Olivia baru pertama kali berpergian tanpa pantauan kedua orang tuanya yang sangat posesif. karna rasa penasaran akan seperti apa dunia malam membuat Olivia masuk dalam penjara tawanan gairah pemuda impoten, Keenan Pradipta.
Percintaan panas yang terjadi satu malam menjadi alasan kuat Keen untuk menjadikan Olivia sebagai istrinya.
“Gairahku hanya ada padamu, cantik. Lalu kenapa aku harus melepaskanmu?” tanya Keen dengan tangan yang melingkar mesra dipinggang Olivia.
“Gairah-gairahmu kenapa juga aku yang menderita, ha? dasar pria gila impoten lagi!” umpat Olivia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCPI 1
Selamat membaca..
Blurb:
Olivia baru pertama kali berpergian tanpa pantauan kedua orang tuanya yang sangat posesif. karna rasa penasaran akan seperti apa dunia malam membuat Olivia masuk dalam penjara tawanan gairah pemuda impoten, Keenan Pradipta.
Percintaan panas yang terjadi satu malam menjadi alasan kuat Keen untuk menjadikan Olivia sebagai istrinya.
“Gairahku hanya ada padamu, cantik. Lalu kenapa aku harus melepaskanmu?” tanya Keen dengan tangan yang melingkar mesra dipinggang Olivia.
“Gairah-gairahmu kenapa juga aku yang menderita, ha? dasar pria gila impoten lagi!” umpat Olivia.
Sosok wanita cantik berdiri di Bandara Internasional, ia baru saja melakukan penerbangan dari Singapura tempat asalnya. Olivia membuka kaca mata hitam miliknya, ini pertama kali baginya bepergian tanpa bodyguard dan pantauan kedua orang tuanya yang sangat posesif.
“Akhirnya setelah lama merayu Daddy dan Mami, aku bisa juga bebas seperti ini,” ucap Oliv sambil tersenyum manis melihat betapa luasnya tempat jika tanpa peraturan dari kedua orang tua.
Kedatangan Oliv menuju Jakarta murni karna ingin bertemu dengan Paman danTantenya yang sangat ia rindukan. pamannya mengatakan tidak bisa datang ke Singapura hingga terpaksa Oliv yang harus pergi sendiri. Dengan bantuan Pamannya agar kedua orang tua Oliv yakin untuk melepaskan pergi tanpa pantaun siapapun.
Olivia menunggu Taxi, kala sedang menunggu ia melihat anak perempuan yang mungkin seusianya sedang berbicara. Oliv suka melihat para wanita itu mengobrol, ketahuilah sebenarnya Oliv tidak memiliki teman karena dilarang oleh sang Daddy.
“Sebaiknya aku ajak mereka berteman, lumayan untuk menambah pertemanan,” gumam Oliv didalam hati.
Bahkan tanpa berpikir dua kali Olivia langsung melangkah menuju dua wanita cantik itu, tanpa memikirkan apapun.
“Hai..” Sapa Oliv disertai senyuman manisnya.
Mendapatkan sapaan dari orang asing tentu saja langsung mendapatkan tatapan aneh dari kedua wanita cantik itu.
“Maaf kamu siapa? dan ada apa menyapa kami?” tanya wanita cantik anggap saja namanya, Cia.
“Tidak ada, aku hanya ingin berteman saja dengan kalian, aku baru sampai dari Singapura jadi aku kurang tahu dengan kota ini,” ucap Oliv dengan sangat polosnya membuat kedua wanita itu saling tatap satu sama lain.
Cia dan Rani seperti berbicara dibalik tatapan mata itu dan lagi lagi Oliv tidak merasa curiga sedikitpun. Terlalu menganggap jika semua orang baik itu tidak baik untuk hidupmu Oliv.
“Baiklah, kami akan mengajakmu kesuatu tempat yang paling menyenangkan di seluruh kota Jakarta,” ujar Rani.
“Itu benar, pasti kau akan suka disana. Karna memang sangat menyenangkan dan tidak ada tempat senyaman itu di kota Jakarta,” timpal Cia.
Bahkan Oliv semakin penasaran seperti apa tempat yang sedang dibicarakan oleh kedua teman barunya itu.
“Baiklah, segera kita pergi kesana sebelum Pamanku datang menyusul,” ucap Oliv.
Langsung saja Rani dan Cia membawa Oliv menuju mobil mereka yang tidak jauh terparkir. Oliv mengikuti dengan salah satu tangan memegang koper. Tidak ada menaruh rasa curiga sedikitpun kepada dua orang yang baru ia kenal.
“Wah.. ternyata orang-orang disisni ramah tidak sombong dan jahat seperti apa yang Mami katakan. Mami memang selalu menceritakan hal yang seram agar aku tidak penasaran akan dunia luar,” gumam Oliv didalam hati.
•
Perusahaan besar di kota Jakarta ada seorang pria yang terganggu akan sebuah gairah. Keenan menderita Impoten akut yang baru saja ia rasakan setelah berumur 25 tahun, itupun disaat sedang ingin memadu kasih dengan sang kekasih.
Padahal disaat itu kekasih Keen sudah sangat bernafsu tapi ntah kenapa benda pusaka milik Keen tidak mengeras sama sekali. Hal itu benar-benar memalukan bagi Keen, hingga sang kekasih pergi begitu saja meninggalkan Keen di Apartemen.
Keen berdecak sebal disaat bayangan buruk itu melintas di benaknya. Benar-benar merutuki diri sendiri tidak ada habisnya, sudah banyak hal yang Keen lakukan selama kurang lebih 4 tahun. Tapi, Keen hanya mendapatkan kata sabar dan kegagalan.
Hingga Raga sang Asisten pribadi memiliki ide yang menakjubkan. Yaitu, memeriksa seperti apa nafsu Keen dengan wanita malam setiap harinya. Tapi, sudah satu bulan melakukan itu tidak kunjung mendapatkan wanita yang bisa membuat seorang Keen bergairah.
“Wanita yang kau inginkan sudah ada untuk nanti malam, Tuan. Katanya sosok wanita cantik yang memiliki usia muda,” ucap Raga kepada Keen yang masih melamun menatap berkas di tangannya.
Keen menidurkan kepalanya dengan posisi bersandar pada kursi kerja. “Bahkan sudah pernah kita lakukan bukan? Tapi apa yang kita dapatkan, Lagi-lagi kegagalan!”
Sebenarnya Raga juga bingung harus apa dengan semua hal dirasakan Keen, yang Raga tahu hanya harus tetap rajin berusaha bukan.
“Cobalah dulu, Tuan. Aku yakin pasti ada satu-satunya wanita yang memang Tuhan takdirkan untuk gairahmu,” Raga menyakinkan Keen yang mulai hampir menyerah.
Keen menghela napas panjang, ia menganggukkan kepala sebagai tanda setuju dengan apa yang Raga katakan. “Kosongkan jadwalku malam ini, terlebih lagi Ayah. Jangan sampai dia tahu apa yang sedang aku kerjakan,” perintah Keen yang Raga angguki.
Raga melangkah pergi untuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan, ia yakin semuanya akan beres sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Ponsel Raga berbunyi, tertera pesan dari pemilik Klub malam.
“Wanita itu sudah sangat siap untuk memuaskan Tuan Keenan.” Senyuman Raga sangat manis membaca pesan itu.
“Semoga berhasil!”
~
Malam pun tiba, Keen sudah tiba di Klub terbesar di kota Jakarta. Raga mengarahkan Keen untuk berjalan terlebih dahulu sementara dirinya akan berjalan dibelakang Keen. Dengan sangat gagah serta tampan Keen berjalan memasuki Klub Malam tersebut.
Kedatangan Keen mengundang tatapan semua orang kearahnya. Bahkan ada sebagian wanita yang menatap Keen penuh gairah karena tubuh atletis yang Keen milik. Tanpa mereka tahu bahwa pria segagah Keen adalah sosok impoten. Pria berumur 28 tahun yang belum merasakan yang namanya kenikmatan duniawi itu.
“Tuan, tunggulah disisni.. aku ingin memastikan apakah wanita itu sudah bersiap atau belum,” ucap Raga.
Keen menganguk saja,barulah Raga melangkah pergi. Tatapan mata Keen mengarah pada tiga wanita yang mana salah satu wanita menarik perhatian Keen sebenarnya.
“Kau duduk manis disini, aku ingin memesan sesuatu terlebih dahulu,” ucap Cia kepada Oliv yang mengangguk saja.
Kedua teman yang baru ia kenal itu melangkah pergi, Olivia duduk tepat disamping Keen yang masih menatapnya. Sungguh aneh bagi Keen, kenapa ada wanita yang asal duduk disamping pria asing.
“Wajahnya seperti wanita ini polos sekali, tapi kalau dilihat-lihat dia seperti sosok yang tidak polos,” gumam Keen didalam hati.
Sadar ada yang memperhatikan langsung saja Oliv melihat kearah pria yang ada disampingnya. Bahkan cepat sekali Keen memalingkan wajahnya.
“Sepertinya Om ini mesum, ihh menakutkan,” gumam Oliv didalam hati sambil menaikkan bahunya untuk tidak perduli dengan pria disampingnya itu.