Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 29
"tunggu saya jemput dan jangan bukakan pintu untuk siapapun kecuali saya, ingat saya akan segera kembali untuk menjemputmu dan percayalah tak akan lama.
ini ponsel yang bisa kamu gunakan tapi jangan hubungi orang yang kamu kenal sampai saya kembali. Kamu paham sayang?"
Arsen sudah saatnya menyelesaikan apa yang seharusnya dan untuk hidup berdamai dengan keadaan dan juga bersama dengan orang yang dicintainya
Selama ini hidupnya hanya seperti boneka hidup yang jalan saat diperintah dan berhenti saat ada yang menghentikannya
"shila!" panggil arsen
"akan saya jelaskan saat saya kembali, semuanya!"
Arsen memeluk shila dan mengecup keningnya berulang kali
"hati-hati!" hanya itu kata yang bisa shila katakan, sepertinya keadaan sedang rumit tapi shila masih tak tahu apapun dan mencoba untuk percaya pada ucapan arsen yang akan melindunginya
arsen menggunakan pergi menggunakan mobil yang saat ini, melajukan perlahan dengan melihat sekitar rumah takut akan ada yang mencurigakan
Dalam mobil arsen menghubungi farel untuk mengetahui keadaan dan terpantau aman untuk arsen bisa pulang ke rumah,
Hari ini bertepatan dengan pernikahan daren dan joana. Yang diadakan di gedung yang tadinya akan digunakan untuk pernikahan arsen dan joana
Setelah mengetahui daren bersekongkol dengan kakeknya untuk menghancurkan arsen, arsen segara membuat rencana agar daren tetap merasa arsen tak berpaling darinya dengan menyerahkan joana sebagai calon istrinya untuk dinikahi daren
"saya akan ke acara, siapkan pakaian saya dan urus sisanya" arsen masih tetap waspada dan tak bisa menganggap daren enteng karena sudah termakan omongan kakeknya yang sejak dulu hanya memanfaatkan arsen serta ibunya yang menjadi ahli waris perusahaan milih ayah arsen setelah meninggal
Arsen bergegas ke acara pernikahan daren dan bersikap seolah tak ada yang terjadi serta tak mengetahui apapun, demi bu avanti tetap aman dan shila tak menjadi sasaran karena keduanya menjadi kelemahannya saat ini
Tiba digedung tempat pernikahan daren berlangsung
arsen membawakan sebuah kotak sebagai kado untuk daren dan joana
"ma, pa maaf arsen telat, kemari dari luar kota ketinggalan pesawat" ucap arsen yang sudah rapih mengenakan stelan jas yang farel siapkan
Dengan didampingi farel dan widya sebagai asisten dan juga sekretaris arsen menghadiri acara adiknya
"syukurlah kamu sudah datang, ayo berikan selamat pada adikmu" ucap bu avanti yang gelisah tak melihat anak sulungnya segera datang
"iya ma, pa" ucap arsen lalu berjalan bersama kedua anak buahnya untuk menghampiri daren yang terlihat sangat bahagia
Menyambut kedatangan kakaknya yang sempat ia benci karena mendengarkan ucapan sang kakek, namun sikap arsen yang bersedia memberikan calon istri serta perusahaan pada daren membuat daren menepis dendamnya
Hanya saja daren ingin kakaknya menebus kesalah sang mama karena telah berkhianat pada papanya, dengan meminta arsen meninggalkan rumah keluarganya
Daren masih tak tahu jika perusahaan yang ingin dikuasainya adalah milik peninggalan ayah arsen, yang terpaksa dikelola oleh pak hanung yang menikahi bu avanti sebagai ahli waris sampai arsen menikah
Bahkan kakek tamrin tak mengetahui itu, yang dia tahu perusahaan sudah jatuh ke tangan anaknya dan saat ini untuk berjaga daren lah yang harus menggantikan sang ayah yang sudah harus pensiun karena anak-anaknya sudah dewasa
"selamat daren, semoga kalian bahagia selalu" ucap arsen memeluk daren dengan kasih sayang tulus
"flashback on"
"kak, saya mau kakak batalkan pernikahan dengan joana. kami saling mencintai" daren mendatangi ruangan arsen dan menggebrak meja setelah sebelumnya berbicara pada sang kakek dirumah
"tenang daren, kenapa harus dengan emosi! Apa tujuanmu?" arsen bangun dari kursi duduknya dan mendekat pada daren
mengajak daren untuk duduk bersama dengan tenang "kenapa tiba-tiba?" arsen penasaran dengan adiknya yang sebelumnya tak berani membentak arsen sama sekali
"kami saling mencintai dan kami baru menyadari itu sekarang, saya harap kakak mau mengalah dan merelakan joana untuk saya bahagiakan" daren masih dengan ucapan bernada tinggi
"ambillah, bahagiakan joana.jika kalian akan bahagia saat bersama, Itu saja?" arsen memancing daren lagi
"apa lagi?" tanya arsen seolah tahu jika daren masih ingin menyampaikan sesuatu
"perusahaan, joana ingin menikah jika saya yang jadi pimpinan menggantikan papa" ucap daren lagi kini sedikit santai
Sebenarnya daren tak terlalu serakah dengan harta namun karena itu syarat dari joana makan daren harus memperjuangkannya
"hm, baiklah setelah menikah dengan joana kamu akan mendapatkan keinginanmu" ucap arsen dengan senyuman
"terima kasih sudah menjaga joana" arsen justru sangat berterima kasih berkat daren arsen tak perlu lagi menutupi cintanya pada gadis lain yang sejak dulu sudah mengisi penuh hatinya hingga tak ada orang lain yang mampu menggesernya
Kesepakatan telah terjadi. Daren merasa senang dan apa yang dikatakan kakeknya tidaklah semua benar. Pikirannya yang masih labil sangat mudah dipengaruhi orang lain
Flashback on
"terima kasih kak, berkatmu kita bersama sekarang" ucap daren membalas pelukan sang kakak
"shila ngga ikut? saya jarang melihatnya beberapa hari ini" tanya daren tak melihat temannya
"dia sudah habis kontrak tak tahu kemana saat ini" jawab arsen lalu beralih ke joana
"jangan lupa janjimu pada daren" bisik joana pada arsen
Meski lebih tampan arsen namun joana tak bisa membohongi hatinya jika dia butuh sosok daren yang akan membahagiakannya, apalagi sebentar lagi akan menjadi pimpinan perusahaan
"tenang saja, santai dan nikmati pestamu. Ku pastikan anak dan cucu kalian tak akan kelaparan" jawab arsen membuat joana kesal
"selamat kakek, nenek atas pernikahan cucunya" ucap arsen membuat kakek tamrin terkejut
"apa maksudmu sen, hahaha" kakek tamrin menutupi keterkejutannya dengan tertawa
"kakek lebih tau yang sama maksud pastinya" arsen memberikan senyuman yang penuh arti dan beralih pada sang nenek yang duduk dikursi roda
"jangan ganggu wanitaku!, atau kakek akan tahu rahasiamu " arsen menunduk dan berbisik pada nenek irma dan mengedipkan sebelah matanya
"jangan berani mengancamku, ibumu ada dalam kendaliku" nenek irma bukannya takut justru mengancam balik pada arsen
"silahkan, pak hanung akan pasang badan untuknya, coba saja!" arsen paham betul dengan ayah tirinya
Meski selama ini diam dan tak melawan tapi mempunyai rencana yang akan menyelamatkan istri tercintanya dan arsen percaya itu
arsen beralih pada pak hartanto yang terlihat gelisah menatap mata arsen "selamat pak, menantu yang anda idamkan adalah seorang pimpinan perusahaan bukan? Besok akan tercapai, berbahagialah!" ucap arsen dengan penuh penegasan
Selesai dengan mengucapkan selamat arsen kembali menemui ibu dan ayahnya
"pa, kapan kalian berangkat?" tanya arsen tentang kepindahan papa dan mamanya keluar negeri dan sementara menetap disana untuk beberapa waktu
"lusa, ada apa?" tanya pak hanung
"saya titip sesuatu pada kalian, bisakah menjaganya untukku?" arsen percaya pak hanung tak akan menghianatinya
"akan saya ambil setelah semua masalah disini beres" ucap arsen sedikit memohon
"temui kami dibandara lusa dini hari" ucap bu avanti mengerti maksud anaknya
"terima kasih! Arsen pamit dulu" ucap arsen yang tak tega meninggalkan shila sendirian saat ini