NovelToon NovelToon
CINTAI AKU OM !!!

CINTAI AKU OM !!!

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.4
Nama Author: Rahutia

Niken Anjani adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang jatuh cinta pada om nya sendiri yang bernama Rayendra, meskipun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalas, karna Rayen hanya menganggapnya sebagai keponakan, meskipun begitu Niken tetap gencar mendekati om nya tersebut dengan cara apapun, hingga suatu saat ia berharap Rayendra akan melihat padanya dan membalas perasaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit Perut

''Sekali lagi om minta maaf ya, om akan pesankan lagi yang baru buat kamu.'' ucap Rayen sambil berdiri dari duduknya.

''Gk usah om, gimana kalau kita langsung pulang saja?'' ucap Niken

''Ya tapi kan kamu masih makannya sedikit sekali tadi.''

''Gpp lah om,nantikan bisa makan dirumah aja.'' jawabnya.

''Yakin gk mau kemana-mana lagi?'' tanya Rayen memastikan

''Iya om Rayen,kita pulang aja ya?!

''Yasudah ayo kalau emang kamu mau pulang!'' ucap Rayen sambil bangkit dari duduknya.

Kini mereka sudah berada dilantai bawah dan langsung melangkah menuju parkiran mobil.

''Aduuh,kok perut aku tiba-tiba sakit ya? tapi tadikan sudah makan,apa karna masih kurang kali ya🤔

Batin Niken sambil memegangi perutnya yang terasa sakit.

''Kamu kenapa? apa perutmu sakit?'' tanya Rayen yang melihat sang keponakan sedang memegangi perutnya.

''Sedikit om,tapi gpp kok,'' jawabnya sambil membuka pintu mobil karna memang mereka sudah sampai diparkiran mobil.

''Kamu yakin gpp Kin?apa sebaiknya kita kedokter saja?'' ucap Rayen khawatir.

''Gk usah om,ini hanya sakit sedikit saja, nanti dirumah bisa diolesi minyak angin kok'' jelasnya.

"Baiklah." jawabnya sambil masuk kedalam mobil

Didalam mobil Niken hanya diam, Rayen yang saat itu tengah fokus sesekali melirik kearahnya.

"Wajah kamu pucat, gimana kalau kita kerumah sakit saja, mau ya?" tawar Rayen lagi

"Gpp om, jangan cemas! aku hanya butuh istirahat sebentar." jawab Niken sambil memejamkan matanya mencoba menahan rasa sakit diperutnya.

"Kamu yakin??" tanya Rayen memastikan.

"Hem," jawab Niken tanpa membuka mata

Beberapa saat kemudian akhirnya mereka sampai dirumah.Setelah memarkirkan mobil Rayen langsung keluar dan memutari kendaraannya menuju pintu bagian samping.

"Ayo biar om bantu." ucapnya sambil memapah tubuh Niken masuk kedalam.

''Loh,den Rayen,non Niken kenapa?'' tanya Art yang bekerja dirumah tersebut.

''Sakit perut, oya tolong buatkan minuman jahe ya bik untuk Niken,dan nanti langsung antar kekamarnya!" ucap Rayen

''Baik den.'' jawabnya sambil berlalu menuju dapur.

Setelah sampai dikamarnya Rayen langsung membaringkan tubuh keponakannya diatas ranjang.

''Ini pasti karna kamu tadi telat makan ya? atau mungkin ini pasti karna tadi kamu makannya sedikit ya? maafin om ya,karna gk bisa jaga kamu.'' sesal Rayen, ia sangaat menyesal karna tak bisa menjaga keponakannya dengan baik.

''Sudahlah om,aku tidak apa-apa kok,,tolong om ambilkan saja minyak angin yang ada didalam laci itu!" ucap Niken sambul menunjuk laci yang ada dekat tempat tidur.

''Ini.'' ucapnya sambil memberikan minyak angin yang bergambar ayam jago dibotolnya.

''Loh,kok diberikan sama aku?om Rayen dong yang olesin keperut aku!" ucap Niken

''Hah? masa om sih?kamu kan udah ngede,kamu saja ya yang olesin sendiri? atau biar bibik saja nanti yang olesinnya buat kamu.'' ucap Rayen memberi saran.

''Yasudah kalau gk mau,letakin aja balik minyaknya didalam laci,aku masih bisa tahan kok.'' rajuk Niken dengan wajah sendu,diiringi dengan ringisannya

''Haiiss,,yang benar saja masa aku yang olesin,walau dia keponakanku,tapi kan dia sudah tumbuh jadi seorang gadis remaja,masa iya aku harus mera ba bagian perutnya.

Batin Rayen prustasi

''Iya, baiklah biar om yang bantu kamu olesin minyaknya.'' ucap Rayen,namun dengan setengah hati.

''Yang ikhlas dong om,nolonginnya masa setengah hati gitu?.'' ucap Niken, namun Rayen sama sekali tak ingin menjawabnya.

Rayen duduk dipinggiran tempat tidur,dengan sedikit keraguan dihatinya, Rayen mulai menyibak kaos yang digunakan Niken, sebelumnya Niken sudah mengganti dresnya dengan baju rumahan.

''Om,cepetan dong! masa gitu aja lama banget.'' protesnya.

Niken tidak tau saja,kalau saat ini jantung Rayen berdetak dua kali lipat lebih cepat, padahal ini bukan pertama kalinya ia menyentuh tubuh seorang wanita,namun kenapa saat ia yang niatnya hendak mengoleskan obat untuk keponakannya sendiri, dirinya malah merasa grogi.

Niken memperhatikan Rayen yang seperti ragu-ragu menyentuh permukaan kulit perutnya.

''Iih om Rayen kok sepertinya takut-takut gitu ya nyentuh perut aku,malah pakai acara tutup mata segala lagi, kerjain aah...

Batin Niken,sambil tersenyum penuh arti

Perlahan Niken menyingkap kaosnya lebih tinggi,sehingga perut putih rata dan mulus miliknya terpampang jelas,namun Rayen sama sekali belum menyadarinya,karna ia masih memejamkan matanya.

Dengan jahil,Niken menarik tangan Rayen sehingga telapak tangannya menyentuh permukaan kulit perut Niken.Rayen yang kaget langsung membuka matanya dan langsung menatap kearah keponakannya tersebut,kemudian langsung tatapannya beralih pada tangannya yang berada diatas perut Niken.

''Ayo om,elusin perut aku biar lebih enakan!" ucap Niken sambil menatap tangan Rayen yang sejak tadi tidak bergerak sedikit pun.

''I-iya,om akan lakukan.'' jawab Rayen gugup.

''Ada apa denganku,kenapa aku jadi grogi begini,dan kenapa aku merasakan perasaan aneh saat aku menyentuh perut gadis kecilku.

Batin Rayen sambil kembali mengoleskan minyak angin keatas perut Niken.

Sebenarnya Niken juga merasakan perasaan yang aneh,ini untuk pertama kalinya tubuhnya disentuh oleh omnya, tepatnya seorang pria dewasa,sebelumnya yang selalu mengoles minyak pada perutnya selalu mamah Lidya atau pun bibik Art,bahkan papahnya sendiri saja tidak pernah,karna ia merasa malu,namun kenapa kalau dengan Rayen dirinya merasa tidak malu sedikit pun,mungkin jika ia harus membuka seluruh pakaiannya didepan Rayen ia rela.

''Apakah masih terasa sakit?'' tanya Rayen yang melihat Niken memejamkan matanya.

''Sedikit om, om Rayen terus aja elusin perut aku ya,jangan berhenti!" ucap Niken tanpa membuka matanya. Ia sangat menikmati sentuhan lembut dari tangan Rayen, meskipun telapak tangannya terasa sedikit kasar,namun Niken sangat menyukainya,apa lagi saat dirinya merasakan sensasi aneh saat itu,yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

15 menit kemudian..

Rayen menarik tangannya dari perut Niken,saat ia menyadari keponakannya itu sudah tertidur,kemudian ia langsung menurunkan kaos yang tadi disingkap keatas.

Rayen menatap dalam wajah Niken,kemudian mengelus wajah mulut tersebut dengan lembut, hingga tanpa ia sadari kini jari tangannya berhenti pada bibir pink alami Niken.

Glek

Rayen menelan kasar salivanya, saat menyadari jari tangannya dengan lancang menyentuh bibir sang ponakan.Ia sadar kalau itu tidak boleh,namun rasanya tangannya itu tak ingin berpindah dari sana.

''Ada apa dengan ku,kenapa lagi-lagi aku merasakan perasaan aneh saat menyentuh bibir nya, dan bibir ini kenapa sangat menggodaku ingin sekali aku merasakannya.

Batin Rayen

Dan entah sadar atau tidak Rayen mulai mendekatkan wajahnya pada Niken, dan..

Cuup

Rayen menempelkan bibir tipis miliknya pada bibir sensual milik Niken yang sedikit bervolume itu.

Jantung Rayen kembali berdetak, namun sedetik kemudian ia langsung menarik wajahnya menjauh dari wajah Niken.

"Ya Tuhan, apa yang sudah kulakukan, Niken adalah keponakanku, kenapa aku melakukan ini padanya." gumam Rayen, sambil meraup wajahnya kasar.

Tak lama terdengar suara pintu diketuk dari luar.

Tok-tok-tok..

"Iya masuk!" ucap Rayen dari dalam

Tak lama Art datang sambil membawakan secangkir teh jahe yang diminta Rayen tadi.

"Kebapa lama sekali bik, lihat lah Niken juga sudah tertidur," ucap Rayen sedikit kesal

"Maaf den, tadi bibik harus beli jahenya dulu diwarung soalnya stok jahe kita habis." jelas nya.

"Yasudah sebaiknya bibik letakan saja di situ, nanti kalau dia bangun akan saya suruh dia untuk meminumnya.

NEXT

1
Tri Utari Agustina
Mungkin Niken hamil
Tri Utari Agustina
Rasakan Viona diperkosa empat preman
Tri Utari Agustina
Leo selingkuh dengan Viona ketahuan sama windy
Linda Liddia
Ok thor ditunggu season 2 nya yaaaa
jeje_😎
karakter di cerita mines semua..
Shifa Burhan
author sehat

*niken yang bersikap centil didepan regan, menggoda regan, mendekatkan wajah pada wajah regan, gampang berdekatan fisik dengan lelaki lain itu bukan sebuah kesalahan...

aduh author perlu belajar lagi batasan seorang wanita bersuami
aryuu
author lupa kayanya... kan Niken sering bgt nyatain cinta tapi terus ditolak.. masih aja hancur ... harusnya kebal donk
aryuu
author masa gadis belia gini dibuat terobsesi sama om om beginian
Awind Widayanti
emang Boleh ya sama Om .. tp pd akhirnya Om angkat kayanya yaaa
s
susah
s
pov
Shifa Burhan
kenapa ada episode ini, niken kayak wanita murahan
Lilik Juhariah
baguslah Windy sama Regan yg masih jejak Ting Ting , drpd yg suka celap celup ky leo
Lilik Juhariah
kan baru nyemplung sampe pingsan
Lilik Juhariah
ini viona udah disentil , selama ini kan jadi pelacur terselubung , skrng benar benar jadiiiii
Lilik Juhariah
kok gk jijik vioba bekas rayyen di embat , segitunya sampe gk bisa nahan nafsu
Lilik Juhariah
ini cerita dari atas sampe bawah rayyen.digoda perempuan trs , Niken dibikin cemburu terus , emang gk ada partner kerja laki, beuuuh , menjerumus ke zina terus
Devi Lingkar Bentang
🤭🤭🤭
Harwanti Unyil
karena kamu bodoh
Harwanti Unyil
sedih 😔😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!