NovelToon NovelToon
DENDAMKU TERBALAS CINTA

DENDAMKU TERBALAS CINTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bennuarty

21++
sebagian cerita ada adegan panasnya ya.

harap bijak dalam membaca.

bocil skip aja. jangan maksa 😂😂


caera Anaya. rumah tangganya yang berakhir dengan perceraian karna penghiatan suami dan sahabatnya.

rasa sakit yang membuat hatinya membatu akan rasa cinta. tetapi ia bertemu dengan seorang lelaki dan selalu masuk dalam kehidupannya. membuat ia berfikir untuk memanfaatkan lelaki itu untuk membalas sakit hati pada mantan suaminya.

akankah caera dapat membalas sakit hatinya?

yuk ikuti karya pertama ku ya 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bennuarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 08

caera memutuskan untuk pergi keluar sekedar berjalan-jalan. sepanjang hari dihabiskan caera dengan bermalas-malasan sampai waktu makan malam. berbaring di ranjang hotel sambil menonton televisi. jika lelah di lanjutkan dengan tidur.

caera mengenakan kulot motif bunga warna hijau toska, blus lengan pendek warna putih. dan memakai outer hitam untuk menahan udara dingin. rambut bergelombangny ia gerai begitu saja.

berjalan kaki di pinggiran pantai malam hari seperti ini sungguh menyenangkan. orang-orang sibuk dengan aktivitas masing-masing. pengunjung tidak terlalu ramai. mungkin karna bukan hari libur. sebagian orang masih sibuk mencari nafkah.

caera duduk di pasir putih tepi pantai. menikmati kacang rebus yang ia beli di pinggir jalan tadi. tersenyum melihat 2 pasang muda mudi duduk tidak jauh darinya sedang bermain gitar dan bernyanyi. mereka terlihat sungguh ceria.

sudah lama sekali caera tidak santai seperti ini. menikmati kebebasan diri. menghirup udara pantai dengan sebebas-bebasnya.

langit tampak cerah bertaburan bintang-bintang. rembulan penuh seakan-akan bersaing dengan bintang bintang itu. membuat lampu di sepanjang jalan, kafe, dan restoran di sekitar pantai seakan tidak di perlukan lagi.

caera bangkit berdiri dan berjalan lagi. merapatkan outernya menahan angin pantai yang sedikit kencang malam ini. berjalan menunduk menyusuri pasir putih yang terlihat berkelip-kelip tertimpa cahaya bulan.

dia baru menyadari kalau dirinya sudah berjalan jauh dari keramaian pantai. mengedarkan pandangan ke kesekitarnya. matanya berhenti pada sebuah club malam yang letaknya agak menjauh dari pantai.

berdiri mematung memikirkan ingin masuk kesana atau tidak. dia belum pernah pergi ke tempat seperti itu. dulu sewaktu belum menikah, ayah selalu memantau pergerakan caera. selalu menelpon ketika caera terlambat pulang sedikit saja. jadi tidak ada celah untuk pergi bersenang-senang ke tempat-tempat hiburan seperti club malam.

dengan bimbang, dia melangkah kesana juga. ada dua orang laki-laki berdiri di depan pintu. mungkin mereka bodyguard atau apalah itu. badan mereka tegap berisi. tidak ada senyum menghiasi wajah-wajah bak tembok Cina yang tangguh.

sudah kepalang basah. caera sudah melewati mereka. seorang bodyguard itu mendekati pintu club dan membukanya untuk mempersilahkan caera masuk.

terdengarlah musik yang hingar bingar dari dalam. caera menoleh pada bodyguard itu dan tersenyum canggung. tapi lelaki itu tak membalas senyumnya. hanya sedikit menaikkan bibirnya. sedikit sekali.

melangkah masuk ke dalam. musik sungguh keras memekakkan telinga. dentuman bass menghujam dada.

astaga.. tempat apa ini?

bergumam sendiri, dan berdiri mematung memperhatikan situasi. lampu yang berkelap kelip sangat menyilaukan mata. ada beberapa pasangan yang asik melantai meliuk-liukkan tubuh mereka bersama pasangannya. cukup lama caera menetralkan pandangannya lebih dulu. caera melihat meja bar di sebelah kiri. dia memutuskan untuk duduk di sana.

caera duduk di salah satu bangku bar. memperhatikan bartander yang sibuk menyiapkan pesanan minuman untuk pengunjung club.

salah seorang bartender menyapanya. menanyakan dia ingin pesan apa dengan suara yang sedikit dikencangkan agar terdengar.

"ingin pesan minuman apa nona?"

lelaki itu menunggu. tapi caera bingung mau pesan apa. dia tidak tahu minuman apa yang ada di sana. memperhatikan botol-botol minuman yang berjejer rapi di depannya.

"maaf nona, di sini tidak ada jus jeruk"

bartender itu tersenyum lucu menatap caera yang bingung menatapi botol minuman yang dia tidak tau sama sekali minuman apa itu.

tersipu malu karna bartender itu menggodanya mengatakan tidak menyediakan jus jeruk. ya jelas lah. mana ada jus jeruk di tempat seperti ini.

"beri saja aku minuman yang menurut mu enak" ujar caera.

lelaki itu tersenyum dan mengangkat satu alisnya. ia mengerti kalau wanita di depannya ini orang baru. baru masuk ke tempat ini untuk pertama kalinya.

"oke. aku akan membuatkan yang spesial untuk mu nona cantik"

dia mengedipkan mata penuh arti.

uh... jangan sampai kau mengerjai ku

batin caera agak sedikit takut juga. bartender yang masih terlihat lebih muda darinya itu terlihat sibuk meracik minuman untuknya. caera hanya memperhatikannya saja

caera tidak menyadari ada sepasang mata sedari tadi menatapnya dengan tajam dari lantai atas club. sepasang mata tajam dengan alis yang tebal itu langsung dapat menebak, caera baru pertama kali datang ke tempat ini. ia tersenyum tipis memperhatikan caera yang terlihat canggung berada di tempat ini.

minuman telah tersaji di depannya. terlihat menggoda untuk segera dicicipi. tapi caera masih ragu. dan menatap bartender itu dan bertanya

"maaf, ini minuman apa?" mencondongkan wajahnya ke depan.

"hahaahaaa"

bartender itu malah tertawa keras. sungguh dapat di pastikan kalau wanita di depannya ini memang tidak pernah datang ke club malam.

caera tersenyum kecut. dia tahu kalau bartender itu menertawai kebodohannya.

"nona, itu minuman spesial untuk mu.margarita. mantap. coba saja." ujarnya tertawa senang.

isshh.. caera agak sedikit jengkel. ia membuang muka kearah orang-orang yang melantai. mereka begitu bersemangat mengikuti musik yang menghentak.

caera menatap gelas minumannya. ia mencicipi sedikit minuman berwarna biru itu.

eh... enak

tersenyum senang. minuman itu enak. terasa manis dan segar. rasanya di campur lemon yang kuat.

"hahahaa"

bartender itu tertawa lagi melihat caera dapat menikmati minumannya. melirik lelaki itu dengan tersenyum kecut. caera malu.

"nama ku bay. panggil aku bay" katanya masih dengan senyum yang mengembang.

lelaki dengan wajah oriental itu mengulurkan tangan. caera menyambutnya.

"Rara" jawabnya hanya memberi nama kecilnya saja.

"baru pertama kali ke sini?"

caera hanya mengangguk.

"mau coba?"

bay menyerahkan sebungkus rokok. caera menolak. dia tidak merokok.

"cobalah. akan lebih nikmat dengan minum Margarita"

katanya dan mengedipkan mata lagi.

iihh.. suka sekali sih mengedipkan mata? apa dia cacingan?

tapi apa salahnya mencoba satu saja. bagaimana rasanya. meraih rokok itu membukanya dan mengambil satu batang. bay dengan sigap menyalakan mancis di depan caera.

"uhuuukk.. uhuukkk.. uhuukk"

caera tersedak asap rokok. dada dan kerongkongannya terasa terbakar

"hahaahaa" bay tertawa ngakak. caera sungguh kesal.

sial!! apa ini?? asap ini membunuhku!!

caera memaki di dalam hati. wajahnya memerah. baru saja satu hisapan dia sudah tersedak. cepat-vepat ia meneguk minuman di depannya untuk menetralisir rasa panas dan sesak di dadanya.

'pelan-pelan saja nona. rokok itu tidak akan lari. hahaaa"

bay tertawa lagi. kelihatan sekali dia menikmati itu. mengerjai caera yang memang terlihat sangat lugu di depannya.

ia mengikuti arahan bay bagaimana cara menghisapnya. satu dua kali dia masih terbatuk.

lelaki yang menatap caera dari lantai atas juga ikut tersenyum lucu melihat caera yang tampak tidak punya pengalaman tentang dunia malam. ia menyunggingkan senyum berpikir pastilah wanita itu sedang dalam masalah, dan melampiaskannya ketempat seperti ini.

masih terus saja memperhatikan caera di bawah. berdiri bersandar pada tiang penyangga tangga. sebelah tangannya memegang gelas minuman dan satu tangan di masukkan di saku celananya. lengan kemejanya di gulung ke siku. kadang tersenyum dan kadang memperhatikan serius ke arah caera.

wajah caera mulai terasa panas. ini gelas yang ke dua. karna batuk tadi dia menenggak minuman itu habis. dan bay menambahkannya lagi. pandangan mata caera sudah mulai sayu. pipinya memunculkan semburat merah karna pengaruh Margarita yang mengandung alkohol.

bicara caera juga sudah mulai berani. bicara dengan bay sambil tertawa lepas. dia mulai nyaman bicara dengan bay.

seorang mendekati caera. duduk di bangku kosong di sebelah kanannya. tersenyum menggoda.

"hai nona, kau sendirian? bisa aku menemani mu minum?"

caera menoleh kearah orang itu. seorang lelaki berambut sedikit gondrong. caera membuang muka dan menatap bay lagi dengan mata sayunya.

"pergilah. aku tidak butuh teman"

ujarnya sinis. lelaki itu tidak menggubris penolakan caera. ia malah mencoba lebih dekat.

"oowwhh.. nona manis. jangan marah. aku hanya ingin menemani mu saja"

caera menoleh dan menatapnya sinis. ingin rasanya dia menendang lelaki ini.

"pergilah sebelum teman ku datang dan menendang mu" jawab caera mengancam.

bay hanya diam saja. dia tidak bisa menegur pelanggan club jika hanya sekedar mengobrol dengan sesama pengunjung.

dengan gusar, caera meneguk minumannya lagi. lelaki itu masih belum pergi. malah semakin berani dengan menyentuh tangan caera.

"kau cantik sekali. aku suka wanita yang cantik dan galak seperti mu"

caera menarik tangannya. melap bekas sentuhan tangan lelaki itu ke bajunya. caera mulai marah.

"jangan macam-macam. atau aku akan memukul mu!"

caera mulai tak sabar.

"hey.. ayolah. jangan malu. aku akan memberi mu kesenangan malam ini.

lelaki itu makin mendekat. caera menggeser duduknya agak menjauh dan menyiramkan minuman ke wajah laki-laki itu.

BYUURRR...

dengan wajah yang basah lelaki itu menatap caera marah. ia menarik lengan caera kasar.

tetapi belum sempat ia meneriaki caera dengan kemararahannya, seseorang menarik bajunya.

"hey bung. jangan kasar dengan wanita"

suara bariton itu menggema. berlomba dengan suara musik yang memekakkan telinga. menatap lelaki itu dingin.

lelaki tadi melepaskan cengkraman tangannya dari lengan caera. menciut menatap siapa yang menarik bajunya tadi. dia tahu siapa lelaki ini. bisa mati dia jika bersikeras membuat kegaduhan. dengan diam di beringsut pergi.

1
Rani Pipit
ky nya sih tlp nan sama ibu nya deva
Debbie Teguh
wakakakak
Rani Pipit
emng ga ada taxi online?
Senaya
wkwkwkwkwk
bubub🐛
season 2 nya kk
.kisah Neneng biar tambah cetarrrrr/Scream//Hey//Hey//Hey//Hey/
Ing
Menjadi keluarga tdk harus ada ikatan darah, senyaman nyamannya org sdh pasti terasa sprti kluarga sndiri. Ceritanya bagus bgt serasa nyata di kelilingi oleh org2 yg saling mendukung, menghargai & menyayangi.
Terima kasih utk karyanya 🙏🏻💐
Semangat utk karya2 terbarunya 💪🏻🥰
Herlina Saputri
ya allah ini episode yang paling lucu sumpah bikin sakit perut 🤣🤣 semangat trus ya kka
Senaya
meleleh....
Senaya
wkwkwkw
༄༅⃟𝐐 🇺𝗺𝗺𝗶ᵈᵉʷᶦ㊍㊍🌀🖌
kalau aku mau duitnya saja thor
Rani Pipit
knp aq bacanya joko yaaa...🥴
Rani Pipit
🤣🤣🤣
Rani Pipit
duuhh...itu mobil nya dinda jadi rusak parah donk ...mana yg pny mobil ditinggalin pula 🤦
Ing
Harusnya jgn dilabrak, videoin pas lg skidipappap sambil kumpulin bukti2 dl biar nanti gak diputar-balikan faktanya & bisa lgsg cepat proses cerainya (andai berminat ya) lalu amanin aset yg kira2 harta yg dikumpulkan bersama.
ᴰᴱᵂᴵ 𝒔𝒂𝒓𝒂𝒔𝒘𝒂𝒕𝒊🌀🖌:
Ricard bikin darting para pria yang mencintai caera
Novrianty_Kim
Terngakak-ngakak ya lord 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yanti Yanti
Luar biasa
༄༅⃟𝐐 🇺𝗺𝗺𝗶ᵈᵉʷᶦ㊍㊍🌀🖌
emang kamu boddoh caera
S Yatmi
Luar biasa
Tiur Lina
masuk jebakan 😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!