NovelToon NovelToon
Mengandung Anak Mantan Suami

Mengandung Anak Mantan Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:9.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: febyanti

Sarah harus menelan pil pahit, suami yang dicintainya malah menggugat cerai. Namun, setelah resmi bercerai Sarah malah dinyatakan hamil.

Kenyataan pahit kembali, saat ia akan mengatakan bahwa dirinya hamil, ia malah melihat mantan suaminya bersama teman wanitanya yang terlihat lebih bahagia. Sampai pada akhirnya, ia mengurngkan niatnya.

Sarah pergi dari kehidupan mantan suaminya. Akankah mantan suaminya itu tahu bahwa dirinya hamil dan telah melahirkan seorang anak?

Ini hanya sekedar hiburan ya, jadi jangan berkomentar tak mengenakan, jika tidak suka skip saja. Hidup itu harus selalu dibawa santai😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7

Seusai pidato, Farhan langsung berjalan ke arah di mana yang terdapat banyaknya orang-orang ikut memeriahkan acara gunting pita itu. Ia ikut berdesak-desakan dengan warga. Namun, tak ada sosok yang dicarinya.

"Apa aku salah lihat?" batin Farhan.

Acara itu diguyur dengan hujan gerimis, hingga satu persatu para warga mulai bubar untuk berteduh.

Farhan pun meninggalkan tempat itu karena Nadia menarik lengannya ke tempat yang lebih aman, dengan sok perhatiannya wanita itu mengibaskan tangannya di baju lelaki itu.

"Aku tidak apa-apa, Nadia. Ini hanya basah sedikit jangan seperti ini nanti malu dilihat orang," tegur Farhan.

"Loh, memangnya kenapa? Kita sama-sama single 'kan, jadi apa masalahnya? Biarkan orang mau ngomong apa," ujar Nadia.

***

Farhan semakin memikirkan mantan istrinya itu, bahkan wanita itu sering muncul dalam mimpi. Dan sekarang malah melihat sosok yang begitu mirip dengan Sarah.

"Apa aku terlalu memikirkan keberadaannya sampai-sampai aku salah lihat?" batin Farhan.

"Kamu mikirin apa sih? Dari tadi kuperhatikan kamu ngelamun terus?" tanya Nadia yang terus mengikuti ke mana pun Farhan pergi.

Bahkan saat Farhan pergi untuk makan siang di luar pun dia ikut. Farhan tak mengedahkan pertanyaan gadis itu, ia malah menyeruput kopi panas. Menghilangkan rasa dingin akibat cuaca di kota Bandung yang diguyur hujan.

Apa yang dilihat Farhan benar adanya, Sarah memang datang untuk meninjau peresmian perusahaan itu. Ia datang untuk meyakinkan bahwa sebentar lagi ia pasti mendapat panggilan karena sudah melampirkan lamaran bersama warga yang lain, termasuk Sani yang kini menjadi tetangganya.

Karena hujan, Sarah pulang karena di telepon oleh bi Ami. Di rumah, ada Pandi anak bi Ami yang baru saja tiba. Lelaki berusia 37 tahun itu digugat cerai oleh istrinya karena dipehaka.

"Kalau Mas Pandi pulang dan tinggal bersama Bibi, aku cari kontrakan saja. Gak papa, Bi. Dari pada kena fitnah, aku dan Mas Pandi 'kan tidak ada ikatan darah tidak seharusnya tinggal satu atap," jelas Sarah setelah bi Ami menceritakan kepulangan anaknya.

"Maafkan Bibi ya?"

"Kenapa mesti minta maaf? Bibi tidak salah," kata Sarah.

Pandi pun hanya diam, ia sudah mendapat penjelasan dari ibunya akan keberadaan Sarah. Lelaki itu pun merasa iba pada Sarah, wanita yang biasa hidup mewah ternyata tinggal di tempat kumuh seperti ini.

Sebenarnya, bi Ami pun bingung. Bagimana pun Pandi adalah anak satu-satunya, bisa dibilang, Pandi itu lebih nurut pada istrinya dan tidak mempedulikan ibunya sendiri. Sudah susah baru ingat sama orang tua.

"Di sebelah ada kontrakan, kamu kontrak disitu saja. Jangan jauh-jauh repot kalau jauh," kata bi Ami. "Nanti Bibi coba tanyakan semoga ada yang kosong."

Sarah mengangguk saja dan nurut pada wanita yang kini sudah ia anggap sebagai orang tuanya.

***

Akhirnya, Sarah pun ngontrak di dekat rumah bi Ami. Pandi ikut membantu membawa barang-barang Sarah dan Putra. Malam ini, Sarah sudah beristirahat bersama anaknya di kamar sempit. Kamar dan ruang tamu serta dapur dan kamar mandi hanya dipetak-petak.

Seketika, kehidupan Sarah berubah. Wanita itu menatap langit-langit kamar dengan mata yang berkaca-kaca. Lalu menoleh ke arah anaknya yang sudah tidur pulas. Memikirkan bagaimana jika ia bekerja nanti? Sarah belum mengenalkan susu formula kepada Putra, membantu asupan gizi pada anaknya jika ia sedang bekerja. Namun, ia tidak mau lagi merepotkan bi Ami untuk kesekian kalinya.

Sarah beranjak menuju lemari kecil yang disediakan pemilik kontrakan, mengambil dompet miliknya yang hanya berisi kartu pemberian dari mantan suaminya.

"Apa aku pakai saja ya kartu ini untuk membeli susu dan popok?" ujar Sarah sambil berpikir berulang kali.

Belum pernah sekali pun Putra memakai pampers, jika basah atau kena pup langsung diganti. Itu semua karena ia tidak memegang uang selain kartu itu, semua uang yang dia punya sudah diberikan kepada bi Ami. Sarah belum bisa mengatur uang.

Setelah berpikir keras, akhirnya ia menemui bi Ami dan menyuruh wanita itu untuk menjaga Putra sebentar.

"Aku tidak akan lama, Bi. Paling setengah jam aku kembali," kata Sarah pamit.

"Mau kemana? Di luar masih hujan nanti kamu sakit." Bi Ami merasa khawatir karena keadaan Sarah yang baru melahirkan dan belum sampai 2 bulan.

Tapi Sarah tetap pergi, takut besok ia menerima panggilan dari pabrik itu. Sarah pergi ke minimarket terdekat, membeli popok dan susu formula. Itu pun hanya membeli sedikit karena itu baru percobaan takut tidak cocok bila Putra mengkonsumsi susu formula.

Semua yang ada di minimarket tercengang saat Sarah mengeluarkan kartu berwarna hitam untuk membayar tagihannya. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki kartu itu. Tapi, melihat keadaan Sarah yang penampilannya biasa saja menyimpulkan mungkin wanita itu simpanan om-om.

Sarah pulang setelah belanja dengan bawaannya yang tidak terlalu banyak. Ia kembali memakai payung karena cuaca di sana masih hujan. Menyusuri jalan seorang diri, dan tiba-tiba ada sebuah mobil yang melintas cukup kencang dari arah berlawanan. Genangan air membasahi tubuh Sarah.

"Apa yang kamu lakukan?!" Farhan memarahi Nadia yang mengemudi dengan kecepatan yang cukup kencang. Farhan menoleh ke belakang, melihat orang yang berada di tepi jalan itu.

Ciiitttt .....

Mobil mendadak berhenti, Nadia tengah kesal kepada lelaki yang ada di sampingnya itu. Farhan kembali membahas Sarah padanya, ia tidak suka dengan topik pembicaraannya sampai-sampai wanita itu mengambil kunci mobil milik Farham dan mau tidak mau lelaki itu ikut pulang ke hotel.

"Turun! Dan minta maaf padanya!" kata Farhan.

"Kenapa harus minta maaf? salah dia kenapa ada di situ, wajar kalau kena cipratan air sekarang tuh lagi musim hujan!" Nadia bersi kukuh tidak mau turun apa lagi meminta maaf kepada orang yang tidak dikenalnya.

Mendengar jawaban Nadia, akhirnya Farhan sendiri yang turun dan meminta maaf pada orang itu. Farhan menemuinya.

"Mbak tidak apa-apa?" tanya Farhan dari arah belakang.

Wanita itu pun membalikkan tubuhnya, wajahnya masih tertutup payung dan semua belanjaannya pun ikut basah. Sarah fokus pada susu formula yang dibelinya takut kotor tersiram air lecek dari jalan.

"Perlu saya ganti belanjaannya?" tawar Farhan lagi.

Suara yang tidak lagi asing di pendengaran Sarah, apa lagi melihat sepatu yang dikenakan lelaki itu.

"Mas Farhan," batin Sarah. Ia hafal betul sepatu yang dikenakan mantan suaminya, sepatu yang ia pilihakan waktu itu.

Namun, tiba-tiba saja ...

"Farhan! Ayo balok ke hotel, aku sudah ngantuk!" gerutu Nadia.

Sarah pun tak menjawab, bahkan berusaha menutupi wajahnya dengan payung. Segera ia membalikkan tubuhnya lalu pergi dan tak lupa menjinjing bawaannya.

"Mbak, Mbak saya minta maaf," teriak Farhan.

Sarah terus berjalan dan sedikit mempercepat langkahnya. Hatinya merasa tertusuk dan merasa tak percaya dengan apa terjadi barusan. Satu tahun ia tidak bertemu dengan mantan suaminya dan sekarang ...

"Apa mereka sudah menikah? Sedang apa mereka di sini? Bulan madu?" Pikiran Sarah menerawang jauh. Jika benar begitu adanya mau apa lagi? Mereka memang sudah tidak ada hubungan lagi, berarti dugaannya benar saat Farhan melayangkan gugatan cerai karena adanya orang ketiga.

Bagaimana pun, perasaan sesak itu pasti ada. Air mata Sarah jatuh begitu saja.

"Sarah, apa kamu sudah pulang?" tanya bi Ami mendengar pintu terbuka. Wanita itu pun keluar dari dalam kamar. Melihat kondisi Sarah yang basah kuyup, bi Ami langsung mengambilkan handuk.

Sarah menyembunyikan tangisannya dari wanita itu, ia sok sibuk mengeluarkan belanjaannya.

"Ganti bajumu, Bibi sudah bilang di luar hujan. Ini pasti ulah kendaraan membuatmu basah. Lagian apa yang kamu beli?"

"Beli susu dan popok, Bi." Suara berat itu menjadi pusat perhatian bi Ami.

"Kamu nangis?" Bi Ami menarik wajah Sarah, dan benar saja wanita itu menangis. "Apa yang sudah terjadi?"

Sarah enggan untuk menjawab, ia hanya menggelengkan kepala. "Aku ganti baju dulu, Bi. Putra nangis," ucap Sarah.

Bi Ami pun pergi ke kamar untuk melihat Putra. Dam Sarah segera ke kamar mandi.

***

"Bibi pulang saja, ini sudah malam. Aku juga baik-baik saja, tadi aku kaget pas mobil lewat," jelas Sarah dengan keadaannya.

"Ya sudah, Bibi pulang kalau begitu."

Sepulang bi Ami, Sarah mulai membuatkan susu formula untuk Putra biar nanti pas kerja bayinya bisa ditinggal dalam waktu lama. Ia lega saat melihat anaknya menyusu dengan lahap. Untuk masalah tadi, Sarah mencoba melupakan Farhan untuk selama-lamanya.

"Kamu sudah bahagia sekarang, aku pun ikut bahagia, Mas."

Sarah pun merebahkan tubuhnya di samping anaknya.

1
Leni
morin
Justiana Justiana
Kecewa
Justiana Justiana
Buruk
Leni
terlalu manja jd istri y ngerepotin juga
Agus Tina
Kaaihan Sarah ...
Karin Alexander
bagus
neny
Luar biasa
💗AR Althafunisa💗
Makanya sejelek apa pun istri ya boroknya jangan cerita ke orang lain, ya itu aib. wajib jaga kehormatan istri juga, cerita ke orang lain perempuan. ya... bgtu, terhasut buat nambah ga suka istri
fiza
untung la makbapak mentua suport honeymoon..aku nih xpenah honeymoon..😭
fiza
farhan kaya tentu farah nk kan
fiza
zaman moden skrg,pi la hospital..sahkan..atau tggu klo betul gandung,farah mmg doktor kena cari doktor lain,jgn sampai tau farah..
fiza
Biasa
fiza
lelaki xgunakan..dibuang bila xnk,diambil bila nk,sarah baik pilih org lain..ank..dpt 2 ayah,,2 ibu,😘..dh nk kawin gan yg lain sibuk nk gan ex..mestila sarah xnk,dia akan ingat bila farah berada ditempat dia dlu
Vita Bayu
Luar biasa
Nay Chan
sebenernya farhan itu tipe suami yg setia,,cuma cara dia mendidik istri itu salah ngapain harus sampe bercerai klo msh sangat cinta
Lily
makanya jangan kepedean... wanita itu kuat. wanita bisa bertahan hidup tanpa adanya laki-laki, apalagi laki-laki yang tidak mencintai nya
Lily
siapa yang nyerein siapa yang ngamuk
Lily
masih ada ya nama bayi Putra jaman sekarang
Lily
Sarah bego atau gimana sih
udah tau bakal ketemu Farhan, tapi kenapa nggak pake masker, Wita aja pake masker
Aris Hartanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!