NovelToon NovelToon
Derita anakku

Derita anakku

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Janda
Popularitas:389.5k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Sepeninggal suami, Nani terpaksa harus bekerja sebagai seorang TKW dan menitipkan anak semata wayangnya Rima pada ayah dan ibu tirinya.

Nani tak tau kalau sepeninggalnya, Rima sering sekali mengalami kekerasan, hingga tubuhnya kurus kering tak terawat.

Mampukah Nani membalas perlakuan kejam keluarganya pada sang putri?

Ikuti kisah perjuangan Nani sebagai seorang ibu tunggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Playing Victim

Penampilan Rima berubah dalam sekejap, seragam, sepatu hingga perlengkapan sekolahnya serba baru, membuat teman-temannya memandang takjub pada Rima.

Bahkan sekarang wajah Rima tampak ceria, tak seperti biasanya, wajah kelelahan dengan penampilan yang kusut.

Dulu Rima mengenakan pakaian bekas tetangganya, Titik dengan kejam enggan memberikan pakaian seragam baru pada gadis itu. Membuat Rima selalu terkena masalah karena teguran dari sekolah.

Sayangnya sekolah seakan tutup mata dengan penderitaan gadis remaja itu dan hanya bisa menyalahkan saja.

Puput, gadis yang menemuinya di restoran kemarin mencibir penampilan Rima.

"Weh ibu kamu bisa beliin kamu pake duit hasil open b.o ya di luar negeri?" hinanya.

Merasa ucapan Puput yang telah menghina ibunya membuat amarah Rima memuncak, tanpa takut Rima bergegas menjambak rambut Puput hingga temannya itu mengaduh kesakitan.

"Auw ... Lepasin bego! Sakit!" pekiknya kesal.

Puput berusaha melepaskan tangan Rima dari rambutnya, dia juga ikut menarik kerudung Rima membuat keduanya salin menjambak.

Teman-tema mereka berusaha melerai, tapi Rima yang masih di liputi amarah tak mau melepaskan jambakannya.

"Kamu keterlaluan! Kamu harus minta maaf!" bentak Rima tak terima.

Air mata Puput sudah mengalir karena jambakan itu sungguh-sungguh membuat kulit kepalanya panas.

"BERHENTI!" pekik seorang guru perempuan yang merupakan wali kelas mereka.

Puput menangis mencari perhatian pada gurunya agar di bela.

Sang guru yang bernama Novi hendak menampar Rima tapi terhenti kala tangannya di tahan oleh seseorang.

"Sekali tanganmu mengenai kulit anakku, maka aku akan membuatmu membusuk di penjara!" ancam Nina sambil menyentak tangan Novi kasar

Karena dorongan yang kuat dari Nina membuat Novi terhuyung dan menabrak papa tulis.

"Anda ... Siapa?" gagap Novi.

Sebagai seorang guru, tak patut Novi berlaku demikian, tapi dalam dunia nyata memang ada guru seperti Novi ini.

"Anda ngga dengar tadi saya bilang kalau saya ibunya Rima?" jawab Nina tajam.

Novi mengusap bajunya gugup, tak menyangka dia akan berhadapan dengan ibunda dari murid yang selalu membuatnya kesal.

Dia memang selalu menyalahkan Rima karena dirinya selalu menjadi bahan ejekan di kalangan guru kalau hanya kelasnya yang memiliki murid susah di atur seperti Rima.

Padahal itu bukan kemauan Rima, dirinya di rumah juga di perlakukan semena-mena, sudah berulang kali Rima menjelaskan tapi Novi tak mau mendengarkan keluhannya.

"Sebagai seorang guru, begini kah perlakuan Anda!" ucap Nina tajam.

"Mari kita bicarakan di kantor saja Bu. Ibu harus mendengarkan penjelasan saya," elak Novi.

"Ada apa ini Bu Novi?" sela seorang lelaki paruh baya dengan penampilan berkarisma.

"Emm ini pak ..." jawab Novi gugup.

"Guru ini ingin melakukan kekerasan pada anak saya!" sela Nina geram.

Novi sangat gugup sekaligus kesal mendengar jawaban Nina yang menyudutkannya.

"Bu-bukan begitu pak, saya rasa ini hanya salah paham saja," ujarnya membela diri.

Kepala sekolah itu menoleh menatap Nina, "maaf Anda siapa ya Bu?" tanyanya sopan.

"Saya ibunya Rima pak, perkenalkan nama saya Nina," jawab Nina memperkenalkan diri.

"Baik Bu, mari ke ruangan saya, kita selesaikan kesalah pahaman ini," ajak kepala sekolah, lalu di turuti keduanya.

Nina jalan bersisian dengan Novi, dalam benak guru muda itu sudah menyumpah serapahi Nina.

Dia sebenarnya takut kalau Rima sudah mengadu banyak hal pada ibunya. Namun di sisi lain dia merasa tenang, karena Rima tak memiliki bukti untuk menjatuhkan kariernya.

Sampai di ruangan guru, para guru menatap bingung rekan kerja mereka berjalan bersama kepala sekolah dan seorang wanita cantik.

Mereka melewati meja-meja guru sebelum sampai di ujung ruangan milik kepala sekolah.

"Silakan duduk Bu Novi dan Bu Nina," pinta kepala sekolah yang sudah mendudukkan diri di sofa utama.

Novi dan Nina saling berhadapan. Keduanya saling melempar pandangan.

"Jelaskan ada apa kalian ribut di kelas tadi?" pinta kepala sekolah.

"Begini pak, tadi Rima melakukan kekerasan pada Puput jelas saja saya berusaha melerai keduanya, tapi Bu Nina salah paham sama saya pak," elak Nina berusaha menampilkan diri paling tersudutkan.

Nina hanya tersenyum sinis, dugaannya ternyata benar, pedagang yang tadi bercerita padanya tak berbohong tentang guru yang sering merundung putrinya.

Tanpa banyak bicara Nina menyerahkan ponselnya kepada kepala sekolah, membuat Novi bingung.

Kepala sekolah menekan tombol mulai pada rekaman yang di tunjukan oleh wali muridnya.

Di sana terlihat jelas jika Novi memang hendak memukul Rima kalau saja tidak di cegah oleh Nina.

"Anda lihat sendiri Bu Novi apa yang sudah Anda perbuat. Sungguh Anda membuat saya malu dengan perbuatan Anda Bu Novi," kecam kepala sekolah.

"Sa-saya, tidak bermaksud seperti itu pak, bapak tau kan kelakuan Rima, guru-guru juga sering mengeluhkan kelakuan anak itu," ujarnya membela diri.

"Memang apa yang sudah di lakukan anak saya selama ini?" cecar Nina tak terima.

Novi menatap tajam Nina, dia sungguh kesal dengan perbuatan Nina yang berhasil menyudutkannya.

"Anak ibu tidak mematuhi tata tertib sekolah, sering datang terlambat, sering ketiduran di sekolah, bahkan pakaiannya sungguh sangat tak mencerminkan seorang murid sekolah ini," jawabnya ketus.

"Maaf bu Nina, saya memang tak membenarkan sikap Bu Novi. Mengenai Rima saya memang sering menerima keluhan itu dari para guru," jelas Kepala sekolah.

Nina mengambil kembali ponselnya di meja sebelum berkata pada dua orang guru di hadapannya.

"Saya akui semua mungkin ada kesalahan saya," jawab Nina datar.

Novi menyeringai senang karena bisa kembali menyudutkan Nina.

"Tapi apa yang sudah kalian lakukan pada anak saya? Apa kalian mencari tahu penyebab anak saya berlaku demikian?" balasnya membuat kepala sekolah dan Novi saling melempar pandangan.

"Bu Novi bisa jelaskan, bukankah saya sudah minta Bu Novi untuk mendatangi kediaman Rima?" cecar kepala sekolah.

"Saya sudah ke rumah Rima pak, kata nenek dan tantenya, Rima memang anak yang nakal, jadi itu jelas kesalahan pengasuhan keluarganya bukan?" balas Novi.

"Saya bekerja di luar negeri, bapak tau, anak saya mengalami kekerasan di keluarga saya, hati saya sakit karena ternyata orang yang saya percaya untuk menjaga anak saya, malah menganiaya anak saya. Dan parahnya di sekolah dia juga di perlakukan buruk oleh gurunya," sinis Nina.

"Apa maksud bu Nina berkata seperti itu, ibu jangan fitnah saya, kalau tidak ada buktinya," bantah Novi kesal.

"Saya memang tak punya bukti, tapi saya punya banyak saksi yang bisa menjerat ibu dan sekolah ini! Bahkan saya punya rekaman lain dari murid ibu yang merekam tindakan semena-mena ibu!" balas Nina telak.

Tubuh Novi bergetar, sungguh dia tak menyangka ada muridnya yang berani melaporkan tindakannya.

"Jangan berusaha mengancam murid ibu yang sudah membantu saya, jelas saya akan melindungi mereka. Jadi bersiap saya akan perkarakan kelakuan ibu!" kecamnya lagi.

"Tunggu Bu Nina, saya minta maaf selaku kepala sekolah yang membiarkan cerita sepihak dari Bu Novi. Bisakah kita selesaikan masalah ini secara kekeluargaan?" pinta kepala sekolah.

.

.

.

Tbc

1
Dwi Rita
ceritanya bagus. recomended
Nyai Omi
/Shy/
Nyai Omi
lanjut
Nyai Omi
/Smile/
Nyai Omi
iya ksian skli sllu d jahati
Nyai Omi
jahat skli mereka
Nyai Omi
g ada akhlak nya tu ibu tri nani
Muji Lestari Tari
Budi oh budi
Muji Lestari Tari
manusia aneh
Muji Lestari Tari
aduh bikin emosi
Muji Lestari Tari
aduh main dukun
Muji Lestari Tari
jangan mau nin
Muji Lestari Tari
keluarga toxic nggak ada lawan
Muji Lestari Tari
Dibyo gila
Muji Lestari Tari
makin nggak jelas ni orang
Muji Lestari Tari
Dibyo bodoh
Muji Lestari Tari
Yanti ni pelakunya
Muji Lestari Tari
kapok
Muji Lestari Tari
mada sih Anan SMP dah berani gituan
Muji Lestari Tari
keluarga toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!