Pertemuan tidak sengaja antara Claire dan Sean di sebuah hotel membuat mereka memiliki hubungan rumit. Pertemuan singkatnya dengan Claire meninggalkan kesan buruk di mata Sean.
Suatu hari mereka dipertemukan kembali dalam sebuah perjodohan. Sean harus menerima perjodohan yang diatur oleh kakeknya dengan gadis desa yang miskin tanpa bisa menolaknya. Tanpa Sean dan ibunya tahu bahwa sebenarnya Claire berasal dari keluarga konglomerat.
"Suatu hari nanti kau akan menyesal karena sudah memperlakukan aku seperti ini." -Claire
"Claire, sebentar lagi, Sean akan membuangmu." -Helena
"Kau adalah istriku, jangan pernah lupa itu." -Sean
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jiriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bimbang
"Halo Kak." Claire baru saja menjawab telpon yang masuk ke dalam ponselnya.
"Kenapa tiba-tiba?" Claire kembali membuka suaranya.
"Baiklah. Aku akan ke sana." Claire memutuskan panggilan telponnya kemudian berjalan ke lemari pakaian dan mengganti bajunya, memakai riasan tipis lalu pergi meninggalkan apartemen Sean.
Saat Claire menaiki taksi di loby apartemen. Tidak sengaja Sean melihatnya. Mobil Sean juga baru saja tiba di loby apartemen saat Claire membuka pintu taksi.
"Ikuti dia," perintah Sean pada Kenz.
Sudah 5 hari dia tidak pulang ke apartemennya, tapi ternyata dia justru melihat Claire pergi pada malam hari. Selama tidak pulang, Sean memang tidak tahu sama sekali kegiatan yang dilakukan oleh Claire. Dia juga tidak pernah bertanya maupun menghubungi Claire, begitupun sebaliknya.
Saat ini, taksi Claire berhenti di hotel Fortist, tempat di mana mereka pernah bermalam bersama dan di hotel itu juga dia bertemu dengan Helena serta tempat menginap Jack. Di loby sudah ada pria yang menunggu Claire. Pria itu yang pernah bertemu dengan Sean saat di bar dan yang mengaku sebagai kakak Claire
Tatapan Sean menjadi dingin saat melihat mereka terlihat sangat dekat. Dia tidak ikut turun dan hanya menunggu di dalam mobil tanpa melakukan apapun. Setelah menunggu selama setengah jam lamanya, Sean akhirnya memutuskan untuk turun.
Saat dia tiba di loby, tidak sengaja bertemu seseorang. "Sean, sedang apa kau di sini?" Helena segera menghampiri Sean yang baru saja masuk area loby hotel tersebut.
Langkah Sean berhenti. "Aku sedang ada urusan."
Pandangan Selena menyapu sekitar. "Apa kau akan bertemu seseorang?" tanya Helena lembut.
Sean memasukkan satu tangannya ke saku celana lalu menggeleng. "Tidak."
Helena tersenyum senang, kemudian mengaitkan tangannya kepada lengan Sean. "Kalau begitu temani aku makan malam. Aku belum makan."
Semua orang tahu kalau Sean sangat dekat dengan Helena. Bahkan mereka mencurigai ada hubungan khusus diantara mereka. Terhadap Helena, Sean bisa bersikap lembut berbeda dengan wanita lainnya. Ada yang bilang kalau Helena adalah cinta pertama Sean. Itu sebabnya, sikap Sean terhadap Helena sangatlah baik dan begitu peduli dengannya.
"Baiklah."
Sean dan Helena melangkah bersama dengan Helena menuju lift. Saat memasuki restoran, tatapan Sean tertuju pada wanita yang mengenakan dress selutut berwarna merah dengan rambut yang tergerai dan sedang duduk berhadapan dengan seorang pria. Mereka adalah Claire dan Jack.
"Sean, ada apa?" Helena mendongakkan kepalanya menatap heran pada Sean saat melihatnya menghentikan langkahnya.
"Tidak apa-apa. Ayo duduk."
Claire yang berada tidak jauh dari meja yang Sean duduki, tentu saja menyadari kehadiran suaminya bersama dengan wanita lain. Ini kedua kalinya dia melihat Sean bersama dengan wanita yang sama, yaitu Helena dan di hotel yang sama.
Mungkinkah hotel tersebut tempat mereka bertemu dan memadu kasih atau bahkan mereka sudah tinggal bersama?
Saat memikirkan hal itu, hati Claire seperti tercubit. Sedikit nyeri di hati dan sesak di dadanya. Istri hanyalah status baginya.
"Kak, bisakah kau pulang beberapa hari lagi?" Claire mencoba mengabaikan Sean yang terlihat sedang asyik menikmati makan malamnya bersama dengan wanita lain.
Jack mengerutkan keningnya sedikit. "Ada apa? Apakah Sean tidak memperlakukanmu dengan baik?" Jack merasa semenjak Claire menikah dengan Sean, ada sedikit perubahan dalam dirinya.
Claire menggeleng pelan. "Tidak. Bukan begitu. Tidak ada masalah dengan hubungan kami. Hanya saja, Sean sibuk."
Jack memegang tangan Claire dan dari kejauhan Sean bisa melihatnya dengan jelas. "Claire, ada yang harus aku urus. Aku akan kembali lagi ke sini nanti. Selama aku pergi, jangan pergi ke mana-mana untuk sementara waktu sampai aku kembali."
Claire mengerutkan keningnya ketika melihat wajah serius Jack. "Kenapa?"
Jack tidak langsung menjawab pertanyaan Claire melainkan dia menyodorkan tangannya padanya. "Mana dompetmu?'
Kerutan di kening Claire semakin terlihat jelas. "Untuk apa?" Meskipun heran, Claire tetap meraih tas lalu mengeluarkan dompetnya dan memberikannya pada Jack.
"Mulai sekarang, aku akan memegang kartumu." Jack mengambil semua kartu yang ada di dompet Claire, memasukkan ke dalam jasnya. "Untuk sementara kau pakai kartu ini." Jack memberikan kartu baru pada Claire beserta dompetnya.
Setelah meraih dompet dan kartu barunya, Claire langsung bertanya, "Ada apa sebenarnya, Kak?" Tidak ada penjelasan apapun dari pengawal pribadinya, tentu saja membuat Claire merasa heran.
Jack memajukan tubuhnya ke depan. "Wild sedang berada di kota ini. Dia berhasil melacakmu saat kau menggunakan kartu kreditmu."
Mata Claire membesar. Dia tidak menyangka kalau mantan kekasihnya serius mencari keberadaannya. "Benarkah? Lalu, kenapa kau justru pergi disaat Wild ada di kota ini?"
"Ada hal yang ayahmu minta untuk aku urus. Aku sudah meminta Carl untuk menghapus jejak yang apapun yang berhubungan denganmu di sini. Jika tidak ada hal penting, sebisa mungkin kau jangan keluar. Sekali Wild menemukanmu, kau tidak akan bisa lari lagi. Dia tidak akan melepaskanmu, meskipun kau sudah menikah. Tidak hanya itu, jika dia berhasil menemukanmu, indentitasmu akan terbongkar juga."
"Kak, sepertinya aku harus berbicara dengan Wild. Dia tidak akan berhenti mencariku jika aku terus menghindarinya." Sebelum masalah semakin rumit, ada baik jika dia selesaikan dulu masalahnya dengan Wild.
"Jangan. Tunggu sampai aku kembali ke sini. Kecuali kau ingin indentitasmu terbongkar. Sean sepertinya mencurigaimu. Sudah 2 kali dia berusaha untuk tahu tentang latar belakangmu, Claire."
"Aku tidak peduli jika dia tahu. Setidaknya aku harus bertemu dengan Wild dan memberitahunya jika aku sudah menikah." Mungkin saja kalau dia bilang pada Wild kalau dirinya sudah menikah, dia tidak akan mencarinya lagi dan berharap lebih."
Dengan cepat Jack menggeleng. "Justru karena dia sudah tahu kau menikah, dia jadi menggila dan gencar mencarimu. Dia ingin tahu pria mana yang berani menikahimu. Dia sering kali datang ke rumahmu, tetapi di usir oleh ayahmu. Terakhir kali dia datang, dia membawa banyak pengawal, hampir saja terjadi keributan di rumahmu saat Wild memaksa masuk untuk bertemu dengan ayahmu. Rumahmu saat ini sedang diawasi oleh orang-orang Wild."
Butuh waktu beberapa detik untuk mencerna setiap ucapan Jack. Claire nampak tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Wild yang dia kenal selama ini adalah sosok laki-laki penyayang dan lembut, kini seketika berubah.
"Kak, sebenarnya apa sudah terjadi? Bagaimana bisa Wild di sini? Bukankah dia akan menikah 5 hari lagi?"
"Sedang terjadi keributan di dalam keluarga Dawson. Wild memundurkan acara pernikahannya dan itu memancing kemarahan kedua orang tuanya, terlebih lagi, keluarga Gloria terus mendesak orang tua Wild agar anak mereka segera menikahi Gloria. Sepertinya ada hal besar yang membuat Wild memundurkan pernikahannya. Sepertinya dia mencurigai sesuatu."
Claire semakin tidak mengerti. "Sesuatu apa maksudnya?"
"Aku juga belum memastikan apa itu. Aku harus pulang. Keluarga Dawson mengira kalau kau ada dibalik mundurnya pernikahan Wild. Wild pergi ke sini mencarimu tanpa sepengetahuan orang tuanya. Baru kali ini melihat Wild menentang dan bersikap tegas pada orang tuanya."
Claire tidak menyangka kalau semuanya menjadi rumit. Hatinya seketika bimbang, Wild, nyatanya tidak pernah menghianantinya, meskipun dia sudah tidur dengan Gloria, tetapi itu terjadi karena dia dijebak. Sean, semakin dingin padanya dan tidak mengakuinya sebagai istri. Haruskah dia kembali pada Wild yang jelas sangat mencintainya? Atau bertahan dengan Sean karena paksaan dari orang tuanya dan kakek Sean?
Setelah terdiam beberapa saat, Claire membuka mulutnya. "Kak, bagaimana kalau aku akhiri pernikahanku dengan Sean dan kembali dengan Wild?"
Pernikahannya dengan Sean tidak ada yang mengetahuinya. Akan lebih mudah jika berpisah sekarang. Sean juga tidak mencintainya. Dia pasti akan senang jika dia memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka. Karena sedari awal ini hanyalah pernikahan yang dipaksakan.
Bersambung....
suka semua watak2 dalm novel ini... perannya
clair biar d tindas tp tidak lemah.happy ending.
semoga terus succes berkarya thor