NovelToon NovelToon
Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dokter Genius / Cinta pada Pandangan Pertama / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arunika Nrityabhumi adalah gadis cantik berusia dua puluh tujuh tahun. Ia berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit besar yang ada di kotanya.
Gadis cantik itu sedang di paksa menikah oleh papanya melalu perjodohan yang di buat oleh sang papa. Akhirnya, ia pun memilih untuk melakukan tugas pengabdian di sebuah desa terpencil untuk menghindari perjodohan itu.
Abimanyu Rakasiwi adalah seorang pria tampan berusia dua puluh delapan tahun yang digadang - gadang menjadi penerus kepala desa yang masih menganut sistem trah atau keturunan. Ia sendiri adalah pria yang cerdas, santun dan ramah. Abi, sempat bekerja di kota sebelum diminta pulang oleh keluarganya guna meneruskan jabatan bapaknya sebagai Kepala Desa.
Bagaimana interaksi antara Abi dan Runi?
Akankah keduanya menjalin hubungan spesial?
Bisakah Runi menghindari perjodohan dan mampukah Abi mengemban tugas turun temurun yang di wariskan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Izin

"Pa, Ma, bisa Abi bicara dengan mama dan papa?" Tanya Abi pada kedua orang tua Runi.

Kebetulan, mereka sedang bersantai setelah makan malam bersama. Tak hanya ada mama Hanum dan papa Aryo, tetapi ada juga pakde, bude, paman dan bibi dari pihak papa Aryo yang tinggal di sana sementara waktu karena pernikahan abang Bayu.

"Ada apa, Bi? Apa ada hal penting?" Tanya Papa Aryo.

"Iya, pa. Maaf jika Abi bicara di waktu yang mungkin kurang tepat menurut papa, mama, pakde, bude, paman dan bibi. Abi berniat untuk meminang Runi. Abi mohon restu dari papa dan mama agar mengizinkan Abi untuk menjadikan Runi istri Abi." Kata Abi.

Suasana yang tadi terasa hangat dan penuh canda tawa, tiba - tiba menjadi hening walaupun tak mengurangi kehangatan di sana.

Mereka semua tampak terkejut dengan pinangan Abi yang tiba - tiba.

"Kamu serius, nak?" Tanya mama Hanum.

"Iya, Ma. Abi serius mau menjadikan Runi istri Abi." Jawab Abi tanpa ragu.

Semuanya tampak resah menunggu jawaban dari papa Aryo yang sedari tadi masih terdiam.

Papa Aryo menatap pria yang sedang berhadapan dengannya. Pria paruh baya itu sedari tadi memang memperhatikan Abi. Setiap kata - kata dan gestur tubuh, tak luput dari perhatiannya.

Anehnya, jauh di dalam hatinya, ia benar - benar mempercayai Abi. Pria yang baru beberapa hari ia kenal, namun sudah bisa membuatnya nyaman untuk berbagi cerita.

Abi memang kekasih putrinya, tetapi ia turut merasakan kasih sayang, perhatian dan ketulusan darinya.

Abi mampu menempatkan diri sebagai anak yang bisa di andalkan dan juga teman yang asyik untuk di ajak bercerita. Ibadahnya yang tekun, cukup membuat papa Aryo yakin bahwa ia akan mampu membimbing Runi di jalan yang benar. Tutur kata halus, sikapnya yang sopan serta santun, sikap ramah dan sederhana, menambah poin plus di mata papa Aryo.

Mengenai latar belakang keluarganya? Papa Aryo sudah tau siapa Abi dan keluarganya. Ia sempat mengorek informasi mengenai mereka lewat rekannya yang berasal dari desa yang sama dengan Abi.

Mengenai ekonomi, papa Aryo sendiri yakin seratus persen kalau anak gadisnya tak akan kekurangan walaupun ia tak berkerja sekalipun. Abi sempat bercerita dengan papa Aryo mengenai pekerjaan dan usahanya.

"Kenapa kamu ingin menikah dengan Runi?" Tanya papa Aryo.

"Selain karena Abi menyayangi dan mencintai Runi, Abi merasa nyaman dengan Runi, pa. Runi itu seperti obat bagi Abi. Setiap kali Abi terluka, hanya dengan berada di samping Runi, Abi merasa sudah pulih. Sosok Runi yang ceria dan penuh semangat, menjadi penghiburan untuk Abi." Jawab Abi jujur.

"Pa, Abi tak bisa janjikan banyak hal. Tapi Abi selalu usahakan Runi tak akan kekurangan apapun, baik materi, perhatian, cinta dan kasih sayang. Tak hanya dari Abi, tapi juga dari keluarga Abi." Imbuh Abi meyakinkan.

"Kalau seandainya papa minta kamu nikahi Runi besok? Kamu siap?" Tanya papa Aryo.

"Abi siap, Pa. Apapun permintaan Runi sebagai mahar, akan Abi usahakan." jawab Abi tanpa ragu.

Papa Aryo mengulas senyum, mendengar setiap jawaban Abi. Kekasih dari anaknya itu seperti tak memiliki cela. Tak ada janji muluk yang ia ucapkan, tapi kata - kata 'akan Abi usahakan' bagi papa Aryo sudah cukup menggambarkan bahwa Abi adalah sosok pekerja keras.

"Ma, tolong panggilkan Arunika." Pinta papa Aryo pada istrinya.

Mama Hanum menuruti perintah suaminya. Ia segera memanggil putrinya yang sedang mengobrol dengan sepupu - sepupunya di ruang keluarga.

Tak lama, Mama Hanum keluar bersama Runi, diikuti gadis kecil yang seusia dengan Almira bernama Rayna, anak dari sepupu Runi.

"Na mau di pangku uncle Abi." Katanya sambil berlari saat melihat Abi.

"Boleh. Sini Na." Kata Abi sembari meraih tubuh gadis yang lebih ringan dari Almira.

"Ya ampun, masih kecil tau aja yang bening - bening. Tadi katanya mau sama aunty, waktu lihat uncle Abi langsung pindah ke lain hati." Kata Runi yang duduk di antara mama dan papanya.

Tentu saja kata - kata Runi itu mengundang tawa orang - orang yang ada di sana.

"Dek, ini barusan Abi bilang ke papa dan mama, Abi berniat buat meminang kamu." Kata papa Aryo.

"Gimana? Kamu mau terima pinangan Abi?" tanya papa Aryo.

"Iya pa, Runi mau." Jawab Runi tanpa ragu.

"Ya ampun dek, cepet banget jawabnya? Jual mahal dulu gitu loh!" ledek mama Hanum.

"Mas juga cepet kok ma, setiap mengiyakan apa yang Runi minta. Mas gak pernah bilang nanti dulu apa lagi sampai menolak, selagi permintaan Runi wajar." Jawab Runi. Jawaban yang seperti candaan namun memiliki arti yang cukup dalam.

"Mama, papa sendiri gimana? Ngasih restu buat Mas dan Runi?" Tanya Runi.

"Kalo papa gak kasih restu, gak mungkin papa tanyain kamu mau atau enggak, kan?" Jawab papa Aryo yang membuat wajah Runi memerah.

"Ciyee otw nyusul bang Bayu!" Celetuk salah satu sepupu Runi yang mengintip.

"Kalau papa suruh Abi menikahimu besok, kamu siap, dek?" Tanya papa Aryo.

"Papa, gak lucu bercandanya." Jawab Runi.

"Dek..." Papa Aryo menatap putrinya.

"Terserah gimana Mas." Jawab Runi.

"Tapi ada hal yang perlu di ingat, Mas Abi bukan sebatang kara. Mas Abi punya bapak, ibu dan keluarga lain yang harus di sertakan dalam acara penting ini. Apa lagi ini adalah hal yang sakral. Gak akan ada pernikahan kalau keluarga Mas Abi gak ada." Tegas Runi.

Papa Aryo tersenyum. Ya, itulah Arunika, tak hanya memikirkan dirinya, tapi juga orang di sekitarnya. Ia tak hanya memikirkan permintaan papa atau keinginannya sendiri, tetapi ia memikirkan bagaimana keluarga Abi.

"Setelah papa beri restu, apa kalian yakin bisa saling menjaga diri tanpa ikatan pernikahan? Kalian tinggal di tempat yang sama, setiap hari selalu berinteraksi dan ya, kita gak pernah tau apa yang akan kalian lakukan." Kata papa Aryo.

"Papa meragukan putri papa sendiri?" Tanya Runi.

"Hanya berjaga - jaga. Kita gak pernah tau kedepannya. Mungkin akan ada syaiton yang berusaha menggoda kalian." Kata papa Aryo.

"Pa, please. Hari - hari Runi gak cuma berduaan sama Mas Abi. Kami juga punya pekerjaan dan kesibukan masing - masing." Jawab Runi.

"Kalau papa ingin Abi menikahi Runi dalam beberapa hari kedepan. Maka, Abi akan membawa kedua orang tua dan keluarga Abi ke sini, seperti apa yang di minta Runi." Timpal Abi.

"Mas, jangan konyol! Mas harus bicarakan dulu sama Bapak dan Ibu." Sahut Runi.

"Sudah - sudah! Papa hanya menguji kalian berdua, nak. Lagi pula, di adat papa, tidak boleh kakak beradik menikah di tahun yang sama. Salah satunya nanti bisa kalah (kesulitan) dan papa gak mau itu terjadi sama salah satu di antara kalian." Papa Arga menengahi.

"Papa percaya sama kalian. Kalian sudah dewasa dan tau batasan. Maka dari itu, papa titip Runi, Bi. Jaga kehormatannya sampai nanti pada waktunya kalian sah menjadi sepasang suami istri." Imbuh papa Aryo.

"Iya, pa. Terima kasih sudah percaya pada Abi dan Runi." Kata Abi lega. Tak hanya Abi, mereka yang ada di sana pun ikut lega dengan keputusan ini.

"Awal tahun depan, hanya tinggal beberapa bulan lagi. Setelah pergantian tahun, bawalah keluargamu kemari, Bi. Papa tunggu kedatangan kalian untuk melamar putri papa." Kata papa Aryo.

"Baik pa. Awal tahun depan, Abi akan datang bersama keluarga Abi untuk melamar Runi secara resmi." Jawab Abi dengan mantap, tanpa keraguan.

1
Syakira
saya suka dengan cerita nya
Kiran Kiran
Gemesin!
Giselle Bustamante
Siapin tisu buat nangis 😭
Gadislpg: Gak bikin banyak air mata kok, kak ✌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!