" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
*****
Disisi lain.. Gracio yang baru pulang dari Perusahaan itu menjalankan kegiatan sehari-harinya tanpa ada kendala apapun..
" Mommy".. Panggil Gracio
" Iya sayang sebentar".. Sahut Emilia Mommynya Gracio
Kini Gracio duduk dan menyandarkan kepalanya dibagian sofa itu.. Elmira pun tiba dan duduk disampingnya..
" Sepertinya anak Mommy kelelahan ya".. Ucap Elmira sambil mengusap rambut Gracio
" Mom,. Aku merindukannya".. Ucap Gracio sambil menutup matanya
" Siapa?".. Tanya Emilia sambil bingung".. Apa kamu merindukan Dokter Aldara?".. Sambung Elmira dengan wajah tersenyumnya
" Iya Mom aku merindukannya, sudah lama aku tidak bertemu dengannya Mommy, apa dia baik-baik saja".. Ucap Gracio sambil menundukkan kepalanya
" Jika kamu merindukannya, mengapa kamu tidak mengunjunginya?".. Ucap Elmira dengan tersenyum
" Mommy tau kan? Setelah aku dinyatakan sembuh total Kakek memberikan Perusahaannya kepadaku dan pekerjaannya begitu banyak Mommy".. Ucap Gracio
" Ambil cuti sayang terus pergilah temui Dokter Aldara nanti Mommy yang akan mengatakan kepada Kakekmu, terus serahkan pekerjaanmu kepada Asistenmu sayang".. Sahut Elmira dengan tersenyum
" Apa boleh begitu Mom?". Tanya Gracio, ".. Tentu saja boleh sayang pergilah besok temui Dokter Aldara".. Ucap Elmira
Gracio memeluk Mommynya, bagaimana dia tidak senang? Dia sangat senang dan bahagia besok dia akan menemui Aldara..
*****
DiCaffe sebrang jalan raya besar, terdapat 3orang, dua laki-laki satu perempuan. Iya mereka adalah Delvaro, Angga dan Aldara sedang menikmati masa pulang awal mereka..
Dimana mereka duduk berbincang-bincang, sedangkan Aldara yang hanya melamun saja.. Dikagetkan oleh Delvaro..
" Hey".. Panggil Delvaro sambil memukul pundak Aldara
" Eh! Ada apa kak?".. Tanya Aldara yang sedari tadi melamun
" Ada apa dengan dirimu?".. Tanya Delvaro
Aldara menaikkan Alisnya saat Delvaro bertanya seperti itu..
" Emang ada apa dengan diriku sehingga Kakak bertanya begitu?".. Pekik Aldara
" Sedari tadi kamu hanya melamun disaat kami berbicara kepadamu Aldara, apa yang kamu pikirkan?".. Tanya Delvaro , " Apa kamu memikirkan Tuan Gracio? " Sambung Angga
Sontak membuat Aldara kaget.. Alhasil Delvaro dan Angga sudah paham apa yang dipikirkan Aldara..
" Jika rindu kepada dia, mengapa kamu tidak pergi untuk menemui dia?".. Ucap Delvaro
" Kakak kira aku tau tempat tinggalnya dimana".. Ucap Aldara dengan bibir manyunnya
" Bukannya kamu mempunyai ponsel? Kamu bisa mencari tau alamatnya".. Ucap Angga
" Entahlah, mungkin dia tidak ingat kepadaku Kak apalagi udah satu tahun lebih".. Sahut Aldara sambil meminum jus nya
Aldara hanya melamun saja, Delvaro dan Angga hanya memerhatikan Aldara..
" Kak".. Panggil Aldara
"Hmm".. Sahut keduanya
" Apakah salah jika aku menaruh hati kepada Seseorang yang pernah mengalami Gangguan Mental dan Jiwanya kak?".. Tanya Aldara sontak membuat mereka berdua kaget untuk pertama kalinya Aldara menanyakan itu
" Hoho disaat umur kamu 27tahun dan akhirnya kamu pertama kalinya menanyakan seperti itu Aldara".. Ucap Angga
" Ada apa kah sebenarnya ini".. Sambung Delvaro
" Sudahlah jika kalian tidak ingin menjawab nya".. Ucap Aldara sambil kesal
Delvaro dan Angga terkekeh melihat Aldara seperti itu..
" Dengarkan aku, itu tidak salah karena dia juga Manusia, dia juga berhak merasakan dicintai oleh seseorang, jadi jika kamu emang menaruh hati kepadanya, beri tahu dia hal itu".. Ucap Delvaro
" Aku setuju pendapat Delvaro".. Ucap Angga sambil memakan sesuatu
" Iya, iya baiklah makasih atas jawabannya, sekarang ayo kita pergi".. Ucap Aldara sambil tersenyumnya
Malam berganti pagi, dimana cahaya pagi telah menerangi ruangan Aldara.. Dimana Aldara sudah siap-siap untuk melakukan pengecekkan Pasiennya..