NovelToon NovelToon
Dragon Monarch

Dragon Monarch

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / xianxia
Popularitas:21.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: DeaLova

Pertarungan, pertumpahan darah, air mata, itu adalah peristiwa yang biasa terjadi di dunia kultivator.
Dunia kacau oleh perang setelah Kaisar Manusia menghilang dalam waktu yang sangat lama.

Suatu waktu, sebuah meteor melesat ke arah sebuah dunia di sudut Alam Semesta.
Lin Yan, bayi yang terjatuh dari langit dan ditemukan oleh pasangan tua yang sedang mengembara.

Takdir apa yang akan membawanya?

Dari mana asalnya?

Siapa yang mengirimnya?

Semua itu adalah misteri untuk sosok Lin Yan.

Dengan tombak ditangannya, Lin Yan akan memulai jalannya mencapai puncak, mencari identitas sejatinya serta mengukir namanya dengan gelar, Raja Naga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 08 - Kesedihan dan Tekad Lin Yan

Desa Pelangi

Hujan rintik-rintik kini tiba lebih awal dari biasanya. Matahari sudah perlahan muncul di desa tersebut.

Semua penduduk di desa itu mulai bangun untuk melanjutkan aktifitas mereka seperti hari-hari sebelumnya.

Di sebuah rumah sederhana, sosok pemuda berusia 14 tahun perlahan membuka matanya.

“Huft.. tampaknya hari sudah terang.” sosok pemuda yang merupakan Lin Yan perlahan duduk di kasur sederhana miliknya.

“Ada yang salah.” Lin Yan merasa ada yang janggal karena hari-hari sebelumnya, kakek dan neneknya akan menyeretnya ke tempat pelatihan ketika hari masih gelap.

Walaupun Lin Yan merasa ada yang tidak beres, ia tidak terlalu memikirkannya. Ia merasa bahwa mungkin kakek dan neneknya membiarkannya istirahat lebih lama.

Lin Yan perlahan turun dari kasur dan keluar dari kamar kecil miliknya. Ia menguap saat keluar, tetapi ia merasa aneh karena rumah sederhana itu tampak sangat sunyi.

Dengan ragu-ragu, Lin Yan perlahan menuju kamar kakek dan neneknya. Tetapi ia bingung saat melihat pintu kamar itu tidak tertutup. Dan lebih lagi, kakek dan neneknya tidak berada di dalam kamar.

“Hm? Ke mana kakek dan nenek? Apakah mereka pergi keluar dan memiliki urusan penting?” gumam Lin Yan bingung.

Lin Yan tidak terlalu memikirkannya dan langsung membersihkan dirinya. Setelah selesai, ia langsung memakai pakaian dan menuju ke arah dapur.

Seperti biasa, Lin Yan memasak sarapan untuknya juga kakek dan neneknya.

Waktu terus berlalu, Lin Yan belum menyadari bahwa kakek dan neneknya telah pergi. Setelah selesai memasak, Lin Yan membawa makanan tersebut ke meja tempat mereka biasa makan bersama.

Tetapi langkah Lin Yan terhenti di jarak 3 meter saat melihat ada satu kulit hewan yang berisi tulisan. Ada juga yang lainnya tetapi digulung dengan rapi. Juga, ada satu benda lainnya yang ada di atas meja.

Otak Lin Yan berpikir dengan cepat. Ia merasa gugup karena memikirkan sesuatu yang membuatnya takut. Dengan gemetaran, ia berjalan ke arah meja dengan makanan yang masih ada di tangannya.

Ketika mencapai depan meja, Lin Yan secara naluriah membaca tulisan yang berada di kulit hewan tersebut. Saat membaca baris pertama, makanan yang ada di tangan Lin Yan langsung terjatuh.

Dengan tangan gemetaran, Lin Yan mengambil sepucuk surat yang di tinggalkan oleh neneknya Lin Xi.

“Tidak..” air mata mengalir di pipi Lin Yan setengah membaca dua paragraf yang ditulis oleh neneknya.

Lin Yan langsung berlari keluar dari rumah sambil memegang surat yang ditulis oleh neneknya. Ia pergi ke tempat latihan mereka yang biasa dan tidak menemukan keberadaan nenek dan kakeknya.

Dengan buru-buru, Lin Yan bergerak ke arah rumah kepala desa untuk menanyakan tentang kakek dan neneknya.

Tetapi setelah bertanya, kepala desa tersebut pun tidak mengetahui di mana kakek dan neneknya karena Lin Ming dan Lin Xi tidak berpamitan kepada kepala desa.

Dengan tubuh gemetaran, Lin Yan pergi dari rumah kepala desa menuju kediamannya.

Ketika masuk, Lin Yan langsung duduk di kursi dan menundukkan kepalanya di meja.

“Kakek.. nenek.. kenapa?” Lin Yan menangis tanpa mengeluarkan suara tangisan. Tetapi air matanya tidak berhenti mengalir. Ia tidak bodoh sama sekali, tentu ia tidak berfantasi bahwa semua itu adalah lelucon yang dibuat oleh kakek dan neneknya.

Lin Yan menenangkan dirinya dan melihat kembali ke arah surat yang di tinggalkan oleh neneknya.

Setelah membacanya, Lin Yan masih tidak terima tentang kakek dan neneknya yang memiliki urusan penting. Dan jika, ada kata tentang mereka mungkin akan bertemu kembali dalam waktu 5-10 tahun paling cepat.

Awalnya Lin Yan berniat untuk tinggal di Desa Pelangi selama itu untuk menunggu kepulangan kakek dan neneknya. Tetapi, ketika terus membaca, wajah Lin Yan berubah seketika.

Apa yang Lin Yan baca membuatnya takut. Di surat itu, neneknya berkata bahwa mungkin mereka akan meninggal sewaktu menjalankan misi.

Lin Xi membuat tulisan bahwa Lin Yan harus berjuang menjadi kuat. Dunia kultivator dipenuhi oleh bahaya di mana-mana.

‘Menjadi kuatlah, Yan'er. Nenek dan kakek sangat menyayangi mu. Tetapi kami tidak bisa membawamu bersama kami karena terlalu berbahaya. Tingkatkan kekuatan mu, mungkin dengan cara itu, kau akan menemukan tempat kami berada. Tetapi, jangan fokus untuk mencari kami, waktu akan menjawab semuanya. Masuklah ke sekte yang telah disarankan oleh kakek mu. Kami meninggalkan surat rekomendasi untukmu, kau tidak pasti akan langsung masuk ke dalam sekte. Jadilah nomor satu di Daratan Utara, ketika kau mencapainya, kau akan memiliki petunjuk tentang kami. Carilah teman yang baik, belajarlah dengan giat, berkultivasi serajin mungkin, jangan gegabah dan ceroboh dalam mengambil keputusan. Ingat, dunia kultivator tidak sesederhana kelihatannya. Sekali lagi, nenek dan kakek mu meminta maaf karena melakukan ini. Kami menyayangimu.’

Itu adalah paragraf terakhir tentang apa yang ditulis oleh neneknya. Paragraf sebelumnya pun, ia telah membaca semua tentang sekte, dan satu benda yang di tinggalkan oleh kakek dan neneknya.

Lin Yan menatap ke arah sebuah cincin berwarna abu-abu di atas meja. Ia mengambilnya lalu meneteskan darahnya sendiri ke cincin.

Setelah itu, Lin Yan langsung memakainya. Ia telah diberi tau petunjuk tentang menggunakan cincin tersebut.

“Cincin ruang..” gumam Lin Yan. Ia langsung mengalirkan energi spiritual ke dalam cincin. Ia telah mempelajari cara menggunakan energi spiritual dari kakek dan neneknya untuk melacak sesuatu.

Ketika melihat isi dari cincin ruang itu, hati Lin Yan tidak senang sama sekali. Banyak hal yang di tinggalkan oleh kakek dan neneknya di dalam cincin ruang.

Namun Lin Yan hanya menginginkan kakek dan neneknya berada di sisinya. Ia masih duduk di kursi dalam waktu yang lama. Tanpa ia sadari, hari sudah gelap kembali karena terlalu sedih memikirkan kakek dan neneknya telah pergi.

“Tidak.. aku tidak bisa seperti ini. Kakek dan nenek membuat surat bahwa mereka mungkin dalam bahaya. Dan cara satu-satunya untuk bertemu dan membantu kakek dan nenek.. aku harus menjadi kuat!” Lin Yan memasang wajah penuh tekad saat ini. Ia menyimpan kesedihannya karena ia telah memiliki tujuan utama.

Lin Yan menyimpan surat yang di tulis oleh neneknya dan menatap ke arah kulit hewan yang di gulung dengan rapi. Ia mengambilnya dan membuka surat rekomendasi untuknya masuk ke dalam sekte.

“Kerajaan Bintang!” gumam Lin Yan karena sekte yang harus ia masuki berada di kerajaan tersebut.

Di Daratan Utara ada dua kerajaan besar yang sering berperang. Kedua kerajaan itu adalah kerajaan Bulan dan Bintang. Posisi Desa Pelangi berada di wilayah kekuasaan kerajaan Bintang.

Lin Yan menari nafasnya dalam-dalam. Ia perlahan berdiri dari kursi dan masuk ke dalam kamarnya. Ia langsung membereskan semua pakaiannya dan memasukannya ke dalam cincin ruang peninggalan kakek dan neneknya.

Dengan tatapan tegas, Lin Yan berjalan keluar dari rumah sederhana yang ia tinggali selama 14 tahun.

Saat berjalan menjauh dari rumah itu, Lin Yan menoleh untuk terkahir kalinya.

“Kakek, nenek.. aku akan menjadi yang terkuat di Daratan Utara. Aku berjanji.. dan ketika waktunya tiba, aku akan mencari keberadaan kalian!” Lin Yan dengan tatapan tegasnya mengalihkan pandangannya ke arah tertentu. Ia langsung bergerak dengan kecepatan penuhnya menuju Kerajaan Bintang untuk memulai perjalanan menuju yang terkuat.

1
Har Yanto
tatapan bau,,ap artix Thor,,bhsa planet
arininesani
tetap semangat ya
arininesani
makasih karyanya kak author
arininesani
tetap semangat ya
arininesani
makasih karyanya kak author
Mohamad Afifudin
Kecewa
Mohamad Afifudin
Buruk
black🤎🖤heart
menelan ayam goreng kn enak....🤣🤣 dr pda ludah
black🤎🖤heart
pencabut nyawa keles....
Har Yanto
authorx stress,,bikin crita ngawur,,mles baca karya sampah kyak gni
Har Yanto
moga ja mati,,mcx,,critax gmpang di tebak ,,basi
Har Yanto
crita ga msuk akal,,mles baca karya ni,,mcx bodoh bin tolol
Har Yanto
crita x bertele tele,,
black🤎🖤heart
biasanya tkoh utma kya raya ya kaan tp disini ngak blasss...😅😅
black🤎🖤heart
saudara sepupu apa kakaknya.?
arininesani
tetap semangat ya
arininesani
makasih karyanya kak author
arininesani
tetap semangat ya
arininesani
makasih karyanya kak author
black🤎🖤heart
itu bukan gumpalan lemak yue'er...😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!