KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
“Bos, anda tidak ingin menghampiri nona Rose?” tanya Mike setengah menggoda kepada Jack yang masih berdiri terpaku di kejauhan. Mata Jack tidak luput dari siluet Rose dan Gendhis, ehem lebih tepatnya mata Jack menatap Rose dengan lekat yang mulai menghilang tertelan tikungan ruangan.
“Tidak usah, kita masuk sekarang,” jawab Jack tanpa sadar ia sudah mengkonfirmasi jika ia tengah memandang Rose sedari tadi. Mike hanya terkikik pelan dan hanya bisa menuruti titah bos sekaligus teman datarnya ini.
Jack dan Mike tentu saja tahu jika dua orang yang melakukan penyamaran tadi adalah Rose dan asistennya, darimana? Tentu saja dari kartu emas yang digunakan Gendhis untuk mendaftar ulang.
Ya, benar. Orang anonim yang mengirimkan kartu kepada Rose di gedung perusahaan ROSE_V adalah Jack, tentu saja dengan menyuruh Mike. Mike hanya menggerutu pelan dengan tingkah laku Jack yang malu – malu.
🧊🧊🧊
Gendhis dan Rose sudah masuk kedalam ruangan VVIP yang sangat mewah dan megah ini, didalamnya tersedia sofa mahal yang super nyaman, lokasi yang langsung menghadap ke panggung dan dilindungi dengan kedap suara yang bagus.
Belum lagi berbagai minuman dan makanan kecil yang Gendhis merasa aneh karena sama sekali tidak tersedia minuman beralkohol bahkan dalam kadar kecil sekalipun.
Rose tidak habis pikir dan hanya duduk dengan santai dan menikmati layanan yang sudah tersedia di depan matanya. Ia bahkan sudah mencomot kue kue manis yang berbentuk lucu dan mengirimkannya ke dalam perutnya sendiri. Gendhis tidak bisa untuk tidak menggelengkan kepalanya, sahabat sekaligus bosnya ini memang tidak pernah takut dan waspada, sungguh bahaya!
“Rose, lo nggak periksa siapa yang mengirimi kita kartu ini?” seperti sedang memegang kentang panas, Gendhis segera melemparkan kartu itu ke pelukan Rose. Kartu ini sungguh... Menakutkan!
Mendengar dari banyaknya diskusi panas setelah ia mengeluarkannya tadi, Gendhis bisa langsung tahu jika ini adalah kartu yang sempat ia dengar rumornya sebagai kartu emas sakti mandraguna.
Disebutkan, selain mendapatkan koneksi dengan keluarga REAL ESTATE raksasa PHANTOM Grup, dengan membawa kartu ini ke semua cabang Hotel dan agen – agen perumahan yang berdiri dibawah naungan PHANTOM akan langsung mendapatkan diskon lebih dari 50% bahkan bisa juga gratis!
Gilaa!! Gendhis merasa pusing dengan kenyataan ini. Belum lagi jika kartu ini digunakan untuk belanja di Mall – Mall perusahaan PHANTOM, pemiliknya bisa langsung mendapatkan hak prioritas tanpa harus mengantri dan langsung mendapatkan hak untuk memeriksa koleksi yang paling terbaru bahkan yang belum di rilis.
Agaknya, sahabatnya ini mendapatkan fans super!
“Sudah, tentu saja aku langsung memeriksanya,” jawab Rose sedikit mengerutkan keningnya ketika mendapatkan hasil dari pelacakannya.
“Tetapi, alamat yang digunakan untuk mengirimkan Kartu ini adalah sebuah Apartemen biasa yang sudah kosong dan atas nama orang yang sudah hijrah ke luar negara,” lanjut Rose menyurutkan semangat Gendhis akan siapa sebenarnya sang pengirim yang misterius ini.
“Apa – apapun itu, kita mendapatkan keuntungan dalam hal ini,” lanjut Rose sambil melepaskan penyamarannya, Kacamata super tebalnya.
Gendhis juga dengan sigap melepas rambut palsu dan juga kacamatanya, ia bahkan menghapus tompel besar yang berada di bawah sudut mulutnya.
“Sial, gara – gara ini gue harus kena semprotan si goblok Jessica!” sungut Gendhis misuh – misuh, Rose hanya terkekeh pelan melihat kelakuan Gendhis yang mudah sekali terpancing emosi jika berhadapan dengan Jessica.
Dirinya sendiri juga merasakan gejolak amarah jika bertatap mata dengan Jessica. Bayangan saat Jessica mengucapkan ia yang sudah membubuhkan obat mandul sehingga Rose tidak akan pernah bisa memiliki anak masih saja terbayang jelas.
Belum lagi saat Jessica berkali – kali menikam perutnya sebelum ia meregang nyawa, membuat darahnya menggelegak.
Rose masih bingung bagaimana ia ingin membalas perbuatan Jessica, apakah ia akan membalas dengan memberikan obat mandul? Ah terlalu biasa bukan?
Lalu bagaimana enaknya agar si teratai putih itu merasakan apa yang ia rasakan? Sebentar, jika ia membedah Rahim Jessica dalam keadaan sadar... Hemmm patut diperhitungkan bukan?
Lalu untuk Mario? Haah, pria itu tidak melakukan serangan fisik selain berselingkuh dan memperdayanya dengan harus memberikan suntikan dana kepada perusahaan milik keluarganya, mencuri formula paten milik ROSE V dan menjadikannya Merk paten milik keluarga Nawara.
Bagaimana jika Rose membuat perusahaan NAWARA terlilit hutang, membuat Mario kalang kabut dan diakhiri dengan siksaan batin juga? Bukankah itu akan sangat menyenangkan?
Saat ini, yang ia pikirkan hanyalah ingin menyelamatkan perusahaannya, jerih payah dan kerja kerasnya selama ini. Dan juga jangan lupakan menyelamatkan hidup Gendhis dan juga ibu panti. Menurut Rose, ketiga hal ini adalah hal yang sangat ia sesalkan sebelum kematiannya terdahulu.
Saat ini, ia sudah berhasil menyelamatkan ibu pantinya, bahkan Rose mewanti – wanti sang ibu agar tidak pernah keluar tanpa adanya teman dan Rose juga mengambil alih tugas untuk berbelanja bulanan! Bu Maryam hanya perlu menuliskan apa saja yang habis dan Rose akan mengirimkannya.
Setelah ia mengambil alih perusahaan kecilnya, Rose bahkan yakin jika Jessica pasti akan menyalahkan Gendhis karena ia mendekat ke arah Gendhis dan pasti Jessica akan membuat rencana untuk Gendhis.
Hal ini pula yang menjadikan ia selalu memantau keamanan Gendhis. Rose sama sekali tidak ingin ada korban dari orang – orang terdekatnya lagi.
Langkah yang ingin ia ambil saat ini, segera memulihkan perusahaan dengan melebarkan sayapnya. Ia ingin membangun gudang dan tempat produksi secara terpisah sehingga tidak akan ada yang berani memikirkan tentang formula dan resep dari produknya.
Perusahaan lama akan dijadikan sebagai kantor administrasi sementara pabrik dan penyimpanan akan berada di jangkauan matanya.
Ya, Rose berencana untuk membangun huniannya di kawasan lahan yang ingin ia rebut ini. Lahan seluas hampir 3 hektar ini akan lebih dari cukup untuk membangun ruang produksi dan juga gudang penyimpanan. Ia akan membagi menjadi 3 bagian masing – masing 1 hektar, membangun penanggulangan limbah juga jangan sampai lolos dari perencanaan jangka panjangnya ini.
Dia harus mendapatkan lahan ini!
Gendhis tidak lagi mengganggu Rose yang tampaknya sedang berlarut dalam pemikirannya, Gendhis fokus kepada perjalanan Lelang yang sudah dimulai.
Dari atas ruangan VVIP ini, Gendhis yang sedari tadi mengedarkan matanya langsung mendapatkan posisi duduk pasangan gila Jessica dan Mario. Tanpa sadar Gendhis berdecih jijik sementara Rose masih tetap bersikap santai.
“Baiklah, dengan ini acara lelang segera dimulai, dengan barang pertama adalah sebuah lukisan dari pelukis ternama abad pertengahan. Lukisan ini menggambarkan kehidupan penuh cerita dari seorang Ratu zaman dahulu,”
“Bagi para tuan dan nyonya yang mengagumi lukisan sejarah, maka lukisan ini bisa menjadi koleksi terindah,”
“Harga dibuka mulai dari $350 dolar...”
“ Ck ck, Rose coba lo lihat, nenek gue juga bisa itu bikin begituan ...”