tuan muda Yong Kai tertegun di depan pembaringan tempat sang istri bersalin.

Antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Baru tadi sore dia masih bercanda ria dengan sang istri,kini sang istri telah terbujur kaku.

"Tidaak!, ini tidak nyata kan, ini pasti hanya mimpi saja,aku harus bangun dari mimpi ini,meme,bangunlah,ini aku sayang,bangunlah meme !!" teriaknya sambil mengguncang guncang tubuh sang istri yang terdiam tidak merespon apapun juga.

Tangis pemuda itu meraung pilu sambil mendekap tubuh sang istri di pelukannya.

Nyonya besar Zhang cuma bisa tertunduk sambil menangis sedih menatap nestapa yang di rasakan putra tersayang nya itu.

Alam seperti tahu diri, serentak hujan badai kilat petir berhenti,dan langit malam cerah kembali.

Sedangkan tuan besar Zhang cuma bisa diam termangu menatap kearah luar jendela yang masih ada sisa sisa tetes air hujan itu.

Dia tahu betapa berat derita putra nya itu setelah kehilangan sang istri yang sangat di cintainya itu.

Dia tidak sanggup berkata kata,dadanya terasa berat,sekuat daya dia tahan jangan sampai air mata nya ikut tumpah juga.

Perlahan tuan besar Zhang bangkit berdiri dan berjalan memasuki kamar sang putra.

Disana dia melihat putra nya masih memeluk sang istri sambil menangis pilu,sesekali di cium nya pipi sang istri yang sudah tidak bernyawa lagi itu.

Di tepuk nya pundak putra tersayang nya itu sambil menarik nafas dalam-dalam, "Yong Kai anak ku,kau tahu kenapa ayah memberi mu nama Yong Kai, Yong artinya pemberani dan kuat, sedangkan Kai artinya kemenangan,ayah ingin kau berani dan kuat menghadapi segala masalah untuk mencapai kemenangan,ingat ingatlah itu anak ku"kata tuan besar Zhang sambil membelai kepala sang putra tersayang nya itu.

Yong Kai menatap wajah sang ayahnya itu, "ayah, aku tidak sekuat harapan ayah,meme ku telah membawa sebagian hidup ku pergi bersama nya ayah,rasanya aku ingin ikut meme ku saja ayah,aku tidak lagi sanggup menatap dunia ini tanpa dia,dia pergi dengan membawa separoh hidupku ayah"...

"Tidak putra ku,kau harus kuat,atau keluarga kita akan berakhir" kata tuan besar Zhang menguatkan hati sang putra.

Sementara itu di kamar lain,nampak Xiu Fan adik Bao Yu dan sang ibu sedang berbincang sambil melihat keadaan putra Bao Yu.

Sang ibu menceritakan semua wasiat dari Bao Yu untuk Xiu Fan agar memelihara dan menjaga putranya itu.

"Begitulah putri ku,pesan dari kakak mu,bersedia kah kau menjaga dan merawat putra nya nak ?"tanya nyonya besar Xue.

"Bu,bagai manapun juga anak kakak Yu adalah anak ku juga bu, meskipun tidak ada pesan dan permintaan dari nya, aku akan tetap merawat serta menjaga nya bu,betapapun keadaan nya,didalam dirinya ada jiwa kakak Yu yang masih hidup,tetapi tentu saja bila sang ayah nya tidak bersedia merawat nya,tetapi bila sang ayah mau merawat putra nya itu,tentu saja kita tidak punya hak untuk merebut nya bu"kata Xiu Fan.

Malam itu kesedihan menyelimuti keluarga besar Zhang dan Xue.

Sepanjang sisa malam, tuan muda Zhang terus menerus menangis meratapi kepergian sang istri yang sangat di cintainya itu.

Untuk sementara waktu, bayi kecil itu di rawat oleh bibi kecilnya saja yaitu Xiu Fan yang merupakan anak bungsu dari keluarga Xue.

Ke esokan harinya,acara pemakaman pun di laksanakan secara hikmat tanpa menunggu tuan besar Xue datang.

Selesai acara pemakaman itu, tuan muda Zhang masih tidak bisa mengurangi beban derita di hatinya, diam membisu duduk diatas pusara sang istri tercintanya itu.

Di peluk nya pusara sang istri sambil menangis tersedu sedu,dengan sesekali memanggil manggil nama sang istri.

Tidak jauh dari situ, nampak beberapa pengawal pribadi keluarga Zhang berdiri dengan sikap waspada menjaga tuan muda mereka.

...****************...

Terpopuler

Comments

Uki Lie

Uki Lie

mantap novel nii

2024-10-27

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-10-21

0

Albertus Sinaga

Albertus Sinaga

awal cerita yg penuh perjuangan

2024-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran dan kematian.
2 Bao Kecil.
3 Si Chun.
4 Melarikan diri.
5 Kasih Ibu tak berbatas.
6 Si Putih.
7 Sekarat.
8 Panah Sumbu Langit.
9 Bertemu Manusia.
10 Di Perguruan Rajawali Emas.
11 Dunia Baru
12 Shin Liong.
13 Kakek Qin.
14 Berlatih.
15 Perpisahan.
16 Dua Pemburu.
17 Ke Kota.
18 Dendam Membawa ke Hancuran.
19 Hancur karena Takabur.
20 Pukulan Sejati Inti Semesta.
21 Sesal di Kemudian.
22 Bertemu Nenek aneh.
23 Legenda Pil Surga.
24 Prahara di Keluarga Zhang.
25 Taman Lokapala.
26 Siluman Serigala Hitam.
27 Murid Ban Kiok Mo.
28 Burung Hong Kecil
29 Panah Sumbu langit Minta Korban.
30 Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31 Dua Iblis.
32 Dewi Teratai Putih.
33 Kutukan Lembah Keramat
34 Belajar Membuat Pil.
35 Pengembaraan Bermula.
36 Perjalanan ke Timur.
37 Serangan Para Siluman.
38 Perasaan Wang Shi Er.
39 Dewi Teratai putih Gusar.
40 Sepasang Tua Laknat.
41 Antri di Gerbang Kota.
42 Di kota Raja.
43 Ujian cinta.
44 Permainan Membawa Petaka.
45 Balasan untuk Penghina..
46 Siasat Licik.
47 Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48 Penghina yang Terhina.
49 Lelang.
50 Sukses Besar di Pelelangan.
51 Melanjutkan Perjalanan.
52 Pertaruhan yang Gagal
53 Hujan Badai di Tengah Hutan.
54 Buah Mumu Emas.
55 Kebersamaan.
56 Sepuluh Kebajikan.
57 Naga Hijau Penunggu Telaga.
58 Tanda kebajikan.
59 Langkah Dewa Dewi
60 Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61 Tanda Kuning ke dua.
62 Mian Nyi Mo Xiau.
63 Shin Bu Mo Thi.
64 Seruling sakti Perenggut Sukma.
65 Wanita cantik Misterius.
66 Aji An Lian dan Putri nya.
67 Titik Terang.
68 Pertapa Han Chi Kung.
69 Masalah di Alun Alun Kota.
70 Salah Sasaran.
71 Penyusupan sepasang Naga.
72 Amukan Sepasang Naga
73 Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74 Seraut Wajah dari Masalalu.
75 Selamat Tinggal Dewi.
76 Dewi Menangis.
77 Manusia dari Lobang Langit.
78 Nona Muda Arogan.
79 Takluk.
80 Kemenangan Telak.
81 Klan Gak Sang Penguasa.
82 Kemarahan sang Patriak.
83 Leluhur Gak Bo Ong.
84 Keruntuhan Klan Gak.
85 Muslihat.
86 Lima Titik Ke Emasan.
87 Di Taman Lokapala.
88 Pil Surgawi.
89 Cio Mang Le.
90 Menuntut Pertanggung Jawaban.
91 Perasaan Aneh.
92 Sepasang Saudara Kembar.
93 Perjalanan Bersama.
94 Sisi Kelam Masalalu.
95 Satu Hati, Dua Rasa.
96 Tersesat.
97 Insiden di Rumah Makan.
98 Tuan muda Luan.
99 Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100 Tuan Besar Liem.
101 Prahara Keluarga Liem.
102 Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103 The Kwat Liang.
104 Empat Tuan Muda Brutal.
105 Pelajaran Pahit.
106 Weng Tao, Weng Taoli.
107 Menyusup Kedalam Istana.
108 Kaisar Mangkat.
109 Siasat.
110 Prahara di Dalam Istana.
111 Akhir Prahara Didalam Istana.
112 Cinta ber tabir keangkuhan.
113 Di Tanah Para Dewa.
114 Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115 Terjebak di Dasar Jurang.
116 Puncak Tiga Dewa.
117 Negeri Mo Li Fa.
118 Racun Ulat Tengkorak.
119 Yaochi Jin Mu.
120 Theo Kuan Yian.
121 Pangeran Mao Sin Kian.
122 Istana Langit.
123 Geger di Istana Langit.
124 Pertemuan.
125 Pemuda dari Dunia Dimensi.
126 Puncak Gunung Kai Lun.
127 Dunia Kegelapan.
128 Mahluk Orgo.
129 Dunia yang Rusak
130 Perkampungan di dalam lembah.
131 Tumbal Rawa Maut.
132 Pengkhianat.
133 Perjuangan di Mulai.
134 Pembantaian di Benteng ke Dua.
135 Bertemu jendral Tua.
136 Kembali ke Taman Lokapala.
137 Mustika Dewa.
138 Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139 Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140 Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141 Tersadar.
142 Cerita Anak dan Menantu.
143 Rencana penyusupan.
144 Memulai Penyusupan.
145 Evakuasi Besar Besaran.
146 Kota Raja di Dalam Lembah.
147 Di Bawah Awan Kegelapan.
148 Mencari Gunung Yung San.
149 Mencari Mustika Dewi Salju.
150 Naga Laut Utara.
151 Misteri Mustika Dewi Salju.
152 Dewi Ying Fa.
153 Pergolakan Dua Energi Besar.
154 Dewi Pelangi.
155 Laki laki Pendendam.
156 Bersekutu dengan Iblis.
157 Prahara.
158 Teng Kwan Berulah.
159 Mendung di Kota Raja.
160 Dunia Betara.
161 Pertarungan di Dalam Hutan.
162 Bangsa Tiau Nyin.
163 Para Penghuni Thai San.
164 Prasasti Perdamaian.
165 Amukan Petir Dewa.
166 Ouw Long San Tung.
167 Di Serang Dua Negeri.
168 Dua Dewi Amuk.
169 Palagan Padang Tandus.
170 Setia Hingga Akhir.
171 Dua Putri Mahkota.
172 Majikan Lembah Seribu Bunga .
173 Sam Kui Ang.
174 Para Penguasa Desa Kim San.
175 Pertarungan di Kebun Pisang.
176 Tian Tung Mo Ji .
177 Ji Sian Keng Tee .
178 Bu Tek Kui.
179 Chu Kong Cu.
180 Kong Sian Shin Yong.
181 Di Kota Luxiang.
182 Majikan Lembah Seribu Bunga.
183 Pertarungan Hidup dan Mati .
184 Kenyataan Pahit .
185 Kaisar Chu .
186 Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187 Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188 Kuil Shi Siu Sian.
189 Pertarungan di Depan Kuil .
190 Negeri Liu Lahir Kembali .
191 Banjir Darah di Padang Datar .
192 Empat Setan Muka Merah .
193 Ang Mo Bin.
194 Dewi Ying Fa Sakit .
195 Malaikat Dari Utara .
196 Rencana perlawanan .
197 Pertempuran di Gerbang Kota .
198 Negeri Chu di Timur .
199 Kemelut di Negeri Chu.
200 Rencana Penyerangan .
201 Prahara di negeri Chu .
202 Perjalanan ke Barat .
203 Sin Ni Seng Sian .
204 Musuh Terselubung .
205 Jendral Muda Ming Cen Du.
206 Pengkhianat yang Terbuang .
207 Kemarahan para Datuk .
208 Lembah Sam Liong San .
209 Pertarungan di Dalam Lembah .
210 Tewas nya Dedengkot sakti .
211 Asmara Berujung Lara .
212 Badai di Perbatasan .
213 Banjir Darah di Batas Negeri .
214 Muncul nya Ming Cen Du.
215 Pertarungan Dua Naga .
216 Menyelesaikan Tugas .
217 Muncul nya Siluman Ikan.
218 Istana di Dasar Laut .
219 Kota Yuking .
220 Bayangan di Malam Hari .
221 Penculikan yang Gagal .
222 Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223 Salah Sasaran .
224 Ang Lian Sian .
225 Menumpuk Bara dalam Sekam .
226 Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227 Siang Kiam Liong Sian .
228 Perampok Misterius .
229 Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230 Bayi Ajaib .
231 Petaka Bayi Ajaib .
232 Geger di Koai Liong Kok .
233 Siauw Hong Siang .
234 Amarah Putra Mahkota .
235 Sang Jendral Tua .
236 Awan Hitam diatas Kota Raja .
237 Prahara di Istana Alexia .
238 Perebutan anak ajaib .
239 Hek Long Pang .
240 Geger di Kuil Long Sian .
241 Gao Wangwe .
242 Mengejar Pengintip .
243 Mabuk Kepayang .
244 Sepasang Iblis .
245 Bertemu Wang Shi Er .
246 Putri yang Sombong .
247 Perasaan Yi Hua .
248 Si Giam Lo'ong .
249 Bunga Ying.
250 Buah Karma Pala .
251 Dunia Masa Kecil .
252 Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253 Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254 Lembah teratai .
255 Dua Utusan Gubernur
256 Akibat Angkuh .
257 Lao Taijin yang Culas .
258 Penipu yang tertipu .
259 Dua bocah Kecil .
260 Kekuasaan dua Klan .
261 Penghakiman Klan Jao .
262 Persembahan .
263 Istana diatas Gunung .
264 Arogansi Gao Wangwe .
265 Pesan Darah .
266 Saling Dendam .
267 Dara Jelita dari Langit .
268 Terperangkap .
269 Giam Sian Li .
270 Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271 Kemaruk kemenangan .
272 Termakan Tipu Muslihat
273 Saat Telur diujung Tanduk .
274 Pengakuan Giam Sian Li .
275 Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276 Nasihat Dewi Chang 'e .
277 Hawa Sihir .
278 Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279 Cerita Putri yang Ternoda .
280 Karma untuk Pendosa .
281 Sihir Kiriman .
282 Khi Sian Li Thai Hauw .
283 Kembali nya Xuyi Sian Li .
284 Perjalan ke ujung timur .
285 Rawa Siluman Buaya .
286 Bukit Siluman Buaya .
287 Dua Laki laki Mata Keranjang .
288 Hukuman .
289 Tiba di Koai Lim .
290 Desa terpencil .
291 Kuil Matahari .
292 Pusaran hitam Lubang Waktu .
293 Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294 Ksatria Pertama .
295 Ksatria ke Dua .
296 Peperangan Bangsa Iglor .
297 Perang di Kota Ruaido .
298 Ksatria ke Tiga .
299 Pusara Ksatria Dewa Petir .
300 Teka Teki Tersulit .
301 Ksatria ke empat .
302 Jatuh nya Pilar Timur .
303 Pilar Zolofia .
304 Runtuh nya Tower Zolofia.
305 Makam Keramat .
306 Pilu .
307 Memulai pembersihan .
308 Pembersihan Kota Han .
309 Pembersihan Kota Ming .
310 Menagih Utang Nyawa .
311 Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312 Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313 Penutup , Dewata Agung Muda .
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Kelahiran dan kematian.
2
Bao Kecil.
3
Si Chun.
4
Melarikan diri.
5
Kasih Ibu tak berbatas.
6
Si Putih.
7
Sekarat.
8
Panah Sumbu Langit.
9
Bertemu Manusia.
10
Di Perguruan Rajawali Emas.
11
Dunia Baru
12
Shin Liong.
13
Kakek Qin.
14
Berlatih.
15
Perpisahan.
16
Dua Pemburu.
17
Ke Kota.
18
Dendam Membawa ke Hancuran.
19
Hancur karena Takabur.
20
Pukulan Sejati Inti Semesta.
21
Sesal di Kemudian.
22
Bertemu Nenek aneh.
23
Legenda Pil Surga.
24
Prahara di Keluarga Zhang.
25
Taman Lokapala.
26
Siluman Serigala Hitam.
27
Murid Ban Kiok Mo.
28
Burung Hong Kecil
29
Panah Sumbu langit Minta Korban.
30
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31
Dua Iblis.
32
Dewi Teratai Putih.
33
Kutukan Lembah Keramat
34
Belajar Membuat Pil.
35
Pengembaraan Bermula.
36
Perjalanan ke Timur.
37
Serangan Para Siluman.
38
Perasaan Wang Shi Er.
39
Dewi Teratai putih Gusar.
40
Sepasang Tua Laknat.
41
Antri di Gerbang Kota.
42
Di kota Raja.
43
Ujian cinta.
44
Permainan Membawa Petaka.
45
Balasan untuk Penghina..
46
Siasat Licik.
47
Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48
Penghina yang Terhina.
49
Lelang.
50
Sukses Besar di Pelelangan.
51
Melanjutkan Perjalanan.
52
Pertaruhan yang Gagal
53
Hujan Badai di Tengah Hutan.
54
Buah Mumu Emas.
55
Kebersamaan.
56
Sepuluh Kebajikan.
57
Naga Hijau Penunggu Telaga.
58
Tanda kebajikan.
59
Langkah Dewa Dewi
60
Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61
Tanda Kuning ke dua.
62
Mian Nyi Mo Xiau.
63
Shin Bu Mo Thi.
64
Seruling sakti Perenggut Sukma.
65
Wanita cantik Misterius.
66
Aji An Lian dan Putri nya.
67
Titik Terang.
68
Pertapa Han Chi Kung.
69
Masalah di Alun Alun Kota.
70
Salah Sasaran.
71
Penyusupan sepasang Naga.
72
Amukan Sepasang Naga
73
Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74
Seraut Wajah dari Masalalu.
75
Selamat Tinggal Dewi.
76
Dewi Menangis.
77
Manusia dari Lobang Langit.
78
Nona Muda Arogan.
79
Takluk.
80
Kemenangan Telak.
81
Klan Gak Sang Penguasa.
82
Kemarahan sang Patriak.
83
Leluhur Gak Bo Ong.
84
Keruntuhan Klan Gak.
85
Muslihat.
86
Lima Titik Ke Emasan.
87
Di Taman Lokapala.
88
Pil Surgawi.
89
Cio Mang Le.
90
Menuntut Pertanggung Jawaban.
91
Perasaan Aneh.
92
Sepasang Saudara Kembar.
93
Perjalanan Bersama.
94
Sisi Kelam Masalalu.
95
Satu Hati, Dua Rasa.
96
Tersesat.
97
Insiden di Rumah Makan.
98
Tuan muda Luan.
99
Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100
Tuan Besar Liem.
101
Prahara Keluarga Liem.
102
Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103
The Kwat Liang.
104
Empat Tuan Muda Brutal.
105
Pelajaran Pahit.
106
Weng Tao, Weng Taoli.
107
Menyusup Kedalam Istana.
108
Kaisar Mangkat.
109
Siasat.
110
Prahara di Dalam Istana.
111
Akhir Prahara Didalam Istana.
112
Cinta ber tabir keangkuhan.
113
Di Tanah Para Dewa.
114
Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115
Terjebak di Dasar Jurang.
116
Puncak Tiga Dewa.
117
Negeri Mo Li Fa.
118
Racun Ulat Tengkorak.
119
Yaochi Jin Mu.
120
Theo Kuan Yian.
121
Pangeran Mao Sin Kian.
122
Istana Langit.
123
Geger di Istana Langit.
124
Pertemuan.
125
Pemuda dari Dunia Dimensi.
126
Puncak Gunung Kai Lun.
127
Dunia Kegelapan.
128
Mahluk Orgo.
129
Dunia yang Rusak
130
Perkampungan di dalam lembah.
131
Tumbal Rawa Maut.
132
Pengkhianat.
133
Perjuangan di Mulai.
134
Pembantaian di Benteng ke Dua.
135
Bertemu jendral Tua.
136
Kembali ke Taman Lokapala.
137
Mustika Dewa.
138
Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139
Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140
Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141
Tersadar.
142
Cerita Anak dan Menantu.
143
Rencana penyusupan.
144
Memulai Penyusupan.
145
Evakuasi Besar Besaran.
146
Kota Raja di Dalam Lembah.
147
Di Bawah Awan Kegelapan.
148
Mencari Gunung Yung San.
149
Mencari Mustika Dewi Salju.
150
Naga Laut Utara.
151
Misteri Mustika Dewi Salju.
152
Dewi Ying Fa.
153
Pergolakan Dua Energi Besar.
154
Dewi Pelangi.
155
Laki laki Pendendam.
156
Bersekutu dengan Iblis.
157
Prahara.
158
Teng Kwan Berulah.
159
Mendung di Kota Raja.
160
Dunia Betara.
161
Pertarungan di Dalam Hutan.
162
Bangsa Tiau Nyin.
163
Para Penghuni Thai San.
164
Prasasti Perdamaian.
165
Amukan Petir Dewa.
166
Ouw Long San Tung.
167
Di Serang Dua Negeri.
168
Dua Dewi Amuk.
169
Palagan Padang Tandus.
170
Setia Hingga Akhir.
171
Dua Putri Mahkota.
172
Majikan Lembah Seribu Bunga .
173
Sam Kui Ang.
174
Para Penguasa Desa Kim San.
175
Pertarungan di Kebun Pisang.
176
Tian Tung Mo Ji .
177
Ji Sian Keng Tee .
178
Bu Tek Kui.
179
Chu Kong Cu.
180
Kong Sian Shin Yong.
181
Di Kota Luxiang.
182
Majikan Lembah Seribu Bunga.
183
Pertarungan Hidup dan Mati .
184
Kenyataan Pahit .
185
Kaisar Chu .
186
Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187
Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188
Kuil Shi Siu Sian.
189
Pertarungan di Depan Kuil .
190
Negeri Liu Lahir Kembali .
191
Banjir Darah di Padang Datar .
192
Empat Setan Muka Merah .
193
Ang Mo Bin.
194
Dewi Ying Fa Sakit .
195
Malaikat Dari Utara .
196
Rencana perlawanan .
197
Pertempuran di Gerbang Kota .
198
Negeri Chu di Timur .
199
Kemelut di Negeri Chu.
200
Rencana Penyerangan .
201
Prahara di negeri Chu .
202
Perjalanan ke Barat .
203
Sin Ni Seng Sian .
204
Musuh Terselubung .
205
Jendral Muda Ming Cen Du.
206
Pengkhianat yang Terbuang .
207
Kemarahan para Datuk .
208
Lembah Sam Liong San .
209
Pertarungan di Dalam Lembah .
210
Tewas nya Dedengkot sakti .
211
Asmara Berujung Lara .
212
Badai di Perbatasan .
213
Banjir Darah di Batas Negeri .
214
Muncul nya Ming Cen Du.
215
Pertarungan Dua Naga .
216
Menyelesaikan Tugas .
217
Muncul nya Siluman Ikan.
218
Istana di Dasar Laut .
219
Kota Yuking .
220
Bayangan di Malam Hari .
221
Penculikan yang Gagal .
222
Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223
Salah Sasaran .
224
Ang Lian Sian .
225
Menumpuk Bara dalam Sekam .
226
Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227
Siang Kiam Liong Sian .
228
Perampok Misterius .
229
Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230
Bayi Ajaib .
231
Petaka Bayi Ajaib .
232
Geger di Koai Liong Kok .
233
Siauw Hong Siang .
234
Amarah Putra Mahkota .
235
Sang Jendral Tua .
236
Awan Hitam diatas Kota Raja .
237
Prahara di Istana Alexia .
238
Perebutan anak ajaib .
239
Hek Long Pang .
240
Geger di Kuil Long Sian .
241
Gao Wangwe .
242
Mengejar Pengintip .
243
Mabuk Kepayang .
244
Sepasang Iblis .
245
Bertemu Wang Shi Er .
246
Putri yang Sombong .
247
Perasaan Yi Hua .
248
Si Giam Lo'ong .
249
Bunga Ying.
250
Buah Karma Pala .
251
Dunia Masa Kecil .
252
Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253
Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254
Lembah teratai .
255
Dua Utusan Gubernur
256
Akibat Angkuh .
257
Lao Taijin yang Culas .
258
Penipu yang tertipu .
259
Dua bocah Kecil .
260
Kekuasaan dua Klan .
261
Penghakiman Klan Jao .
262
Persembahan .
263
Istana diatas Gunung .
264
Arogansi Gao Wangwe .
265
Pesan Darah .
266
Saling Dendam .
267
Dara Jelita dari Langit .
268
Terperangkap .
269
Giam Sian Li .
270
Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271
Kemaruk kemenangan .
272
Termakan Tipu Muslihat
273
Saat Telur diujung Tanduk .
274
Pengakuan Giam Sian Li .
275
Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276
Nasihat Dewi Chang 'e .
277
Hawa Sihir .
278
Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279
Cerita Putri yang Ternoda .
280
Karma untuk Pendosa .
281
Sihir Kiriman .
282
Khi Sian Li Thai Hauw .
283
Kembali nya Xuyi Sian Li .
284
Perjalan ke ujung timur .
285
Rawa Siluman Buaya .
286
Bukit Siluman Buaya .
287
Dua Laki laki Mata Keranjang .
288
Hukuman .
289
Tiba di Koai Lim .
290
Desa terpencil .
291
Kuil Matahari .
292
Pusaran hitam Lubang Waktu .
293
Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294
Ksatria Pertama .
295
Ksatria ke Dua .
296
Peperangan Bangsa Iglor .
297
Perang di Kota Ruaido .
298
Ksatria ke Tiga .
299
Pusara Ksatria Dewa Petir .
300
Teka Teki Tersulit .
301
Ksatria ke empat .
302
Jatuh nya Pilar Timur .
303
Pilar Zolofia .
304
Runtuh nya Tower Zolofia.
305
Makam Keramat .
306
Pilu .
307
Memulai pembersihan .
308
Pembersihan Kota Han .
309
Pembersihan Kota Ming .
310
Menagih Utang Nyawa .
311
Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312
Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313
Penutup , Dewata Agung Muda .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!