NovelToon NovelToon
Kekasih Masa Kecil

Kekasih Masa Kecil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Harem / Romansa
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...

Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..

Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POV Lona

KRRRRIIINGGG

Samar samar dalam tidur, aku mendengarkan HP ku berbunyi sambil menggetarkan permukaan meja riasku yang memang terdengar keras tersebut. Walau pikiranku memang kembali mengingat kejadian 1 jam belakang. Dimana Rainer mengetahui apa yang selama ini aku sembunyikan darinya selama ini. Dan yang lebih menyakitkan bagiku adalah aku menyesali hal itu semua setelah aku kehilangan sosok pria yang akan membuat aku bahagia kelak.

Setelah berusaha dengan keras menggapai HP yang makin berbunyi keras tersebut berhasil. Aku melihat tulisan Ika di layar HP ku. Seorang teman yang memang sedang keenakan mengolah birahinya melawan dua atau mungkin tiga pria yang juga sudah menikmati tubuhku ini.

“ASSSTTTT… Naaa… Lo dimana? SSSTTT Cepetan kesiniii..”

Itu kalimat pertama yang aku dengar saat aku menekan logo gagang telepon berwarna hijau di layar HP ku. Aku yang mendengarkannya tersebut kembali meneteskan air mata yang memang menyadari betapa hinanya diriku selama ini. Aku menyesali di saat yang memang sudah tidak bisa mengubah semuanya. Tidak bisa mengembalikan Rainer seperti dahulu lagi.

“Gue gak sanggup nih Naa.. ssstttt…”

PLOOKK PLOOOKKK

“Ini si Yongki.. datang datang malah sandwich gue. Cepetin kesini Naaaa… ssstttt…. Mumpung mereka masih bertenaga giniii…”

“Gila nih bool lo Ka… gue gak tahan nihh..”

Suara desahan kenikmatan Ika yang sedang digarap oleh Adit, Rizal dan Yongki yang baru pulang sehabis menikmatiku kembali terdengar di telingaku. Air mata ini semakin menetes membasahi bantal yang menopang kepalaku yang memang tak tahan menerima semua ini. Aku makin menyesali akan semua perbuatan yang telah aku perbuat ini. Perbuatan hina yang menyebabkan aku kehilangan Rainer dan kepercayaannya.

“Sorry Ka. Gue skip deh. Lo lanjut aja sendiri. Dan mungkin gue gak akan mau gabung lagi dan ML dengan mereka lagi.”

Aku menegaskan kata kata itu setelah aku bertekad sebelumnya untuk berubah dan menjalani hidup ini dengan menjadi perempuan yang baik. Walau aku tahu, kalau kecil kemungkinan untuk mengembalikan kepercayaan Rainer. Tapi ini satu satunya cara untuk berjuang demi Rainer. Demi laki-laki yang Selama ini aku khianati.

“Lo bilang apaan sih Na….. lo mimpi yaaaa?? Aaahhhssss sssttt..”

“Gak kok Ta. Gue sadar kok.”

“Lo jangan muna deh Na. ingat gak lo aah…. Nolak eh setelah dikasih.. minta nambah gitu…ahhh… berenti dulu Dit. Perih bool gue.”

“Beneran Ka. Gue mau namatin kuliah gue dulu.”

“Aaahhh.. Naaaa. Lo jangan gituuu.… ntar gue bongkar kelakuan lo di kampus. Atau perlu .. gue bongkar sama bokap nyokap lo... eehhh.. bentar dulu Zal.. gue mau ngomong sama Lona nih. Hmmm…”

“Maaf Ka.. aku gak bisa..”

“Hei Lona.. Lo ngapain nolak? Gak kangen sama joni gue, Adit sama Rizal?”

“Maaf Yongki. Mungkin kita sudahi semua ini. Jangan ganggu Lona lagi.”

“Heeeiiii pereeekkk. Jangan seenaknya aja ya. awas aja kalau lo sampai gak datang. Atau gue bakalan….”

TUUTT TUUUTTT TUUUTTT

Aku yang semakin tidak kuat dengan hal yang kudengar langsung mematikan telepon tersebut. Aku yang sedikit bergeming dengan ancaman Yongki tersebut kembali menyesali saat mengingat kejadian pertama kali aku menikmati hal yang seharusnya tidak aku nikmati tersebut. Kembali air mata penyesalan turun dengan sendirinya dari ujung mataku.

Sambil memandang jari manis yang sudah terpasang cincin pemberian Rainer tadi, aku kembali menerawang seandainya hal itu tidak terjadi. Mungkin cincin ini tidak aku pasang sendiri ke jari manisku. Mungkin Rainer yang memasangkannya. Dan itu adalah mimpi yang seakan mustahil bagiku sekarang ini. Tapi seberat apapun hal itu, aku akan berusaha untuk mewujudkannya. Andai saja 4 bulan yang lalu, aku tidak terbuai dengan itu semua, pasti itu semua terwujud.

...----------------...

Flashback..

"Hi beib.. Lo ada acara gak ? Bisa gak lo ke kostan gue? nih gue ada something buat kamu.”

“Apaan sih bikin penasaran. Tapi hmmm… gimana yah, aku gak bisa lagian aku belum izin kak Rainer gak enak.”

“Ah lo beib.. emang lo udah kawin sama si Rainer, emang dia siapanya lo? Nyante aja kalee.. Lagian sama gue ini. Pokoknya lo pasti suka.”

“Gimana Yah “

Belum juga aku menyudahi alasan penolakanku ke Ika, tanganku sudah ditarik olehnya mengikutinya yang mulai menuju parkiran kampusku. Memang biasanya aku seizin Rainer selaku pacarku, jika aku pergi setelah kelar kelas. Karena dia termasuk laki-laki yang baik. Selalu memperhatikan hal sekecil apapun dari ceweknya. Sungguh beruntung aku memilikinya.

“Udah lo tenang aja pokoknya masalah Rainer lo itu, gue yang handle. Oke???”

“Duh lo Ka.. Main tarik tarik aja, sakit nih tangan gue.. Tapi jangan lama lama yah soalnya aku ada janji sama Rainer nanti sore.”

“Oke deh Beib.. itu bisa diatur kok yang penting lo ikut gue dulu.”

Aku pun kembali mengikuti Ika tanpa adanya rasa curiga sedikitpun. Andrea Ika adalah teman seangkatanku yang memang sudah menjadi teman dekatku selama ini.

Dengan wajah yang menarik dan lumayan cantik, ditambah dengan badan yang proposional dan kulit putih mulus, membuatnya selalu menjadi pusat perhatian dimanapun ia berada. Apalagi dengan cara berpakaiannya yang memang selalu memainkan gairah lelaki yang melihatnya.

Dikampus ku siapa yang tidak kenal akan Ika, mahasiswi primadona. Tetapi ia bukan dikenal sebagai akademisi ataupun prestasi. Tetapi ia lebih dikenal dengan gelar “bispak” yang memang sudah aku dengar sejak sebelum aku dekat dengannya.

Tetapi selama ini, aku tidak pernah melihat secara langsung atau mendengar secara langsung julukan tersebut sampai tersemat pada dirinya. Walau Rainer juga sempat mengingatkanku dengan julukan Ika tersebut. Entah kenapa aku gak mau memandang Ika dengan negative thinking dahulu selama ia tidak merugikan diriku.

Gitu donk Na. sekali-kali lo jalan bareng gue. Biar dibilang gaul. Hehehehe. Jangan sama cowok lo doang. Emang di dunia ini lo hanya butuh dia? Lo butuh teman juga Na.”

“Hmmm…”

Hanya itu yang aku balas saat sudah mulai memasuki mobil Ika. Apa yang dikatakannya sebenarnya masuk akal juga. Selama ini aku selalu mengikuti Rainer. Setiap kegiatan Rainer, aku selalu ikut dan begitu juga dengan kegiatan ku yang tak pernah tak ada Rainer yang menolongnya.

Aku yang terdiam dengan perkataan Ika tadi kembali sadar dengan melihatnya. Ia masih sibuk memegang smartphonenya yang terlihat sibuk mengetik pesan entah ke siapa ia mengirim pesan tersebut.

“SMS siapa sih Ka.”

“Ohhh.. ini pacar gue. Dia nanya udah pulang atau belum.”

“Baru aja bilangin gue gak boleh sama Rainer, tapi lo malah SMS an sama pacar lo.”

“Ihhhh.. aku bilang ke pacar gue. Kalau gue bakalan ke kost sama elo. Dan dia bakal nyamperin ke kost aja.”

“Hmmm… tapi gue gak ganggu lo entar kan?”

“Hihihii.. ya enggak lah.. malahan gue makin senang kalau lo udah kenal sama pacar gue.”

Ika pun langsung mengemudi mobilnya sambil tersenyum pasti sambil sesekali melirikku. Aku yang tidak merasakan hal apapun juga membalas senyuman temanku itu yang memang selama ini membantuku di kelas. Mungkin Ika lah teman pertamaku yang selama ini aku selalu bersama Rainer.

1
Si Penjahat
jalan cerita membagongkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!