Kuys... Mampir di karya aku yang ke 10!!!
Gimana jadinya, kalo cewek Bar-Bar binti pecicilan. Ketemu sama cowok cool abis, tapi bad boy.
Anugerah Larasati Van Houten, anak perempuan satu-satunya dari keluarga terkaya no.1. Tapi gesreknya bikin sang mama darah tinggi, namun memiliki kepintaran di atas rata-rata. Dan sang ayah, menyembunyikan identitas anggota keluarga nya.
Dan Bintang Wicaksono, anak lelaki korban broken home. Yang mendirikan geng motornya sendiri, bersama sahabat-sahabatnya.
"Ck.. Gue gak suka cewek rese modelan lo, risih gue deket-deket ma lo. Jauh-jauh sana!!"ucap Bintang
'Cape gue ngejar-ngejar lo, ngejar sesuatu yang ga pasti. Berbulan-bulan gue ngejar, tapi tetep aja cewek lain pemenangnya. Gue bisa nyingkirin cewe-cewe yang ngejar lo, tapi gue nyerah kalo lo yang udah ngejar cewe. Gue mundur Bin, semoga lo bahagia sama pilihan lo.' ucap Laras dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Bintang sudah ada di kantor pengacara kepercayaan sang kakek, ia mengutarakan keinginan sang ibu dan juga dirinya. Ia mengajukan gugatan cerai dari sang ibu pada sang ayah, ia juga akan segera mengambil alih perusahaan sesuai wasiat sang kakek. Tadinya ia sangat tidak tertarik dengan perusahaan, namun sekarang ia harus mengambil alih semuanya demi sang mama.
Pengacara pun mengangguk paham, mereka harus mendapatkan bukti terlebih dahulu. Bila sang ayah berselingkuh dengan wanita lain, apalagi bila ada foto saat sang papa melangsungkan pernikahan dengan sekretarisnya Clara Aprilia. Tentu saja bukan hal sulit untuk Bintang, ia yakin CCtv di ruangan kerja sang papa menangkap semua aktivitasnya.
Sejak 4 tahun lalu, saat ia masih ada di bangku SMP. Ia iseng memasang kamera kecil tersebut, tak menyangka akan berguna untuk saat ini. Tapi, untuk foto pernikahan siri dengan sang sekertaris.... ia akan meminta tolong anak buahnya di geng motor miliknya.
Ya, sejak 3 tahun lalu. Bintang membuat geng motor miliknya sendiri, semenjak ia selalu berdebat dengan sang papa. Setiap kali pulang, yang ia dengar hanyalah pertengkaran dan pertengkaran dengan sang mama. Ia tak tau apa yang selalu di perdebatkan oleh mereka, sekilas ia hanya mendengar bila sang papa akhir-akhir ini jarang pulang. Dengan alasan banyak pekerjaan di luar negeri maupun di luar kota, tak taunya ia menggunakan itu hanya sebagai alibi untuk menutupi perselingkuhan.
Karena itu, semakin hari Bintang semakin berontak pada sang papa. Setiap kali bertemu, pasti akan ada pertengkaran dan adu mulut antara mereka berdua. Kini setelah ia tau kebenaran mengenai sang papa, maka jangan harap bila pria itu akan hidup tenang.
"Aku akan mendapatkan bukti-bukti itu dalam 1 minggu, paman urus saja surat-surat perceraian mama dan juga pengambil alihan perusahaan. Jangan lupakan surat wasiat kakek, karena dengan adanya itu. Pria itu takkan bisa lagi mengelak, untuk menyerahkan perusahaan itu." ucap Bintang dengan tatapan mata penuh kebencian, pengacara itu pun mengangguk.
"Tenang saja, paman akan membantu kalian dan mengawal jalannya persidangan sampai ketuk palu." jawab Gavin pengacara pribadi keluarga Wicaksono.
Gavin Pratama adalah seorang pria yang usianya 3 tahun dia atas Erina, ibu dari Bintang. Gavin merupakan anak asuh dari mendiang kakek Bintang, Prawira Wicaksono, ia di pertemukan dengan Prawira. Saat masih berusia 8 tahun, Gavin yang dulu merupakan korban penyiksaan dari sang ayah. Hampir saja di jual ke organisasi hitam, penjual organ dalam manusia dan juga perdagangan manusia.
Saat itu Gavin yang berhasil melarikan diri, bersembunyi di bagasi mobil milik Prawira. Saat itu, supir Prawira baru saja selesai memasukkan belanjaan keperluan dapur keluarga Wicaksono. Gavin yang masuk secara diam-diam, membuat sang supir tidak mengetahuinya. Ia langsung menutup bagasi mobil, tanpa dicurigai siapapun. Sang supir hanya sendirian mengambil belanjaan dan segera pulang, karena sebelumnya belanjaan tersebut sudah siap seperti biasanya setiap bulan.
Perjalanan dari mall sampai ke kediaman Prawira membutuhkan waktu 40 menit, saat sampai. Sang supir berniat mengeluarkan belanjaan yang ada di mobil, ia terkejut saat melihat ada anak lelaki yang sudah tak sadarkan diri. Ia pun langsung berlari ke dalam rumah dan memberitahukan hal ini pada Prawira. Prawira yang saat itu tengah bermain dengan sang putri tentu saja terkejut, Erina yang saat itu masih berusia 5 tahun.
Prawira segera memerintahkan supir tersebut, membawa Gavin ke dalam rumah dan di tempatkan ke kamar tamu. Prawira dan sang istri semakin terkejut saat melihat kondisi Gavin, yang mempunyai banyak memar dan juga luka di sekujur tubuhnya. Prawira memerintahkan sang supir menghubungi dokter pribadinya, ia yakin bila anak ini sudah mengalami kekerasan.
Tak lama dokter pun tiba, ia langsung di perintahkan memeriksa Gavin. Sama dengan reaksi Prawira dan sang istri, dokter tersebut juga terkejut melihat kondisi Gavin.
"Bagaimana?" tanya Prawira, dokter yang saat itu usianya sama dengan Prawira menggelengkan kepalanya
"Kondisi anak ini benar-benar serius, dehidrasi, kekurangan gizi, dan juga trauma. Aku yakin, bila ia mendapatkan siksaan luar biasa di luar sana. Dia harus mendapatkan perawatan intensif, Wira." jawab sang dokter, Prawira mengepalkan kedua tangannya.
Sungguh iblis, orang yang sudah tega melakukan hal ini. Prawira meminta Gavin untuk di periksa di rumah saja, ia takut bila di bawa ke rumah sakit akan ada yang menemukan anak tersebut. Dokter tersebut mengangguk setuju, salah satu kamar di kediaman Prawira pun di ubah menjadi seperti ruangan di rumah sakit. Lengkap dengan semua perlengkapan yang di butuhkan, selama seminggu Gavin tak sadarkan diri. Di hari ke delapan, ia sadarkan diri, namun Gavin terlihat ketakutan setiap kali ada orang masuk ke kamar tersebut.
Erina yang sedikit demi sedikit bisa membawa kembali Gavin, anak berusia 5 tahun yang masih polos dan juga ceriwis. Membuat Gavin, sedikit demi sedikit mau membuka diri. Di bulan kedua, Gavin baru mau menceritakan apa yang terjadi padanya. Sempat kondisinya langsung drop, setelah ia menceritakan apa yang sudah ia alami. Dan kembali tak sadarkan diri, selama 5 hari. Namun setelah itu, Gavin sadar dengan dirinya yang baru. Gavin bisa menerima dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi padanya.
Melihat Gavin yang semakin dekat dengan Erina, Prawira dan istri sepakat untuk mengangkat menjadi kakak untuk Erina. Semenjak itu, Gavin bertekad untuk mengabdikan dirinya pada keluarga Wicaksono. Tanpa mereka, ia bukanlah apa-apa. Tanpa mereka juga, mungkin dirinya sudah tiada.
.
Setelah selesai urusannya dengan Gavin, Bintang pun pergi ke markas untuk membicarakan rencananya agar bisa mendapatkan bukti tentang pernikahan siri sang papa dengan sekretarisnya.
"Ada apa paketu?" tanya Doni
"Wajahmu sangat gelap, apa ada yang tidak beres?" tanya Satria
"Aku membutuhkan bantuan kalian." jawab Bintang, dengan wajah yang tidak ramah. Sudah bisa di pastikan, bila ini bukanlah masalah biasa.
"Katakan" ucap Ammar, pria yang tak kalah dingin dengan Bintang.
Bintang pun menceritakan semua masalah keluarganya, ketiga sahabat yang mendengarnya pun ikut emosi. Bintang pun membeberkan rencananya, ia yakin bila wanita yang menjadi selingkuhan papanya bukanlah perempuan baik-baik. Maka dari itu, ia membutuhkan seseorang untuk mendekati wanita itu. Sudah pasti barang bukti, ada di ponsel milik wanita itu.
"Tenang saja, kita bisa memerintahkan salah satu anak buah kita untuk melakukan rencana kita." ucap Ammar, Doni dan Satria mengangguk setuju
"Ku rasa Benito cocok kita jadikan umpan, di antara anak buah kita. Dia yang sangat sering bermain di klub, aku yakin bila wanita itu juga sering ke klub. Apa kamu ada foto wanita itu?" saran Doni
Bintang menggelengkan kepalanya, untuk apa dia menyimpan foto nenek sihir itu?
...****************...
...Happy Reading all💞💞💞...
kayak pegadaian gitu lah 😁😁