MAHKOTA UNTUK RAIHAN

...🕊️🐀🐁🕊️...

...Ratna hanya ingin mendengar kejujuran Lusi yang sampai saat ini masih belum dia dapatkan. Dia tahu jika Lusi sangat menyukai Faruq, tapi sayangnya Lusi tidak berani berkata jujur pada Faruq bahkan padanya sebagai sahabat dekatnya. Karena Lusi tahu, Faruq hanya mencintai dan menyayangi Ratna, bukan dirinya. Lusi juga tak ingin membuat Ratna sedih jika dirinya berkata jujur bahwa dia begitu menyukai Faruq....

...Padahal, jauh di lubuk hatinya Ratna. Tak ada segelintir perasaan pun pada Faruq. Dia dan Faruq hanya tak sengaja bertemu dalam sebuah perlombaan saat Ratna masih SMP dan Faruq sudah menjadi anak SMA saat itu....

...Berbeda dengan Ratna, yang raganya bahkan hatinya tidak akan pernah ada untuk Faruq bahkan untuk lelaki manapun di luar sana. Semua itu terjadi karena prinsip yang sudah dia pegang sejak dulu. Bahkan Ratna juga tahu dan sadar, membuat seorang lelaki berharap padanya dan menyimpan dua orang dalam satu hati adalah sebuah kesalahan terbesar dalam cinta. ...

...Ratna mengetahui jika Lusi menyukai Faruq sejak lama karena kemampuan lebihnya itu. Dia hanya butuh kejujuran dari Lusi secara langsung. Jika Lusi masih tidak mau jujur, maka Faruq akan semakin lama dipermainkan olehnya....

...Ratna sebenarnya sengaja mempermainkan Faruq dan membuat lelaki itu menunggu jawaban darinya dalam waktu yang cukup lama. Dia hanya ingin melihat kepedulian Lusi pada Faruq selama ini yang sudah dia sembunyikan dari orang yang dulu sempat menjadi sahabat terbaiknya di masa SMP. Sedikit sakit hati memang jika sahabatnya sendiri harus berbohong dan menyembunyikan hal sebesar itu dari dirinya. Itu artinya, Lusi memang tidak pernah percaya sepenuhnya pada Ratna dan dia juga meragukan keberadaan Ratna sebagai sahabat terbaiknya di masa SMP dulu. ...

...Ratna masih berdiri di depan gerbang rumahnya, menunggu angkutan umum tiba di depan mata....

"Ck. Aku pasti telat nih" Decaknya sedikit kesal sambil sesekali melirik pada jam tangannya.

...Beberapa menit kemudian, Ratna pun mendapatkan angkutan umum. Banyak yang memberikan tatapan penuh makna saat dirinya sudah masuk ke dalam angkot itu....

...Bahkan, banyak yang memuji dirinya dalam hati mereka masing-masing. Risih rasanya jika dia harus tahu hal itu. Ratna memang sangat benci akan pujian. Tapi dia sangat memuji sebuah kritikan....

...Kalian tahu kenapa? Karena menurut Ratna, pujian hanya akan membuatnya bangga hingga terbang tinggi dan bisa sampai lupa daratan. Sedangkan kritikan, bisa membuatnya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya....

...Karena risih mendapat tatapan aneh dari orang-orang yang ada di dalam angkot itu. Ratna pun segera menyumpal kedua telinganya dan mulai mendengarkan musik kesukaannya sambil menutup matanya....

"Stop Bang" Ucapnya dingin membuat angkot itu berhenti.

"Berapa Bang?" Tanya Ratna pada supir angkot yang masih terbilang cukup muda itu.

"3 ribu aja Neng cantik" Jawab sang sopir dengan sedikit ucapan yang terdengar ganjen di telinga Ratna.

"Ini Bang. Kembaliannya ambil aja" Ucapnya sambil memberikan uang selembaran 20 ribu dan segera pergi.

"Makasih cantikk!! Semoga dapet jodoh yang baikk ya Nenggg!!" Teriak supir angkot itu yang masih terdengar oleh Ratna.

...Aamiiin Ya Rabbal Alamiiin. Semoga Allah mengabulkannya. ...

...Batin Ratna sambil tersenyum kecil namun manis....

...Ratna harus berjalan sedikit jauh ke dalam gang kecil untuk sampai di sekolahnya. Saat di perjalanan, banyak orang-orang yang menatapnya penuh makna. Tatapan yang selalu berhasil membuatnya risih....

Duhh, si Eneng cantik banget

Kayak bukan asli anak kota sini ya?

Iyaya, cantiknya udah kayak bidadari aja

Beruntung sekali orang tuanya ya?

Pastilah, udah cantik, baik, ramah lagi. Ya, meskipun susah banget buat senyum kayaknya

...Begitulah beberapa pujian dan sedikit kritikan yang dia dengan sekilas tentang dirinya....

...Memang banyak yang bilang, bahwa Ratna adalah satu-satunya gadis cantik yang sulit tersenyum. Bagaimana tidak, senyuman itu sudah dirampas oleh kejamnya perbuatan dari kakak kandung perempuannya sendiri di masa lalu. Mereka tidak tahu jika sifat dan sikap yang mereka lihat dari diri Ratna hanyalah ilusi yang sengaja Ratna ciptakan untuk menguji semua orang. Sikap dan sifat itu juga adalah hasil dari perbuatan kejam kakak kandung perempuannya di masa kecil. Sayangnya, mereka hanya bisa menilai apa yang mereka dengar. Bukan apa yang mereka lihat....

...Gadis cantik yang disukai banyak orang. Bahkan banyak yang ingin menjadi teman, pasangan sampai sahabatnya. Tapi, gadis itu selalu menolaknya dengan halus. Semenjak mendapat pengkhianatan dari Lusi, Ratna menjadi sangat menutup diri bahkan sangat selektif dalam memilih teman....

...Bahkan, baginya satu orang rival plus teman saja sudah cukup membantunya. Dita Nur Destriana Putri lah yang Ratna maksud. Gadis yang sedikit mempunyai sifat yang sama dengannya dan kemampuannya yang sama itulah yang membuat Ratna sangat nyaman berteman dengan Dita....

...Ratna sudah berada tepat di depan gerbang sekolahnya. Ternyata sudah ramai sekali dengan Siswa baru maupun Siswa lama....

"Emm, Ann. Tungguuu" Teriak seseorang yang baru saja dia lewati.

...Ratna berhenti lalu menoleh ke belakang sambil menaikkan alisnya sebelah seolah bertanya 'Ada apa?'....

Gadis itu menghampiri Ratna dengan senyum yang penuh rasa takut dan ragu dalam dirinya. "Ak-aku mau ngomong sesuatu sama kamu"

"Kapan?" Tanya Ratna dingin.

"Hari ini. Pulang sekolah" Jawab Lusi.

"Aku tunggu di ruang gugus aku" Jawab Ratna dingin dan segera melenggang pergi.

...Lusi mengepal kuat, dia sangat benci mendapat sikap dingin seperti itu dari seseorang yang dulu selalu bersikap hangat padanya. Lusi sangat menyesali perbuatannya. Dia tahu jika dia telah salah menyembunyikan itu semua. Itulah sebabnya, dia ingin berkata jujur pada Ratna hari ini....

"Aku pasti bisa!! Aku harus bisa kembaliin kepercayaan dia sama aku. Maafin aku Ann, aku udah sembunyiin ini dari kamu bahkan sampai selama ini" Desisnya pelan sampai dia tersadar saat ada seseorang yang menepuk pundaknya.

"Kenapa?" Tanya Dita sambil menepuk pundak Lusi.

"Emm, aku gak papa" Jawab Lusi sambil menunjukkan senyum palsunya dan bergegas pergi.

"Aku tahu kamu lagi punya masalah kan Si. Kamu bisa cerita sama aku kalo kamu mau. Siapa tahu aku bisa bantu ya kan" Ucap Dita sambil menahan Lusi untuk pergi dengan mencekal tangannya.

...Aku pengen Ratna yang bilang kalimat itu sama aku. Bukan kamu Dit. ...

...Batin Lusi....

...Hati Lusi benar-benar merasa teriris dan sakit mendengar kalimat yang dulu sering Ratna ucapkan jika dirinya sedang dirundung masalah. Tapi, sekarang dia hanya mendengar kalimat itu dari orang asing....

...Lusi tak kuasa menahan bebannya selama ini. Baginya, diamnya Ratna adalah petir terbesar di hidupnya....

Dia pun segera memeluk Dita sambil terisak tangis. "Udah, jangan buang sia-sia air mata kamu" Ucap Dita mencoba untuk membuat Lusi tenang.

Lusi melepaskan pelukannya. "Kamu mau kan denger cerita aku? Ak-aku bingung harus minta bantuan sama siapa lagi Dit" Ucap Lusi sambil terisak tangis.

"Iya, aku mau. Ayo ikut aku ke taman belakang sekolah. Lagian, bel masuk juga masih lama. Yuk" Ajak Dita sambil menarik Lusi sampai ke taman belakang sekolah.

...Dua gadis itu tengah terduduk di salah satu kursi taman dengan pemandangan indah yang penuh dengan bunga mawar merah dan thulip itu....

"Aku bingung Dit. Harus mulai cerita dari mana" Ucap Lusi sambil menunduk.

"Terserah, kamu mau cerita dari awal pun aku siap kok dengernya"

...Lusi tertegun dengan sikap Dita yang sangat mirip dengan sikap Ratna yang dulu, bukan Ratna sekarang yang sangat dingin, cuek dan jutek dengan lingkungan sekitarnya....

"Aku, aku lagi punya satu masalah sama si Anna"

"Emm, masalah? Masalah apa?"

...🕊️🐀🐁🕊️...